0

Mas Bellboy

14 Aug 2023 - 4 min read

7 Tarian Jawa Tengah yang Populer Hingga saat Ini

Mengetahui tarian tradisional Jawa Tengah sangat penting untuk edukasi anak dan terus melestarikan budaya Jawa yang kini semakin terkikis zaman.

Tarian Jawa Tengah - Jawa Tengah menjadi provinsi di Pulau Jawa yang sangat kental akan seni dan budayanya. Salah satu seni daerah yang wajib dilestarikan adalah tarian Jawa Tengah. Sebenarnya, eksistensi tarian tradisional ini telah ada sejak sekitar abad ke-7. Tepatnya, ketika terciptanya Mahabharata dan Ramayana.

Kedua sosok tersebut bisa dibilang menjadi cikal dalam puisi, tari, dan seni lain dalam budaya Jawa Tengah selama berabad-abad lamanya. Tarian Jawa Tengah sendiri muncul karena pengaruh dari penguasa adat, ritual agama, dan hadirnya Belanda. Tarian ini kerap dipertunjukkan saat acara atau upacara adat tertentu.

Tujuannya yaitu menjadi instrumen ketika upacara untuk menghubungkan kepada para penonton. Tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga edukasi, karena setiap tarian Jawa Tengah memiliki ceritanya sendiri.

Di antara beragamnya tarian Jawa Tengah, ada beberapa yang cukup populer dan masih sering dipertunjukkan hingga saat ini, yaitu:

Tarian Jawa Tengah

1. Tari Serimpi

Tari Serimpi merupakan tarian klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini bisa dibilang telah ada sejak zaman feodal dan berkembang di kalangan keraton. Menariknya, Tari Serimpi juga disebut sebagai tarian tradisional yang sudah mencapai level keindahan yang tinggi.

Tarian Serimpi sangat khas dengan gerakan yang gemulai yang mendeskripsikan budi pekerti yang halus, lemah lembut, dan sopan. Kamu bisa melihat tempo gerakan yang pelan dan anggun dengan iringan musik gamelan yang mengalun magis.

Jika diperhatikan dari lembutnya gerakan penari, Tari Serimpi hampir mirip dengan Tari Pakarena yang berasal dari Makassar. Namun, eksistensi Tari Serimpi sendiri memang sudah sangat lama, karena memiliki sifat yang sakral dan sangat istimewa, terutama di kawasan keraton Jawa.

Bahkan, saking sakralnya, tarian ini sering kali dianggap sama dengan benda pusaka yang menggambarkan kekuasaan raja sejak era Jawa Hindu. Pementasan tari ini juga hanya boleh dilakukan oleh penari yang sudah dipilih oleh keraton. Meski begitu, sakralnya Tari Serimpi masih belum menyamai Tari Bedhaya.

2. Tari Bedhaya

Tarian Jawa Tengah selanjutnya adalah Tari Bedhaya yang berasal dari Keraton Surakarta. Tarian ini sangat sakral bagi masyarakat keraton dengan arti religius yang begitu kental baik untuk penari maupun para penontonnya. Oleh karena itu, banyak orang beranggapan bahwa tarian satu ini baik untuk meditasi.

Selain itu, Tari Bedhaya juga mempunyai kekuatan dan nilai keindahan. Setiap penari memakai kostum berupa blus beludru sebagai atasan lengkap dengan sarung bermotif batik. Sebagai tambahannya, mereka menggunakan selendang keemasan.

Tari Bedhaya sendiri menceritakan tentang kisah asmara antara Ratu Kidul dengan para Raja Mataram yang dikisahkan melalui gerak tubuh dan tangan, lengkap dengan iringan musik gamelan.

3. Tari Tayub

Tari Tayub sekilas mirip dengan Tari Jaipong yang berasal dari Provinsi Jawa Barat. Tarian ini juga dikenal dengan momen Tayuban, salah satu bentuk kesenian khas Jawa Tengah yang erat kaitannya dengan keserasian dan keindahan gerak. Selain mirip dengan Tari Jaipong, tarian tradisional ini juga memiliki kemiripan dengan Tari Gambyong.

Biasanya, Tari Tayub akan dipertunjukkan pada acara sunatan, pernikahan, maupun acara tertentu, seperti momen kemerdekaan atau acara bersih desa. Anggota yang ikut berpartisipasi dalam tarian ini yaitu penyanyi atau sinden, para pemain musik gamelan, dan penari yang berjenis kelamin wanita.

4. Tari Gambyong

Kemudian, ada lagi Tari Gambyong yang berasal dari wilayah Surakarta. Mulanya, tarian ini hanyalah sebuah tarian rakyat biasa yang kerap digelar saat masuk pada musim panen padi. Namun, beberapa waktu belakangan, Tari Gambyong dipertunjukkan sebagai acara yang sakral sekaligus penghormatan kepada para tamu yang datang berkunjung.

Asal mula nama tarian ini diambil dari nama penari yang punya suara indah dan tubuh yang sangat lentur, yaitu Sri Gambyong. Dengan segera, Sri Gambyong berhasil menarik perhatian banyak orang, sehingga akhirnya sampai ke telinga Sunan Paku Buwono IV. Kemudian, Sunan mengundang Sri Gambyong dan memintanya menari di istana.

Benar saja, semua penonton terpikat dengan gerakan tubuh Sri Gambyong. Selanjutnya, tarian tersebut kemudian dipelajari dan terus dikembangkan hingga akhirnya menjadi tarian khusus istana.

Jumlah penari untuk tarian ini tidak ada syaratnya, kostum yang dipakai berupa kemben dengan tinggi sampai bahu lengkap dengan selendangnya. Kostum tarian Jawa Tengah ini akan terlihat lebih meriah dengan kombinasi warna hijau dan kuning.

Meski begitu, warna sekarang tidak lagi menjadi acuan seiring dengan zaman yang semakin berkembang. Adapun peranti gamelan yang digunakan sebagai pengiring lagu Tari Gambyong adalah kendang, gong, gambang, dan kenang.

4. Tari Sintren

Berikutnya, ada Tari Sintren yang memiliki arti sintren, paduan dari kata si dan tren. Dalam bahasa Jawa, si artinya dia dan tren artinya tri atau panggilan yang berasal dari kata putri. Jadi, Tari Sintren memiliki arti Si Putri yang merupakan pemeran utama pada pertunjukan tarian ini.

Popularitas tarian ini sudah meluas hingga pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah, tepatnya di Pekalongan. Menariknya, tarian satu ini juga dikenal sebagai salah satu tarian dengan nuansa magis atau mistis. Ceritanya tentang cintah dari Sulasih dan Sulandono.

Sayangnya, eksistensi Tari Sintren semakin memudar, terlupa, bahkan terancam punah. Ini karena kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan tarian ini semakin menurun.

5. Tari Golek

Tarian Jawa Tengah yang tidak kalah populer dengan lainnya adalah Tari Golek. Tarian ini merupakan jenis tarian tunggal yang dilestarikan di keraton dan dipertontonkan untuk banyak acara budaya. Tari Golek sendiri berasal dari Solo yang bercerita tentang seorang gadis muda yang tumbuh menjadi wanita dewasa.

Teknik dasar dan posisi dari tarian Jawa Tengah ini mirip dengan Tari Bedhaya dan Serimpi. Hanya saja, gerakan intinya sebenarnya menceritakan tentang kecantikan dari seorang wanita muda. Sementara itu, kata Golek sendiri mengarah pada Wayang Golek. Selain itu, alirannya juga punya keselarasan pada khasanah cerita sejarah Wayang Golek itu sendiri.

6. Tari Bondan

Terakhir adalah tari Bondan, tarian Jawa Tengah yang turut berasal dari daerah Surakarta. Tarian ini menyimbolkan sosok seorang ibu yang selalu menjaga sang anak dengan begitu hati-hati. Tarian ini juga bercerita tentang anak dengan seorang wanita yang sedang memegang boneka dan payung dalam kondisi terbuka.

Mereka menari dengan sangat berhati-hati di atas kendi karena tidak boleh menginjak bahkan mematahkannya. Tari Bondan sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu Mariah Pegunungan, Mariah Mardisiwi, dan Cindogo Mariah. Cirinya yaitu menggunakan busana seperti gadis desa, bertooi, membawa alat pertanian, dan memegang keranjang.

Demikian tadi jenis tarian Jawa Tengah yang masih populer dan dipertunjukkan sampai saat ini. Melestarikan budaya memang menjadi hal penting untuk dilakukan, terlebih dengan pergeseran zaman yang masif dengan budaya luar yang membuat budaya adat semakin terkikis dan terlupakan.

Kamu bisa melihat semua tarian tersebut pada momen-momen tertentu dengan berkunjung ke Jawa Tengah. Pesan segera tiket perjalanan dan akomodasi untuk menginap melalui aplikasi Traveloka. Kamu bisa cek dan download Traveloka secara gratis untuk mendapatkan banyak layanan menarik, termasuk Traveloka Xperience.

Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan