0

Mas Bellboy

01 Mar 2024 - 5 min read

Fakta Menarik Baju Adat Jawa Tengah yang Amat Beragam!

Kuliner memang jadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan. Hampir setiap wilayah punya kuliner unggulan masing-masing. Apalagi di Indonesia, sangat beragam rasa dan pilihannya. Selain kuliner, hal lainnya yang tidak kalah menarik ada budaya dan tradisi.

Budaya bisa berwujud banyak hal, termasuk baju adat dari daerah tertentu. Kali ini, coba belajar sejarah lewat baju adat Jawa Tengah yuk! Desain, warna, dan bentuk yang ada pada tiap pakaiannya ternyata punya makna tersendiri. Yuk pelajari lebih dalam mengenai pakaian adat di sini!

Informasi Umum Tentang Baju Adat Jawa Tengah

Shutterstock.com

Sudah jadi rahasia umum jika Jawa Tengah masih kental akan tradisi dan budaya. Hal itu juga tak terlepas dari masih adanya Keraton Surakarta dengan berbagai upacara adatnya. Dan tradisi tidak selalu tentang tari-tarian atau ritual saja, termasuk juga dengan berbagai pakaian adatnya.

Nah, jika berkaitan dengan Jawa Tengah, pakaian adat yang identik adalah batik. Karena memang cukup banyak juga produsennya. Mulai dari di Pekalongan, Rembang, Jepara, Surakarta (Solo), dan masih banyak lainnya. Perlu diketahui juga batik sudah jadi Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2009 lho.

Dan jika ditelisik lebih jauh lagi, baju adat Jawa Tengah tak hanya batik. Jenisnya beragam, bahkan bisa jadi kamu sudah sering memakainya tapi tak tahu namanya. Sebut saja kebaya, kemben, jarik, dan lain-lain.

Sejarah Singkat Baju Adat Jawa Tengah

Setiap jenis baju adat Jawa Tengah memiliki sejarah masing-masing. Seperti halnya yang paling terkenal adalah Batik, ternyata sudah diproduksi sejak ratusan tahun yang lalu. Sejarah mencatat jika batik sudah diperdagangkan sejak 1586 Masehi di Surakarta. Kala itu belum dikenal seperti sekarang.

Sementara pencipta sekaligus pelestari batik di Indonesia adalah seorang pria asal Surakarta bernama K.R.T Hardjonagoro atau yang disebut juga dengan Go Tik Swan. Ia membuat batik mulai 1950-2008 dan berbagai karya batiknya masih bisa dilihat di Ndalem Hardjonagoro.

Berbeda dengan batik, baju adat Jawa Tengah lainnya seperti beskap digadang-gadang ada sejak abad ke-18 sejak Zaman Mataram. Pakaian ini dulunya banyak dipakai untuk menunjukkan status sosial karena dikenakan anggota kerajaan dan bangsawan saja. Tapi sekarang perlahan berubah, semua orang bisa memakainya.

Ciri Khas Baju Adat Jawa Tengah

Shutterstock.com

Karakteristik atau ciri khas dari baju adat Jawa Tengah juga berbeda-beda. Karena dari tadi sudah ambil batik, sekarang juga masih sama. Karakteristik dari batik sendiri juga tergantung dengan jenisnya lho. Karena sekarang batik Jawa Tengah pun juga sudah semakin beragam, ada yang tradisional dan modern.

Jika menilik batik tradisional khas Jawa Tengah, biasanya memiliki corak dengan makna simbolik. Contoh, ada batik dari Pekalongan punya motif yang namanya buketan yang diambil dari bahasa Belanda yaitu “boeket” atau yang berarti rangkaian bunga. Itu merupakan simbol kebahagiaan, keceriaan, kecantikan, dan keanggunan.

Batik tradisional khas Jawa Tengah juga biasanya punya warna-warna yang cenderung gelap. Misalnya hitam, cokelat tua, biru tua, dan lain-lain. Jenisnya juga banyak, ada batik tulis, batik cap, batik lukis, batik pecinaan, dan lain sebagainya.

Contoh lainnya adalah beskap yang dahulunya identik dengan warna hitam. Ini merupakan baju khusus para pria dengan atasan polos dengan kerah lurus. Bagian depan lebih panjang dibanding belakang. Dan ternyata itu punya tujuan, supaya mudah saat menyimpan keris di pinggang.

Jenis beskap di Jawa Tengah juga beragam lho. Ada beskap gaya Solo, beskap pakem khas Keraton Surakarta, beskap khas Jogja, dan beskap pakem khas Jogjakarta. Meski bukan bagian Jawa Tengah, lokasi Jogja dan Solo yang berdekatan juga saling memberi pengaruh.

Fungsi Baju Adat Jawa Tengah

Ada banyak fungsi dari baju adat dari Jawa Tengah, misalnya saja sebagai identitas suatu daerah. Saat kamu pakai baju adat, orang-orang akan mengetahui asalmu dari mana. Baju adat juga sebagai bukti tradisi yang sudah berjalan selama bertahun-tahun bahkan juga ratusan tahun lamanya.

Zaman dahulu, baju adat Jawa Tengah juga digunakan sebagai penanda status sosial lho. Hanya orang-orang berada, kaum bangsawan atau anggota kerajaan yang bisa pakai baju adat tertentu. Terutama yang punya desain mewah dan berbahan mahal.

Di zaman modern seperti sekarang, baju adat juga banyak digunakan untuk perayaan besar seperti karnaval HUT Kemerdekaan Indonesia. Fungsi paling umum adalah digunakan untuk pernikahan dan berbagai upacara adat yang masih lestari sampai kini.

Jenis Baju Adat Jawa Tengah

Shutterstock.com

Baju adat Jawa Tengah juga cukup beragam, punya ciri khas dan fungsi masing-masing. Bentuknya kebanyakan lebih rumit jika dibandingkan dengan baju hari. Sebelumnya sudah banyak dibahas terkait batik dan beskap, berikut adalah jenis baju adat Jawa Tengah yang populer lainnya;

1. Jawi Jangkep

Jawi Jangkep adalah pakaian adat khas Jawa Tengah untuk pria. Biasanya dipakai pada acara pernikahan dengan ciri khas ada motif bunga di bagian tengah. Sementara bagian bawahnya biasanya pakai kain jarik. Biasanya ditambah keris untuk menangkal energi negatif. Satu lagi, pakai blangkon dan sandal selop.

2. Kebaya Jawa Tengah

Kebaya juga memang sudah populer di Tanah Air. Tapi tahukah kamu kalau ciri masing-masing kebaya itu berbeda. Seperti kebaya Jawa Tengah, biasanya memiliki warna gelap seperti hitam dan ukurannya pas di badan.

3. Surjan

Ada juga namanya surjan yang digunakan para pria. Pakaian ini dikenakan para pria dari kalangan bangsawan dan juga para abdi dalem. Ciri khasnya adalah kemeja dengan motif lurik cokelat dan hitam. Dipadu dengan bawahannya berupa kain jarik yang panjangnya sampai mata kaki.

4. Basahan Solo

Bagi yang belum familiar, baju adat satu ini juga biasanya dipakai untuk pernikahan. Terakhir ada Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang memakainya saat prosesi ngunduh mantu. Ciri khasnya adalah kain batik dililitkan ke tubuh, mirip kemben untuk wanita. Sementara pria biasanya bertelanjang dada.

5. Stagen Kebaya

Stagen sendiri bisa disebut sebagai korset dalam bentuk tradisional. Baju ini menyerupai kain panjang dengan berbagai warna, biasanya digunakan sepaket dengan kebaya. Biasanya dipakai untuk membuat perut lebih ramping. Tapi penggunaanya tergantung masing-masing, bisa di dalam atau luar.

Bahan Baju Adat Jawa Tengah

Bahan yang dipakai untuk membuat baju adat Jawa Tengah beragam. Ambil contohnya untuk beskap biasanya menggunakan beludru hitam halus. Sementara untuk kebaya, bahannya seperti kain brokat, beludru, nilon, sampai dengan katun. Bahkan beberapa kebaya juga terbuat dari kain sutera.

Kemudian untuk baju adat khas Jawa Tengah yang sangat terkenal yaitu batik, bisa terbuat dari berbagai macam bahan. Misalnya saja seperti halnya mori, katun, shantung, dobby, sutera, grey, sampai dengan paris. Bahan dan motif yang diusung tentu saja akan memengaruhi harganya.

Jenis Acara yang Mengenakan Baju Adat Jawa Tengah

Jenis acara yang pakai baju adat Jawa Tengah semakin ke sini tambah beragam ya. Dahulu digunakan untuk acara pernikahan, penanda status sosial, dan juga pakaian upacara adat. Sekarang sudah berkembang jadi pakaian untuk karnaval, jadi busana wajib PNS untuk waktu tertentu, baju abdi dalem, sampai untuk performance.

Ritual yang masih pakai baju adat di Jawa Tengah sekarang juga masih banyak, lho. Sebut saja ada Grebeg Suro atau Syawal, Larung Sesaji, Mahesa Lawung, upacara Miyos Gangsa, Ruwatan, dan lain sebagainya. Sebagai kostum performance, biasanya yang pakai baju adat ini adalah sinden, dalang, penari tradisional, penyanyi Jawa, dan lain sebagainya.

Tips Saat Mengenakan Baju Adat Jawa Tengah

Shutterstock.com

Sekelumit tips supaya kamu bisa percaya diri saat pakai baju adat Jawa Tengah. Berikut ini beberapa tipsnya;

Pastikan ukuran bajunya pas
Jangan ragu untuk pakai aksesoris supaya bisa tampil maksimal
Pilih warna baju yang sesuai dengan kulit supaya cocok
Cari bahan yang nyaman dan mudah menyerap keringat
Padukan dengan makeup yang bagus

Lokasi Wisata yang Tawarkan Penyewaan Baju Adat Jawa Tengah

Jika liburan ke Jawa Tengah, banyak juga tempat wisata yang tawarkan persewaan baju adat. Kamu bisa mencobanya supaya tak penasaran. Beberapa tempat yang bisa dikunjungi seperti halnya Lawang Sewu di Semarang, Kota Lama Semarang, Pura Mangkunegaran di Solo, dan lain sebagainya.

Banyaknya baju adat di Jawa Tengah memang jadi daya tarik wisata tersendiri ya. Yuk segera berkunjung ke berbagai wilayahnya, bisa Semarang, Solo, Rembang, Jepara, dan lain sebagainya. Nah, supaya bisa jelajah lebih banyak tempat, agendakan beberapa hari dengan pesan akomodasi di Traveloka saja.

Kamu bisa pesan akomodasi di berbagai wilayah di Jawa Tengah dengan mudah di Traveloka. Pilihannya banyak, harganya terbaik, dan bertabur diskon lho!

Penginapan dan Hotel di Semarang

Cari Hotel di Semarang dengan promo Traveloka

Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan