Andrea Hirata Ingin Film "Edensor" Berbeda dari Novel Karyanya

Administrator | 12 November 2013 | 09:37 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - USAI film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi sukses ditonton jutaan orang, Mizan Production dan Falcon Pictures kembali menggarap film yang diambil dari novel terlaris karya Andrea Hirarta, Edensor.

Jika dua film sebelumnya digarap Mira Lesmana dan Riri Riza, pada film lanjutannya, diberi judul resmi, Laskar Pelangi Sekuel 2: Edensor, disutradarai oleh Benny Setiawan.

Tak hanya itu, alur cerita dan lokasi syuting untuk keperluan gambar juga memberikan sesuatu yang baru.

Sebagai penulis cerita dalam novel, Andrea Hirata menjaga jarak dengan sutradara, agar film yang digarap Benny berbeda dengan yang dituangkan dalam buku.

"Tolong jangan tanyakan lagi apakah sama film dan novelnya, karena pasti berbeda. Saya tidak mau sama, karena what's the point of making movie," ujar Andrea Hirata, penulis tetralogi Laskar Pelangi dalam jumpa pers di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Senin (11/11).

"Ini film yang berbeda. Seperti kata Andrea, novel dan film itu berbeda, seperti juga film pertama dan lainnya pasti berbeda," tutur Benny sang sutradara.

Pria yang pernah menggarap film Bukan Cinta Biasa itu ingin mengemas cerita novel Edensor dalam bentuk yang berbeda tanpa mengurangi esensi.

"Saya akan bikin ciri khas saya sendiri. Laskar Pelangi, Sang Pemimpi dan Laskar Pelangi Sekuel 2: Edensor adalah film yang berbeda," terangnya.

Film yang mengambil lokasi syuting 80 persen di Paris dan sisanya di Belitong itu juga membuat pemain utamanya kesulitan.

"Kesulitan sih bahasa. Karena saya harus menggunakan 80 persen bahasa Perancis. Kalau lebih lama lagi bisa keriting mulut saya," ujar Lukman Sardi pemeran Ikal.

"Saya kan orangnya hobi makan, di sana itu pilihan makannya tidak banyak," ungkap Abimana sebagai Arai, menggantikan Ariel "Noah".

Selain dua aktor di atas, Edensor juga akan dibintangi oleh aktris Perancis Astrid Roos, Mathias Muchus serta Zulfian dan Rendy Akhmad yang sebelumnya berperan sebagai Ikal dan Arai kecil.

Film drama pemberi isnpirasi itu rencananya akan mulai diputar pada 24 Desember 2013, serentak di bioskop Indonesia.

"Film ini akan mengisi liburan akhir tahun. Semoga bisa bermanfaat, ditonton banyak orang. Dan ingat, pendidikan itu penting. Itulah pesannya," kata Andrea berharap.

(pri/ade)

Penulis : Administrator
Editor: Administrator
Berita Terkait