Senin, 6 Mei 2024

BMKG Juanda: 55 Persen Wilayah Jawa Timur Diguyur Hujan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi hujan. Foto: Grafis suarasurabaya.net

Taufiq Hermawan Kepala BMKG Juanda menyebut kurang lebih 55 persen wilayah Jawa Timur (Jatim) diguyur hujan hingga beberapa hadi ke depan.

“Berdasarkan pantauan BMKG, hampir 55 persen wilayah Jawa Timur saat ini diguyur hujan. Dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Taufiq ketika on air di Radio Suara Surabaya, Rabu (24/4/2024) siang.

Taufiq menjabarkan sejumlah kota yang diguyur hujan. Mulai dari Ponorogo, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Surabaya, Tuban, Malang Raya, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Sumenep, dan Bangkalan.

“Kami mengimbau kepada warga yang ada di pegunungan Tengger-Semeru. Karena curah hujan yang lebat, waspada ada lahar dingin,” sebut Taufiq.

Taufiq menjelaskan bahwa pada saat ini sebagian besar wilayah di Jatim masih dalam masa pancaroba. Sedangkan sebagian kecil sudah memasuki awal musim kemarau.

“Hasil pantauan kami, ada gangguan gelombang rossby yang berpengaruh ke wilayah Jawa Timur. Sehingga awan-awan hujan masih betah di sebagian wilayah Jawa Timur. Sehingga pada pagi,siang, dan malam berpeluang hujan intensitas sedang hingga lebat,” jabarnya.

Taufiq menjelaskan bahwa gangguan gelombang rossby akan terjadi pada dua hingga lima hari ke depan. Sehingga, ia mengimbau masyarakat waspada akan potensi hujan dalam kurun waktu tersebut.

“Selama dua hingga lima hari ke depan kondisi ini akan terus kami pantau. Sehingga masyarakat dapat mengantisipasi kegiatan di luar ruangan. Karena curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat cukup banyak berpengaruh ke aktivitas masyarakat,” sebutnya.

BMKG Juanda memprakirakan pada Mei nanti menjadi awal musim kemarau di sebagian besar wilayah Jawa Timur. (saf/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
29o
Kurs