Habib Rizieq: Jangan Kafirkan Orang yang Punya Pilihan Beda dengan Ijtima Ulama

"Gak boleh ada yang maksa ibu, gak boleh ada yang mencaci maki ibu, gak boleh wah kamu ini gak betul, kamu ini sesat, kamu ini kafir, gak boleh,"

Galih Prasetyo Suara.Com
Senin, 29 Januari 2024 | 09:16 WIB
Habib Rizieq: Jangan Kafirkan Orang yang Punya Pilihan Beda dengan Ijtima Ulama
Habib Rizieq: Jangan Kafirkan Orang yang Punya Pilihan Beda dengan Ijtima Ulama [Tangkap layar Youtube]

Suara.com - Video ceramah Habib Rizieq Shihab terkait Pemilu 2024 jadi viral di platform media sosial. Dalam ceramah itu, Habib Rizieq tegaskan bahwa jangan mengkafirkan orang yang berbeda pilihan dnegan ijtima ulama.

Seperti diketahui, hasil ijtima ulama di Masjid Az-Zikra Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 18 November 2023 merekomendasikan paslon nomor 1 Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024.

"Kita tahu bawah ijtima ulama itu salah satu poin putusannya mengajak umat untuk memilih caleg-caleg muslim dari partai-partai pengusung atau pendukung nomor 1," kata Rizieq Shihab seperti dilihat dari kanal Youtube IBTV, Senin (29/1).

Baca Juga:

Pada keterangan di video unggahan akun Youtube tersebut, disebutkan bahwa ceramah Habib Rizieq ini berlangsung pada Majelis Pertamuan, Sabtu 20 Januari 2024. Majelis Pertamuan itu berlangsung di Majelis Markaz Syariah Petamburan.

Lebih lanjut, Rizieq Shihab dalam penjelasannya agar umat muslim pada Pemilu 2024 memilih partai-partai muslim yang merapat di paslon 01, ada PKS, PKB atau partai Ummat.

"Ah saya gak percaya tuh cuma jualan Islam tuh, kadang-kadang begitu bu, pengennya partai nasionalis. Umpama, ada Nasdem nasionalisnya yang dukung nomor 1," jelas Rizieq Shihab.

"Jadi muter di situ aja udah, jangan kemana-mana supaya jalurnya kita jalur ijtima ulama. Terus kalau ada yang tanya, partai yang lain gimana bib? yaudah jangan dipikirin, yang mikiran empat aja udah pusing,"" sambungnya.

Rizieq kemudian melanjutkan penjelasannya bahwa meski pada akhirnya pilihan untuk Pemilu 2024 berbeda dengan hati nurani, kita sesama umat tidak boleh saling mengkafirkan.

"Kalau umpamanya ibu tetap punya pilihan hati nurani, gak saya gak cocok dengan yang (parpol) empat, saya pilih partai lain, itu hak ibu. Gak boleh ada yang maksa ibu, gak boleh ada yang mencaci maki ibu, gak boleh wah kamu ini gak betul, kamu ini sesat, kamu ini kafir karena kamu sudah milih partai yang tidak didukung ijtima ulama, gak boleh," tegas Rizieq Shihab.

Habib Rizieq menambahkan bahwa untuk urusan pemilu itu masuk ke dalam ranah furu'uddin bukan ushuluddin. Sekendar informasi, Berbeda dengan ushuludin yang merupakan rangkaian kepercayaan yang menjadi asas agama Islam yang seorang muslim tidak bisa tanpa meyakininya dan jika salah satu saja darinya diingkari maka akan menjadi penyebab kekufuran.

Sementara furu'uddin, penyikapan kaum muslimin terhadapnya tidak satu. Sebagian bersungguh-sungguh dalam mengamalkan semua ketentuan di dalamnya namun sebagian yang lain tidak bersungguh-sungguh bahkan ada sebagian lain yang tidak melakukannya.

"Karena urusan pemilu ini, urusan furu bukan ushul. Ini bukan urusan ushuluddin bukan furu'uddin. Jadi kita berbeda, mungkin orang punya pandangan berbeda-beda. Makanya jagan kaget," ungkap Rizieq.

Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

KOTAK SUARA

TERKINI