Pakis Haji

Cycas rumphii Miq.

Cycadaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Cycas celebica Miq.

Cycas speciosa D.Don

Zamia consoniana G.Don

Habitus

Cycas. Sikas, tahunan, tinggi mencapai 10 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Buah
  • Getah

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan
  • Pesisir
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Pakis haji merupakan tanaman asli Indonesia dan telah terdistribusi luas di India, Sri Lanka, Asia Tenggara, Australia, dan Mikronesia. Di Indonesia, pakis haji menyebar di seluruh Kepulauan Indonesia, mulai dari Kalimantan Selatan, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan diperkirakan berasal dari Maluku. Tanaman ini memiliki berbagai kegunaan tradisional, terutama sebagai makanan dan obat-obatan. Tanaman ini juga dapat ditanam sebagai tanaman hias. Pakis haji diklasifikasikan sebagai tanaman 'Hampir Terancam' dalam Daftar Merah Spesies Terancam IUCN (2011), karena keberadaannya sudah langka dan kehilangan habitatnya sebesar 20% dalam 50 tahun terakhir ini. Dalam fungsinya sebagai makanan, masyarakat Filipina telah memanfaatkan daun mudanya (masih digulung) sebagai sayuran yang dimasak. Begitu juga dengan bagian bijinya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan, namun biji mentahnya mengandung racun dan dapat dikonsumsi setelah melalui proses pemotongan, pengeringan, perendaman dan pengeringan kembali sedangkan bagian daging bijinya diolah menjadi bahan makanan yang dapat langsung dimakan atau dibuat tepung yang tidak kalah nilainya dengan zat tepung lainnya. Tepung sagu juga dapat dihaslkan dari batangnya. Kulit kayu pakis haji menghasilkan getah yang dapat digunakan sebagai lem serta bagian batangnya digunakan masyarakat Indonesia dalam konstruksi tradisional kecil. Selain itu, tanaman ini juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan yang secara tradisional digunakan sebagai bahan pengobatan. Tapal dari biji dan kulit digunakan untuk menyembuhkan luka dan keluhan kulit. Di India, masyarakat suku Kepulauan Nicobar menggunakan tanaman ini untuk mengobati demam. 

Nama Lokal

Buah raja (Maluku), Pakis raja.

Agroekologi

Pakis haji seringkali ditemukan tumbuh di sepanjang pantai laut, di pedalaman pada substrat tanah dengan batuan kapur dan pasir, hutan di ketinggian rendah (ketinggian hingga 200 m dpl), di daerah tropis dan subtropis yang panas. Tanaman ini menyukai posisi cerah, namun toleran dan berhasil di tempat teduh. Pertumbuhannya menghendaki tanah lempung yang kuat dengan pasir yang tajam serta drainase yang baik.

Morfologi

  • Akar memiliki struktur akar koralloid. Akar ini bercabang dari akar tunggang atau akar sekunder.
  • Batang kuat, berkayu, tajuk bulat dan simetris. Percabangan monopodial, arah tumbuh batang tegak. Terkadang bercabang. Kulit berwarna abu-abu, pecah menjadi bentuk berlian dan berbentuk persegi panjang.
  • Daun majemuk menyirip, besar, panjang daunnya 1,5-2,5 m, keras dan kaku, berwarna hijau, terletak berkumpul di puncak batang membentuk roset batang, berjumlah banyak. Helai anak daunnya sepanjang 20-30 cm, lebarnya sekitar 1 cm, pangkal daunnya runcing, ujung daun runcing, tepi daun rata, ibu tulang daun menonjol, permukaan halus dan mengkilat, berjumlah 45-90 di setiap sisi pelepah.
  • Bunga bersatu dalam kerucut, terminal kerucut betina dengan banyak carpophylls, hingga 50 cm.
  • Buah halus, berbentuk bulat telur sampai elips.
  • Biji pipih berbentuk bulat telur-elips, berwarna oranye.

Budidaya

  • Perbanyakan dilakukan secara generatif (biji). Rendam benih terlebih dahulu selama 24 jam dalam air hangat sebelum disemai.
  • Perkecambahan biasanya terjadi dalam 1-3 bulan pada 25 °C.
  • Akar muda cukup rapuh dan setelah perkecambahan terjadi, akar tumbuh dengan cepat sehingga penempatan bibit menjadi hal yang penting untuk memberi mereka ruang akar yang cukup.

Kandungan Bahan Kimia

Resin, cycasin, β-glycosidase, amentoflavone, podocarpusflavone A, 2, 3-dihydroamentoflavone, 2, 3-dihydrohinokiflavone, isoginkacin, bilobetin.

Khasiat

Tapal pada luka dan bengkak, mengobati perut kembung dan muntah, bisul, gigitan ular dan serangga, ulkus ganas, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, pilek, gangguan ginekologi, TBC, demam, bersifat anodyne (penghilang rasa sakit) dan afrodisiak.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Luka akibat gigitan hewan

  • Siapkan daun pakis haji secukupnya lalu cuci dengan air mengalir sampai bersih.
  • Haluskan daun hingga menjadi pasta.
  • Oleskan pasta daun pada kulit yang luka.

2. Batuk dan pilek

  • Ambil tanaman pakis haji lalu cuci hingga bersih.
  • Rebus sampai mendidih.
  • Saring hasil rebusan.
  • Minum.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Cycas rumphii Miq. [diakses 22 September 2021]. http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:326820-2.
  2. PROSEA. 2016. Cycas rumphii (PROSEA). [diakses 22 September 2021]. https://uses.plantnet-project.org/en/Cycas_rumphii_(PROSEA).
  3. Stuartxchange. 2018. Philippine Medicinal Plants: Pitogo. [diakses 22 September 2021]. http://www.stuartxchange.org/Pitogo.html.
  4. Useful Tropical Plants Database. 2021. Cycas rumphii. [diakses 22 September 2021]. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Cycas+rumphii.
  5. Ngarbingan JE. 2017. ANALISIS KADAR KARBOHIDRAT PADA BIJI TUMBUHAN PAKIS HAJI (Cycas rumphii Miq). Biopendix Vol 4(1).
  6. Khan AV et al. 2021. Research Article: Antibacterial Activity of Cycas rumphii Miq. Leaves Extracts against Some Tropical Human Pathogenic Bacteria. Science Alert. [diakses 22 September 2021]. https://scialert.net/fulltext/?doi=jm.2011.761.768.