Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Transformator
1. TRANSFORMATOR
Nama : Wahyu Wibowo
NPM : 1310502015
Progdi : S1-Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Dosen Pengampu : R. Suryoto Edy Raharjo., S.T., M.Eng.
PTN : Universitas Tidar
3. Bagian Utama Trafo
Transformator terdiri dari 3 komponen
pokok yaitu:
1. Kumparan pertama (primer) yang
bertindak sebagai input,
2. Kumparan kedua (skunder) yang
bertindak sebagai output, dan
3. Inti besi yang berfungsi untuk
memperkuat medan magnet yang
dihasilkan.
5. Prinsip Kerja
Ketika Kumparan primer dihubungkan
dengan sumber tegangan bolak-balik,
perubahan arus listrik pada kumparan
primer menimbulkan medan magnet yang
berubah.
Medan magnet yang berubah diperkuat oleh
adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke
kumparan sekunder, sehingga pada ujung-
ujung kumparan sekunder akan timbul ggl
induksi.
Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik
(mutual inductance).
6. Analisis Parametrik
Hubungan antara tegangan primer, jumlah
lilitan primer, tegangan sekunder, dan
jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan
dalam persamaan:
Np = Vp = Is
Ns Vs Ip
V = tegangan
N = jumlah lilitan
I = kuat arus
p = primer
s = sekunder
Vp VS
IP IS
NP NS
7. Jenis Transformator
Transformator step up yaitu transformator
yang mengubah tegangan bolak-balik
rendah menjadi tinggi, transformator ini
mempunyai jumlah lilitan kumparan
sekunder lebih banyak daripada jumlah
lilitan primer (Ns > Np).
Transformator step down yaitu
transformator yang mengubah tegangan
bolak-balik tinggi menjadi rendah,
transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan primer lebih banyak daripada
jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
8. Karakteristik Transformator
Apabila kumparan skunder
dihubungkan dengan beban ZL, I2
akan mengalir pada kumparan
skunder dimana I2 = V2/ZL.
Persaman arus yang mengalir: I1 =
Io + I2’ Io = Im dianggap kecil N1 I1 =
N2 I2 atau I1 / I2 = N2 / N1
Sumber V1 sinusoid > Io sinuoid >
N1 reaktif murni > Io -900 dai V1 >
fluks sefasa Io
Dimana rugi tahanan dan adanya
fluks bocor > di abaikan
Trafo tanpa beban
Trafo berbeban
9. Rugi-rugi inti
Rugi-rugi arus pusar / eddy curent
Rugi-rugi hysteris
EDDY CURRENT
menimbulkan panas pada inti
trafoNti berlapis dan disekat
Rugi hysterisis memperbesar Iex
Untuk mengurangi rugi
hysterisis, inti trafo dibuat dari
besi lunak
Rugi hysterisis dan arus pusar
tetap, tidak tergantung besar
Rugi-Rugi pada Transformator
10. Rugi tembaga
RUGI TEMBAGA PRIMER = IP
2.RP
(Watt)
RUGI TEMBAGA SEKUNDER = IS
2.RS
(Watt)
RP & RS = Tahanan Primer & Sekunder
()
IP & IS = Arus Primer & Sekunder
rugi-rugi lilitan primer dan sekunder lilitan primer dan
sekunder yang mempunyai panjang dan penampang
11. a. Tujuan
• Beban yang dipikul sebanding dengan kemampuan
KVA masing-masing transformator
Paralel Transformator
12. b. Syarat
• Perbandingan tegangan harus sama, utk mencegah
arus sirkulasi dlm rankaian parallel
• Polaritas transformator harus sama, utk mencegah
terjadinya arus sirkulasi karenaadanya beda
potensial pada polaritas yg berbeda
• Tegangan impedansi pada keadaan beban penuh
harus sama, agar kedua transformator membagi
beban sesuai dengan kemampuan KVAnya,
sehingga tak terjadi pembebanan lebih pada salah
satu trafo.
• Perbandingan reaktansi terhadap tegangan
sebaiknya sama, agar kedua transformator bekerja
pada factor daya yang sama.
13. Sumber
Paseno, 1986. Arus Rangga. Jakarta: Karunika.
Soetarmo, 1979. FISIKA 3 SMA kelas 3 semester lima &
enam. Surakarta: Widya duta.
Millman dan Halkias, 1986. Elektronika Terpadu. Jakarta:
Erlangga.
Sutrisno, 1990. Listrik Magnet. Bandung: ITB, Bandung.