SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
UNIVERSITAS
Negri Yogyakarta
2
KENAPA DINAMAKAN OXY
ACETYLENE WELDING ??
3
Pengelasan dengan gas dilakukan dengan membakar
bahan bakar gas yang dicampur dengan oksigen (O2)
sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu tinggi
(3000oC) yang mampu mencairkan logam induk dan
atau logam pengisinya. Jenis bahan bakar gas yang
digunakan asetilen, propan atau hidrogen, sehingga
cara pengelasan ini dinamakan las oksi-asetilen atau
dikenal dengan nama las karbit.
4
Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses
pengelasan secara manual dengan pemanasan
permukaan logam yang akan dilas atau disambung
sampai mencair oleh nyala gas asetilin me-lalui
pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa
logam pengisi. dengan atau tanpa logam pengisi,
dimana proses penyambungan tanpa penekanan.
Hasilnya sangat memuaskan untuk pengelasan baja
karbon terutama lembaran logam(sheet metal) dan
pipa-pipa berdinding tipis
5
KEGUNAAN PENGELASAN
OAW
Kegunaannya :
 Sebagai preheating(pemanasan awal)
 Brazing(mematri)
 Cutting (pemotongan)
 Hard facing(las penebalan/las penebalan
permukaan)
 Untuk produksi (production welding)
 Pekerjaan lapangan (field work)
 Reparasi (repair & maintenance)
6
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
OXY-ACETYLEN WELDING
Kelebihan Las OAW :
– Jika ada pengelasan yang salah dapat dicairkan kembali
dengan nyala Api Oksigen Asetilen.
– Dapat digunakan pada plat tipis.
– Peralatan tidak terlalu banyak.
Kekurangan Las OAW :
– Jika digunakan plat tebal kekuatannya kurang maksimal.
– Pengelasan manual sehingga efisiensi dan kecepatan las
kurang.
– Sangat jarang digunakan untuk pengelasan non logam atau
baja tahan karat.
7
PRINSIP PENGELASAN OAW
Prisip dari pengelasan ini tidak terlalu rumit, hanya
dengan mengatur besarnya gas asetilen dan oksigen,
kemudian ujungnya didekatkan dengan nyala api maka
akan timbul nyala api. Tetapi besarnya gas asetilen dan
oksigen harus diatur sedemikian rupa dengan memutar
pengatur tekanan sedikit demi sedikit.
8
JENIS FLAME OKSI-ASETILEN
9
1. Nyala Karburasi
2. Nyala Oksidasi
3. Nyala Normal
Asetilen lebih
oksigen lebih
NYALA KARBURASI
ATAU NYALA GAS ASETILEN LEBIH
Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan
maka di antara kerucut dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut
nyala baru berwarna biru. Di antara kerucut yang menyala dan
selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-
putihan, yang panjangnya ditentukan oleh jumlah kelebihan
asetilen. Hal ini akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada
logam cair.
Nyala ini banyak digunakan dalam pengelasan logam monel, nikel,
berbagai jenis baja dan bermacam-macam bahan pengerasan
permukaan non-ferous.
10
11
GAMBAR NYALA KARBURASI
ATAU NYALA GAS ASETILEN LEBIH (EXCESS ACETYLENE)
Bila gas oksigen lebih daripada yang dibutuhkan untuk
menghasilkan nyala netral maka nyala api menjadi pendek dan
warna kerucut dalam berubah menjadi ungu. Nyala ini akan
menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada
logam cair. Nyala yang bersifat oksidasi ini harus digunakan dalam
pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu namun tidak
dianjurkan untuk pengelasan lainnya.
NYALA OKSIDASI
atau NYALA GAS OKSIGEN LEBIH
13
GAMBAR NYALA OKSIDASI
ATAU NYALA GAS OKSIGEN LEBIH (EXCESS OXYGEN)
Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen
sekitar satu. Nyala terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih
bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru bening. Oksigen yang
diperlukan nyala ini berasal dari udara. Suhu maksimum setinggi
3300 sampai 3500 oC tercapai pada ujung nyala kerucut.
Karena sifatnya yang dapat merubah komposisi logam cair maka
nyala asetilen berlebih dan nyala oksigen berlebih tidak dapat
digunakan untuk mengelas baja.Suhu Pada ujung kerucut dalam
kira-kira 3000° C dan di tengah kerucut luar kira-kira 2500° C.
NYALA NETRAL
15
GAMBAR NYALA OKSIDASI
NYALA GAS ASITELIN DAN OXYGEN DENGAN RATIO 1 : 1
BAGIAN BAGIAN OAW
16
ADA PERTANYAAN??
17
TERIMA KASIH
18

More Related Content

What's hot

2.2 ATP DASAR las.docx
2.2 ATP DASAR las.docx2.2 ATP DASAR las.docx
2.2 ATP DASAR las.docx
Irwan590564
 
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logamPresentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
triesatrio
 
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoUkuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Thoharudin Hanafi
 
Melaksanakan pemotongan termal
Melaksanakan pemotongan termalMelaksanakan pemotongan termal
Melaksanakan pemotongan termal
Eko Supriyadi
 
Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...
Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...
Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...
Meda Aji Saputro
 
Manufaktur pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Manufaktur   pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)Manufaktur   pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Manufaktur pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Danard Prasetya
 
Materi kimia unsur kelas xii
Materi kimia unsur kelas xiiMateri kimia unsur kelas xii
Materi kimia unsur kelas xii
adetadeth
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum PengelasanLaporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum Pengelasan
 
2.2 ATP DASAR las.docx
2.2 ATP DASAR las.docx2.2 ATP DASAR las.docx
2.2 ATP DASAR las.docx
 
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
 
Materi k3 pengelasan smaw
Materi k3 pengelasan smawMateri k3 pengelasan smaw
Materi k3 pengelasan smaw
 
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logamPresentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
 
Mesin Pengelasan Pada Proses Produksi
Mesin Pengelasan Pada Proses ProduksiMesin Pengelasan Pada Proses Produksi
Mesin Pengelasan Pada Proses Produksi
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Laporan Program Magang.docx
Laporan Program Magang.docxLaporan Program Magang.docx
Laporan Program Magang.docx
 
Presentasi energi listrik
Presentasi energi listrikPresentasi energi listrik
Presentasi energi listrik
 
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoUkuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
 
Melaksanakan pemotongan termal
Melaksanakan pemotongan termalMelaksanakan pemotongan termal
Melaksanakan pemotongan termal
 
Modul Gambar Teknik : KB2. Simbol Elektronika
Modul Gambar Teknik : KB2. Simbol ElektronikaModul Gambar Teknik : KB2. Simbol Elektronika
Modul Gambar Teknik : KB2. Simbol Elektronika
 
Teori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasiTeori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasi
 
Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...
Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...
Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...
 
Manufaktur pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Manufaktur   pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)Manufaktur   pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Manufaktur pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
 
Materi kimia unsur kelas xii
Materi kimia unsur kelas xiiMateri kimia unsur kelas xii
Materi kimia unsur kelas xii
 
Surface hardening
Surface hardeningSurface hardening
Surface hardening
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
Struktur mikro material teknik
Struktur mikro material teknikStruktur mikro material teknik
Struktur mikro material teknik
 

Similar to pengertian las oaw (oxy acetylen welding)

KEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptx
KEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptxKEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptx
KEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptx
Yhurico1
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Muhammad Nanda
 
Melaksanakan pengelasan gas oxy acetylene (karbid) dan las titik
Melaksanakan pengelasan gas oxy acetylene (karbid) dan las titikMelaksanakan pengelasan gas oxy acetylene (karbid) dan las titik
Melaksanakan pengelasan gas oxy acetylene (karbid) dan las titik
Eko Supriyadi
 
Repot kimpalan gas
Repot kimpalan gas Repot kimpalan gas
Repot kimpalan gas
Asyraf Iqbal
 
Jurnal Tentang Mesin
Jurnal Tentang MesinJurnal Tentang Mesin
Jurnal Tentang Mesin
Alen Pepa
 
Heat affected zone & heat treatmen tx
Heat affected zone & heat treatmen txHeat affected zone & heat treatmen tx
Heat affected zone & heat treatmen tx
binsar pakpahan
 

Similar to pengertian las oaw (oxy acetylen welding) (20)

Las asetilin.
Las asetilin.Las asetilin.
Las asetilin.
 
Memotong dengan gas
Memotong dengan gasMemotong dengan gas
Memotong dengan gas
 
Welding
WeldingWelding
Welding
 
penyambungan
penyambunganpenyambungan
penyambungan
 
KEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptx
KEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptxKEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptx
KEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptx
 
OXY ACETYLEN WELDING
OXY ACETYLEN WELDINGOXY ACETYLEN WELDING
OXY ACETYLEN WELDING
 
Pengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnancePengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnance
 
Job 1 las gas
Job 1 las gasJob 1 las gas
Job 1 las gas
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
 
Melaksanakan pengelasan gas oxy acetylene (karbid) dan las titik
Melaksanakan pengelasan gas oxy acetylene (karbid) dan las titikMelaksanakan pengelasan gas oxy acetylene (karbid) dan las titik
Melaksanakan pengelasan gas oxy acetylene (karbid) dan las titik
 
Unit8
Unit8Unit8
Unit8
 
Material Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptMaterial Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.ppt
 
Mesin las
Mesin lasMesin las
Mesin las
 
Repot kimpalan gas
Repot kimpalan gas Repot kimpalan gas
Repot kimpalan gas
 
Material Teknik Dasar
Material Teknik DasarMaterial Teknik Dasar
Material Teknik Dasar
 
Pak nandi
Pak nandiPak nandi
Pak nandi
 
Dapur kupola
Dapur kupolaDapur kupola
Dapur kupola
 
Jurnal Tentang Mesin
Jurnal Tentang MesinJurnal Tentang Mesin
Jurnal Tentang Mesin
 
Las asetilin
Las asetilinLas asetilin
Las asetilin
 
Heat affected zone & heat treatmen tx
Heat affected zone & heat treatmen txHeat affected zone & heat treatmen tx
Heat affected zone & heat treatmen tx
 

More from universitas negri yogyakarta

makalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsal
makalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsalmakalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsal
makalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsal
universitas negri yogyakarta
 

More from universitas negri yogyakarta (12)

Garis besar yang dinamakan PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
Garis besar yang dinamakan PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)Garis besar yang dinamakan PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
Garis besar yang dinamakan PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
 
Industri berbasis propanol - pRO
Industri berbasis propanol - pROIndustri berbasis propanol - pRO
Industri berbasis propanol - pRO
 
Pengertian teks eksposisi
Pengertian teks eksposisiPengertian teks eksposisi
Pengertian teks eksposisi
 
Pik 2 teori tugas (limbah cair)
Pik 2 teori tugas (limbah cair)Pik 2 teori tugas (limbah cair)
Pik 2 teori tugas (limbah cair)
 
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
 
Kaidah kaidah fundamental negara
Kaidah kaidah fundamental negara Kaidah kaidah fundamental negara
Kaidah kaidah fundamental negara
 
Mengarungi bahtera keadilan bangsa indonesia2
Mengarungi bahtera keadilan bangsa indonesia2Mengarungi bahtera keadilan bangsa indonesia2
Mengarungi bahtera keadilan bangsa indonesia2
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
 
seni grafis dan sketch
seni grafis dan sketchseni grafis dan sketch
seni grafis dan sketch
 
makalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsal
makalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsalmakalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsal
makalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsal
 
Makalah pai cendekiawan islam
Makalah pai cendekiawan islamMakalah pai cendekiawan islam
Makalah pai cendekiawan islam
 

Recently uploaded (9)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

pengertian las oaw (oxy acetylen welding)

  • 2. 2
  • 4. Pengelasan dengan gas dilakukan dengan membakar bahan bakar gas yang dicampur dengan oksigen (O2) sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu tinggi (3000oC) yang mampu mencairkan logam induk dan atau logam pengisinya. Jenis bahan bakar gas yang digunakan asetilen, propan atau hidrogen, sehingga cara pengelasan ini dinamakan las oksi-asetilen atau dikenal dengan nama las karbit. 4
  • 5. Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gas asetilin me-lalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam pengisi. dengan atau tanpa logam pengisi, dimana proses penyambungan tanpa penekanan. Hasilnya sangat memuaskan untuk pengelasan baja karbon terutama lembaran logam(sheet metal) dan pipa-pipa berdinding tipis 5
  • 6. KEGUNAAN PENGELASAN OAW Kegunaannya :  Sebagai preheating(pemanasan awal)  Brazing(mematri)  Cutting (pemotongan)  Hard facing(las penebalan/las penebalan permukaan)  Untuk produksi (production welding)  Pekerjaan lapangan (field work)  Reparasi (repair & maintenance) 6
  • 7. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OXY-ACETYLEN WELDING Kelebihan Las OAW : – Jika ada pengelasan yang salah dapat dicairkan kembali dengan nyala Api Oksigen Asetilen. – Dapat digunakan pada plat tipis. – Peralatan tidak terlalu banyak. Kekurangan Las OAW : – Jika digunakan plat tebal kekuatannya kurang maksimal. – Pengelasan manual sehingga efisiensi dan kecepatan las kurang. – Sangat jarang digunakan untuk pengelasan non logam atau baja tahan karat. 7
  • 8. PRINSIP PENGELASAN OAW Prisip dari pengelasan ini tidak terlalu rumit, hanya dengan mengatur besarnya gas asetilen dan oksigen, kemudian ujungnya didekatkan dengan nyala api maka akan timbul nyala api. Tetapi besarnya gas asetilen dan oksigen harus diatur sedemikian rupa dengan memutar pengatur tekanan sedikit demi sedikit. 8
  • 9. JENIS FLAME OKSI-ASETILEN 9 1. Nyala Karburasi 2. Nyala Oksidasi 3. Nyala Normal Asetilen lebih oksigen lebih
  • 10. NYALA KARBURASI ATAU NYALA GAS ASETILEN LEBIH Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan maka di antara kerucut dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut nyala baru berwarna biru. Di antara kerucut yang menyala dan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih- putihan, yang panjangnya ditentukan oleh jumlah kelebihan asetilen. Hal ini akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada logam cair. Nyala ini banyak digunakan dalam pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-macam bahan pengerasan permukaan non-ferous. 10
  • 11. 11 GAMBAR NYALA KARBURASI ATAU NYALA GAS ASETILEN LEBIH (EXCESS ACETYLENE)
  • 12. Bila gas oksigen lebih daripada yang dibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral maka nyala api menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu. Nyala ini akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala yang bersifat oksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk pengelasan lainnya. NYALA OKSIDASI atau NYALA GAS OKSIGEN LEBIH
  • 13. 13 GAMBAR NYALA OKSIDASI ATAU NYALA GAS OKSIGEN LEBIH (EXCESS OXYGEN)
  • 14. Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru bening. Oksigen yang diperlukan nyala ini berasal dari udara. Suhu maksimum setinggi 3300 sampai 3500 oC tercapai pada ujung nyala kerucut. Karena sifatnya yang dapat merubah komposisi logam cair maka nyala asetilen berlebih dan nyala oksigen berlebih tidak dapat digunakan untuk mengelas baja.Suhu Pada ujung kerucut dalam kira-kira 3000° C dan di tengah kerucut luar kira-kira 2500° C. NYALA NETRAL
  • 15. 15 GAMBAR NYALA OKSIDASI NYALA GAS ASITELIN DAN OXYGEN DENGAN RATIO 1 : 1