SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Download to read offline
Matematika Logika
     Logika Preposisi

Yenni Fatman, S.T.   Teknik
                     Informatika -
@2012                Unpas
Ekivalensi Logis .. (1)

Negasi Ganda      p  p

Hukum             (pq)  (qp)
Komutatif         (pq)  (qp)
                  (pq)  (qp)
Hukum             (pq)  r  p  (qr)
Asosiatif         (pq)  r  p  (qr)
Hukum             p  (q  r)  (p  q)  (p  r)
Distributif       p  (q  r)  (p  q)  (p  r)
Ekivalensi Logis .. (2)

Hukum           (pp)  p
Idempoten       (pp)  p
Hukum           (p0)  p
Identitas       (p1)  1
                (p0)  0
                (p1)  p
Hukum           (p p)  1
Asosiatif       (p p)  0
Ekivalensi Logis .. (3)

Hukum de        (pq)  p  q
Morgan          (pq)  p  q
                (pq)   (p   q)
                (pq)   (p   q)
Kontrapositif   (p  q)  (q   p)

Implikasi       (p  q)  (p  q)
                (p  q)  (p   q)
Formula Valid dan Inkonsisten

Suatu formula         Suatu formula
dikatakan valid       dikatakan
jika dan hanya jika   inkonsisten jika
formula tersebut      dan hanya jika
tautologi             formula tersebut
Suatu formula         kontradiksi
dikatakan invalid     Suatu formula
jika dan hanya jika   dikatakan konsisten
tidak valid           jika dan hanya jika
                      tidak konsisten
Implikasi Validitas
Formula adalah     Formula adalah
valid jika dan     invalid jika dan
hanya jika         hanya jika ada
negasinya          interpretasi yang
inkonsisten        menyebabkannya
Formula adalah     salah
inkonsisten jika   Formula adalah
dan hanya jika     konsisten jika dan
negasinya valid    hanya jika ada
                   interpretasi yang
                   menyebabkannya
Implikasi Validitas

Jika formula            pp
adalah valid,           – Formula inkonsisten
maka formula            – Formula invalid
tersebut                pp
konsisten, tetapi       – Formula valid
tidak sebaliknya        – Formula konsisten

Jika formula            pp
                        – Formula invalid
adalah
                        – Formula konsisten
inkonsisten, maka
formula tersebut
invalid, tetapi tidak
Implikasi Validitas
p   p    pp
                   pp
0   1       0       – Formula inkonsisten
1   0       0       – Formula invalid
P   P    pp     pp
                    – Formula valid
0   1       1
                    – Formula konsisten
1   0       1
                   pp
p   p    p       – Formula invalid
           p        – Formula konsisten
0   1       1
1   0       0
Bentuk Normal Formula

Formula dapat dibentuk dengan
menggunakan kombinasi operator
logika ,,,, dan 
Formula yang hanya menggunakan
kombinasi operator logika ,, dan 
disebut Bentuk Normal
– Bentuk Normal Konjungsi:  dan 
– Bentuk Normal Disjungsi:  dan 
Transformasi Bentuk Normal

Eliminasi operator      Pindahkan operator
dan , dengan             ke tepat sebelum
menggunakan aturan:      atom, dengan
F  G = (F  G)  (F    menggunakan
G)                       aturan:
F  G = F  G            – ( F) = F
                          – De Morgan:
Gunakan Hukum
                            • (pq)  p 
Distributif (dan hukum
                              q
lainnya)
                            • (pq)  p 
                              q
Transformasi Bentuk Normal

Ubah (P  (Q R)) S ke dalam bentuk normal
konjungsi!
(P  (Q R)) S = (P  (Q  R))  S
                =  (P  (Q  R))  S
                = ( P   (Q  R))  S
                = ( P  (Q   R))  S
                = (( P  Q)  ( P   R))  S
                = ( P  Q  S )  ( P   R 
S)
Transformasi Bentuk Normal

Ubah (p  q)  r ke dalam bentuk
normal disjungsi!
(p  q)  r =  (p  q)  r
             = ( p   ( q))  r
             = ( p  q )  r
Pembuktian Logika

Logika Proposisional adalah alat bantu
untuk argumentasi berdasarkan fakta
dan kesimpulan
– Fakta
– Konklusi / Kesimpulan
– Argumentasi = fakta + konklusi
– Fakta + konklusi adalah benar DAN
  terdapat hubungan logis  Argumentasi
  benar
– Faktar benar tapi konklusi salah 
  Argumentasi salah
Pembuktian Logika

Pembuktian Logika: proses membuktikan
benar/salahnya suatu konklusi/kesimpulan
secara logis
Menggunakan fakta-fakta atau argumentasi
yang dinyatakan dalam bentuk preposisi
yang diasumsikan benar
– Fakta disebut Premis (aksioma, postulat, hipotesa)
– Kesimpulan yang ditarik dari premis disebut
  konsekuensi logis
Metode Pembuktian

Pembuktian Langsung
– Pembuktian dengan tautologi
Pembuktian Tidak Langsung
– Pembuktian dengan kontrapositif
– Pembuktian dengan kontrakdiksi
Teknik Pembuktian

Tabel Kebenaran
Penyederhanaan / Normalisasi
Aturan Inferensi
Tabel Kebenaran

Cara yang paling sederhana
Langkah-langkah:
– Tentukan formula dari presmi-premis
  yang ada
– Tentukan metodenya: langsung/tidak
  langsung
– Buat tabel kebenarannya
– Cek berdasarkan tabel, formula tautology /
  bukan
– Buat kesimpulan
Tabel Kebenaran (Contoh)

Periksalah kesimpulan dari premis-
premis berikut:
– Jika kucing di dalam rumah maka rumah
  tidak tenang
– Kucing tidak ada di dalam rumah
– Kesimpulan: rumah pasti tenang
  (Betulkah?)
Tabel Kebenaran: Pembuktian
                Langsung
Ubah premis ke dalam preposisi:
– p: kucing di dalam rumah
– q: rumah tidak tenang
– p  q: Jika kucing di dalam rumah, maka
  rumah tidak tenang (fakta)
–  p: Kucing tidak ada di dalam rumah
  (fakta)
–  q: Rumah pasti tenang (kesimpulan)
Yang akan dibuktikan kebenarannya: fakta dan
kesimpulan, yaitu ((p  q)   p)   q
Tabel Kebenaran

p q     p   p (p  q)    q (p  q)  
         q          p             pq
0   0    1    1       1      1       1

0   1    1    1       1      0       0

1   0    0    0       0      1       1

1   1    1    0       0      0       1
Tabel Kebenaran:
  Kesimpulan Pembuktian Langsung
Hasil dari Tabel Kebenaran: Formula
bukan tautologi
Berarti “kesimpulan bahwa rumah pasti
tenang adalah” salah
Tabel Kebenaran:
      Pembuktian tidak langsung
Menggunakan Kontradiksi
Ubah premis ke dalam preposisi:
– p: kucing di dalam rumah
– q: rumah tidak tenang
– p  q: Jika kucing di dalam rumah, maka
  rumah tidak tenang (fakta)
–  p: Kucing tidak ada di dalam rumah
  (fakta)
–  q: Rumah pasti tenang (kesimpulan)
Tabel Kebenaran:
       Pembuktian tidak langsung
Kesimpulan  q: Rumah pasti tenang
Pembuktian tidak langsung dengan
Kontradiksi menggunakan negasi
dari kesimpulan, yaitu:
– Rumah pasti tidak tenang  ( q) = q
Yang akan dibuktikan kebenarannya:
fakta dan kontradiksinya, yaitu ((p 
q)   p)  q
Tabel Kebenaran:
        Pembuktian tidak langsung
p   q p  q  p (p  q)   p (p  q)  
                                 p q
0   0   1    1        1            0

0   1    1    1        1           1

1   0    0    0        0           0

1   1    1    0        0           0
Tabel Kebenaran:
    Kesimpulan pembuktian tidak
             langsung
Hasil dari tabel kebenaran: Formula
bukan kontradiksi
(p  q)   p  q diharapkan
inkonsisten
Berarti “kesimpulan bahwa rumah pasti
tenang adalah” salah
Tabel Kebenaran: Contoh Soal

Buktikan formula q  r adalah
kesimpulan dari premis p  q dan p 
r
Solusi: periksa formula (p  q)  (p 
r)  q  r
Gunakan tabel kebenaran!
Tabel Kebenaran: Solusi
p   q   r   p  q p  r q  r (p  q)  (p  r)  q 
                               r

0   0   0    0       1      0              1

0   0   1    1       1      1              1

0   1   0    1       1      1              1

0   1   1    1       1      1              1
Tabel Kebenaran: Kesimpulan
              Soal
Formula tersebut Tautology
Berarti formula tersebut Valid


Catatan: Pembuktikan dengan Tabel
Kebenaran adalah mudah jika jumlah
atom tidak banyak dan formula tidak
rumit
Penyederhanaan/Normalisasi

Adalah cara pembuktikan dengan
menyambungkan premis-premis
dengan operator logika 
Selanjutnya disederhanakan kembali ke
dalam bentuk normal konjungsi atau
disjungsi
Gunakan ekivalensi logis
Umumnya subtitusikan formula
dengan formula lainnya yang ekivalen
Normalisasi: Contoh

Harga saham turun apabila suku bunga
naik. Banyak investor kecewa apabila
harga saham turun. Pada saat ini suku
bunga naik.
Kesimpulan: Investor kecewa
(betulkah?)
Normalisasi: Contoh 2

Harga saham turun apabila suku bunga
naik. Banyak investor kecewa apabila
harga saham turun. Pada saat ini
investor kecewa
Kesimpulan: suku bunga naik
(betulkah?)
Normalisasi: Contoh

P1: Harga saham turun apabila suku
bunga naik.
P2: Banyak investor kecewa apabila
harga saham turun.
P3: Pada saat ini suku bunga naik.
C: Investor kecewa (betulkah?)
Normalisasi: Contoh
Ubah ke dalam        Maka:
bentuk simbol-        – P1: p  s
simbol:               – P2: s  u
 – s: harga saham     – P3: p
   turun
                      – C: u
 – p: suku bunga
   naik.             ((p  s)  (s  u) 
                     p)
 – u: banyak
   investor kecewa   Ubah ke dalam
                     bentuk
                     normal
Normalisasi: Contoh
((p  s)  (s  u)  p)
((ps)(su)p)
(p  (ps)(su))
((p  p) (p  s))(su)
(0 (p  s))(su)
(p  s)(su)
(p  s s)  (p  s  u)
(p  0)  (p  s  u)
0  (p  s  u)
(p  s  u)
Normalisasi: Kesimpulan

((p  s)  (s  u)  p)
– Bernilai benar
(p  s  u)
– Bernilai benar juga
– Karena itu u harus bernilai benar
Karena u benar  Kesimpulan
benar
Aturan Inferensi

Asumsi terdapat himpunan preposisi
yang terdiri dari sejumlah premis P1,
P2, P3,.., Pn dan sebuah kesimpulan C.
Aturan inferensi digunakan untuk
membuktikan kesimpulan C
berdasarkan himpunan premis dalam
bentuk rangkaian struktur pohon/tree
Aturan Inferensi: Contoh

Jika Tommy rajin bekerja, maka ia
mendapat reputasi kerja yang baik. Jika
Tommy memiliki reputasi kerja yang
baik, maka karirnya akan meningkat
dengan cepat. Karir Tommy mandeg.
Oleh karenanya Tommy tidak rajin
bekerja (Benarkah?)
Aturan Inferensi: Solusi

Definisikan:         Formula yang
– p: Tommy rajin     didapat:
  bekerja             – P1: p  q
– q: mendapat         – P2: q  r
  reputasi kerja      – P3: r
  yang baik
– r: karirnya akan
  meningkat
  dengan cepat
Aturan Inferensi: Langkah-langkah

  Langkah   Alasan
1 pq       Premis P1
2 qr       Premis P2
3  pr     Langkah 1,2: silogisme
            hipotetikal
4 r        Premis P3
5 p       Langkah 3,4: modus tollens
Aturan Inferensi: Langkah-langkah

  Langkah   Alasan
1 qr       Premis P2
2 r        Premis P3
3 q       Langkah 1,2: modus tollens

4 pq       Premis P1
5 p       Langkah 3,4: modus tollens
Aturan Inferensi: Kesimpulan

Berdasarkan pembuktian di atas,
terbukti bahwa kesimpulan Tommy
tidak rajin bekerja adalah benar
Aturan Inferensi
Adisi        P        Simplifikasi   PQ
             PQ                    P
Modus        P        Modus          PQ
Ponens       PQ      Tollens        Q
             Q                       P
Silogisme    PQ      Silogisme      PQ
Disjungtif   P       Hipotetikal    QR
             Q                       PR
Konjungsi    P        Prinsip        PQ
             Q        Resolusi       PR
              P Q                  QR

More Related Content

What's hot

Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)1724143052
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKRaden Ilyas
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Phe Phe
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Indra Gunawan
 
Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiSari Fauziah
 
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Meycelino A. T
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiNia Matus
 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanDian Arisona
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsiSiti Khotijah
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1radar radius
 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan DiferensialDian Arisona
 

What's hot (20)

Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
 
Irisan kerucut
Irisan kerucutIrisan kerucut
Irisan kerucut
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisi
 
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 
02.logika
02.logika02.logika
02.logika
 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1
 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan Diferensial
 

Similar to Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST

Similar to Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST (20)

Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Ppt logika mtk
Ppt logika  mtkPpt logika  mtk
Ppt logika mtk
 
tabel kebenaran&hukum
 tabel kebenaran&hukum tabel kebenaran&hukum
tabel kebenaran&hukum
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
Matdis-logika matematika
Matdis-logika matematikaMatdis-logika matematika
Matdis-logika matematika
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Ai 3
Ai 3Ai 3
Ai 3
 
Mtk diskrit
Mtk diskritMtk diskrit
Mtk diskrit
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
DASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKADASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKA
 
Dasar Logika Informatia
Dasar Logika InformatiaDasar Logika Informatia
Dasar Logika Informatia
 
5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf
 
Materi Matematika
Materi MatematikaMateri Matematika
Materi Matematika
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 20101728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
 

Recently uploaded

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST

  • 1. Matematika Logika Logika Preposisi Yenni Fatman, S.T. Teknik Informatika - @2012 Unpas
  • 2. Ekivalensi Logis .. (1) Negasi Ganda  p  p Hukum (pq)  (qp) Komutatif (pq)  (qp) (pq)  (qp) Hukum (pq)  r  p  (qr) Asosiatif (pq)  r  p  (qr) Hukum p  (q  r)  (p  q)  (p  r) Distributif p  (q  r)  (p  q)  (p  r)
  • 3. Ekivalensi Logis .. (2) Hukum (pp)  p Idempoten (pp)  p Hukum (p0)  p Identitas (p1)  1 (p0)  0 (p1)  p Hukum (p p)  1 Asosiatif (p p)  0
  • 4. Ekivalensi Logis .. (3) Hukum de (pq)  p  q Morgan (pq)  p  q (pq)   (p   q) (pq)   (p   q) Kontrapositif (p  q)  (q   p) Implikasi (p  q)  (p  q) (p  q)  (p   q)
  • 5. Formula Valid dan Inkonsisten Suatu formula Suatu formula dikatakan valid dikatakan jika dan hanya jika inkonsisten jika formula tersebut dan hanya jika tautologi formula tersebut Suatu formula kontradiksi dikatakan invalid Suatu formula jika dan hanya jika dikatakan konsisten tidak valid jika dan hanya jika tidak konsisten
  • 6. Implikasi Validitas Formula adalah Formula adalah valid jika dan invalid jika dan hanya jika hanya jika ada negasinya interpretasi yang inkonsisten menyebabkannya Formula adalah salah inkonsisten jika Formula adalah dan hanya jika konsisten jika dan negasinya valid hanya jika ada interpretasi yang menyebabkannya
  • 7. Implikasi Validitas Jika formula pp adalah valid, – Formula inkonsisten maka formula – Formula invalid tersebut pp konsisten, tetapi – Formula valid tidak sebaliknya – Formula konsisten Jika formula pp – Formula invalid adalah – Formula konsisten inkonsisten, maka formula tersebut invalid, tetapi tidak
  • 8. Implikasi Validitas p p pp pp 0 1 0 – Formula inkonsisten 1 0 0 – Formula invalid P P pp pp – Formula valid 0 1 1 – Formula konsisten 1 0 1 pp p p p – Formula invalid p – Formula konsisten 0 1 1 1 0 0
  • 9. Bentuk Normal Formula Formula dapat dibentuk dengan menggunakan kombinasi operator logika ,,,, dan  Formula yang hanya menggunakan kombinasi operator logika ,, dan  disebut Bentuk Normal – Bentuk Normal Konjungsi:  dan  – Bentuk Normal Disjungsi:  dan 
  • 10. Transformasi Bentuk Normal Eliminasi operator  Pindahkan operator dan , dengan  ke tepat sebelum menggunakan aturan: atom, dengan F  G = (F  G)  (F  menggunakan G) aturan: F  G = F  G – ( F) = F – De Morgan: Gunakan Hukum • (pq)  p  Distributif (dan hukum q lainnya) • (pq)  p  q
  • 11. Transformasi Bentuk Normal Ubah (P  (Q R)) S ke dalam bentuk normal konjungsi! (P  (Q R)) S = (P  (Q  R))  S =  (P  (Q  R))  S = ( P   (Q  R))  S = ( P  (Q   R))  S = (( P  Q)  ( P   R))  S = ( P  Q  S )  ( P   R  S)
  • 12. Transformasi Bentuk Normal Ubah (p  q)  r ke dalam bentuk normal disjungsi! (p  q)  r =  (p  q)  r = ( p   ( q))  r = ( p  q )  r
  • 13. Pembuktian Logika Logika Proposisional adalah alat bantu untuk argumentasi berdasarkan fakta dan kesimpulan – Fakta – Konklusi / Kesimpulan – Argumentasi = fakta + konklusi – Fakta + konklusi adalah benar DAN terdapat hubungan logis  Argumentasi benar – Faktar benar tapi konklusi salah  Argumentasi salah
  • 14. Pembuktian Logika Pembuktian Logika: proses membuktikan benar/salahnya suatu konklusi/kesimpulan secara logis Menggunakan fakta-fakta atau argumentasi yang dinyatakan dalam bentuk preposisi yang diasumsikan benar – Fakta disebut Premis (aksioma, postulat, hipotesa) – Kesimpulan yang ditarik dari premis disebut konsekuensi logis
  • 15. Metode Pembuktian Pembuktian Langsung – Pembuktian dengan tautologi Pembuktian Tidak Langsung – Pembuktian dengan kontrapositif – Pembuktian dengan kontrakdiksi
  • 16. Teknik Pembuktian Tabel Kebenaran Penyederhanaan / Normalisasi Aturan Inferensi
  • 17. Tabel Kebenaran Cara yang paling sederhana Langkah-langkah: – Tentukan formula dari presmi-premis yang ada – Tentukan metodenya: langsung/tidak langsung – Buat tabel kebenarannya – Cek berdasarkan tabel, formula tautology / bukan – Buat kesimpulan
  • 18. Tabel Kebenaran (Contoh) Periksalah kesimpulan dari premis- premis berikut: – Jika kucing di dalam rumah maka rumah tidak tenang – Kucing tidak ada di dalam rumah – Kesimpulan: rumah pasti tenang (Betulkah?)
  • 19. Tabel Kebenaran: Pembuktian Langsung Ubah premis ke dalam preposisi: – p: kucing di dalam rumah – q: rumah tidak tenang – p  q: Jika kucing di dalam rumah, maka rumah tidak tenang (fakta) –  p: Kucing tidak ada di dalam rumah (fakta) –  q: Rumah pasti tenang (kesimpulan) Yang akan dibuktikan kebenarannya: fakta dan kesimpulan, yaitu ((p  q)   p)   q
  • 20. Tabel Kebenaran p q p   p (p  q)    q (p  q)   q p pq 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
  • 21. Tabel Kebenaran: Kesimpulan Pembuktian Langsung Hasil dari Tabel Kebenaran: Formula bukan tautologi Berarti “kesimpulan bahwa rumah pasti tenang adalah” salah
  • 22. Tabel Kebenaran: Pembuktian tidak langsung Menggunakan Kontradiksi Ubah premis ke dalam preposisi: – p: kucing di dalam rumah – q: rumah tidak tenang – p  q: Jika kucing di dalam rumah, maka rumah tidak tenang (fakta) –  p: Kucing tidak ada di dalam rumah (fakta) –  q: Rumah pasti tenang (kesimpulan)
  • 23. Tabel Kebenaran: Pembuktian tidak langsung Kesimpulan  q: Rumah pasti tenang Pembuktian tidak langsung dengan Kontradiksi menggunakan negasi dari kesimpulan, yaitu: – Rumah pasti tidak tenang  ( q) = q Yang akan dibuktikan kebenarannya: fakta dan kontradiksinya, yaitu ((p  q)   p)  q
  • 24. Tabel Kebenaran: Pembuktian tidak langsung p q p  q  p (p  q)   p (p  q)   p q 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0
  • 25. Tabel Kebenaran: Kesimpulan pembuktian tidak langsung Hasil dari tabel kebenaran: Formula bukan kontradiksi (p  q)   p  q diharapkan inkonsisten Berarti “kesimpulan bahwa rumah pasti tenang adalah” salah
  • 26. Tabel Kebenaran: Contoh Soal Buktikan formula q  r adalah kesimpulan dari premis p  q dan p  r Solusi: periksa formula (p  q)  (p  r)  q  r Gunakan tabel kebenaran!
  • 27. Tabel Kebenaran: Solusi p q r p  q p  r q  r (p  q)  (p  r)  q  r 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
  • 28. Tabel Kebenaran: Kesimpulan Soal Formula tersebut Tautology Berarti formula tersebut Valid Catatan: Pembuktikan dengan Tabel Kebenaran adalah mudah jika jumlah atom tidak banyak dan formula tidak rumit
  • 29. Penyederhanaan/Normalisasi Adalah cara pembuktikan dengan menyambungkan premis-premis dengan operator logika  Selanjutnya disederhanakan kembali ke dalam bentuk normal konjungsi atau disjungsi Gunakan ekivalensi logis Umumnya subtitusikan formula dengan formula lainnya yang ekivalen
  • 30. Normalisasi: Contoh Harga saham turun apabila suku bunga naik. Banyak investor kecewa apabila harga saham turun. Pada saat ini suku bunga naik. Kesimpulan: Investor kecewa (betulkah?)
  • 31. Normalisasi: Contoh 2 Harga saham turun apabila suku bunga naik. Banyak investor kecewa apabila harga saham turun. Pada saat ini investor kecewa Kesimpulan: suku bunga naik (betulkah?)
  • 32. Normalisasi: Contoh P1: Harga saham turun apabila suku bunga naik. P2: Banyak investor kecewa apabila harga saham turun. P3: Pada saat ini suku bunga naik. C: Investor kecewa (betulkah?)
  • 33. Normalisasi: Contoh Ubah ke dalam Maka: bentuk simbol- – P1: p  s simbol: – P2: s  u – s: harga saham – P3: p turun – C: u – p: suku bunga naik. ((p  s)  (s  u)  p) – u: banyak investor kecewa Ubah ke dalam bentuk normal
  • 34. Normalisasi: Contoh ((p  s)  (s  u)  p) ((ps)(su)p) (p  (ps)(su)) ((p  p) (p  s))(su) (0 (p  s))(su) (p  s)(su) (p  s s)  (p  s  u) (p  0)  (p  s  u) 0  (p  s  u) (p  s  u)
  • 35. Normalisasi: Kesimpulan ((p  s)  (s  u)  p) – Bernilai benar (p  s  u) – Bernilai benar juga – Karena itu u harus bernilai benar Karena u benar  Kesimpulan benar
  • 36. Aturan Inferensi Asumsi terdapat himpunan preposisi yang terdiri dari sejumlah premis P1, P2, P3,.., Pn dan sebuah kesimpulan C. Aturan inferensi digunakan untuk membuktikan kesimpulan C berdasarkan himpunan premis dalam bentuk rangkaian struktur pohon/tree
  • 37. Aturan Inferensi: Contoh Jika Tommy rajin bekerja, maka ia mendapat reputasi kerja yang baik. Jika Tommy memiliki reputasi kerja yang baik, maka karirnya akan meningkat dengan cepat. Karir Tommy mandeg. Oleh karenanya Tommy tidak rajin bekerja (Benarkah?)
  • 38. Aturan Inferensi: Solusi Definisikan: Formula yang – p: Tommy rajin didapat: bekerja – P1: p  q – q: mendapat – P2: q  r reputasi kerja – P3: r yang baik – r: karirnya akan meningkat dengan cepat
  • 39. Aturan Inferensi: Langkah-langkah Langkah Alasan 1 pq Premis P1 2 qr Premis P2 3  pr Langkah 1,2: silogisme hipotetikal 4 r Premis P3 5 p Langkah 3,4: modus tollens
  • 40. Aturan Inferensi: Langkah-langkah Langkah Alasan 1 qr Premis P2 2 r Premis P3 3 q Langkah 1,2: modus tollens 4 pq Premis P1 5 p Langkah 3,4: modus tollens
  • 41. Aturan Inferensi: Kesimpulan Berdasarkan pembuktian di atas, terbukti bahwa kesimpulan Tommy tidak rajin bekerja adalah benar
  • 42. Aturan Inferensi Adisi P Simplifikasi PQ PQ P Modus P Modus PQ Ponens PQ Tollens Q Q  P Silogisme PQ Silogisme PQ Disjungtif P Hipotetikal QR Q  PR Konjungsi P Prinsip PQ Q Resolusi PR  P Q QR