SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
BELAJAR DESAIN
BUSANA LENGKAP
BALAJAR CARA MEN DESAIN BUSANA (BAG 1)
Busana dan pelengkap (milineris dan asesoris) yang kita pakai setiap hari dibuat tidak asal
jadi, tetapi berdasarkan pola atau rancangan tetentu yang disebut dengan desain. Semakin
maju tingkat kehidupan masyarakat, semakin banyak memerlukan peran desain, semakin
tinggi selera masyarakat semakin tinggi pula tuntutan kecermatan desainnya. Hal ini
disebabkan karena dalam berbusana manusia selalu menuntut dua nilai sekaligus, yaitu nilai
jasmaniah berupa enak dan nyaman dipakai dan nilai rohaniah berupa keindahan dan
keanggunan.
Desain busana merupakan pengetahuan dasar bagi seorang calon desainer. Pada desain
busana ini akan dijelaskan tentang pengertian desain busana, jenis-jenis desain, unsur-unsur
desain, prinsip-prinsip desain, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mendesain, desain
anatomi tubuh, teknik menggambar bagian-bagian busana dan teknik pewarnaan, dan
penyelesaian desain.
Sebuah desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya, dan tidak akan
indah atau menarik dilihat tanpa mempertimbangkan prinsip-prinsip desain. Apa saja yang
tergolong pada unsur dan prinsip desain ini akan dibahas secara mendalam pada bab ini.
Dengan pengetahuan tentang desain ini, diharapkan seorang calon desainer dapat membuat
desain busana dengan baik dan benar.
Desain tidak hanya sekedar gambar saja, tetapi dengan desain seseorang dapat membuat
pakaian mulai dari mengambil ukuran, membuat pola, pecah pola, menggunting sampai
menjahit pakaian. Dengan kata lain, desain merupakan pedoman seseorang dalam
mewujudkan pakaian ke bentuk sebenarnya. Jadi, jelaslah bahwa desain memegang peranan
penting dalam pembuatan suatu pakaian.
A.Pengertian Desain
Desain berasal dari bahasa Inggris (design) yang berarti ”rancangan, rencana atau reka
rupa”. Dari kata design muncullah kata desain yang berarti mencipta, memikir atau
merancang. Dilihat dari kata benda, ”desain” dapat diartikan sebagai rancangan yang
merupakan susunan dari garis, bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan value dari suatu
benda yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip desain. Selanjutnya, dilihat dari kata
kerja, desain dapat diartikan sebagai proses perencanaan bentuk dengan tujuan supaya
benda yang dirancang mempunyai fungsi atau berguna serta mempunyai nilai
keindahan.
Desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda seperti
busana. Desain dihasilkan melalui pemikiran, pertimbangan, perhitungan, cita, rasa,
seni, serta kegemaran orang banyak yang dituangkan di atas kertas berwujud gambar.
Desain ini mudah dibaca atau dipahami maksud dan pengertiannya oleh orang lain
sehingga mudah diwujudkan ke bentuk benda yang sebenarnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa desain merupakan bentuk rumusan dari
suatu proses pemikiran, pertimbangan, dan perhitungan dari desainer yang dituangkan
dalam wujud gambar. Gambar tersebut merupakan pengalihan gagasan atau pola pikir
konkret dari perancang kepada orang lain. Setiap busana adalah hasil pengungkapan
dari sebuah proses desain.
B.Jenis – Jenis Desain
Secara umum desain dapat dibagi 2, yaitu desain struktur (structural design) dan
desain hiasan (decorative design).
1. Desain Struktur (Structural Design)
Desain struktur pada busana disebut juga dengan siluet busana (silhouette). Siluet
adalah garis luar dari suatu pakaian, tanpa bagian-bagian atau detail seperti lipit,
kerut, kelim, kup, dan lain-lain. Namun jika detail ini ditemukan pada desain
struktur, fungsinya hanyalah sebagai pelengkap.
Berdasarkan garis-garis yang dipergunakan, siluet dapat dibedakan atas beberapa
bagian yang ditunjukkan dalam bentuk huruf. Dalam bidang busana dikenal
beberapa siluet, yaitu:
a. Siluet A
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas kecil, dan
bagian bawah besar. Bisa juga tidak mempunyai lengan.
b. Siluet Y
Merupakan model pakaian dengan model bagian atas lebar tetapi
bagian bawah atau rok mengecil.
c. Siluet I
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas besar atau
lebar, bagian badan atau tengah lurus dan bagian bawah atau rok besar.
d. Siluet S
Merupakan pakaian yang mempunyai model dengan bagian atas besar,
bagian pinggang kecil dan bagian bawah atau rok besar.
e. Siluet T
Merupakan pakaian yang mempunyai desain garis leher kecil, ukuran
lengan panjang dan bagian bawah atau rok kecil.
f. Siluet L
Merupakan bentuk pakaian variasi dari berbagai siluet, dapat diberikan
tambahan dibagian belakang dengan bentuk yang panjang/drapery.
Bentuk ini biasanya terlihat pada pakaian pengantin barat.
2. Desain Hiasan (Decorative Design)
Desain hiasan pada busana mempunyai tujuan untuk menambah keindahan desain
struktur atau siluet. Desain hiasan dapat berupa krah, saku, renda, sulaman,
kancing hias, bus, dan lain-lain.
Desain hiasan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut, yaitu:
a) Hiasan harus dipergunakan secara terbatas atau tidak berlebihan.
b) Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk strukturnya
c) Cukup ruang untuk latar belakang, yang memberikan efek kesederhanaan
dan keindahan terhadap desain tersebut.
d) Bentuk latar belakang harus dipelajari secara teliti dan sama indahnya
dengan penempatan pola-pola pada benda tersebut.
e) Hiasan harus cocok dengan bahan desain strukturnya dan sesuai dengan
cara pemeliharaannya.
Unsur-Unsur Desain Busana
Seorang desainer adalah seorang seniman yang mengekspresikan ide dan kreatifitasnya dalam
bentuk rancangan busana. Suatu rancangan tercipta melalui suatu proses totalitas berfikir
dengan memadukan ilmu seni rupa dengan unsur-unsur lain yang mendukung. Unsur desain
merupakan unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan desain sehingga orang lain dapat
membaca desain tersebut. Maksud unsur disini adalah unsur-unsur yang dapat dilihat atau
sering disebut dengan unsur visual. Unsur-unsur desain ini terdiri atas garis, arah, bentuk,
tekstur, ukuran, value, dan warna. Melalui unsur-unsur visual inilah seorang perancang dapat
mewujudkan rancangannya.
1.Garis
Garis merupakan unsur yang paling tua yang digunakan manusia dalam
mengungkapkan perasaan atau emosi. Yang dimaksud dengan unsur garis ialah hasil
goresan dengan benda keras di atas permukaan benda alam (tanah, pasir, daun, batang,
pohon dan sebagainya) dan benda-benda buatan (kertas, dinding, papan dan
sebagainya). Melalui goresan-goresan berupa unsur garis tersebut seseorang dapat
berkomunikasi dan mengemukakan pola rancangannya kepada orang lain. Ada 2 jenis
garis sebagai dasar dalam pembuatan bermacam-macam garis, yaitu:
a. Garis Lurus
Garis lurus adalah garis yang jarak antara ujung dan pangkalnya mengambil jarak
yang paling pendek. Garis lurus merupakan dasar untuk membuat garis patah dan
bentuk-bentuk bersudut. Apabila diperhatikan dengan baik, akan terasa bahwa
macam-macam garis ini memberikan kesan yang berbeda pula. Kesan yang
ditimbulkan garis ini disebut watak garis.
b. Garis Lengkung
Garis lengkung adalah jarak terpanjang yang menghubungkan dua titik atau lebih.
Garis lengkung ini berwatak lebih dinamis dan luwes.
Setiap garis memberi kesan tertentu yang dinamakan sifat/watak garis. Adapun
sifat-sifat dari garis, yaitu:
a. Sifat Garis Lurus
Garis lurus mempunyai sifat kaku dan memberi kesan kokoh, sungguh-sungguh
dan keras, namun dengan adanya arah sifat garis dapat berubah seperti:
 Garis lurus tegak memberikan kesan keluhuran
 Garis lurus mendatar memberikan kesan tenang
 Garis lurus miring/diagonal merupakan kombinasi dari sifat garis vertikal dan
horizontal yang mempunyai sifat lebih hidup (dinamis).
b. Sifat Garis Lengkung
Garis lengkung memberi kesan luwes, kadang-kadang bersifat riang dan gembira.
Dalam bidang busana garis mempunyai fungsi:
 Membatasi bentuk struktur atau siluet.
 Membagi bentuk struktur ke dalam bagian-bagian pakaian untuk menentukan
model pakaian.
 Memberikan arah dan pergerakan model untuk menutupi kekurangan bentuk
tubuh, seperti garis princes, garis empire, dan lain-lain.
2.Arah
Pada benda apa pun, dapat kita rasakan adanya arah tertentu, misalnya mendatar,
tegak lurus, miring, dan sebagainya. Arah ini dapat dilihat dan dirasakan
keberadaannya. Hal ini sering dimanfaatkan dalam merancang benda dengan tujuan
tertentu. Misalnya dalam rancangan busana, unsur arah pada motif bahannya dapat
digunakan untuk mengubah penampilan dan bentuk tubuh si pemakai. Pada bentuk
tubuh gemuk, sebaiknya menghindari arah mendatar karena dapat menimbulkan kesan
melebarkan. Begitu juga dalam pemilihan model pakaian, garis hias yang digunakan
dapat berupa garis princes atau garis tegak lurus yang dapat memberi kesan
meninggikan atau mengecilkan orang yang bertubuh gemuk tersebut.
3.Bentuk
Setiap benda mempunyai bentuk. Bentuk adalah hasil hubungan dari beberapa garis
yang mempunyai area atau bidang dua dimensi (shape). Apabila bidang tersebut
disusun dalam suatu ruang, maka terjadilah bentuk tiga dimensi atauform. Jadi, bentuk
dua dimensi adalah bentuk perencanaan secara lengkap untuk benda atau barang datar
(dipakai untuk benda yang memiliki ukuran panjang dan lebar), sedangkan tiga
dimensi adalah yang memiliki panjang, lebar dan tinggi.
Berdasarkan jenisnya, bentuk terdiri atas bentuk naturalis atau bentuk organik, bentuk
geometris, bentuk dekoratif dan bentuk abstrak. Bentuk naturalis adalah bentuk yang
berasal dari bentuk-bentuk alam seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan bentukbentuk
alam lainnya. Bentuk geometris adalah bentuk yang dapat diukur dengan alat pegukur
dan mempunyai bentuk yang teratur, contohnya bentuk segi empat, segi tiga, bujur
sangkar, kerucut, lingkaran, dan lain sebagainya. Sedangkan bentuk dekoratif
merupakan bentuk yang sudah diubah dari bentuk asli melalui proses stilasi atau stilir
yang masih ada ciri khas bentuk aslinya. Bentuk-bentuk ini dapat berupa ragam hias
pada sulaman atau hiasan lainnya yang mana bentuknya sudah tidak seperti bentuk
sebenarnya. Bentuk ini lebih banyak dipakai untuk menghias bidang atau benda
tertentu. Bentuk abstak merupakan bentuk yang tidak terikat pada bentuk apa pun,
tetapi tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip desain.
4.Ukuran
Ukuran merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi desain pakaian ataupun
benda lainnya. Unsur-unsur yang dipergunakan dalam suatu desain hendaklah diatur
ukurannya dengan baik agar desain tersebut memperlihatkan keseimbangan. Apabila
ukurannya tidak seimbang, maka desain yang dihasilkannya akan kelihatan kurang
baik. Misalnya dalam menata busana untuk seseorang, orang yang bertubuh kecil
mungil sebaiknya tidak menggunakan tas atau aksesories yang terlalu besar karena
terlihat tidak seimbang.
5.Tekstur
Setiap benda mempunyai permukaan yang berbeda-beda, ada yang halus dan ada yang
kasar. Tekstur merupakan keadaan permukaan suatu benda atau kesan yang timbul
dari apa yang terlihat pada permukaan benda. Tekstur ini dapat diketahui dengan cara
melihat atau meraba. Dengan melihat akan tampak pemukaan suatu benda misalnya
berkilau, bercahaya, kusam tembus terang, kaku, lemas, dan lain-lain. Sedangkan
dengan meraba akan diketahui apakah permukaan suatu benda kasar, halus, tipis, tebal
ataupun licin. Tekstur yang bercahaya atau berkilau dapat membuat seseorang
kelihatan lebih besar (gemuk), maka bahan tekstil yang bercahaya lebih cocok dipakai
oleh orang yang bertubuh kurus sehingga terlihat lebih gemuk. Tekstur bahan yang
tembus terang seperti siffon, brokat dan lain-lain kurang cocok dipakai oleh orang
yang berbadan gemuk karena memberi kesan bertambah gemuk.
6.Value (Nada Gelap dan Terang)
Benda hanya dapat terlihat karena adanya cahaya, baik cahaya alam maupun cahaya
buatan. Jika diamati pada suatu benda terlihat bahwa bagian-bagian permukaan benda
tidak diterpa oleh cahaya secara merata, ada bagian yang terang dan ada bagian yang
gelap. Hal ini menimbulkan adanya nada gelap terang pada permukaan benda. Nada
gelap terang ini disebut dengan istilah value.
7.Warna
Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. Dengan adanya warna
menjadikan suatu benda dapat dilihat. Selain itu, warna juga dapat mengungkapkan
suasana perasaan atau watak benda yang dirancang. Warna dapat menunjukkan sifat
dan watak yang berbeda-beda, bahkan mempunyai variasi yang sangat banyak, yaitu
warna muda, warna tua, warna terang, warna gelap, warna redup, dan warna
cemerlang. Sedangkan dilihat dari sumbernya, ada warna merah, biru, kuning, hijau,
orange, dan lain sebagainya. Tetapi jika disebut warna panas, warna dingin, warna
lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira dan sebagainya, ini disebut juga
dengan watak warna.
Warna-warna tua atau warna hitam dapat memberi kesan berat dan
menyusutkan bentuk. Oleh karena itu, apabila kita menata busana untuk seseorang,
hendaklah disesuaikan dengan orang tersebut. Misalnya orang yang bertubuh gemuk
hendaklah dipilih warna yang tidak terlalu cerah atau warna-warna redup karena
warna ini dapat menyusutkan bentuk tubuh yang gemuk tersebut.
a) Pengelompokan warna
Ada bermacam-macam teori yang berkembang mengenai warna, di antaranya
teori Oswolk, Mussel, Prang, Buwster, dan lain-lain. Dari bermacam-macam teori
ini yang lazim dipergunakan dalam desain busana dan mudah dalam proses
pencampurannya adalah teori warna Prang karena kesederhanaannya.Prang
mengelompokkan warna menjadi lima bagian, yakni warna primer,sekunder,
intermedier, tertier, dan kuarter.
1) Warna primer, warna ini disebut juga dengan warna dasar atau pokok karena
warna ini tidak dapat diperoleh dengan pencampuran hue lain. Warna primer
terdiri dari merah, kuning, dan biru.
2) Warna sekunder, warna ini merupakan hasil pencampuran dari dua warna
primer. Warna sekunder terdiri terdiri dari orange, hijau, dan ungu.
a) Warna orange merupakan hasil dari pencampuran warna merah dan
warna kuning.
b) Warna hijau merupakan pencampuran dari warna kuning dan biru.
c) Warna ungu adalah hasil pencampuran merah dan biru.
3) Warna intermediet, warna ini dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan
mencampurkan warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan dalam
lingkaran warna atau dengan cara mencampurkan dua warna primer dengan
perbandingan 1:2.
➢ Kuning hijau (KH) : Adalah hasil pencampuran dari kuning ditambah
hijau atau dua bagian kuning ditambah satu bagian biru (K+K+B)
➢ Biru hijau (BH) : adalah hasil pencampuran biru ditambah hijau atau
dua bagian biru di tambah satu bagian kuning (B+B+K)
➢ Biru ungu (BU) : adalah hasil pencampuran biru dengan ungu atau
pencampuran dua bagian biru dengan satu bagian merah (B+B+M).
➢ Merah ungu (MU) : adalah hasil pencampuran merah dengan ungu atau
pencampuran dua bagian merah dan satu bagian biru (M+M+B)
➢ Merah orange (MO) : adalah hasil pencampuran merah dengan orange
atau pencampuran dua bagian merah dan satu bagian kuning (M+M+K)
➢ Kuning orange (KO) : adalah hasil pencampuran kuning dengan orange
atau pencampuran dua bagian kuning dan satu bagian merah (K+K+M)
4) Warna tertier
Warna tertier adalah warna yang terjadi apabila dua warna sekunder dicampur.
Warna tertier ada tiga, yaitu tertier biru, tertier merah, dan tertier kuning.
a) Tertier biru adalah hasil pencampuran ungu dengan hijau.
b) Tertier merah adalah hasil pencampuran orange dengan ungu.
c) Tertier kuning adalah hasil pencampuran hijau dengan orange.
5) Warna kwarter
Warna kwarter adalah warna yang dihasilkan oleh pencampuran dua warna
tertier. Warna kwarter ada tiga, yaitu kwarter hijau, kwarter orange, dan
kwarter ungu.
a) Kwarter hijau terjadi karena percampuran tertier biru dengan
tertier kuning.
b) Kwarter orange terjadi karena percampuran tertier merah dengan
tertierkuning.
c) Kwarter ungu terjadi karena percampuran tertier merah dengan
tertier biru.
b) Pembagian Warna Menurut Sifatnya
Warna menurut sifatnya dapat dibagi atas 3 bagian, yaitu sifat panas dandingin
atau hue dari suatu warna, sifat terang dan gelap atau value warna, sertasifat
terang dan kusam atau intensitas dari warna.
1.Sifat panas dan dingin
Sifat panas dan dingin suatu warna sangat dipengaruhi oleh
huenya. Huemerupakan suatu istilah yang dipakai untuk membedakan suatu
warna dengan warna yang lainnya, seperti merah, kuning, biru, dan
lainnya. Perbedaan antara merah dan kuning ini adalah perbedaan
huenya. Hue dari suatu warna mempunyai sifat panas dan dingin. Warna-
warna panas adalah
warna yang berada pada bagian kiri dalam lingkaran warna, yang
termasukdalam warna panas ini yaitu warna yang mengandung unsur merah,
kuning,dan jingga. Warna panas ini memberi kesan berarti agresif,
menyerang,membangkitkan, gembira, semangat, dan menonjol. Sedangkan
warna yangmengandung unsur hijau, biru, ungu disebut warna dingin. Warna
dingin lebihbersifat tenang, pasif, tenggelam, melankolis, serta kurang menarik
perhatian.
2.Sifat terang dan gelap
Sifat terang dan gelap suatu warna disebut dengan value warna. Value warna
ini terdiri atas beberapa tingkat. Untuk mendapatkan value ke arah yang lebih
tua dari warna aslinya disebut dengan shade, dilakukan dengan penambahan
warna hitam. Sedangkan untuk warna yang lebih muda disebut dengan tint,
dilakukan dengan penambahan warna putih.
3.Sifat terang dan kusam
Sifat terang dan kusam suatu warna dipengaruhi oleh kekuatan warna atau
intensitasnya. Warna-warna yang mempunyai intensitas kuat akan kelihatan
lebih terang, sedangkan warna yang mempunyai intensitas lemah akan terlihat
kusam.
c) Kombinasi Warna
Dari berbagai warna yang sudah ada, besar kemungkinan belum ditemui warna
yang diinginkan. Oleh sebab itu, warna ini perlu dikombinasikan.
Mengkombinasikan warna berarti meletakkan dua warna atau lebih secara
berjejer atau bersebelahan. Jenis-jenis kombinasi warna dapat dikelompokkan
atas:
1)Kombinasi monokromatis atau kombinasi satu warna yaitu kombinasi
satuwarna dengan value yang berbeda. Misalnya merah muda dengan
merah, hijau muda dengan hijau tua, dll. seperti di bawah ini:
2) Kombinasi analogus yaitu kombinasi warna yang berdekatan letaknya
dalamlingkaran warna. Seperti merah dengan merah keorenan, hijau dengan
birukehijauan, dll.
3) Kombinasi warna komplementer yaitu kombinasi warna yang bertentangan
letaknya dalam lingkaran warna, seperti merah dengan hijau, biru
denganorange dan kuning dengan ungu.
4) Kombinasi warna split komplementer yaitu kombinasi warna yang terletakpada
semua titik yang membentuk huruf Y pada lingkaran warna. Misalnyakuning
dengan merah keunguan dan biru keunguan, biru dengan merahkeorenan dan
kuning keorenan, dan lain-lain.
5) Kombinasi warna double komplementer yaitu kombinasi sepasang warnayang
berdampingan dengan sepasang komplementernya. Misalnya kuningorange
dan biru ungu.
6) Kombinasi warna segitiga yaitu kombinasi warna yang membentuk
segitigadalam lingkaran warna. Misalnya merah, kuning dan biru. Orange,
hijau, danungu. Kombinasi warna monokromatis dan kombinasi warna
analogus di atasdisebut kombinasi warna harmonis, sedangkan kombinasi
warnakomplementer, split komplementer, double komplementer dan segitiga
disebutjuga kombinasi warna kontras.
PRINSIP-PRINSIP DESAIN BUSANA
A. Unsur – unsur desain
Untuk dapat menciptakan desain yang lebih baik dan menarik perlu diketahui tentang prinsip-
prinsip desain. Adapun prinsip-prinsip desain yaitu:
1. Harmoni
Harmoni adalah prinsip desain yang menimbulkan kesan adanya kesatuan melalui pemilihan
dan susunan objek atau ide atau adanya keselarasan dan kesan kesesuaian antara bagian yang
satu dengan bagian yang lain dalam suatu benda, atau antara benda yang satu dengan benda
lain yang dipadukan. Dalam suatu bentuk, harmoni dapat dicapai melalui kesesuaian setiap
unsur yang membentuknya.
2. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainyang
dipadukan. Untuk mendapatkan suatu susunan yang menarik perlu diketahui bagaimana cara
menciptakan hubungan jarak yang tepat atau membandingkan ukuran objek yang satu dengan
objek yang dipadukan secara proporsional.
3. Balance
Balance atau keseimbangan adalah hubungan yang menyenangkan antar bagian-bagian dalam
suatu desain sehingga menghasilkan susunan yang menarik.
Keseimbangan ada 2 yaitu :
1. Keseimbangan simetris atau formal yaitu sama antara bagian kiri dan kanan
serta mempunyai daya tarik yang sama. Keseimbangan ini dapat memberikan
rasa tenang, rapi, agung dan abadi.
2. Keseimbangan asimetris atau informal yaitu keseimbangan yang diciptakan dengan
cara menyusun beberapa objek yang tidak serupa tapi mempunyai jumlah perhatian
yang sama. Objek ini dapat diletakkan pada jarak yang berbeda dari pusat perhatian.
Keseimbangan ini lebih halus dan lembut serta menghasilkan variasi yang lebih
banyak dalam susunannya.
4. Irama
Irama dalam desain dapat dirasakan melalui mata. Irama dapat menimbulkankesan gerak
gemulai yang menyambung dari bagian yang satu ke bagian yang lain pada suatu benda,
sehingga akan membawa pandangan mata berpindah-pindah dari suatu bagian ke bagian
lainnya. Akan tetapi tidak semua pergerakan akan menimbulkan irama. Irama dapat
diciptakan melalui:
a. Pengulangan bentuk secara teratur
b. Perubahan atau peralihan ukuran
c. Melalui pancaran atau radiasi
5. Aksen/Center of Interest
Aksen merupakan pusat perhatian yang pertama kali membawa mata padasesuatu yang
penting dalam suatu rancangan. Ada beberapa hal yang perludiperhatikan dalam
menempatkan aksen:
a. Apa yang akan dijadikan aksen
b. Bagaimana menciptakan aksen
c. Berapa banyak aksen yang dibutuhkan
d. Di mana aksen ditempatkan
6. Unity
Unity atau kesatuan merupakan sesuatu yang memberikan kesan adanyaketerpaduan tiap
unsurnya. Hal ini tergantung pada bagaimana suatu bagianmenunjang bagian yang lain secara
selaras sehingga terlihat seperti sebuah benda yang utuh tidak terpisah-pisah. Misalnya leher
berbentuk bulat diberi kerah yang berbentuk bulat pula dan begitu juga sebaliknya.
B. Penerapan Unsur dan Prinsip Desain
Dalam mendesain busana unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain hendaklahdiperhatikan.
Kedua elemen tersebut sangat menentukan bagaimana hasil desain busana yang kita buat.
Dengan adanya unsur desain kita dapat melihat wujud dari desain yang kita buat dan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip desain, sebuah desain yang kita ciptakan dapat lebih indah
dan sempurna.
Pada desain busana setiap unsur atau karya yang kita tuangkan hendaklah mudah dibaca atau
dipahami desainnya oleh orang lain dan sesuai dengan siapa orang yang akan memakainya.
Hal ini penting karena setiap orang mempunyai bentuk tubuh yang tidak sama sehingga untuk
menutupi kekurangan atau menonjolkan kelebihan si pemakai dapat kita gunakan unsur-unsur
dan prinsip-prinsip desain di atas.
a. Penerapan Unsur-Unsur Desain pada Busana
Garis merupakan unsur yang pertama yang sangat penting dalam desain
karena dengan garis kita dapat menghasilkan sebuah rancangan busana yang menarik
selain unsur-unsur desain lainnya. Garis busana yang perlu diperhatikan yaitu berupa
siluet pakaian atau garis luar pakaian dan garis bagian-bagian busana seperti kerah,
lengan, garis hias (garis princes, garis empire, dll.) dan lain-lain.
Siluet pakaian dibuat hendaklah disesuaikan dengan bentuk tubuh si pemakaidan
sesuai dengan trend mode saat itu. Seperti untuk orang yang bertubuh
kurus hendaknya jangan menggunakan siluet I karena memberi kesan lebih kurus,
begitu juga sebaliknya orang yang bertubuh gemuk hendaklah menghindari pakaian
dengan siluet S karena gelombang-gelombang pada pakaian memberi kesan
tambah menggemukkan.
Begitu juga dengan warna dan tekstur serta unsur-unsur lainnya. Warna dan tekstur ini
perlu disesuaikan dengan banyak faktor seperti warna kulit,kesempatan pemakaian,
bentuk tubuh dan lain-lain. Jadi, setiap sifat atau watak dari masing-masing unsur
dapat dimanfaatkan untuk menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan yang
dimiliki si pemakai.
Seorang perancang atau desainer juga harus mempunyai pengetahuan tentangmenjahit
agar dapat menuangkan idenya dengan lebih kreatif dan rancangan ini dapat dibuat
menjadi sebuah pakaian, dengan kata lain setiap garis-garis busana yang dibuat benar-
benar dapat diwujudkan menjadi benda yang sesungguhnya. Jadi, setiap garis atau
bentuk yang dirancang tidak hanya indah di atas kertas saja, tetapi orang lain juga
dapat memahami desainnya untuk diwujudkan ke bentuk yang sebenarnya.
b. Penerapan Prinsip-Prinsip Desain pada Busana
Setiap unsur-unsur desain disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkansebuah
rancangan yang indah. Namun ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Agar susunan
setiap unsur ini indah maka diperlukan cara-cara tertentu yang dikenal dengan prinsip-
prinsip desain sebagaimana sudah dijelaskan terdahulu. Setiap prinsip ini
tidak digunakan secara terpisah-pisah melainkan satu kesatuan dalam suatu desain.
Prinsipprinsip ini yaitu harmoni, proporsi, balance, irama, aksen, dan unity. Sebuah
desain yang dirancang tentunya ada ide-ide yang ditonjolkan. Misalnya ide busana
wanita dengan lipit-lipit. Agar busana tersebut terlihat harmoni (serasi), bagian
busana hendaklah juga menggunakan lipit yang bila dilihat tidak terlalu berlebihan.
Janganlahmenggunakan lipit pada rok kemudian kerut pada lengan, tentunya akan
terlihat tidak harmoni. Begitu juga garis hias Apabila kita menggunakan garis yang
melengkung, sebaiknya juga disesuaikan dengan garis leher atau bentuk kerah dan
juga ujung bawah pakaian. Pilihlah kerah atau ujung bawah baju yang bagian
ujungnya juga melengkung sehingga terlihat serasi.
Begitu juga dengan prinsip proporsi. Agar setiap bagian terlihat proporsional,susunlah
setiap bagian tersebut dengan baik. Misalnya orang yang bertubuh kurus, jangan
gunakan motif yang membuatnya tambah kurus atau motif garis vertikal dan lain-lain.
Penempatan setiap bagian juga perlu diperhatikan keseimbangannya (balance),
misalnya keseimbangan simetris atau asimetris.
Irama pada desain juga perlu diperhatikan. Ada beberapa cara yang dapatdigunakan
untuk menentukan irama pada desain sebagaimana sudah dijelaskan terdahulu. Kita
bisa memilih salah satu irama pada pakaian yang diinginkan misalnya ada
pengulangan bentuk seperti ada rimpel kecil yang dibuat pada garis leher maka diberi
pengulangannya dengan membuat rimpel kecil juga pada ujung lengan. Kita bisa
memilih salah satu irama yang diinginkan. Hal yang tidak kalah pentingnya
adalah adanya kesatuan pada setiap unsur yang ada dalam desain.
Alat dan Bahan untuk Mendesain
Untuk menghasilkan suatu rancangan yang baik perlu ditunjang dengan pengadaan alat dan bahan
yang menunjang. Peralatan gambar adalah bagian penting yang harus disediakan untuk
kelancaran kerja. Peralatan yang bermutu baik juga akan meningkatkan mutu desain yang
dihasilkan, karena akan memberikan kemudahan dalam bekerja sehingga mencapai hasil yang
maksimal.
Pengetahuan dan keterampilan tentang alat gambar sangatlah pemting. Kadang kala tidak semua
pekerja seni/desainer cocok dan mampu mempergunakan alat tertentu atau alat yang sama dalam
mewujudkan desainnya seperti menggunakan cat air/aquarel, pensil warna, cat minyak, tinta,
spidol dan lainnya. Pada dasarnya setiap jenis peralatan tersebut mempunyai kebaikan dan
keburukan, dan setiap alat-alat tersebut juga mempunyai efek yang berbeda pada hasil desain.
Khusus bagi fashion designer dianjurkan untuk berlatih cara memakai semua alat-alat
menggambar termasuk komputer khusus desain bila perlu karena masing-masing alat tersebut
penting dan membutuhkan skill tertentu.
Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk mendesain yaitu :
1. Pensil
Pensil yang digunakan adalah lead pensil yang terbuat dari graphite.Pensil ini sangat baik
untuk digunakan dan tersedia dalam beberapa ukuran yang berbeda. Untuk goresan yang
agak keras dengan kode H/HB, untuk menggambar sketsa busana sebaiknya menggunakan
pensil B. Pensil B mempunyai ukuran dari 1 B sampai 8 B. Makin tinggi nomornya maka
makin lunak pensilnya. Pensil yang lunak berguna untuk mengarsir atau memberikan
bayangan pada desain.
2. Pensil warna (colored pencil)
Pensil warna digunakan untuk menyempurnakan desain agar terlihat lebih menarik. Pensil ini
juga dapat diruncingkan sehingga bisa menyempurnakan bagian-bagian yang rumit dan kecil
seperti kantong, krah motif tekstil dan lain-lain.
3. Penghapus (eraser)
Penghapus perlu disediakan sewaktu mendesain karena goresan awal belum tentu langsung
bagus dan memuaskan, terutama bagi pemula.
4. Rol/penggaris
Rol berguna untuk memberi bingkai dari kertas gambar atau membuat bidang-bidang
bergaris lurus.
5. Kuas (brushes)
Kuas berbentuk bulu-bulu halus yang terbuat dari bahan sintetis.Kuas mempunyai variasi
bentuk dan ukuran yang banyak. Pilihlah kuas yang bermutu baik dan ukuran yang cocok
untuk mendesain. Apabila kuas sudah selesai digunakan harus disimpan dalam keadaan
bersih dan bulunya dihadapkan ke atas sehingga bulunya tidak mudah lepas atau patah
6. Cat air (water colour)
Cat air tersedia dalam bentuk cake dan tube. Pilihlan cat yang bagus dan berkualitas baik.
Apabila memilih bentuk tube tersedia warna yang bervariasi, jika memilih bentuk cake/botol
maka biasanya kita yang mencampur sendiri sesuai dengan yang diinginkan.
7. Kertas
Kertas tersedia dalam bermacam-macam bentuk dan ukuran. Pakailah kertas yang sesuai
dengan kebutuhan. Jenis-jenis kertas ini antara lain kertas photocopy, kertas transparan, dan
kertas gambar/buku gambar.
8. File/amplop
File atau amplop berguna untuk menyimpan kliping-kliping mode, potongan-potongan bahan
tekstil dan untuk penyimpanan desain yang sudah selesai. Kliping berguna untuk
meningkatkan inspirasi dari desainer dalam mengembangkan idenya.
Anatomi Tubuh untuk Desain
Pengetahuan dan keterampilan menggambar anatomi tubuh sangat penting bagi
seorang fashion designer terutama bagi pemula karena ilmu ini merupakan landasan atau
keterampilan basic yang perlu dipelajari dan dilatihkan agar menghasilkan desain yang baik.
Perbandingan tubuh merupakan ketentuan yang dipakai untuk menggambar ukuran tubuh
manusia. Perbandingan ini diperoleh dari gambar dua dimensi/foto orang yang sesungguhnya
dalam keadaaan berdiri lurus dan menghadap ke depan.
1. Pengertian Anatomi Tubuh
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan mulai
dari kepala sampai ujung kaki. Dalam bidang desain busana, anatomi dipelajari terbatas
pada bentuk dan gerakan tubuh dengan bagian-bagiannya seperti persendian, otot dan
syaraf. Dengan adanya persendian, otot dan syaraf pada tubuh, arah gambar tangan, kaki,
leher dan wajah harus diperhatikan agar jangan salah arah dan gambar ini harus sesuai
dengan gerakan tubuh yang sebenarnya.
Untuk menggambar anatomi tubuh dengan ukuran yang ideal ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan :
a. Perbandingan tinggi dan lebar tubuh
b. Letak bagian-bagian tubuh
c. Sikap, gaya dan gerak tubuh
d. Jatuhnya pakaian pada tubuh.
Untuk memperoleh gambar anatomi tubuh yang sesuai dengan perbandingan dan letak
bagian-bagian tubuh, pada saat menggambar harus dibantu dengan pertolongan garis-
garis dengan perbandingan tertentu. Perbandingan ini harus dibuat untuk seluruh bagian-
bagian tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki.
2. Tujuan Mempelajari Anatomi Tubuh
Anatomi tubuh sangat penting sekali terutama bagi seorang desainer dalam menuangkan
ide dan gagasannya kepada orang lain. Desain busana pada anatomi tubuh sangat besar
pengaruhnya pada model pakaian yang disajikan. Desain yang dituangkan pada anatomi
tubuh akan terlihat semakin jelas dan menarik dibandingkan tanpa anatomi tubuh. Selain
itu perbandingan masing-masing ukuran model pakaian pada anatomi tubuh lebih mudah
dibaca orang yang melihatnya seperti :
a. Ukuran garis leher dan krah
b. Bentuk lengan dan panjang lengan
c. Bagian badan, pinggang dan panggul
d. Garis hias, saku dan hiasan pada pakaian
e. Siluet blus atau model secara keseluruhan
f. Pemilihan bahan dan perlengkapan pakaian
Berdasarkan penjelasan di atas, anatomi tubuh mempunyai tujuan di antaranya :
a. Dapat membawa pesan dan citra dari penciptanya
b. Sebagai media perwujudan bentuk dan model pakaian
c. Dapat menentukan perbandingan makna dari model pakaian
d. Membantu penyajian gambar dari beberapa arah
e. Sebagai alat komunikasi kepada orang lain.
3. Jenis–jenis Perbandingan Tubuh
Salah satu hal yang penting diperhatikan dalam menggambar anatomi tubuh untuk desain
adalah memahami konsep untuk menentukan ukuran perbandingan tubuh seperti ukuran
kepala, ukuran badan, ukuran tangan dan kaki. Dalam menggambar perbandingan tubuh
untuk desain pakaian kita dapat memilih beberapa jenis perbandingan yang biasa dipakai
yaitu :
a. Perbandingan menurut anatomi sesungguhnya yaitu tinggi tubuh 7½ kali tinggi
kepala
b. Perbandingan menurut desain busana ialah tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala dan
ada pula yang memakai 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi
model.
c. Perbadingan tubuh secara ilustrasi yang biasanya digunakan untuk desain yang
dipublikasikan atau gaya tertentu yaitu perbandingan 9 kali tinggi kepala bahkan
mencapai 12 kali tinggi kepala atau disebut juga perbandingan secara ilustrasi.
Perbandingan tubuh ini mengacu pada bentuk tubuh yang ideal, sehat jasmani dan rohani,
dengan kata lain ukuran yang ideal haruslah memenuhi ketentuan dan syarat sebagai
berikut :
a. Tubuh yang sehat tidak mempunyai cacat fisik dan mengidap suatu penyakit
seperti penyakit beri-beri yang dapat menyebabkan badan gemuk atau berat tidak
seimbang.
b. Lengan dan kaki padat, tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kurus atau kecil
c. Perbandingan ukuran bagian-bagian tubuh normal seperti besar mata, hidung dan
telinga.
4. Menggambar Perbandingan Tubuh
Perbandingan tubuh menurut desain busana dibuat dengan ukuran tinggi tubuh 8 kali
tinggi kepala atau 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model. Namun
untuk keperluan desain ilustrasi proporsi tubuh dibuat lebih tinggi, 10 x tinggi kepala dan
bahkan ada yang membuat 11 x tinggi kepala. Perbandingan tubuh menurut desain
busana ini dapat di lihat pada tabel berikut :
Perbandingan tinggi dan lebar tubuh biasanya diukur berdasarkan tinggi kepala, misalnya
tinggi tubuh 8 ½ kali tinggi kepala. Jika tinggi kepala 3 cm maka tinggi tubuh adalah 8 ½ x 3
cm = 25 ½ cm. Ukuran tersebut merupakan ukuran yang digunakan untuk menggambar
bagian-bagian tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki. Untuk menggambar anatomi
tubuh untuk desain busana ini, ukuran dan perbandingan yang dipakai ialah tinggi kepala 3
cm, namun bisa juga kita ambil ukuran lain seperti 2 ½ cm atau 2 cm dan dapat pula lebih
dari 3 cm tergantung pada gambar yang kita inginkan. Ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Buat garis pertolongan tegak lurus dan beri nama titik O dan X. Titik O terletak pada
bagian ubun-ubun dan X terletak pada ujung kaki. Panjang garis O-X adalah tinggi
tubuh berdasarkan tinggi kepala. Misalnya tinggi kepala yang diinginkan 3 cm maka
panjang O-X = 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm. Jadi panjang O-X = 25 ½ cm dan jarak 0 – 1 =
3 cm. Bagi titik O-X menjadi 8 ½ bagian.
2. Tandai titik 0, 1, 1 ½ , 2, 3, 4, 4 ¾ , 5 3/4, 7, 8, 8 1/6, 8 ½ seperti letak-letak bagian
tubuh pada tabel 2 di atas. Hubungkan garis-garis tersebut menggunakan garis lurus
untuk garis pertolongan seperti gambar di bawah, sehingga terbentuk sketsa tubuh
yang belum sempurna atau belum berdaging.
0-1 = tinggi kepala dan lebar kepala adalah 2/3 x tinggi kepala = 2 cm
1-1 ½ = tinggi leher dan lebar leher = ½ lebar kepala lebar bahu = 2 x lebar
kepala
2 = batas ketiak / dada
3 = batas pinggang dan siku, lebar pinggang = lebar kepala
4 = batas pinggul dan pergelangan tangan, lebar panggul = 2 x lebar
kepala
4 ¾ = Ujung jari tangan
5 3/4 = lutut dan jarak lutut = lebar kepala
7 = betis
8 = pergelangan kaki
8 1/6 = tumit dan jarak tumit = lebar kepala
8 ½ = ujung jari kaki dan jarak ujung jari kaki = lebar kepala
3. Bentuk bagian tubuh sehingga terlihat seperti sudah ada dagingnya dengan
bantuan garis di atas.
4. Hapus garis bantu dan rapikan gambar anatomi yang dibuat sehingga diperoleh
sebuah anatomi tubuh yang utuh yang dapat divariasikan gerak dan gayanya.
5. Sempurnakan gambar dengan melengkapi bagian-bagian di wajah
dan menyempurnakan bentuk bagian-bagian tubuh seperti bentuk badan,
pinggang, panggul, paha, betis, tangan, dan kaki seperti pada gambar di bawah
ini. Letak bagian-bagian wajah, yaitu:
0 = ubun-ubun
¼ = batas dahi
½ = letak mata
¾ = letak hidung
½ - ¾ = letak telinga
7/8 = letak bibir
1 = dagu
6. Anatomi ini dapat diubah gerak dan gayanya dengan cara membuat rangka
benang atau rangka balok. Anatomi tubuh sudah dapat digunakan sebagai pedoman
dalam menggambar bermacam-macam busana. Lihat gambar di bawah ini.
Menggambar Bagian-bagian Tubuh
A. Wajah
Pada umumnya wajah digambar dengan bentuk oval karena bentuk ini dianggap lebih
menarik dibandingkan wajah dengan bentuk bulat, persegi empat, segi tiga, dan lainnya.
Wajah terdiri atas bagian-bagian, yaitu mata, hidung, mulut, telinga, alis dan dilengkapi
dengan rambut di kepala. Dalam menggambarkan wajah dapat disesuaikan dengan
trend yang sedang berkembang. Selain itu, dalam menggambarkan wajah juga perlu
memahami tentang ekspresi wajah karena ekspresi wajah juga mempengaruhi
penampilan desain secara menyeluruh.
Ekspresi wajah biasanya disesuaikan dengan tema desain, misalnya desain pakaian
remaja ditampilkan dengan ekspresi wajah yang ceria, untuk pakaian pesta ditampilkan
dengan ekspresi yang anggun seperti tersenyum. Berikut ini akan dibahas dan
digambarkan bagian-bagian wajah yang meliputi mata dan alis, hidung, bibir, telinga,
dan rambut.
1. Mata dan alis
Mata diperkirakan letaknya di tengah antara puncak kepala/ubun-ubun dan dagu.
Bentuk mata seperti buah kenari, lebar mata diperkirakan lebih kurang 1/5 bagian
jarak antara telinga kanan dan kiri. Mata yang dilihat dari arah depan terlihat
seluruhnya dan alis dibuat di atas mata dengan ujung alis runcing. Berikut
digambarkan bentuk mata dilihat dari beberapa arah.
2. Hidung
Hidung terletak antara mata dan bibir. Bentuk hidung disesuaikan dengan arah wajah.
Berikut gambar hidung jika dilihat dari beberapa arah.
3. Bibir
Bibir terletak di bawah hidung atau antara hidung dan dagu. Bentuk
bibirdigambarkan sesuai ekspresi yang diinginkan seperti sedang tersenyum danlain-
lain. Berikut ini gambar bibir jika dilihat dari beberapa arah.
4. Telinga
Posisi telinga ada kalanya tertutup oleh gaya rambut, namun ada juga yang
menggambarkannya terlihat seluruhnya. Berikut beberapa gambar telinga pada
wajah yang dilihat dari beberapa arah.
5. Rambut
Batas rambut adalah pertengahan antara puncak kepala dan alis mata. Gayaatau
model rambut dapat digambar sesuai gaya atau mode yang sedangberkembang.
B. Tangan
Tangan terdiri atas lengan, siku, pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-jari
tangan. Dalam menggambar lengan kita perlu memperhatikan arah lenganyang
digambar, tentunya disesuaikan dengan posisi tubuh/gaya berdiri. Gambar bahu atau
pangkal lengan dibuat agak membulat, gambar lengan dari siku ke ujung tangan dibuat
agak melengkung, pergelangan tangan dibuat ramping atau mengecil, dan gambar
telapak tangan dan jari disesuaikan dengan arah telapak tangan. Gambar beberapa
pergerakan tangan dan gerakan telapak tangan dan jari dapat dilihat pada gambar
berikut.
C. Kaki dan Telapak Kaki
Kaki merupakan bagian penopang tubuh yang terdiri atas paha, lutut, betis,dan telapak
kaki. Besar kaki tergantung pada perbandingan tubuh yang akandibuat. Besar kaki
ukuran anatomi sesungguhnya berbeda dengan anatomi untuk model atau ilustrasi.
Secara umum ukuran kaki dapat diperkirakan sebagai berikut.
1)Paha terbesar terletak di bagian atas, ukurannya lebih kurang setengah
lebar panggul, paha akan mengecil ke bawah sampai mendekati lutut.
2)Lutut agak kecil dibanding paha.
3)Betis digambar agak melengkung dan sedikit lebih besar dari lutut dan
akanmengecil pertengahan antara lutut dan mata kaki. Pada gambar berikut
terlihatsketsa kaki dengan beberapa gaya berdiri dan telapak kaki dilihat dari
beberapa arah. Menggambar telapak kaki disesuaikan dengan alas kaki atausepatu yang
dipakai. Untuk desain ada kalanya menggunakan sepatu yangmemakai hak tinggi
seperti sepatu untuk pesta, untuk kerja, dan sebagainyaserta sepatu hak rendah untuk
pakaian santai, pakaian rumah, dll.
Gerakan Tubuh pada Desain Busana
Gerakan tubuh pada desain busana disebut juga dengan gesture ataumovement. Gerakan
tubuh ini perlu dipelajari dan dilatih karena tidak mungkin seorang desainer menuangkan
idenya hanya pada proporsi tubuh yang menghadap ke depan saja karena ini bisa
mengakibatkan desainnya terlihat kaku atau tidak menarik dan tidak dapat memperlihatkan
hasil rancangan secara menyeluruh seperti arah samping kiri atau samping kanan, maupun
dari arah belakang. Untuk memudahkan mempelajari gerak tubuh dapat diamati dari majalah
mode dan foto-foto dari rancangan busana.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam gerak tubuh adalah denganmemperhatikan titik
tumpu tubuh apakah di kaki kiri, kaki kanan, atau kedua kaki. Selanjutnya perhatikan arah
garis bahu, garis pinggang, dan garis panggul, biasanya garis tersebut mengikuti arah garis
tulang punggung sebagai action lines/gerak garis tubuh, lalu perhatikan arah gerak tangan dan
keseimbangan tubuh secara menyeluruh.
Ada beberapa metode yang dapat dijadikan pedoman dalam menggambar gayadan gerak
anatomi tubuh, yaitu:
1. Rangka benang
2. Rangka balok
3. Rangka elips
Rangka benang dan rangka balok dapat membantu kita memperlihatkanrancangan busana
khusus menghadap ke depan, sedangkan rangka elips untuk memperlihatkan rancangan
busana dari arah samping. Berikut ini beberapa gerak dan gaya berdiri dengan rangka balok
dan rangka elips.
Menggambar Bagian-Bagian Busana
Desain pakaian hendaklah digambar dengan baik sesuai dengan ide atau gagasan yang
dituangkan pada desain tersebut. Desain yang dibuat hendaknya mudah dibaca dan dapat
menjadi pedoman dalam pembuatan suatu pakaian. Untuk itu sebuah desain busana dan
bagian-bagian busana harus digambar secara jelas seperti garis leher, bentuk atau siluet
pakaian, bentuk rok, dan bentuk celana.
1. Garis Leher (Neck Lines)
Garis leher merupakan bagian pakaian yang terletak paling atas. Bentuk garisleher banyak
variasinya, yang umum dipakai yaitu bentuk leher bulat. Selain bentuk bulat, ada juga bentuk
perahu, bentuk hati, bentuk segitiga, bentuk U, V dan lain-lain. Bentuk leher ini dapat
divariasikan sesuai dengan yang diinginkan.
Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam menggambar garis leher adalahmenentukan
garis tengah muka pakaian, garis pangkal leher muka dan belakang, dan batas antara bahu
dan leher. Menggambar garis leher disesuaikan dengan arah anatomi, misalnya arah lurus
menghadap ke depan, menyamping atau miring ¾. Arah berdiri ini menentukan letak garis
leher yang akan digambar. Untuk desain yang menonjolkan garis leher hendaklah dibuat
menghadap ke depan atau miring ¾.
2. Kerah
Kerah adalah bagian dari sebuah desain pakaian, yang terletak di bagian ataspakaian. Dalam
menggambar busana perlu mempertimbangkan bentuk wajah dan leher. Bentuk leher tinggi
sebaiknya menggunakan kerah tinggi atau menutupi sebagian leher seperti kerah kemeja,
kerah mandarin, dan lain-lain. Sebaliknya leher yang pendek/rendah, pilih kerah yang agak
rebah seperti kerah rebah, ½ berdiri, cape/ palerin, dan variasi kerah-kerah yang terletak.
Selain berfungsi untuk memperindah, kerah juga berfungsi memberi kenyamanan pada
pemakai seperti mempertimbangkan iklim di suatu daerah. Kerah terdiri atas beberapa ukuran
mulai dari yang kecil seperti kerah rebah sampai yang lebar seperti kerah cape. Kerah juga
bermacam-macam bentuknya, yaitu kerah yang terletak,
½ berdiri, berdiri. Berikut ini digambarkan beberapa macam kerah.
3. Lengan
Lengan adalah bagian pakaian yang menutupi puncak lengan
bahkan sampai ke ujung lengan sesuai dengan keinginan. Hal yangperlu diperhatikan dalam
menggambar lengan adalah garis bataslingkar kerung lengan. Ini akan memudahkan dalam
menggambarkandesain lengan sesuai dengan model yang diinginkan. Lengan ada yang
modelnya suai, berkerut dan ada juga lengan setali. Berikut dapat dilihat beberapa model
lengan.
4. Blus
Blus merupakan bagian pakaian yang menutupi badan bagian atas. Blus ada
yang mempunyai belahan di depan dan ada juga yang tanpa belahan. Model blus
setiap tahun mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan selera masyarakat
yang disebut dengan trend mode.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar blus, yaitu:
a. Garis bahu dan lingkar kerung lengan
b. Blus dipakai di luar atau di dalam rok atau celana
c. Detail-detail blus seperti kerah, kantong, atau hiasan
d. Model lengan secara keseluruhan
e. Siluet blus, pas atau longgar (oversize)
Gambar detail blus dapat dilihat pada bahasan sebelumnya (kerah, lengan, garis
leher, dll.). Beberapa model blus dapat dilihat pada gambar berikut.
5. Rok
Rok adalah bagian pakaian yang berada di bagian bawah badan. Umumnya rokdibuat mulai
dari pinggang sampai ke bawah sesuai dengan model yang diinginkan.
Berdasarkan ukuran rok, rok dapat dikelompokkan atas rok mini, rok kini, rok midi,
rok maksi, dan longdress. Berdasarkan desain rok, rok juga dapat dikelompokkan atas rok
suai/lurus (straight), rok kerut (gathered), rok lipit (pleated), rok lingkaran atau setengah
lingkaran (flared), rok bias (seam), dan rok drapery. Selain model-model yang disebutkan di
atas masih ada model rok lain yang merupakan kombinasi modelmodel di atas yang
ditambahkan detail-detailnya seperti godet, rimpel, kantong, dan lain sebagainya. Dalam
menggambar rok perlu diperhatikan jatuh rok di bagian badan. Untuk menggambarkannya
butuh latihan yang banyak.
6. Celana
Celana hampir sama dengan rok, tetapi celana mempunyai pipa yang membungkus kedua
kaki. Panjang celana biasanya bervariasi mulai dari yang pendek (short) sampai yang panjang.
Celana juga bisa dibuat pas di tubuh (fit) atau longgar (oversize). Celana yang pas biasanya
dibuat dari bahan yang elastis (stretch), biasanya dipakai untuk busana olahraga seperti
senam atau renang, dll. Untuk celana yang longgar seperti pantalon pria, perlu diperhatikan
detail celana seperti garis patahan celana, kantong, dan detail lainnya. Selain itu, juga perlu
diperhatikan model celana yang diinginkan. Saat ini banyak bermunculan model celana
dengan detail yang rumit seperti kantong yang banyak dan model yang unik.
Pewarnaan dan Penyelesaian Gambar
Desain yang sudah dibuat dilakukan penyempurnaan yang disebut dengan finishing.
Mewarnai merupakan salah satu teknik penyempurnaan desain, sehingga desain terlihat lebih
menarik. Dalam mewarnai sebuah desain kita perlu memahami cara-cara mengarsir.
Mewarnai desain atau gambar dapat dilakukan dengan pensil warna atau pensil biasa dengan
kode 2B atau 3B. Selain itu, desain juga dapat diwarnai dengan cat air atau cat minyak.
Tentunya mewarnai dengan cat air atau cat minyak berbeda dengan mewarnai dengan pensil
biasa.
1. Penyelesaian dengan pensil biasa
Mewarnai dengan pensil biasa disebut dengan teknik mengarsir. Dalam mengarsir kita
perlu memperhatikan daerah gelap atau terang dari gambar atau area yang banyak
terkena cahaya dengan yang kurang terkena cahaya. Daerah yang banyak terkena
cahaya terlihat lebih terang dan arsirannya lebih lembut, sedangkan yang kurang
terkena cahaya akan diarsir lebih tebal. Agar diperoleh gambar dengan arsiran yang
bagus, perlu juga diperhatikan jenis pensil yang digunakan. Pensil untuk mengarsir
berbeda dengan pensil yang digunakan untuk membuat sketsa. Untuk mengarsir
gunakan pensil yang lebih lunak atau khusus untuk arsiran seperti 2B, 3B, dll.
2. Penyelesaian dengan pensil warna
Teknik mewarnai dengan pensil warna tidak jauh berbeda dengan mewarnai dengan
pensil biasa. Dalam mewarnai dengan pensil warna, kita perlu memahami warna-
warna dan kombinasi warna yang akan digunakan. Apabila desain pakaian dibuat
dengan corak bahan tertentu, kita juga perlu menyesuaikan motif dan warnanya
dengan letak jatuh pakaian di badan. Hal ini perlu dilatih secara berulang-ulang agar
diperoleh sebuah desain dengan teknik mewarnai yang baik dan benar.
3. Penyelesaian dengan cat air dan cat minyak
Mewarnai dengan cat minyak atau cat air butuh keterampillan khusus. Warna-warna
yang digunakan terlebih dahulu dicampur atau diaduk untuk mendapat warna yang
diinginkan. Dalam mewarnai desain kita juga perlu memperhatikan gelap terang dari
desain busana yang diwarnai. Kertas gambar yang sudah diwarnai dengan cat minyak
atau cat air terlebih dahulu dikeringkan agar warna tidak rusak.
DESAIN BUSANA

More Related Content

What's hot

presentasi kewirausahaan kerajinan dari bahan limbah
presentasi kewirausahaan kerajinan dari bahan limbah presentasi kewirausahaan kerajinan dari bahan limbah
presentasi kewirausahaan kerajinan dari bahan limbah aktivatetap
 
Dasar desain X TATA BUSANA
Dasar desain X TATA BUSANA Dasar desain X TATA BUSANA
Dasar desain X TATA BUSANA khanzakarend
 
Elearning 1 v membuat tusuk hias benang dan alat sulam
Elearning 1 v membuat tusuk hias  benang dan alat sulamElearning 1 v membuat tusuk hias  benang dan alat sulam
Elearning 1 v membuat tusuk hias benang dan alat sulamImas Rohaeni
 
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARIPPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARIppghybrid4
 
MAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptx
MAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptxMAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptx
MAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptxAbdul Rokhim Ashari
 
PPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraPPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraSaraswati N
 
PPT Kerajinan dan wirausaha limbah tekstil (Kewirausahaan / Kelas 10 Semester 2)
PPT Kerajinan dan wirausaha limbah tekstil (Kewirausahaan / Kelas 10 Semester 2)PPT Kerajinan dan wirausaha limbah tekstil (Kewirausahaan / Kelas 10 Semester 2)
PPT Kerajinan dan wirausaha limbah tekstil (Kewirausahaan / Kelas 10 Semester 2)annis nur alifa
 
PENGUKURAN (Sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas)
PENGUKURAN (Sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas)PENGUKURAN (Sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas)
PENGUKURAN (Sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas)Andike96
 
Analisis struktur puisi tuhan, kita begitu dekat
Analisis struktur puisi tuhan, kita begitu dekatAnalisis struktur puisi tuhan, kita begitu dekat
Analisis struktur puisi tuhan, kita begitu dekatIefa Syaike
 
06.1 Berpikir Komputasional.pptx
06.1 Berpikir Komputasional.pptx06.1 Berpikir Komputasional.pptx
06.1 Berpikir Komputasional.pptxEdi Nur Rochman
 
Arti dan fungsi busana
Arti dan fungsi busanaArti dan fungsi busana
Arti dan fungsi busanaNur Janah
 
Powerpoint Matematika Bangun Datar
Powerpoint Matematika Bangun DatarPowerpoint Matematika Bangun Datar
Powerpoint Matematika Bangun Datarlelyistighfarin
 
Kontrak belajar
Kontrak belajarKontrak belajar
Kontrak belajarsidiart
 
Makalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttMakalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttetto kono
 
Batik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan PrakaryaBatik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan PrakaryaMellisaayu
 

What's hot (20)

presentasi kewirausahaan kerajinan dari bahan limbah
presentasi kewirausahaan kerajinan dari bahan limbah presentasi kewirausahaan kerajinan dari bahan limbah
presentasi kewirausahaan kerajinan dari bahan limbah
 
Gotong Royong pkn
Gotong Royong pknGotong Royong pkn
Gotong Royong pkn
 
Dasar desain X TATA BUSANA
Dasar desain X TATA BUSANA Dasar desain X TATA BUSANA
Dasar desain X TATA BUSANA
 
Elearning 1 v membuat tusuk hias benang dan alat sulam
Elearning 1 v membuat tusuk hias  benang dan alat sulamElearning 1 v membuat tusuk hias  benang dan alat sulam
Elearning 1 v membuat tusuk hias benang dan alat sulam
 
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARIPPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
 
MAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptx
MAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptxMAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptx
MAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptx
 
PPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraPPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional Nusantara
 
PPT Kerajinan dan wirausaha limbah tekstil (Kewirausahaan / Kelas 10 Semester 2)
PPT Kerajinan dan wirausaha limbah tekstil (Kewirausahaan / Kelas 10 Semester 2)PPT Kerajinan dan wirausaha limbah tekstil (Kewirausahaan / Kelas 10 Semester 2)
PPT Kerajinan dan wirausaha limbah tekstil (Kewirausahaan / Kelas 10 Semester 2)
 
PENGUKURAN (Sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas)
PENGUKURAN (Sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas)PENGUKURAN (Sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas)
PENGUKURAN (Sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas)
 
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
 
Kerajinan tekstil
Kerajinan tekstilKerajinan tekstil
Kerajinan tekstil
 
Analisis struktur puisi tuhan, kita begitu dekat
Analisis struktur puisi tuhan, kita begitu dekatAnalisis struktur puisi tuhan, kita begitu dekat
Analisis struktur puisi tuhan, kita begitu dekat
 
06.1 Berpikir Komputasional.pptx
06.1 Berpikir Komputasional.pptx06.1 Berpikir Komputasional.pptx
06.1 Berpikir Komputasional.pptx
 
Arti dan fungsi busana
Arti dan fungsi busanaArti dan fungsi busana
Arti dan fungsi busana
 
Powerpoint Matematika Bangun Datar
Powerpoint Matematika Bangun DatarPowerpoint Matematika Bangun Datar
Powerpoint Matematika Bangun Datar
 
Kontrak belajar
Kontrak belajarKontrak belajar
Kontrak belajar
 
Makalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttMakalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat ntt
 
PRESENTASI GOTONG ROYONG
PRESENTASI GOTONG ROYONGPRESENTASI GOTONG ROYONG
PRESENTASI GOTONG ROYONG
 
Soal latihan imbuhan
Soal latihan imbuhanSoal latihan imbuhan
Soal latihan imbuhan
 
Batik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan PrakaryaBatik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan Prakarya
 

Similar to DESAIN BUSANA

DESAIN_STRUKTURAL.pptx
DESAIN_STRUKTURAL.pptxDESAIN_STRUKTURAL.pptx
DESAIN_STRUKTURAL.pptxUmuNurulAzizah
 
Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek
Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objekDesain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek
Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objekAbi Haura
 
PRINSIP DAN UNSUR DESAIN.pdf
PRINSIP DAN UNSUR DESAIN.pdfPRINSIP DAN UNSUR DESAIN.pdf
PRINSIP DAN UNSUR DESAIN.pdfNadaHasanah
 
Unsur dan Prinsip Desain Grafis.pptx
Unsur dan Prinsip Desain Grafis.pptxUnsur dan Prinsip Desain Grafis.pptx
Unsur dan Prinsip Desain Grafis.pptxSamwielNugraha
 
Pendidikan seni @ corak dan rekaan
Pendidikan seni @ corak dan rekaanPendidikan seni @ corak dan rekaan
Pendidikan seni @ corak dan rekaanLinda Midy
 
MATERI_nirmana_1.pdf
MATERI_nirmana_1.pdfMATERI_nirmana_1.pdf
MATERI_nirmana_1.pdftugasDKV
 
2021 - PRINSIP DASAR DAN UNSUR DESAIN.pptx
2021 - PRINSIP DASAR DAN UNSUR DESAIN.pptx2021 - PRINSIP DASAR DAN UNSUR DESAIN.pptx
2021 - PRINSIP DASAR DAN UNSUR DESAIN.pptxtanpanama790353
 
Modul-Desain-Grafis.pdf
Modul-Desain-Grafis.pdfModul-Desain-Grafis.pdf
Modul-Desain-Grafis.pdfIndahHasibuan2
 
Desain pemodelan grafik - Tugas 1
Desain pemodelan grafik - Tugas 1Desain pemodelan grafik - Tugas 1
Desain pemodelan grafik - Tugas 1Bayu Radityo
 
UNSUR_SENI_RUPA.pptx
UNSUR_SENI_RUPA.pptxUNSUR_SENI_RUPA.pptx
UNSUR_SENI_RUPA.pptxPraptysedar
 
Materi pengolahan citra
Materi pengolahan citraMateri pengolahan citra
Materi pengolahan citraBunda Dewi
 

Similar to DESAIN BUSANA (20)

DESAIN_STRUKTURAL.pptx
DESAIN_STRUKTURAL.pptxDESAIN_STRUKTURAL.pptx
DESAIN_STRUKTURAL.pptx
 
Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek
Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objekDesain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek
Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek
 
PRINSIP DAN UNSUR DESAIN.pdf
PRINSIP DAN UNSUR DESAIN.pdfPRINSIP DAN UNSUR DESAIN.pdf
PRINSIP DAN UNSUR DESAIN.pdf
 
materi_UNSUR_DESAIN_1.pdf
materi_UNSUR_DESAIN_1.pdfmateri_UNSUR_DESAIN_1.pdf
materi_UNSUR_DESAIN_1.pdf
 
MENGHIAS BUSANA..ppt
MENGHIAS BUSANA..pptMENGHIAS BUSANA..ppt
MENGHIAS BUSANA..ppt
 
Unsur dan Prinsip Desain Grafis.pptx
Unsur dan Prinsip Desain Grafis.pptxUnsur dan Prinsip Desain Grafis.pptx
Unsur dan Prinsip Desain Grafis.pptx
 
Unsur desain gambar
Unsur desain gambarUnsur desain gambar
Unsur desain gambar
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
DGP-1.pdf
DGP-1.pdfDGP-1.pdf
DGP-1.pdf
 
Pendidikan seni @ corak dan rekaan
Pendidikan seni @ corak dan rekaanPendidikan seni @ corak dan rekaan
Pendidikan seni @ corak dan rekaan
 
MATERI_nirmana_1.pdf
MATERI_nirmana_1.pdfMATERI_nirmana_1.pdf
MATERI_nirmana_1.pdf
 
MAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSI
MAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSIMAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSI
MAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSI
 
Tik
TikTik
Tik
 
2021 - PRINSIP DASAR DAN UNSUR DESAIN.pptx
2021 - PRINSIP DASAR DAN UNSUR DESAIN.pptx2021 - PRINSIP DASAR DAN UNSUR DESAIN.pptx
2021 - PRINSIP DASAR DAN UNSUR DESAIN.pptx
 
Modul-Desain-Grafis.pdf
Modul-Desain-Grafis.pdfModul-Desain-Grafis.pdf
Modul-Desain-Grafis.pdf
 
Desain pemodelan grafik - Tugas 1
Desain pemodelan grafik - Tugas 1Desain pemodelan grafik - Tugas 1
Desain pemodelan grafik - Tugas 1
 
Rpp 01
Rpp 01Rpp 01
Rpp 01
 
UNSUR_SENI_RUPA.pptx
UNSUR_SENI_RUPA.pptxUNSUR_SENI_RUPA.pptx
UNSUR_SENI_RUPA.pptx
 
Absensi latihan kabaret
Absensi latihan kabaretAbsensi latihan kabaret
Absensi latihan kabaret
 
Materi pengolahan citra
Materi pengolahan citraMateri pengolahan citra
Materi pengolahan citra
 

More from David Adi Nugroho

Mail Server - SMTP IMAP POP3
Mail Server - SMTP IMAP POP3Mail Server - SMTP IMAP POP3
Mail Server - SMTP IMAP POP3David Adi Nugroho
 
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GL
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GLWIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GL
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GLDavid Adi Nugroho
 
Basis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis Data
Basis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis DataBasis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis Data
Basis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis DataDavid Adi Nugroho
 
Sistem Informasi - Multimedia
Sistem Informasi - MultimediaSistem Informasi - Multimedia
Sistem Informasi - MultimediaDavid Adi Nugroho
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeDavid Adi Nugroho
 
Sistem Informasi - Data dan Basis Data
Sistem Informasi - Data dan Basis DataSistem Informasi - Data dan Basis Data
Sistem Informasi - Data dan Basis DataDavid Adi Nugroho
 
Sistem Informasi - Peralatan Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Peralatan Teknologi InformasiSistem Informasi - Peralatan Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Peralatan Teknologi InformasiDavid Adi Nugroho
 
Sistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem Komputer
Sistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem KomputerSistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem Komputer
Sistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem KomputerDavid Adi Nugroho
 
Sistem Informasi - Dasar Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Dasar Teknologi InformasiSistem Informasi - Dasar Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Dasar Teknologi InformasiDavid Adi Nugroho
 
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...David Adi Nugroho
 
Hasil Wawancara UKM - Criping Ketela
Hasil Wawancara UKM - Criping KetelaHasil Wawancara UKM - Criping Ketela
Hasil Wawancara UKM - Criping KetelaDavid Adi Nugroho
 
MSDM - Pengembangan Sumber Daya Manusia
MSDM - Pengembangan Sumber Daya ManusiaMSDM - Pengembangan Sumber Daya Manusia
MSDM - Pengembangan Sumber Daya ManusiaDavid Adi Nugroho
 
Kuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa Akbar
Kuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa AkbarKuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa Akbar
Kuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa AkbarDavid Adi Nugroho
 
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016David Adi Nugroho
 
Peralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENG
Peralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENGPeralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENG
Peralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENGDavid Adi Nugroho
 
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENG
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENGPemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENG
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENGDavid Adi Nugroho
 
Mengenal Zaman Pra-Aksara di Indonesia
Mengenal Zaman Pra-Aksara di IndonesiaMengenal Zaman Pra-Aksara di Indonesia
Mengenal Zaman Pra-Aksara di IndonesiaDavid Adi Nugroho
 

More from David Adi Nugroho (20)

Mail Server - SMTP IMAP POP3
Mail Server - SMTP IMAP POP3Mail Server - SMTP IMAP POP3
Mail Server - SMTP IMAP POP3
 
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GL
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GLWIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GL
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GL
 
Basis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis Data
Basis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis DataBasis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis Data
Basis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis Data
 
Sistem Informasi - Multimedia
Sistem Informasi - MultimediaSistem Informasi - Multimedia
Sistem Informasi - Multimedia
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
 
Sistem Informasi - Data dan Basis Data
Sistem Informasi - Data dan Basis DataSistem Informasi - Data dan Basis Data
Sistem Informasi - Data dan Basis Data
 
Sistem Informasi - Software
Sistem Informasi - SoftwareSistem Informasi - Software
Sistem Informasi - Software
 
Sistem Informasi - Peralatan Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Peralatan Teknologi InformasiSistem Informasi - Peralatan Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Peralatan Teknologi Informasi
 
Sistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem Komputer
Sistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem KomputerSistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem Komputer
Sistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem Komputer
 
Sistem Informasi - Dasar Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Dasar Teknologi InformasiSistem Informasi - Dasar Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Dasar Teknologi Informasi
 
Materi Penjasorkes Lengkap
Materi Penjasorkes LengkapMateri Penjasorkes Lengkap
Materi Penjasorkes Lengkap
 
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
 
Hasil Wawancara UKM - Criping Ketela
Hasil Wawancara UKM - Criping KetelaHasil Wawancara UKM - Criping Ketela
Hasil Wawancara UKM - Criping Ketela
 
Hasil Wawancara UKM - Shovy
Hasil Wawancara UKM - ShovyHasil Wawancara UKM - Shovy
Hasil Wawancara UKM - Shovy
 
MSDM - Pengembangan Sumber Daya Manusia
MSDM - Pengembangan Sumber Daya ManusiaMSDM - Pengembangan Sumber Daya Manusia
MSDM - Pengembangan Sumber Daya Manusia
 
Kuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa Akbar
Kuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa AkbarKuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa Akbar
Kuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa Akbar
 
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
 
Peralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENG
Peralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENGPeralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENG
Peralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENG
 
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENG
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENGPemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENG
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENG
 
Mengenal Zaman Pra-Aksara di Indonesia
Mengenal Zaman Pra-Aksara di IndonesiaMengenal Zaman Pra-Aksara di Indonesia
Mengenal Zaman Pra-Aksara di Indonesia
 

Recently uploaded

Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfAndiAliyah2
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpAdePutraTunggali
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docLaelaSafitri7
 
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdveinlatex
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxmuhnurmufid123
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (6)

Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
 
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
 

DESAIN BUSANA

  • 2. BALAJAR CARA MEN DESAIN BUSANA (BAG 1) Busana dan pelengkap (milineris dan asesoris) yang kita pakai setiap hari dibuat tidak asal jadi, tetapi berdasarkan pola atau rancangan tetentu yang disebut dengan desain. Semakin maju tingkat kehidupan masyarakat, semakin banyak memerlukan peran desain, semakin tinggi selera masyarakat semakin tinggi pula tuntutan kecermatan desainnya. Hal ini disebabkan karena dalam berbusana manusia selalu menuntut dua nilai sekaligus, yaitu nilai jasmaniah berupa enak dan nyaman dipakai dan nilai rohaniah berupa keindahan dan keanggunan. Desain busana merupakan pengetahuan dasar bagi seorang calon desainer. Pada desain busana ini akan dijelaskan tentang pengertian desain busana, jenis-jenis desain, unsur-unsur desain, prinsip-prinsip desain, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mendesain, desain anatomi tubuh, teknik menggambar bagian-bagian busana dan teknik pewarnaan, dan penyelesaian desain. Sebuah desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya, dan tidak akan indah atau menarik dilihat tanpa mempertimbangkan prinsip-prinsip desain. Apa saja yang tergolong pada unsur dan prinsip desain ini akan dibahas secara mendalam pada bab ini. Dengan pengetahuan tentang desain ini, diharapkan seorang calon desainer dapat membuat desain busana dengan baik dan benar. Desain tidak hanya sekedar gambar saja, tetapi dengan desain seseorang dapat membuat pakaian mulai dari mengambil ukuran, membuat pola, pecah pola, menggunting sampai menjahit pakaian. Dengan kata lain, desain merupakan pedoman seseorang dalam mewujudkan pakaian ke bentuk sebenarnya. Jadi, jelaslah bahwa desain memegang peranan penting dalam pembuatan suatu pakaian. A.Pengertian Desain Desain berasal dari bahasa Inggris (design) yang berarti ”rancangan, rencana atau reka rupa”. Dari kata design muncullah kata desain yang berarti mencipta, memikir atau merancang. Dilihat dari kata benda, ”desain” dapat diartikan sebagai rancangan yang merupakan susunan dari garis, bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan value dari suatu benda yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip desain. Selanjutnya, dilihat dari kata kerja, desain dapat diartikan sebagai proses perencanaan bentuk dengan tujuan supaya benda yang dirancang mempunyai fungsi atau berguna serta mempunyai nilai keindahan. Desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda seperti busana. Desain dihasilkan melalui pemikiran, pertimbangan, perhitungan, cita, rasa, seni, serta kegemaran orang banyak yang dituangkan di atas kertas berwujud gambar. Desain ini mudah dibaca atau dipahami maksud dan pengertiannya oleh orang lain sehingga mudah diwujudkan ke bentuk benda yang sebenarnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa desain merupakan bentuk rumusan dari suatu proses pemikiran, pertimbangan, dan perhitungan dari desainer yang dituangkan dalam wujud gambar. Gambar tersebut merupakan pengalihan gagasan atau pola pikir
  • 3. konkret dari perancang kepada orang lain. Setiap busana adalah hasil pengungkapan dari sebuah proses desain. B.Jenis – Jenis Desain Secara umum desain dapat dibagi 2, yaitu desain struktur (structural design) dan desain hiasan (decorative design). 1. Desain Struktur (Structural Design) Desain struktur pada busana disebut juga dengan siluet busana (silhouette). Siluet adalah garis luar dari suatu pakaian, tanpa bagian-bagian atau detail seperti lipit, kerut, kelim, kup, dan lain-lain. Namun jika detail ini ditemukan pada desain struktur, fungsinya hanyalah sebagai pelengkap. Berdasarkan garis-garis yang dipergunakan, siluet dapat dibedakan atas beberapa bagian yang ditunjukkan dalam bentuk huruf. Dalam bidang busana dikenal beberapa siluet, yaitu: a. Siluet A Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas kecil, dan bagian bawah besar. Bisa juga tidak mempunyai lengan. b. Siluet Y Merupakan model pakaian dengan model bagian atas lebar tetapi bagian bawah atau rok mengecil. c. Siluet I Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas besar atau lebar, bagian badan atau tengah lurus dan bagian bawah atau rok besar.
  • 4. d. Siluet S Merupakan pakaian yang mempunyai model dengan bagian atas besar, bagian pinggang kecil dan bagian bawah atau rok besar. e. Siluet T Merupakan pakaian yang mempunyai desain garis leher kecil, ukuran lengan panjang dan bagian bawah atau rok kecil.
  • 5. f. Siluet L Merupakan bentuk pakaian variasi dari berbagai siluet, dapat diberikan tambahan dibagian belakang dengan bentuk yang panjang/drapery. Bentuk ini biasanya terlihat pada pakaian pengantin barat. 2. Desain Hiasan (Decorative Design) Desain hiasan pada busana mempunyai tujuan untuk menambah keindahan desain struktur atau siluet. Desain hiasan dapat berupa krah, saku, renda, sulaman, kancing hias, bus, dan lain-lain. Desain hiasan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut, yaitu: a) Hiasan harus dipergunakan secara terbatas atau tidak berlebihan. b) Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk strukturnya c) Cukup ruang untuk latar belakang, yang memberikan efek kesederhanaan dan keindahan terhadap desain tersebut. d) Bentuk latar belakang harus dipelajari secara teliti dan sama indahnya dengan penempatan pola-pola pada benda tersebut. e) Hiasan harus cocok dengan bahan desain strukturnya dan sesuai dengan cara pemeliharaannya.
  • 6. Unsur-Unsur Desain Busana Seorang desainer adalah seorang seniman yang mengekspresikan ide dan kreatifitasnya dalam bentuk rancangan busana. Suatu rancangan tercipta melalui suatu proses totalitas berfikir dengan memadukan ilmu seni rupa dengan unsur-unsur lain yang mendukung. Unsur desain merupakan unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan desain sehingga orang lain dapat membaca desain tersebut. Maksud unsur disini adalah unsur-unsur yang dapat dilihat atau sering disebut dengan unsur visual. Unsur-unsur desain ini terdiri atas garis, arah, bentuk, tekstur, ukuran, value, dan warna. Melalui unsur-unsur visual inilah seorang perancang dapat mewujudkan rancangannya. 1.Garis Garis merupakan unsur yang paling tua yang digunakan manusia dalam mengungkapkan perasaan atau emosi. Yang dimaksud dengan unsur garis ialah hasil goresan dengan benda keras di atas permukaan benda alam (tanah, pasir, daun, batang, pohon dan sebagainya) dan benda-benda buatan (kertas, dinding, papan dan sebagainya). Melalui goresan-goresan berupa unsur garis tersebut seseorang dapat berkomunikasi dan mengemukakan pola rancangannya kepada orang lain. Ada 2 jenis garis sebagai dasar dalam pembuatan bermacam-macam garis, yaitu: a. Garis Lurus Garis lurus adalah garis yang jarak antara ujung dan pangkalnya mengambil jarak yang paling pendek. Garis lurus merupakan dasar untuk membuat garis patah dan bentuk-bentuk bersudut. Apabila diperhatikan dengan baik, akan terasa bahwa macam-macam garis ini memberikan kesan yang berbeda pula. Kesan yang ditimbulkan garis ini disebut watak garis. b. Garis Lengkung Garis lengkung adalah jarak terpanjang yang menghubungkan dua titik atau lebih. Garis lengkung ini berwatak lebih dinamis dan luwes. Setiap garis memberi kesan tertentu yang dinamakan sifat/watak garis. Adapun sifat-sifat dari garis, yaitu:
  • 7. a. Sifat Garis Lurus Garis lurus mempunyai sifat kaku dan memberi kesan kokoh, sungguh-sungguh dan keras, namun dengan adanya arah sifat garis dapat berubah seperti:  Garis lurus tegak memberikan kesan keluhuran  Garis lurus mendatar memberikan kesan tenang  Garis lurus miring/diagonal merupakan kombinasi dari sifat garis vertikal dan horizontal yang mempunyai sifat lebih hidup (dinamis). b. Sifat Garis Lengkung Garis lengkung memberi kesan luwes, kadang-kadang bersifat riang dan gembira. Dalam bidang busana garis mempunyai fungsi:  Membatasi bentuk struktur atau siluet.  Membagi bentuk struktur ke dalam bagian-bagian pakaian untuk menentukan model pakaian.  Memberikan arah dan pergerakan model untuk menutupi kekurangan bentuk tubuh, seperti garis princes, garis empire, dan lain-lain. 2.Arah Pada benda apa pun, dapat kita rasakan adanya arah tertentu, misalnya mendatar, tegak lurus, miring, dan sebagainya. Arah ini dapat dilihat dan dirasakan keberadaannya. Hal ini sering dimanfaatkan dalam merancang benda dengan tujuan tertentu. Misalnya dalam rancangan busana, unsur arah pada motif bahannya dapat digunakan untuk mengubah penampilan dan bentuk tubuh si pemakai. Pada bentuk tubuh gemuk, sebaiknya menghindari arah mendatar karena dapat menimbulkan kesan melebarkan. Begitu juga dalam pemilihan model pakaian, garis hias yang digunakan dapat berupa garis princes atau garis tegak lurus yang dapat memberi kesan meninggikan atau mengecilkan orang yang bertubuh gemuk tersebut. 3.Bentuk Setiap benda mempunyai bentuk. Bentuk adalah hasil hubungan dari beberapa garis yang mempunyai area atau bidang dua dimensi (shape). Apabila bidang tersebut disusun dalam suatu ruang, maka terjadilah bentuk tiga dimensi atauform. Jadi, bentuk dua dimensi adalah bentuk perencanaan secara lengkap untuk benda atau barang datar (dipakai untuk benda yang memiliki ukuran panjang dan lebar), sedangkan tiga dimensi adalah yang memiliki panjang, lebar dan tinggi. Berdasarkan jenisnya, bentuk terdiri atas bentuk naturalis atau bentuk organik, bentuk geometris, bentuk dekoratif dan bentuk abstrak. Bentuk naturalis adalah bentuk yang berasal dari bentuk-bentuk alam seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan bentukbentuk alam lainnya. Bentuk geometris adalah bentuk yang dapat diukur dengan alat pegukur dan mempunyai bentuk yang teratur, contohnya bentuk segi empat, segi tiga, bujur sangkar, kerucut, lingkaran, dan lain sebagainya. Sedangkan bentuk dekoratif merupakan bentuk yang sudah diubah dari bentuk asli melalui proses stilasi atau stilir yang masih ada ciri khas bentuk aslinya. Bentuk-bentuk ini dapat berupa ragam hias pada sulaman atau hiasan lainnya yang mana bentuknya sudah tidak seperti bentuk sebenarnya. Bentuk ini lebih banyak dipakai untuk menghias bidang atau benda tertentu. Bentuk abstak merupakan bentuk yang tidak terikat pada bentuk apa pun, tetapi tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip desain.
  • 8. 4.Ukuran Ukuran merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi desain pakaian ataupun benda lainnya. Unsur-unsur yang dipergunakan dalam suatu desain hendaklah diatur ukurannya dengan baik agar desain tersebut memperlihatkan keseimbangan. Apabila ukurannya tidak seimbang, maka desain yang dihasilkannya akan kelihatan kurang baik. Misalnya dalam menata busana untuk seseorang, orang yang bertubuh kecil mungil sebaiknya tidak menggunakan tas atau aksesories yang terlalu besar karena terlihat tidak seimbang. 5.Tekstur Setiap benda mempunyai permukaan yang berbeda-beda, ada yang halus dan ada yang kasar. Tekstur merupakan keadaan permukaan suatu benda atau kesan yang timbul dari apa yang terlihat pada permukaan benda. Tekstur ini dapat diketahui dengan cara melihat atau meraba. Dengan melihat akan tampak pemukaan suatu benda misalnya berkilau, bercahaya, kusam tembus terang, kaku, lemas, dan lain-lain. Sedangkan dengan meraba akan diketahui apakah permukaan suatu benda kasar, halus, tipis, tebal ataupun licin. Tekstur yang bercahaya atau berkilau dapat membuat seseorang kelihatan lebih besar (gemuk), maka bahan tekstil yang bercahaya lebih cocok dipakai oleh orang yang bertubuh kurus sehingga terlihat lebih gemuk. Tekstur bahan yang tembus terang seperti siffon, brokat dan lain-lain kurang cocok dipakai oleh orang yang berbadan gemuk karena memberi kesan bertambah gemuk. 6.Value (Nada Gelap dan Terang) Benda hanya dapat terlihat karena adanya cahaya, baik cahaya alam maupun cahaya buatan. Jika diamati pada suatu benda terlihat bahwa bagian-bagian permukaan benda tidak diterpa oleh cahaya secara merata, ada bagian yang terang dan ada bagian yang gelap. Hal ini menimbulkan adanya nada gelap terang pada permukaan benda. Nada gelap terang ini disebut dengan istilah value. 7.Warna Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. Dengan adanya warna menjadikan suatu benda dapat dilihat. Selain itu, warna juga dapat mengungkapkan suasana perasaan atau watak benda yang dirancang. Warna dapat menunjukkan sifat dan watak yang berbeda-beda, bahkan mempunyai variasi yang sangat banyak, yaitu warna muda, warna tua, warna terang, warna gelap, warna redup, dan warna cemerlang. Sedangkan dilihat dari sumbernya, ada warna merah, biru, kuning, hijau,
  • 9. orange, dan lain sebagainya. Tetapi jika disebut warna panas, warna dingin, warna lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira dan sebagainya, ini disebut juga dengan watak warna. Warna-warna tua atau warna hitam dapat memberi kesan berat dan menyusutkan bentuk. Oleh karena itu, apabila kita menata busana untuk seseorang, hendaklah disesuaikan dengan orang tersebut. Misalnya orang yang bertubuh gemuk hendaklah dipilih warna yang tidak terlalu cerah atau warna-warna redup karena warna ini dapat menyusutkan bentuk tubuh yang gemuk tersebut. a) Pengelompokan warna Ada bermacam-macam teori yang berkembang mengenai warna, di antaranya teori Oswolk, Mussel, Prang, Buwster, dan lain-lain. Dari bermacam-macam teori ini yang lazim dipergunakan dalam desain busana dan mudah dalam proses pencampurannya adalah teori warna Prang karena kesederhanaannya.Prang mengelompokkan warna menjadi lima bagian, yakni warna primer,sekunder, intermedier, tertier, dan kuarter. 1) Warna primer, warna ini disebut juga dengan warna dasar atau pokok karena warna ini tidak dapat diperoleh dengan pencampuran hue lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru.
  • 10. 2) Warna sekunder, warna ini merupakan hasil pencampuran dari dua warna primer. Warna sekunder terdiri terdiri dari orange, hijau, dan ungu. a) Warna orange merupakan hasil dari pencampuran warna merah dan warna kuning. b) Warna hijau merupakan pencampuran dari warna kuning dan biru. c) Warna ungu adalah hasil pencampuran merah dan biru. 3) Warna intermediet, warna ini dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan mencampurkan warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran warna atau dengan cara mencampurkan dua warna primer dengan perbandingan 1:2. ➢ Kuning hijau (KH) : Adalah hasil pencampuran dari kuning ditambah hijau atau dua bagian kuning ditambah satu bagian biru (K+K+B)
  • 11. ➢ Biru hijau (BH) : adalah hasil pencampuran biru ditambah hijau atau dua bagian biru di tambah satu bagian kuning (B+B+K) ➢ Biru ungu (BU) : adalah hasil pencampuran biru dengan ungu atau pencampuran dua bagian biru dengan satu bagian merah (B+B+M). ➢ Merah ungu (MU) : adalah hasil pencampuran merah dengan ungu atau pencampuran dua bagian merah dan satu bagian biru (M+M+B) ➢ Merah orange (MO) : adalah hasil pencampuran merah dengan orange atau pencampuran dua bagian merah dan satu bagian kuning (M+M+K) ➢ Kuning orange (KO) : adalah hasil pencampuran kuning dengan orange atau pencampuran dua bagian kuning dan satu bagian merah (K+K+M) 4) Warna tertier Warna tertier adalah warna yang terjadi apabila dua warna sekunder dicampur. Warna tertier ada tiga, yaitu tertier biru, tertier merah, dan tertier kuning. a) Tertier biru adalah hasil pencampuran ungu dengan hijau. b) Tertier merah adalah hasil pencampuran orange dengan ungu. c) Tertier kuning adalah hasil pencampuran hijau dengan orange. 5) Warna kwarter Warna kwarter adalah warna yang dihasilkan oleh pencampuran dua warna tertier. Warna kwarter ada tiga, yaitu kwarter hijau, kwarter orange, dan kwarter ungu. a) Kwarter hijau terjadi karena percampuran tertier biru dengan tertier kuning. b) Kwarter orange terjadi karena percampuran tertier merah dengan tertierkuning. c) Kwarter ungu terjadi karena percampuran tertier merah dengan tertier biru. b) Pembagian Warna Menurut Sifatnya Warna menurut sifatnya dapat dibagi atas 3 bagian, yaitu sifat panas dandingin atau hue dari suatu warna, sifat terang dan gelap atau value warna, sertasifat terang dan kusam atau intensitas dari warna. 1.Sifat panas dan dingin Sifat panas dan dingin suatu warna sangat dipengaruhi oleh huenya. Huemerupakan suatu istilah yang dipakai untuk membedakan suatu warna dengan warna yang lainnya, seperti merah, kuning, biru, dan lainnya. Perbedaan antara merah dan kuning ini adalah perbedaan huenya. Hue dari suatu warna mempunyai sifat panas dan dingin. Warna- warna panas adalah
  • 12. warna yang berada pada bagian kiri dalam lingkaran warna, yang termasukdalam warna panas ini yaitu warna yang mengandung unsur merah, kuning,dan jingga. Warna panas ini memberi kesan berarti agresif, menyerang,membangkitkan, gembira, semangat, dan menonjol. Sedangkan warna yangmengandung unsur hijau, biru, ungu disebut warna dingin. Warna dingin lebihbersifat tenang, pasif, tenggelam, melankolis, serta kurang menarik perhatian. 2.Sifat terang dan gelap Sifat terang dan gelap suatu warna disebut dengan value warna. Value warna ini terdiri atas beberapa tingkat. Untuk mendapatkan value ke arah yang lebih tua dari warna aslinya disebut dengan shade, dilakukan dengan penambahan warna hitam. Sedangkan untuk warna yang lebih muda disebut dengan tint, dilakukan dengan penambahan warna putih. 3.Sifat terang dan kusam Sifat terang dan kusam suatu warna dipengaruhi oleh kekuatan warna atau intensitasnya. Warna-warna yang mempunyai intensitas kuat akan kelihatan lebih terang, sedangkan warna yang mempunyai intensitas lemah akan terlihat kusam. c) Kombinasi Warna Dari berbagai warna yang sudah ada, besar kemungkinan belum ditemui warna yang diinginkan. Oleh sebab itu, warna ini perlu dikombinasikan. Mengkombinasikan warna berarti meletakkan dua warna atau lebih secara berjejer atau bersebelahan. Jenis-jenis kombinasi warna dapat dikelompokkan atas: 1)Kombinasi monokromatis atau kombinasi satu warna yaitu kombinasi satuwarna dengan value yang berbeda. Misalnya merah muda dengan merah, hijau muda dengan hijau tua, dll. seperti di bawah ini: 2) Kombinasi analogus yaitu kombinasi warna yang berdekatan letaknya dalamlingkaran warna. Seperti merah dengan merah keorenan, hijau dengan birukehijauan, dll. 3) Kombinasi warna komplementer yaitu kombinasi warna yang bertentangan letaknya dalam lingkaran warna, seperti merah dengan hijau, biru denganorange dan kuning dengan ungu.
  • 13. 4) Kombinasi warna split komplementer yaitu kombinasi warna yang terletakpada semua titik yang membentuk huruf Y pada lingkaran warna. Misalnyakuning dengan merah keunguan dan biru keunguan, biru dengan merahkeorenan dan kuning keorenan, dan lain-lain. 5) Kombinasi warna double komplementer yaitu kombinasi sepasang warnayang berdampingan dengan sepasang komplementernya. Misalnya kuningorange dan biru ungu. 6) Kombinasi warna segitiga yaitu kombinasi warna yang membentuk segitigadalam lingkaran warna. Misalnya merah, kuning dan biru. Orange, hijau, danungu. Kombinasi warna monokromatis dan kombinasi warna analogus di atasdisebut kombinasi warna harmonis, sedangkan kombinasi warnakomplementer, split komplementer, double komplementer dan segitiga disebutjuga kombinasi warna kontras.
  • 14. PRINSIP-PRINSIP DESAIN BUSANA A. Unsur – unsur desain Untuk dapat menciptakan desain yang lebih baik dan menarik perlu diketahui tentang prinsip- prinsip desain. Adapun prinsip-prinsip desain yaitu: 1. Harmoni Harmoni adalah prinsip desain yang menimbulkan kesan adanya kesatuan melalui pemilihan dan susunan objek atau ide atau adanya keselarasan dan kesan kesesuaian antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu benda, atau antara benda yang satu dengan benda lain yang dipadukan. Dalam suatu bentuk, harmoni dapat dicapai melalui kesesuaian setiap unsur yang membentuknya. 2. Proporsi Proporsi adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainyang dipadukan. Untuk mendapatkan suatu susunan yang menarik perlu diketahui bagaimana cara menciptakan hubungan jarak yang tepat atau membandingkan ukuran objek yang satu dengan objek yang dipadukan secara proporsional. 3. Balance Balance atau keseimbangan adalah hubungan yang menyenangkan antar bagian-bagian dalam suatu desain sehingga menghasilkan susunan yang menarik. Keseimbangan ada 2 yaitu : 1. Keseimbangan simetris atau formal yaitu sama antara bagian kiri dan kanan serta mempunyai daya tarik yang sama. Keseimbangan ini dapat memberikan rasa tenang, rapi, agung dan abadi. 2. Keseimbangan asimetris atau informal yaitu keseimbangan yang diciptakan dengan cara menyusun beberapa objek yang tidak serupa tapi mempunyai jumlah perhatian yang sama. Objek ini dapat diletakkan pada jarak yang berbeda dari pusat perhatian. Keseimbangan ini lebih halus dan lembut serta menghasilkan variasi yang lebih banyak dalam susunannya. 4. Irama Irama dalam desain dapat dirasakan melalui mata. Irama dapat menimbulkankesan gerak gemulai yang menyambung dari bagian yang satu ke bagian yang lain pada suatu benda, sehingga akan membawa pandangan mata berpindah-pindah dari suatu bagian ke bagian lainnya. Akan tetapi tidak semua pergerakan akan menimbulkan irama. Irama dapat diciptakan melalui:
  • 15. a. Pengulangan bentuk secara teratur b. Perubahan atau peralihan ukuran c. Melalui pancaran atau radiasi 5. Aksen/Center of Interest Aksen merupakan pusat perhatian yang pertama kali membawa mata padasesuatu yang penting dalam suatu rancangan. Ada beberapa hal yang perludiperhatikan dalam menempatkan aksen: a. Apa yang akan dijadikan aksen b. Bagaimana menciptakan aksen c. Berapa banyak aksen yang dibutuhkan d. Di mana aksen ditempatkan 6. Unity Unity atau kesatuan merupakan sesuatu yang memberikan kesan adanyaketerpaduan tiap unsurnya. Hal ini tergantung pada bagaimana suatu bagianmenunjang bagian yang lain secara selaras sehingga terlihat seperti sebuah benda yang utuh tidak terpisah-pisah. Misalnya leher berbentuk bulat diberi kerah yang berbentuk bulat pula dan begitu juga sebaliknya. B. Penerapan Unsur dan Prinsip Desain Dalam mendesain busana unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain hendaklahdiperhatikan. Kedua elemen tersebut sangat menentukan bagaimana hasil desain busana yang kita buat. Dengan adanya unsur desain kita dapat melihat wujud dari desain yang kita buat dan dengan memperhatikan prinsip-prinsip desain, sebuah desain yang kita ciptakan dapat lebih indah dan sempurna. Pada desain busana setiap unsur atau karya yang kita tuangkan hendaklah mudah dibaca atau dipahami desainnya oleh orang lain dan sesuai dengan siapa orang yang akan memakainya. Hal ini penting karena setiap orang mempunyai bentuk tubuh yang tidak sama sehingga untuk menutupi kekurangan atau menonjolkan kelebihan si pemakai dapat kita gunakan unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain di atas. a. Penerapan Unsur-Unsur Desain pada Busana Garis merupakan unsur yang pertama yang sangat penting dalam desain karena dengan garis kita dapat menghasilkan sebuah rancangan busana yang menarik selain unsur-unsur desain lainnya. Garis busana yang perlu diperhatikan yaitu berupa
  • 16. siluet pakaian atau garis luar pakaian dan garis bagian-bagian busana seperti kerah, lengan, garis hias (garis princes, garis empire, dll.) dan lain-lain. Siluet pakaian dibuat hendaklah disesuaikan dengan bentuk tubuh si pemakaidan sesuai dengan trend mode saat itu. Seperti untuk orang yang bertubuh kurus hendaknya jangan menggunakan siluet I karena memberi kesan lebih kurus, begitu juga sebaliknya orang yang bertubuh gemuk hendaklah menghindari pakaian dengan siluet S karena gelombang-gelombang pada pakaian memberi kesan tambah menggemukkan. Begitu juga dengan warna dan tekstur serta unsur-unsur lainnya. Warna dan tekstur ini perlu disesuaikan dengan banyak faktor seperti warna kulit,kesempatan pemakaian, bentuk tubuh dan lain-lain. Jadi, setiap sifat atau watak dari masing-masing unsur dapat dimanfaatkan untuk menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan yang dimiliki si pemakai. Seorang perancang atau desainer juga harus mempunyai pengetahuan tentangmenjahit agar dapat menuangkan idenya dengan lebih kreatif dan rancangan ini dapat dibuat menjadi sebuah pakaian, dengan kata lain setiap garis-garis busana yang dibuat benar- benar dapat diwujudkan menjadi benda yang sesungguhnya. Jadi, setiap garis atau bentuk yang dirancang tidak hanya indah di atas kertas saja, tetapi orang lain juga dapat memahami desainnya untuk diwujudkan ke bentuk yang sebenarnya. b. Penerapan Prinsip-Prinsip Desain pada Busana Setiap unsur-unsur desain disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkansebuah rancangan yang indah. Namun ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Agar susunan setiap unsur ini indah maka diperlukan cara-cara tertentu yang dikenal dengan prinsip- prinsip desain sebagaimana sudah dijelaskan terdahulu. Setiap prinsip ini tidak digunakan secara terpisah-pisah melainkan satu kesatuan dalam suatu desain. Prinsipprinsip ini yaitu harmoni, proporsi, balance, irama, aksen, dan unity. Sebuah desain yang dirancang tentunya ada ide-ide yang ditonjolkan. Misalnya ide busana wanita dengan lipit-lipit. Agar busana tersebut terlihat harmoni (serasi), bagian busana hendaklah juga menggunakan lipit yang bila dilihat tidak terlalu berlebihan. Janganlahmenggunakan lipit pada rok kemudian kerut pada lengan, tentunya akan terlihat tidak harmoni. Begitu juga garis hias Apabila kita menggunakan garis yang melengkung, sebaiknya juga disesuaikan dengan garis leher atau bentuk kerah dan juga ujung bawah pakaian. Pilihlah kerah atau ujung bawah baju yang bagian ujungnya juga melengkung sehingga terlihat serasi. Begitu juga dengan prinsip proporsi. Agar setiap bagian terlihat proporsional,susunlah setiap bagian tersebut dengan baik. Misalnya orang yang bertubuh kurus, jangan gunakan motif yang membuatnya tambah kurus atau motif garis vertikal dan lain-lain.
  • 17. Penempatan setiap bagian juga perlu diperhatikan keseimbangannya (balance), misalnya keseimbangan simetris atau asimetris. Irama pada desain juga perlu diperhatikan. Ada beberapa cara yang dapatdigunakan untuk menentukan irama pada desain sebagaimana sudah dijelaskan terdahulu. Kita bisa memilih salah satu irama pada pakaian yang diinginkan misalnya ada pengulangan bentuk seperti ada rimpel kecil yang dibuat pada garis leher maka diberi pengulangannya dengan membuat rimpel kecil juga pada ujung lengan. Kita bisa memilih salah satu irama yang diinginkan. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah adanya kesatuan pada setiap unsur yang ada dalam desain.
  • 18. Alat dan Bahan untuk Mendesain Untuk menghasilkan suatu rancangan yang baik perlu ditunjang dengan pengadaan alat dan bahan yang menunjang. Peralatan gambar adalah bagian penting yang harus disediakan untuk kelancaran kerja. Peralatan yang bermutu baik juga akan meningkatkan mutu desain yang dihasilkan, karena akan memberikan kemudahan dalam bekerja sehingga mencapai hasil yang maksimal. Pengetahuan dan keterampilan tentang alat gambar sangatlah pemting. Kadang kala tidak semua pekerja seni/desainer cocok dan mampu mempergunakan alat tertentu atau alat yang sama dalam mewujudkan desainnya seperti menggunakan cat air/aquarel, pensil warna, cat minyak, tinta, spidol dan lainnya. Pada dasarnya setiap jenis peralatan tersebut mempunyai kebaikan dan keburukan, dan setiap alat-alat tersebut juga mempunyai efek yang berbeda pada hasil desain. Khusus bagi fashion designer dianjurkan untuk berlatih cara memakai semua alat-alat menggambar termasuk komputer khusus desain bila perlu karena masing-masing alat tersebut penting dan membutuhkan skill tertentu. Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk mendesain yaitu : 1. Pensil Pensil yang digunakan adalah lead pensil yang terbuat dari graphite.Pensil ini sangat baik untuk digunakan dan tersedia dalam beberapa ukuran yang berbeda. Untuk goresan yang agak keras dengan kode H/HB, untuk menggambar sketsa busana sebaiknya menggunakan pensil B. Pensil B mempunyai ukuran dari 1 B sampai 8 B. Makin tinggi nomornya maka makin lunak pensilnya. Pensil yang lunak berguna untuk mengarsir atau memberikan bayangan pada desain. 2. Pensil warna (colored pencil) Pensil warna digunakan untuk menyempurnakan desain agar terlihat lebih menarik. Pensil ini juga dapat diruncingkan sehingga bisa menyempurnakan bagian-bagian yang rumit dan kecil seperti kantong, krah motif tekstil dan lain-lain. 3. Penghapus (eraser) Penghapus perlu disediakan sewaktu mendesain karena goresan awal belum tentu langsung bagus dan memuaskan, terutama bagi pemula. 4. Rol/penggaris Rol berguna untuk memberi bingkai dari kertas gambar atau membuat bidang-bidang bergaris lurus. 5. Kuas (brushes) Kuas berbentuk bulu-bulu halus yang terbuat dari bahan sintetis.Kuas mempunyai variasi bentuk dan ukuran yang banyak. Pilihlah kuas yang bermutu baik dan ukuran yang cocok untuk mendesain. Apabila kuas sudah selesai digunakan harus disimpan dalam keadaan bersih dan bulunya dihadapkan ke atas sehingga bulunya tidak mudah lepas atau patah 6. Cat air (water colour) Cat air tersedia dalam bentuk cake dan tube. Pilihlan cat yang bagus dan berkualitas baik. Apabila memilih bentuk tube tersedia warna yang bervariasi, jika memilih bentuk cake/botol maka biasanya kita yang mencampur sendiri sesuai dengan yang diinginkan.
  • 19. 7. Kertas Kertas tersedia dalam bermacam-macam bentuk dan ukuran. Pakailah kertas yang sesuai dengan kebutuhan. Jenis-jenis kertas ini antara lain kertas photocopy, kertas transparan, dan kertas gambar/buku gambar. 8. File/amplop File atau amplop berguna untuk menyimpan kliping-kliping mode, potongan-potongan bahan tekstil dan untuk penyimpanan desain yang sudah selesai. Kliping berguna untuk meningkatkan inspirasi dari desainer dalam mengembangkan idenya.
  • 20. Anatomi Tubuh untuk Desain Pengetahuan dan keterampilan menggambar anatomi tubuh sangat penting bagi seorang fashion designer terutama bagi pemula karena ilmu ini merupakan landasan atau keterampilan basic yang perlu dipelajari dan dilatihkan agar menghasilkan desain yang baik. Perbandingan tubuh merupakan ketentuan yang dipakai untuk menggambar ukuran tubuh manusia. Perbandingan ini diperoleh dari gambar dua dimensi/foto orang yang sesungguhnya dalam keadaaan berdiri lurus dan menghadap ke depan. 1. Pengertian Anatomi Tubuh Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan mulai dari kepala sampai ujung kaki. Dalam bidang desain busana, anatomi dipelajari terbatas pada bentuk dan gerakan tubuh dengan bagian-bagiannya seperti persendian, otot dan syaraf. Dengan adanya persendian, otot dan syaraf pada tubuh, arah gambar tangan, kaki, leher dan wajah harus diperhatikan agar jangan salah arah dan gambar ini harus sesuai dengan gerakan tubuh yang sebenarnya. Untuk menggambar anatomi tubuh dengan ukuran yang ideal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : a. Perbandingan tinggi dan lebar tubuh b. Letak bagian-bagian tubuh c. Sikap, gaya dan gerak tubuh d. Jatuhnya pakaian pada tubuh. Untuk memperoleh gambar anatomi tubuh yang sesuai dengan perbandingan dan letak bagian-bagian tubuh, pada saat menggambar harus dibantu dengan pertolongan garis- garis dengan perbandingan tertentu. Perbandingan ini harus dibuat untuk seluruh bagian- bagian tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki. 2. Tujuan Mempelajari Anatomi Tubuh Anatomi tubuh sangat penting sekali terutama bagi seorang desainer dalam menuangkan ide dan gagasannya kepada orang lain. Desain busana pada anatomi tubuh sangat besar pengaruhnya pada model pakaian yang disajikan. Desain yang dituangkan pada anatomi tubuh akan terlihat semakin jelas dan menarik dibandingkan tanpa anatomi tubuh. Selain itu perbandingan masing-masing ukuran model pakaian pada anatomi tubuh lebih mudah dibaca orang yang melihatnya seperti : a. Ukuran garis leher dan krah b. Bentuk lengan dan panjang lengan c. Bagian badan, pinggang dan panggul d. Garis hias, saku dan hiasan pada pakaian e. Siluet blus atau model secara keseluruhan f. Pemilihan bahan dan perlengkapan pakaian Berdasarkan penjelasan di atas, anatomi tubuh mempunyai tujuan di antaranya : a. Dapat membawa pesan dan citra dari penciptanya
  • 21. b. Sebagai media perwujudan bentuk dan model pakaian c. Dapat menentukan perbandingan makna dari model pakaian d. Membantu penyajian gambar dari beberapa arah e. Sebagai alat komunikasi kepada orang lain. 3. Jenis–jenis Perbandingan Tubuh Salah satu hal yang penting diperhatikan dalam menggambar anatomi tubuh untuk desain adalah memahami konsep untuk menentukan ukuran perbandingan tubuh seperti ukuran kepala, ukuran badan, ukuran tangan dan kaki. Dalam menggambar perbandingan tubuh untuk desain pakaian kita dapat memilih beberapa jenis perbandingan yang biasa dipakai yaitu : a. Perbandingan menurut anatomi sesungguhnya yaitu tinggi tubuh 7½ kali tinggi kepala b. Perbandingan menurut desain busana ialah tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala dan ada pula yang memakai 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model. c. Perbadingan tubuh secara ilustrasi yang biasanya digunakan untuk desain yang dipublikasikan atau gaya tertentu yaitu perbandingan 9 kali tinggi kepala bahkan mencapai 12 kali tinggi kepala atau disebut juga perbandingan secara ilustrasi. Perbandingan tubuh ini mengacu pada bentuk tubuh yang ideal, sehat jasmani dan rohani, dengan kata lain ukuran yang ideal haruslah memenuhi ketentuan dan syarat sebagai berikut : a. Tubuh yang sehat tidak mempunyai cacat fisik dan mengidap suatu penyakit seperti penyakit beri-beri yang dapat menyebabkan badan gemuk atau berat tidak seimbang. b. Lengan dan kaki padat, tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kurus atau kecil c. Perbandingan ukuran bagian-bagian tubuh normal seperti besar mata, hidung dan telinga. 4. Menggambar Perbandingan Tubuh Perbandingan tubuh menurut desain busana dibuat dengan ukuran tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala atau 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model. Namun untuk keperluan desain ilustrasi proporsi tubuh dibuat lebih tinggi, 10 x tinggi kepala dan bahkan ada yang membuat 11 x tinggi kepala. Perbandingan tubuh menurut desain busana ini dapat di lihat pada tabel berikut :
  • 22. Perbandingan tinggi dan lebar tubuh biasanya diukur berdasarkan tinggi kepala, misalnya tinggi tubuh 8 ½ kali tinggi kepala. Jika tinggi kepala 3 cm maka tinggi tubuh adalah 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm. Ukuran tersebut merupakan ukuran yang digunakan untuk menggambar bagian-bagian tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki. Untuk menggambar anatomi tubuh untuk desain busana ini, ukuran dan perbandingan yang dipakai ialah tinggi kepala 3 cm, namun bisa juga kita ambil ukuran lain seperti 2 ½ cm atau 2 cm dan dapat pula lebih dari 3 cm tergantung pada gambar yang kita inginkan. Ikuti langkah-langkah berikut ini : 1. Buat garis pertolongan tegak lurus dan beri nama titik O dan X. Titik O terletak pada bagian ubun-ubun dan X terletak pada ujung kaki. Panjang garis O-X adalah tinggi tubuh berdasarkan tinggi kepala. Misalnya tinggi kepala yang diinginkan 3 cm maka panjang O-X = 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm. Jadi panjang O-X = 25 ½ cm dan jarak 0 – 1 = 3 cm. Bagi titik O-X menjadi 8 ½ bagian. 2. Tandai titik 0, 1, 1 ½ , 2, 3, 4, 4 ¾ , 5 3/4, 7, 8, 8 1/6, 8 ½ seperti letak-letak bagian tubuh pada tabel 2 di atas. Hubungkan garis-garis tersebut menggunakan garis lurus untuk garis pertolongan seperti gambar di bawah, sehingga terbentuk sketsa tubuh yang belum sempurna atau belum berdaging. 0-1 = tinggi kepala dan lebar kepala adalah 2/3 x tinggi kepala = 2 cm 1-1 ½ = tinggi leher dan lebar leher = ½ lebar kepala lebar bahu = 2 x lebar kepala
  • 23. 2 = batas ketiak / dada 3 = batas pinggang dan siku, lebar pinggang = lebar kepala 4 = batas pinggul dan pergelangan tangan, lebar panggul = 2 x lebar kepala 4 ¾ = Ujung jari tangan 5 3/4 = lutut dan jarak lutut = lebar kepala 7 = betis 8 = pergelangan kaki 8 1/6 = tumit dan jarak tumit = lebar kepala 8 ½ = ujung jari kaki dan jarak ujung jari kaki = lebar kepala 3. Bentuk bagian tubuh sehingga terlihat seperti sudah ada dagingnya dengan bantuan garis di atas.
  • 24. 4. Hapus garis bantu dan rapikan gambar anatomi yang dibuat sehingga diperoleh sebuah anatomi tubuh yang utuh yang dapat divariasikan gerak dan gayanya. 5. Sempurnakan gambar dengan melengkapi bagian-bagian di wajah dan menyempurnakan bentuk bagian-bagian tubuh seperti bentuk badan, pinggang, panggul, paha, betis, tangan, dan kaki seperti pada gambar di bawah ini. Letak bagian-bagian wajah, yaitu:
  • 25. 0 = ubun-ubun ¼ = batas dahi ½ = letak mata ¾ = letak hidung ½ - ¾ = letak telinga 7/8 = letak bibir 1 = dagu 6. Anatomi ini dapat diubah gerak dan gayanya dengan cara membuat rangka benang atau rangka balok. Anatomi tubuh sudah dapat digunakan sebagai pedoman dalam menggambar bermacam-macam busana. Lihat gambar di bawah ini.
  • 26. Menggambar Bagian-bagian Tubuh A. Wajah Pada umumnya wajah digambar dengan bentuk oval karena bentuk ini dianggap lebih menarik dibandingkan wajah dengan bentuk bulat, persegi empat, segi tiga, dan lainnya. Wajah terdiri atas bagian-bagian, yaitu mata, hidung, mulut, telinga, alis dan dilengkapi dengan rambut di kepala. Dalam menggambarkan wajah dapat disesuaikan dengan trend yang sedang berkembang. Selain itu, dalam menggambarkan wajah juga perlu memahami tentang ekspresi wajah karena ekspresi wajah juga mempengaruhi penampilan desain secara menyeluruh. Ekspresi wajah biasanya disesuaikan dengan tema desain, misalnya desain pakaian remaja ditampilkan dengan ekspresi wajah yang ceria, untuk pakaian pesta ditampilkan dengan ekspresi yang anggun seperti tersenyum. Berikut ini akan dibahas dan digambarkan bagian-bagian wajah yang meliputi mata dan alis, hidung, bibir, telinga, dan rambut. 1. Mata dan alis Mata diperkirakan letaknya di tengah antara puncak kepala/ubun-ubun dan dagu. Bentuk mata seperti buah kenari, lebar mata diperkirakan lebih kurang 1/5 bagian jarak antara telinga kanan dan kiri. Mata yang dilihat dari arah depan terlihat seluruhnya dan alis dibuat di atas mata dengan ujung alis runcing. Berikut digambarkan bentuk mata dilihat dari beberapa arah.
  • 27. 2. Hidung Hidung terletak antara mata dan bibir. Bentuk hidung disesuaikan dengan arah wajah. Berikut gambar hidung jika dilihat dari beberapa arah. 3. Bibir Bibir terletak di bawah hidung atau antara hidung dan dagu. Bentuk bibirdigambarkan sesuai ekspresi yang diinginkan seperti sedang tersenyum danlain- lain. Berikut ini gambar bibir jika dilihat dari beberapa arah.
  • 28. 4. Telinga Posisi telinga ada kalanya tertutup oleh gaya rambut, namun ada juga yang menggambarkannya terlihat seluruhnya. Berikut beberapa gambar telinga pada wajah yang dilihat dari beberapa arah. 5. Rambut Batas rambut adalah pertengahan antara puncak kepala dan alis mata. Gayaatau model rambut dapat digambar sesuai gaya atau mode yang sedangberkembang. B. Tangan Tangan terdiri atas lengan, siku, pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-jari tangan. Dalam menggambar lengan kita perlu memperhatikan arah lenganyang
  • 29. digambar, tentunya disesuaikan dengan posisi tubuh/gaya berdiri. Gambar bahu atau pangkal lengan dibuat agak membulat, gambar lengan dari siku ke ujung tangan dibuat agak melengkung, pergelangan tangan dibuat ramping atau mengecil, dan gambar telapak tangan dan jari disesuaikan dengan arah telapak tangan. Gambar beberapa pergerakan tangan dan gerakan telapak tangan dan jari dapat dilihat pada gambar berikut. C. Kaki dan Telapak Kaki Kaki merupakan bagian penopang tubuh yang terdiri atas paha, lutut, betis,dan telapak kaki. Besar kaki tergantung pada perbandingan tubuh yang akandibuat. Besar kaki
  • 30. ukuran anatomi sesungguhnya berbeda dengan anatomi untuk model atau ilustrasi. Secara umum ukuran kaki dapat diperkirakan sebagai berikut. 1)Paha terbesar terletak di bagian atas, ukurannya lebih kurang setengah lebar panggul, paha akan mengecil ke bawah sampai mendekati lutut. 2)Lutut agak kecil dibanding paha. 3)Betis digambar agak melengkung dan sedikit lebih besar dari lutut dan akanmengecil pertengahan antara lutut dan mata kaki. Pada gambar berikut terlihatsketsa kaki dengan beberapa gaya berdiri dan telapak kaki dilihat dari beberapa arah. Menggambar telapak kaki disesuaikan dengan alas kaki atausepatu yang dipakai. Untuk desain ada kalanya menggunakan sepatu yangmemakai hak tinggi seperti sepatu untuk pesta, untuk kerja, dan sebagainyaserta sepatu hak rendah untuk pakaian santai, pakaian rumah, dll.
  • 31.
  • 32. Gerakan Tubuh pada Desain Busana Gerakan tubuh pada desain busana disebut juga dengan gesture ataumovement. Gerakan tubuh ini perlu dipelajari dan dilatih karena tidak mungkin seorang desainer menuangkan idenya hanya pada proporsi tubuh yang menghadap ke depan saja karena ini bisa mengakibatkan desainnya terlihat kaku atau tidak menarik dan tidak dapat memperlihatkan hasil rancangan secara menyeluruh seperti arah samping kiri atau samping kanan, maupun dari arah belakang. Untuk memudahkan mempelajari gerak tubuh dapat diamati dari majalah mode dan foto-foto dari rancangan busana. Beberapa hal yang perlu dipahami dalam gerak tubuh adalah denganmemperhatikan titik tumpu tubuh apakah di kaki kiri, kaki kanan, atau kedua kaki. Selanjutnya perhatikan arah garis bahu, garis pinggang, dan garis panggul, biasanya garis tersebut mengikuti arah garis tulang punggung sebagai action lines/gerak garis tubuh, lalu perhatikan arah gerak tangan dan keseimbangan tubuh secara menyeluruh. Ada beberapa metode yang dapat dijadikan pedoman dalam menggambar gayadan gerak anatomi tubuh, yaitu: 1. Rangka benang 2. Rangka balok 3. Rangka elips Rangka benang dan rangka balok dapat membantu kita memperlihatkanrancangan busana khusus menghadap ke depan, sedangkan rangka elips untuk memperlihatkan rancangan busana dari arah samping. Berikut ini beberapa gerak dan gaya berdiri dengan rangka balok dan rangka elips.
  • 33.
  • 34. Menggambar Bagian-Bagian Busana Desain pakaian hendaklah digambar dengan baik sesuai dengan ide atau gagasan yang dituangkan pada desain tersebut. Desain yang dibuat hendaknya mudah dibaca dan dapat menjadi pedoman dalam pembuatan suatu pakaian. Untuk itu sebuah desain busana dan bagian-bagian busana harus digambar secara jelas seperti garis leher, bentuk atau siluet pakaian, bentuk rok, dan bentuk celana. 1. Garis Leher (Neck Lines) Garis leher merupakan bagian pakaian yang terletak paling atas. Bentuk garisleher banyak variasinya, yang umum dipakai yaitu bentuk leher bulat. Selain bentuk bulat, ada juga bentuk perahu, bentuk hati, bentuk segitiga, bentuk U, V dan lain-lain. Bentuk leher ini dapat divariasikan sesuai dengan yang diinginkan. Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam menggambar garis leher adalahmenentukan garis tengah muka pakaian, garis pangkal leher muka dan belakang, dan batas antara bahu dan leher. Menggambar garis leher disesuaikan dengan arah anatomi, misalnya arah lurus menghadap ke depan, menyamping atau miring ¾. Arah berdiri ini menentukan letak garis leher yang akan digambar. Untuk desain yang menonjolkan garis leher hendaklah dibuat menghadap ke depan atau miring ¾. 2. Kerah Kerah adalah bagian dari sebuah desain pakaian, yang terletak di bagian ataspakaian. Dalam menggambar busana perlu mempertimbangkan bentuk wajah dan leher. Bentuk leher tinggi sebaiknya menggunakan kerah tinggi atau menutupi sebagian leher seperti kerah kemeja, kerah mandarin, dan lain-lain. Sebaliknya leher yang pendek/rendah, pilih kerah yang agak rebah seperti kerah rebah, ½ berdiri, cape/ palerin, dan variasi kerah-kerah yang terletak. Selain berfungsi untuk memperindah, kerah juga berfungsi memberi kenyamanan pada pemakai seperti mempertimbangkan iklim di suatu daerah. Kerah terdiri atas beberapa ukuran mulai dari yang kecil seperti kerah rebah sampai yang lebar seperti kerah cape. Kerah juga bermacam-macam bentuknya, yaitu kerah yang terletak, ½ berdiri, berdiri. Berikut ini digambarkan beberapa macam kerah.
  • 35. 3. Lengan Lengan adalah bagian pakaian yang menutupi puncak lengan bahkan sampai ke ujung lengan sesuai dengan keinginan. Hal yangperlu diperhatikan dalam menggambar lengan adalah garis bataslingkar kerung lengan. Ini akan memudahkan dalam menggambarkandesain lengan sesuai dengan model yang diinginkan. Lengan ada yang modelnya suai, berkerut dan ada juga lengan setali. Berikut dapat dilihat beberapa model lengan.
  • 36. 4. Blus Blus merupakan bagian pakaian yang menutupi badan bagian atas. Blus ada yang mempunyai belahan di depan dan ada juga yang tanpa belahan. Model blus setiap tahun mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan selera masyarakat yang disebut dengan trend mode. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar blus, yaitu: a. Garis bahu dan lingkar kerung lengan b. Blus dipakai di luar atau di dalam rok atau celana c. Detail-detail blus seperti kerah, kantong, atau hiasan d. Model lengan secara keseluruhan e. Siluet blus, pas atau longgar (oversize) Gambar detail blus dapat dilihat pada bahasan sebelumnya (kerah, lengan, garis leher, dll.). Beberapa model blus dapat dilihat pada gambar berikut. 5. Rok Rok adalah bagian pakaian yang berada di bagian bawah badan. Umumnya rokdibuat mulai dari pinggang sampai ke bawah sesuai dengan model yang diinginkan.
  • 37. Berdasarkan ukuran rok, rok dapat dikelompokkan atas rok mini, rok kini, rok midi, rok maksi, dan longdress. Berdasarkan desain rok, rok juga dapat dikelompokkan atas rok suai/lurus (straight), rok kerut (gathered), rok lipit (pleated), rok lingkaran atau setengah lingkaran (flared), rok bias (seam), dan rok drapery. Selain model-model yang disebutkan di atas masih ada model rok lain yang merupakan kombinasi modelmodel di atas yang ditambahkan detail-detailnya seperti godet, rimpel, kantong, dan lain sebagainya. Dalam menggambar rok perlu diperhatikan jatuh rok di bagian badan. Untuk menggambarkannya butuh latihan yang banyak. 6. Celana Celana hampir sama dengan rok, tetapi celana mempunyai pipa yang membungkus kedua kaki. Panjang celana biasanya bervariasi mulai dari yang pendek (short) sampai yang panjang. Celana juga bisa dibuat pas di tubuh (fit) atau longgar (oversize). Celana yang pas biasanya dibuat dari bahan yang elastis (stretch), biasanya dipakai untuk busana olahraga seperti senam atau renang, dll. Untuk celana yang longgar seperti pantalon pria, perlu diperhatikan detail celana seperti garis patahan celana, kantong, dan detail lainnya. Selain itu, juga perlu diperhatikan model celana yang diinginkan. Saat ini banyak bermunculan model celana dengan detail yang rumit seperti kantong yang banyak dan model yang unik.
  • 38. Pewarnaan dan Penyelesaian Gambar Desain yang sudah dibuat dilakukan penyempurnaan yang disebut dengan finishing. Mewarnai merupakan salah satu teknik penyempurnaan desain, sehingga desain terlihat lebih menarik. Dalam mewarnai sebuah desain kita perlu memahami cara-cara mengarsir. Mewarnai desain atau gambar dapat dilakukan dengan pensil warna atau pensil biasa dengan kode 2B atau 3B. Selain itu, desain juga dapat diwarnai dengan cat air atau cat minyak. Tentunya mewarnai dengan cat air atau cat minyak berbeda dengan mewarnai dengan pensil biasa. 1. Penyelesaian dengan pensil biasa Mewarnai dengan pensil biasa disebut dengan teknik mengarsir. Dalam mengarsir kita perlu memperhatikan daerah gelap atau terang dari gambar atau area yang banyak terkena cahaya dengan yang kurang terkena cahaya. Daerah yang banyak terkena cahaya terlihat lebih terang dan arsirannya lebih lembut, sedangkan yang kurang terkena cahaya akan diarsir lebih tebal. Agar diperoleh gambar dengan arsiran yang bagus, perlu juga diperhatikan jenis pensil yang digunakan. Pensil untuk mengarsir berbeda dengan pensil yang digunakan untuk membuat sketsa. Untuk mengarsir gunakan pensil yang lebih lunak atau khusus untuk arsiran seperti 2B, 3B, dll. 2. Penyelesaian dengan pensil warna Teknik mewarnai dengan pensil warna tidak jauh berbeda dengan mewarnai dengan pensil biasa. Dalam mewarnai dengan pensil warna, kita perlu memahami warna- warna dan kombinasi warna yang akan digunakan. Apabila desain pakaian dibuat dengan corak bahan tertentu, kita juga perlu menyesuaikan motif dan warnanya dengan letak jatuh pakaian di badan. Hal ini perlu dilatih secara berulang-ulang agar diperoleh sebuah desain dengan teknik mewarnai yang baik dan benar. 3. Penyelesaian dengan cat air dan cat minyak Mewarnai dengan cat minyak atau cat air butuh keterampillan khusus. Warna-warna yang digunakan terlebih dahulu dicampur atau diaduk untuk mendapat warna yang diinginkan. Dalam mewarnai desain kita juga perlu memperhatikan gelap terang dari desain busana yang diwarnai. Kertas gambar yang sudah diwarnai dengan cat minyak atau cat air terlebih dahulu dikeringkan agar warna tidak rusak.