Dokumen tersebut membahas mengenai pencemaran tanah dan dampaknya, serta cara-cara penanggulangannya. Pencemaran tanah dapat berasal dari limbah domestik, industri, pertanian, dan lainnya. Dampaknya meliputi gangguan kesehatan, ekosistem, dan pertanian. Penanggulangannya meliputi remediasi, bioremediasi, reboisasi, serta pemilahan dan pengolahan sampah organik dan non-organik.
4. Pencemaran adalah berubahnya tatanan
(komposisi) air, udara, atau tanah oleh
kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitasnya menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya
5. Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan
manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air
limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
10. Limbah Cair adalah zat yang sangat beracun
terhadap mikroorganisme jika meresap ke dalam
tanah akan mengakibatkan kematian bagi
mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting
terhadap kesuburan tanah.
12. Zat - Zat Sisa Yang Mengandung Logam
timbal arsen
boron
13.
14. Penimbunan limbah padat mengakibatkan
pembusukan yang menimbulkan bau di sekitarnya
karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas
tertentu seperti sisa pengolahan pabrik
gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan
buah, ikan daging dll.
20. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe
polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi.
Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan
ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati.
PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf
otot.
Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati
dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.
Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit
kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia
yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah
dapat menyebabkan kematian.
21. Perubahan kimiawi tanah dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme yang
hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer
dari rantai makanan.
Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan
rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat
kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.
22. Perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil
pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman dimana
tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah
dari erosi.
24. REMEDIASI
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yang tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah,
On-site. Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah
aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya
yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang
kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari
bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
25. BIOREMEDIASI
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak
beracun (karbon dioksida dan air).
Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme
yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular
arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung
maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan
langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari
dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir
pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri
tertentu, jamur dan sebagainya
26. REBOISASI
Reboisasi merupakan penanaman kembali hutan yang
gundul.
Dalam hal ini termasuk pula tanah yang sudah rusak.
Ada beberapa tanaman yang dapat menyerap radiasi /
bahkan polusi dari suatu ekosistem yang rusak.
Pada saat tanah masih rusak kita dapat mengusahakan
untuk menetralisir tanah terlebih dahulu sebelum di
Tanami. Kemudian berikan pupuk alami agar tanah
lebih subur, setelah tanah mulai netral dan subur
maka baru bisa ditanami lagi.
27. PENGOLAHAN
SAMPAH
Sampah dapat dibagi menjadi dampah Organik (yang
dapat terurai) dan sampah non organic (tidak dapat terurai oleh
mikroba). Contoh sampah organik adalah berbagai sampah yang
berasal dari sisa makhluk hidup baik itu tanaman, bangkai
hewan ataupun mayat manusia. Sedangkan hewan non organik
contohnya adalah plastik, logam, dan masih banyak lainnya.
Adapun cara penanggulangan yang bisa kita lakukan
adalah memilih membuang sampah sesuai dengan tempatnya.
Misalnya sampah organik di buang ke tempat sampah organik.
Karena sampah ini dapat dijadikan sebagai pupuk jika di olah.
Sdangkan sampah plastic dapat di pilih dan digunakan kembali
(reuse). Penggunaan plastic ini juga seudah seharusnya kta
menguranginya. Perhatikan gambar berikut yang merupakan
pemisahan sampah organik dan non organik.