SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
NAPZA
Merupakan akronim dari
narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif
Napza adalah bahan atau zat yang
dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan atau psikolog seseorang
(pikiran, perasaan, dan perilaku)
serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikolog.
Yang termasuk dalam napza adalah
Narkotik, Psikotropika, dan zat
adiktif lainnya .
Dampak positif dari napza dalam bidang kedokteran yaitu
digunakan sebagai obat bius dan antiseptik . Dampak
negatif dari napza yaitu dapat merusak tubuh secara
perlahan dan mengakibatkan ketergantungan yang dapat
menyebabkan kematian.
PENGGUNA
NAPZA
Pengguna NAPZA dibagi pada 4 kategori :
1. Coba-coba
- Karena rasa ingin tau
- Ingin diakui oleh lingkungan.
2. Sosial/rekreasi
- Untuk bersenang-senang
- Santai
- Biasanya ketika rekreasi
- Dilakukan secara berkelompok
3. Situasional (pada situasi tertentu)
- Saat tegang
- Sedih
4. Kecanduan/ketergantungan
- Tidak bisa tidak
- Hanya berfikir untuk terus pakai
- Rela melakukan apa saja untuk pakai
PENYEBAB
PENGGUNAAN NAPZA
1. Internal (dari dalam)
• Perasaan yang buruk atau terlalu
senang
• Tegang
• Gugup
• Dorongan perasaan yang kuat
2. External (dari luar)
• Dorongan sosial
• Suasana
• Benda
• Tempat
NAPZA
(MENURUT JENIS)
NARKOTIKA
GOLONGAN I
GOLONGAN III
GOLONGAN III
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN I
GOLONGAN II
GOLONGAN III
GOLONGAN IV
ZAT ADIKTIF
ALKOHOL
INHALASI
NARKOTIKA
NAPZA
(MENURUT EFEK)
DEPRESAN
(DOWNER)
SIFATNYA MENEKAN
KERJA SARAF PUSAT
MENGURANGI AKTIFITAS
FUNGSIONAL TUBUH
MEMBUAT PEMAKAI
TIDUR/TIDAK SADARKAN
DIRI
CONTOH :OBAT TIDUR,
OBAT PENENANG,
MORFIN, KODEIN DLL
STIMULAN
(UPPER)
SIFATNYA MERANGSANG
KERJA SARAF PUSAT
MERANGSANG FUNGSI
TUBUH DAN
MENINGKATKAN
KEGAIRAHAN KERJA
MEMBUAT PEMAKAINYA
SEGAR, AKTIF, DAN
BERSEMANGAT
CONTOH : AMPHETAMIN
(SHABU-SHABU, EKSTASI),
KOKAIN DLL
HALUSINOGEN
SIFATNYA MENIMBULKAN
HALUSINASI
MERUBAH
PERASAAN,PIKIRAN, DAN
SERINGKALI
MENCIPTAKAN PRESEPSI
YANG BERBEDA
MEMBUAT
TERGANGGUNYA
PERASAAN OLEH SI
PEMAKAINYA
CONTOH : GANJA
NARKOTIKA
Menurut UU RI No 22 / 1997,
Narkotika adalah: zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis
maupun semisintetis yang
dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan
ketergantungan.
Narkotika yang berasal dari tanaman
Ganja Kokain
Narkotika yang berasal dari sintetis
Amphetamin Metadon
Narkotika yang berasal dari semi sintetis
Kodein Heroin
Golongan narkotika berdasarkan bahan pembuatannya :
1. Narkotika Alami
Zat dan obat yang langsung bisa dipakai sebagai narkotik tanpa perlu adanya proses
fermentasi, isolasi dan proses lainnya terlebih dahulu karena bisa langsung dipakai
dengan sedikit proses sederhana. Bahan alami tersebut umumnya tidak boleh
digunakan untuk terapi pengobatan secara langsung karena terlalu beresiko. Contoh
narkotika alami yaitu seperti ganja dan daun koka.
2. Narkotika Sintetis
Narkotika jenis ini memerlukan proses yang bersifat sintesis untuk keperluan medis
dan penelitian sebagai penghilang rasa sakit / analgesik. Contohnya yaitu seperti
amfetamin, metadon, dekstropropakasifen, deksamfetamin, dan sebagainya.
Narkotika sintetis dapat menimbulkan dampak sebagai berikut :
a. Depresan
b. Stimulan
c. Halusinogen
3. Narkotika Semi Sintesis / Semi Sintetis
yaitu zat / obat yang diproduksi dengan cara isolasi, ekstraksi, dan lain sebagainya
seperti heroin, morfin, kodein, dan lain-lain.
Golongan narkotika berdasarkan jenisnya :
Golongan II
• Untuk pengobatan
pilihan terakhir
• Untuk pengembangan
ilmu pengetahuan
• Potensi ketergantungan
sangat tinggi
• Contoh : fentanil,
petidin, morfin
Golongan I
• Hanya digunakan untuk
kepentingan
pengembangan ilmu
pengetahuan
• Tidak digunakan dalam
terapi
• Potensi ketergantungan
sangat tinggi
• Contoh : Heroin (putauw),
kokain, ganja
Golongan III
• Digunakan dalam
terapi
• Potensi
ketergantungan
ringan
• Contoh : kodein,
difenoksilat
Beberapa contoh Narkotika Golongan I
Tanaman Papaver Somniferum L dan
semua bagian-bagiannya termasuk
buahdan jeraminya, kecuali bijinya
Opium mentah, yaitu getah yang
membeku sendiri, diperoleh dari buah
tanaman Papaver Somniferum L yang
hanya mengalami pengolahan sekedar
untuk pembungkus dan pengangkutan
tanpa memperhatikan kadar morfinnya.
Opium masak terdiri dari :
• Candu, hasil yang diperoleh dari
opium mentah melalui suatu
rentetan pengolahan khususnya
dengan pelarutan, pemanasan dan
peragian dengan atau tanpa
penambahan bahan-bahan lain,
dengan maksud mengubahnya
menjadi suatu ekstrak yang cocok
untuk pemadatan.
• Jicing, sisa-sisa dari candu setelah
dihisap, tanpa memperhatikan
apakah candu itu dicampur dengan
daun atau bahan lain.
• Jicingko, hasil yang diperoleh dari
pengolahan jicing.
OPIUM
Efek samping penggunaan ini, yaitu; mual
dan muntah, kebingungan, pernafasan
lambat,, sembelit, penglihatan ganda atau
kabur, pupil mengecil, pusing, pingsan, rasa
mengambang, otot kaku, ruam, gatal dan
bintik merah pada kulit, wajah memerah,
mulut kering, lemah, agitasi, nafsu makan
berkurang dan hilang daya ingat atau
melemah.
Kokaina, metil ester-1-bensoil ekgonina.
KOKAIN
Daun koka, daun yang belum atau sudah
dikeringkan atau dalam bentuk serbuk dari semua
tanaman genus Erythroxylon dari keluarga
Erythroxylaceae yang menghasilkan kokain secara
langsung atau melalui perubahan kimia.
Kokain mentah, semua hasil-hasil yang
diperoleh dari daun koka yang dapat diolah
secara langsung untuk mendapatkan kokaina.
Kokain, bentuknya berupa bubuk berwarna
putih. Amfetamin berbentuk kapsul atau
tablet, contohnya ekstasi. Metafetamin
biasanya berupa tepung atau gumpalan
Kristal berwarna putih kekuningan, tidak
berbau dan rasanya pahit, contoh zat; Sabu-
sabu.
Kokain digunakan dengan cara disedot
melalui hidung, dihisap, disuntikan. Efek
kokain yang digunakan dengan cara disedot
atau dihirup dapat berlangsung 15 – 30
menit, tapi jika dihisap dengan rokok hanya
berlangsung 5 – 10 menit. Untuk
mempertahakan rasa mabuk, seseorang
harus menambah dosisnya, inilah yang
menyebabkan penyalahgunaan berlebihan,
menggunakan berulang kali dalam tempo
relatif singkat dan dengan dosis yang
semakin meningkat.
Efek samping:
• Keletihan (fatigue)
• Insomnia atau hipersomnia
• Agitasi psikomotor
• Ide-ide bunuh diri dan paranoid
• Mudah tersinggung atau iritabel
Perasaan depresif -
Gejala Putus Obat :
• Kongesti hidung, walaupun peradangan, pembengkakan, perdarahan dan
ulserasi berat pada mukosa hidung juga dapat terjadi.
• Pemakaian kokain jangka panjang menyebabkan perforasi septum hidung
• Crack bebas basa dan yang dihisap seperti rokok dapat menyebabkan
kerusakan pada saluran bronchial dan paru-paru.
• Pengguna kokain intravena adalah disertai dengan infeksi, embolisme dan
penularan Sindroma Imunodefisiensi di dapat (AIDS)
• Komplikasi neurologist ringan adalah perkembangan distonia akut, nyeri
kepala mirip migraine
• Pasien pengguna kokain menderita waham kejaran, berprilaku ganas dan
bermusuhan.
• Komplikasi terberat adalah efek serebrovaskuler, epileptic dan jantung.
Dan kematian
Tanaman ganja, semua
tanaman genus genus
cannabis dan semua
bagian dari tanaman
termasuk biji, buah,
jerami, hasil olahan
tanaman ganja atau
bagian tanaman ganja
termasuk damar ganja
dan hasis.
GANJA
Acetil – alfa – metil
fentanil : N-[1-(α-
metilfenetil)-4-
piperidil] asetanilida
dll
Tetrahydrocannabino
l, dan semua isomer
serta semua bentuk
stereo kimianya.
Delta 9
tetrahydrocannabino
l, dan semua bentuk
stereo kimianya.
. Asetorfina : 3-0-
acetiltetrahidro-7α-
(1-hidroksi-1-
metilbutil)-
6, 14-endoeteno-
oripavina
Beberapa contoh Narkotika Golongan II
MORFIN
Gejala putus obat karena morfin
berupa kegelisahan, tubuh
berkeringat, nyeri otot, dan mual.
Untuk mengatasinya dokter akan
mengurangi dosis secara bertahap
hingga pasien benar-benar lepas dari
morfin
Jenis obat : Analgesik opium/narkotik
Golongan : Obat resep
Manfaat Meredakan rasa sakit yang parah
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Bentuk obat Tablet, kapsul, cairan yang
diminum, dan suntik
Morfin bekerja pada saraf dan otak sehingga
tubuh tidak merasakan rasa sakit.
Efek samping :
• Mengantuk
• Pusing atau sakit kepala
• Mual
• Sembelit
• Sulit buang air kecil
• Gangguan tidur
• Mulut terasa kering
• Tubuh berkeringat
Benzilmorfina :
3-
benzilmorfina
dll
Alfasetilmetadol :
Alfa-3-asetoksi-6-
dimetil amino-4,4-
difenilheptana
Alfameprodina : Alfa-3-
etil-1-metil-4-fenil-4-
propionoksipiperidina
Alfametadol : alfa-
6-dimetilamino-4,4-
difenil-3-heptanol
Alfaprodina : alfa-l,
3-dimetil-4-fenil-4-
propionoksipiperidin
a
Alfentanil : N-[1-[2-(4-etil-
4,5-dihidro-5-okso-l H-
tetrazol-1-il)etil]-4-
(metoksimetil)-4-pipe
ridinil]-Nfenilpropanamida
Allilprodina : 3-allil-1-
metil-4-fenil-4-
propionoksipiperidina
Anileridina : Asam 1-
para-aminofenetil-4-
fenilpiperidina)-4-
karboksilat etil ester
Asetilmetadol : 3-
asetoksi-6-
dimetilamino-4, 4-
difenilheptana
Benzetidin : asam 1-
(2-benziloksietil)-4-
fenilpiperidina-4-
karboksilat etil ester
Beberapa contoh Narkotika Golongan III
Kodein adalah sejenis obat golongan opiat
yang digunakan untuk mengobati nyeri
sedang hingga berat, batuk (antitusif), diare,
dan irritable bowel syndrome.
Pengubahan kodein menjadi morfin
berlangsung di hati, dan dikatalisis oleh
enzim sitokrom P450 dan CYP2D6,
sedangkan enzim CYP3A4 akan mengubah
kodein menjadi norkodeina.
KODEIN
Efek samping yang umumnya terjadi akibat
menggunakan kodein meliputi eforia
(perasaan senang/bahagia), gatal-gatal,
mual, muntah, mengantuk, mulut kering,
miosis, hipotensi ortostatik, penahanan urin,
depresi, dan sembelit
• Asetildihidrokodeina
• Dekstropropoksifena : α-(+)-4-
dimetilamino-1,2-difenil-3-
metil-2-butanol propionat
• Dihidrokodeina
• Etilmorfina : 3-etil morfina
• Kodeina : 3-metil morfina
• Nikodikodina : 6-
nikotinildihidrokodeina
• Nikokodina : 6-
nikotinilkodeina
• Norkodeina : N-
demetilkodeina
• Polkodina :
Morfoliniletilmorfina
dll
• Propiram : N-(1-metil-2-
piperidinoetil)-N-2-
piridilpropionamida
• Buprenorfina : 21-siklopropil-7-α-
[(S)-1-hidroksi-1,2,2-trimetilpropil]-
6,14-endo-entano-6,7,8,14-
tetrahidrooripavina
• Garam-garam dari Narkotika dalam
golongan tersebut diatas
• Campuran atau sediaan difenoksin
dengan bahan lain bukan narkotika
• Gampuran atau sediaan difenoksilat
dengan bahan lain bukan narkotika
GANJA
HEROIN
Beberapa Jenis
Narkotika dan
Efek
Penggunaannya
PSIKOTROPIKA
Menurut UU No.5 Tahun 1997, psikotropika
adalah zat atau obat baik alamiah atau
sintesis bukan narkotika yang bersifat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan aktivitas mental dan perilaku.
Berdasarkan tujuan penggunaan
dan tingkat resiko ketergantungan
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN I :
Tujuan iptek 
potensi kuat
mengakibatkan
sindrom
ketergantungan
GOLONGAN II :
Tujuan iptek &
untuk terapi 
potensi kuat
mengakibatkan
sindrom
ketergantungan
GOLONGAN III :
Obat, terapi dan
Tujuan iptek 
potensi sedang
dalam
mengakibatkan
sindrom
ketergantungan
GOLONGAN IV :
Obat, terapi dan
Tujuan iptek 
potensi ringan
mengakibatkan
sindrom
ketergantungan
Psikotropika digolongkan menjadi 4
golongan :
Golongan I
• Hanya untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan
• Tidak digunakan dalam terapi
• Potensi sindrom ketergantungan amat
kuat
• Contoh : LSD, MDMA/ekstasi
Golongan II
• Untuk pengobatan
• Untuk pengembangan ilmu pengetahuan
• Potensi sindrom ketergantungan kuat
• Contoh : metamfetamin (shabu),
sekobarbital
Golongan III
• Untuk pengobatan atau terapi
• Untuk pengembangan ilmu
pengetahuan
• Potensi sindrom ketergantungan
sedang
• Contoh : amobarbital, pentazosine
Golongan IV
• Untuk pengobatan atau terapi
• Untuk pengembangan ilmu
pengetahuan
• Potensi sindrom ketergantungan
ringan
• Contoh : diazepam, halozepam,
triazolam, klordiazepoksida
Contoh Psikotropika :
LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
0 Menimbulkan Halusinasi  untuk orang gangguan jiwa dan
sakit ingatan
0 Cara kerja : membuat otot-otot yang tegang menjadi rileks
Contoh Psikotropika :
Amfetamin :
0 Hasil sintesisnya berupa ekstasi dan sabu
0 Gejala : siaga, percaya diri, gembira berlebihan, banyak
bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar-
debar, tensi menurun, napas cepat
0 OD : jantung berdebar, panik, mengamuk, paranoid, tensi naik,
kejang, pendarahan otak, suhu badan naik, kerusakan ujung
syaraf otak  kematian
Ekstasy
Obat
Penenang
Beberapa Jenis
Psikotropika dan
Efek
Penggunaannya
METHAMPHETAMINE
Beberapa Jenis
Psikotropika dan
Efek
Penggunaannya
ZAT
ADIKTIF
NARKOTIKA ALKOHOL
OBAT
PENENANG
Obat atau zat yang
berasal dari
tanaman
Obat dalam dunia
kedokteran yang
dipakai dalam dosis
kecil untuk
membuat tenang
dan tertidur
Zat yg diperoleh
melalui fermentasi
(peragian) bahan
tertentu
PENGERTIAN
ZAT ADIKTIF :
Zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan
fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang
NARKOTIKA GANJA
OPIUM
KOKAIN
NIKOTIN
Cannabis sativa
MARIYUANA
Daun, bunga,
biji, ranting
Getah buah :
Papaver sommiverum
(Candu, morfin, putaw,
heroin, kodein)
Daun :
Erythroxylum coca
Koka
Nicotiana sp
Tembakau
GANJA OPIUM KOKAIN NIKOTIN
Dipakai dalam
bentuk :
lintingan rokok
Gejala pemakaian
: gembira,
tertawa tanpa
sebab, santai,
lemah, bicara
sendiri
mengantuk,
menguap, susah
tidur,
pengendalian
diri kurang.
Dipakai dalam
bentuk :
Dihisap
Gejala pemakaian
: gembira,
tertawa
berlebihan,
bicara sendiri
,cenderung
berbuat
kerusuhan,
mual, susah
bab, pupil
mengecil, nafas
berat
Dipakai dalam
bentuk :
Serbuk
Gejala pemakaian
:
suka bicara,
gembira
berlebihan dan
gaduh, gelisah,
detak jantung
meningkat,
demam, nyeri
perut, mual dan
muntah.
Dipakai dalam
bentuk :
irisan tembakau
dalam rokok
Gejala pemakaian
: gelisah,
mengamuk,
mengantuk,
malas, daya
pikir menurun,
bicara dan
tindakan
lambat.
GANJA OPIUM KOKAIN NIKOTIN
Gejala putus
pemakaian : sukar
tidur, hiperaktif,
hilang nafsu
makan
Gejala OD
pemakaian :
Ketakutan, daya
pikir turun,
denyut nadi tak
teratur, dan
gangguan jiwa
Gejala putus
pemakaian : sering
menguap, kepala
berat, mata basah,
hidung berair,
hilang nafsu makan,
lekas lelah,
menggigil, dan
kejang
Gejala OD
pemakaian :
Tertawa tak wajar,
kulit lembab, napas
pendek, dan
tersengal
Gejala putus
pemakaian :
Gelisah, sukar tidur,
gemetar, muntah,
berkeringat, denyut
nadi cepat
Gejala OD pemakaian
:
Gelisah, pengendalian
diri turun,
mengguman tak jelas,
sempoyongan, suka
bertengkat, turun
kesadaran, pingsan
Gejala putus
pemakaian :
Pusing, sulit
bepikir
ALKOHOL
0 Diperoleh dari proses peragian / fermentasi sejumlah bahan.
0 Bahan yang bisa menghasilkan alkohol : beras ketan, singkong,
perasan anggur
0 Fungsi utama : mensterilkan alat-alat kedokteran
Kandungan alkohol / etanol
dalam MIRAS
1. A  etanol 1 - 5 %
2. B  etanol 5 - 20 %
3. C  etanol 20 - 50 %
Gejala pemakaian alkohol :
0 Gembira
0 Pengendalian diri turun (keseimbangan tubuh)
0 Muka kemerahan
Gejala Putus Alkohol :
0 Gemetar
0 Muntah
0 Kejang-kejang
0 Susah tidur
0 Gangguan jiwa
Gejala OD Alkohol
0 Gelisah
0 Tingkah laku kacau
0 Kendali diri turun
0 Bicara sendiri
ALKOHOL
TINNER,BENSIN
, LEM DLL
JAMUR KOTORAN
KERBAU DAN
SAPI
GANGGUAN PADA SISTEM
SARAF
adalah kerusakan otak akibat
tersumbatnya atau pecahnya pembuluh
darah otak.
Stroke (Cerebrovascular
accident ( CVA ) atau
Cerebral apoplexy )
Penyebab Penyakit Stroke
1. Faktor risiko medis
 Hipertensi
 KolesteroL
 Arteriosklerosis
 Penyakit jantung
 Diabetes
 Riwayat stroke dalam keluarga
2. Faktor risiko perilaku
 Gaya hidup tidak sehat
 Pola makan yang tidak sehat
 Obesitas
 Kebiasaan merokok
 Mengkonsumsi alkohol
Tanda-tanda serangan stroke :
• Rasa bebal atau mati
mendadak atau kehilangan
rasa dan lemas pada muka,
tangan atau kaki, terutama
pada satu bagian tubuh saja
• Rasa bingung yang mendadak,
sulit bicara atau sulit mengerti
• Rasa mual, panas dan sangat
sering muntah-muntah
• Rasa pingsan mendadak, atau
merasa hilang kesadaran
secara mendadak
• Satu mata atau kedua
matamendadak kabur
• Mendadak sukar berjalan,
terhuyung dan kehilangan
keseimbangan
• Mendadak merasa pusing dan
sakit kepala tanpa diketahui
sebab musababnya
Upaya pencegahan Stroke :
 Hindari dan hentikan kebiasaan
merokok
 Periksakan tensi darah secara
rutin
 Kendalikan penyakit jantung
 Atasi dan kendalikan stres dan
depresi
 Makanlah dengan sehat
 Kurangi garam
 Pantau berat badan Anda
 Berolahraga dan aktif
 Kurangi alkohol
Pengobatan :
Terapi,
pengobatan
tradisional,
danalternatif
1. Stroke (Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah
kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak.
2. Poliomielitis, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang
neuron-neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ). Agen
pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV).
3. Migrain, adalah nyeri kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah yang
terjadi akibat adanya hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan
aliran darah di otak dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah
otak serta proses inflamasi (peradangan).
4. Parkinson, penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator
dopamin pada dasar ganglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu
istirahat (tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur), sulit bergerak, kekakuan
otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit
berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku.
7. Neuritis, radang saraf yang terjadi
karena pengaruh fisis seperti patah
tulang, tekanan pukulan, dan dapat pula
karena racun atau defisiensi vitamin B1,
B6, B12.
8. Amnesia, yaitu ketidakmampuan
seseorang untuk mengingat atau
mengenali kejadian yang terjadi dalam
suatu periode di masa lampau. Biasanya
kelainan ini akibat guncangan batin atau
cidera otak.
9. Cutter, kelainan di mana penderitanya
selalu melukai dirinya sendiri pada saat
depresi, stres, atau bingung.
5. Transeksi , kerusakan atau
seluruh segmen tertentu dari
medula spinalis. Misalnya karena
jatuh, tertembak yang disertai
dengan hancurnya tulang belakang.
6. Neurasthonia, (lemah saraf) ,
penyakit ini ada karena pembawaan
lahir, terlalu berat penderitanya,
rohani terlalu lemah atau karena
penyakit keracunan.
10. Alzheimer, atau pikun, bukan penyakit menular, melainkan merupakan
sejenissindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan,
sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan
sebagai penyakit yangsinonim dengan orang tua.
11. Bell's palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga
menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi
syaraf VII (syaraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah
ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata
tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli menyatakan
penyebab Bell's Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi
bengkak akibat infeksi.
12. Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi
ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada
orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Para peneliti
menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak
stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang
tua. Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya
bersifat genetik.
13. Ayan atau Epilepsi, penyakit karena dilepaskannya letusan-letusan listrik (
impuls ) pada neuron-neuron otak. Epilepsi adalah penyakit saraf menahun
yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tak beralasan. Pada
penderita ayan, Sinyal-sinyal yang berhubungan dengan perasaan penglihatan,
berpikir, dan bergerak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
14. Kelumpuhan atau paralisis adalah hilangnya fungsi otot untuk satu atau
banyak otot. Kelumpuhan dapat menyebabkan hilangnya perasaan atau
hilangnya mobilitas di wilayah yang terpengaruh. Kelumpuhan sering
disebabkan akibat kerusakan padaotak.
15. Leukoaraiosis (bahasa Inggris: leukoencephalopathy, White matter changes,
WMC) adalah perubahan pada bagian ganglia basal dari otak besar. WMC dapat
disebabkan oleh hipoperfusi atau iskemia pada otak, khususnya pada area sub-
cortical dari ganglia basal.
16. Leukoensefalopati multifokal progresif atau progressive multifocal
leukoencephalopathy (PML), adalah penyakit yang jarang dan fatal yang
disebabkan oleh virus. Penyakit ini dikarakterisasikan sebagai kerusakan
progresif atau peradangan pada massa putih otak pada dua lokasi. Penyakit ini
biasanya muncul pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang,
contohnya pasien yang terinfeksiHIV.
17. Lumpuh otak (Inggris: cerebral palsy, spastic paralysis, spastic hemiplegia,
spastic diplegia, spastic quadriplegia, CP) adalah suatu kondisi terganggunya
fungsi otak danjaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju
belajar, pendengaran, penglihatan, kemampuan berpikir.
18. Meningitis adalah radang selaput pelindung sistem saraf pusat (meninges).
Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau
obat-obatan tertentu.
19. Penyakit Huntington, chorea Hunting atau chore mairo adalah penyakit yang
menyerang saraf. penyakit ini disebabkan oleh faktor genetika, sehingga dapat
diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
20. Penyakit Minamata atau Sindrom Minamata adalah sindrom kelainan
fungsi sarafyang disebabkan oleh keracunan akut air raksa.
21. Sklerosis multipel, merupakan suatu kelainan peradangan yang terjadi
pada otakdan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh banyak faktor,
terutama focal lymphocytic infiltration (sel T secara terus-menerus bermigrasi
menuju lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang layak terjadi pada
setiap infeksi) dan berakibat pada kerusakan mielin dan akson.
24. Radang otak (bahasa
Inggris: encephalitis) adalah
peradangan akut otak yang
disebabkan oleh infeksi virus.
Terkadang ensefalitis dapat
disebabkan oleh infeksibakteri,
seperti meningitis, atau komplikasi
dari penyakit lain
seperti rabies(disebabkan oleh virus)
atau sifilis (disebabkan oleh bakteri).
25. Sindrom Adie atau sindrom
Holmes-Adie adalah sindrom yang
dikerenakan kerusakan pada serat
pascaganglionik pada sistem
saraf parasimpatik pada matadan
ditandai dengan pupil yang
terdilatasi atau midriasis.
22. Sindrom Kleine-
Levin (Inggris: Kleine-Levin
Syndrome disingkat KLS) adalah
penyakitsyaraf yang langka dimana
penderita tidak bisa mengontrol rasa
kantuknya. Penderita bisa tertidur
selama berjam-jam, berhari-hari,
berminggu-minggu, bahkan bisa
berbulan-bulan, tergantung pada berapa
lama penyakit itu muncul/kambuh.
23. Rabies adalah penyakit infeksi akut
pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus rabies. Penyakit
ini bersifat zoonotik, yaitu dapat
ditularkan dari hewan kemanusia.
26. Sindrom Alice di Wonderland atau mikropsia adalah keadaan
disorientasi saraf yang memengaruhi persepsi penglihatan pada
manusia, penderita sindrom ini akan merasa melihat rekannya,
bagian tubuh dari manusia, hewan, objek tak bergerak menjadi lebih
kecil dari kenyataan. Secara umum, objek yang dipersepsi muncul
sangat jauh atau sangat dekat pada waktu bersamaan. Sindrom Alice
di Wonderland ini dapat merupakan gejala utama
dari mononukleosis atau dapat menyebabkan epilepsisebagian
kompleks. dan akibat obat psikoaktif.
27. Optic neuritis, peradangan pada saraf optik. Saraf optik merupakan
bundel serat saraf yang mengirimkan informasi visual dari mata ke otak.
Rasa sakit dan kehilangan penglihatan sementara adalah gejala umum dari
optic neuritis.
28. Hidrosefalus (kepala air) adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan
aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal) atau akumulasi cairan
serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid, atau ruang
subdural. Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak
yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya
pusat-pusat saraf yang vital.
29. Tumor otak, adalah proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di dalam dan di
sekitar jaringan otak. Tumor otak mencakup sekitar 7-9% dari semua jenis kanker dan
dapat terjadi pada semua usia. Tumor otak dinamai menurut jaringan otak yang terkena,
antara lain:
v Glioma: pada sel-sel glia atau neuroglia, tisu yang mengelilingi dan mendukung neuron
atau sel-sel saraf otak. Glioma adalah yang paling umum, meliputi 50% tumor otak primer.
v Astrocytoma: pada sel-sel neuroglia astrosit yang berbentuk bintang.
v Ependymoma: pada ependyma atau membran epitel yang melapisi ventrikel otak dan
kanal tulang belakang.
v Glioma batang otak: pada bagian otak yang berisi medula oblongata, pons varolii, dan
otak tengah, bagian otak yang menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak.
v Medulloblastoma: pada otak kecil dan menyebar dengan cepat ke jaringan sekitarnya,
terutama di cairan serebrospinal dan batang otak. Medulloblastoma adalah tumor ganas
yang paling sering terjadi pada anak.
v Meningioma: pada meninges atau membran otak dan sumsum tulang belakang.
Meningioma biasanya jinak, tumbuh lambat sehingga sering terlambat terdeteksi.
v Neurinoma: biasanya terjadi pada fosa posterior. Saraf kranial kedelapan, yang
menyampaikan indera pendengaran dan keseimbangan paling sering terpengaruh.
Neurinoma tidak membentuk metastasis.
v Limfoma: pada limfosit (sel yang bertanggung jawab untuk pertahanan tubuh). Ini
adalah tumor ganas, yang berasal dari jaringan limfoid. Tumor ini sering terjadi pada
pasien dengan AIDS dan pasien imunosupresi.
v Adenoma hipofisis: pada kelenjar hipofisis dan dasar otak. Ini adalah jenis tumor otak
yang jinak.
NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

More Related Content

What's hot

Rekombinasi, Transkripsi dan Translasi
Rekombinasi, Transkripsi dan TranslasiRekombinasi, Transkripsi dan Translasi
Rekombinasi, Transkripsi dan TranslasiTansy Augustin Cafrina
 
6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)Rendy Bagus
 
Hidup Sehat Tanpa Narkoba.
Hidup Sehat Tanpa Narkoba.Hidup Sehat Tanpa Narkoba.
Hidup Sehat Tanpa Narkoba.Aji Suprianto
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMRafiBio87
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganDiniarti Prayuni
 
Contoh soal anabolisme
Contoh soal anabolismeContoh soal anabolisme
Contoh soal anabolismeRaha Sia
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaUlfah Hanum
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selUNIB
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSIVitalis Intan
 
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013Dhea Rizky
 
Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumVirgiana Anggi
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkobaRinaldi Asertua
 
Bagian pada batang dan fungsinya
Bagian pada batang dan fungsinyaBagian pada batang dan fungsinya
Bagian pada batang dan fungsinyaDIAH KOHLER
 

What's hot (20)

Rekombinasi, Transkripsi dan Translasi
Rekombinasi, Transkripsi dan TranslasiRekombinasi, Transkripsi dan Translasi
Rekombinasi, Transkripsi dan Translasi
 
6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)
 
Hidup Sehat Tanpa Narkoba.
Hidup Sehat Tanpa Narkoba.Hidup Sehat Tanpa Narkoba.
Hidup Sehat Tanpa Narkoba.
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Contoh soal anabolisme
Contoh soal anabolismeContoh soal anabolisme
Contoh soal anabolisme
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
 
Home care
Home careHome care
Home care
 
Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
 
Presentasi Bioteknologi
Presentasi BioteknologiPresentasi Bioteknologi
Presentasi Bioteknologi
 
Enzim katalase
Enzim katalaseEnzim katalase
Enzim katalase
 
PPT NAPZA
PPT NAPZAPPT NAPZA
PPT NAPZA
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSI
 
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
 
Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikum
 
Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkoba
 
Bagian pada batang dan fungsinya
Bagian pada batang dan fungsinyaBagian pada batang dan fungsinya
Bagian pada batang dan fungsinya
 
Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003
 

Viewers also liked

Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiKevin Simbolon
 
Ppt analisis napza( morfin )
Ppt analisis napza( morfin )Ppt analisis napza( morfin )
Ppt analisis napza( morfin )EfaMuniar
 
Karya Tulis Tentang Narkoba
Karya Tulis Tentang NarkobaKarya Tulis Tentang Narkoba
Karya Tulis Tentang NarkobaAntonius Tendi
 
Ppt ipa bab 20 alat indera
Ppt ipa bab 20 alat  inderaPpt ipa bab 20 alat  indera
Ppt ipa bab 20 alat inderadituditu
 
Pengaruh Psikotropika Dan Narkotika Pada Sistem Koordinasi
Pengaruh Psikotropika Dan Narkotika Pada Sistem Koordinasi Pengaruh Psikotropika Dan Narkotika Pada Sistem Koordinasi
Pengaruh Psikotropika Dan Narkotika Pada Sistem Koordinasi Annisa Monitha
 
1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika
1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika
1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotikaIr. Zakaria, M.M
 
Kelainan dan penyakit pada sistem saraf
Kelainan dan penyakit pada sistem sarafKelainan dan penyakit pada sistem saraf
Kelainan dan penyakit pada sistem sarafDina Apriliana
 
Penyuluhan Napza
Penyuluhan NapzaPenyuluhan Napza
Penyuluhan Napzaana ananta
 
Materi Narkoba dan Napza
Materi Narkoba dan NapzaMateri Narkoba dan Napza
Materi Narkoba dan NapzaZolla Verbianti
 
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIAPOWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIAFirdika Arini
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Esdras Idialfero
 

Viewers also liked (19)

Ppt napza (irman)
Ppt napza (irman)Ppt napza (irman)
Ppt napza (irman)
 
sistem koordinasi manusia
sistem koordinasi manusiasistem koordinasi manusia
sistem koordinasi manusia
 
Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasi
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Ppt analisis napza( morfin )
Ppt analisis napza( morfin )Ppt analisis napza( morfin )
Ppt analisis napza( morfin )
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Presentation zat adiktif dan psikotropika
Presentation zat adiktif dan psikotropikaPresentation zat adiktif dan psikotropika
Presentation zat adiktif dan psikotropika
 
PPT NAPZA
PPT NAPZAPPT NAPZA
PPT NAPZA
 
Karya Tulis Tentang Narkoba
Karya Tulis Tentang NarkobaKarya Tulis Tentang Narkoba
Karya Tulis Tentang Narkoba
 
Ppt ipa bab 20 alat indera
Ppt ipa bab 20 alat  inderaPpt ipa bab 20 alat  indera
Ppt ipa bab 20 alat indera
 
Pengaruh Psikotropika Dan Narkotika Pada Sistem Koordinasi
Pengaruh Psikotropika Dan Narkotika Pada Sistem Koordinasi Pengaruh Psikotropika Dan Narkotika Pada Sistem Koordinasi
Pengaruh Psikotropika Dan Narkotika Pada Sistem Koordinasi
 
Koordinasi
KoordinasiKoordinasi
Koordinasi
 
1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika
1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika
1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika
 
Kelainan dan penyakit pada sistem saraf
Kelainan dan penyakit pada sistem sarafKelainan dan penyakit pada sistem saraf
Kelainan dan penyakit pada sistem saraf
 
Penyuluhan Napza
Penyuluhan NapzaPenyuluhan Napza
Penyuluhan Napza
 
Materi Narkoba dan Napza
Materi Narkoba dan NapzaMateri Narkoba dan Napza
Materi Narkoba dan Napza
 
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIAPOWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
 
NARKOBA
NARKOBANARKOBA
NARKOBA
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
 

Similar to NAPZA dan Ganggua Sisteem koordinasi

Similar to NAPZA dan Ganggua Sisteem koordinasi (20)

Kokain
KokainKokain
Kokain
 
Narkoba dan Bahayanya
Narkoba dan BahayanyaNarkoba dan Bahayanya
Narkoba dan Bahayanya
 
NAPZA
NAPZANAPZA
NAPZA
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
bahan tayang penyalahgunaan NAPZA.ppt
bahan tayang penyalahgunaan NAPZA.pptbahan tayang penyalahgunaan NAPZA.ppt
bahan tayang penyalahgunaan NAPZA.ppt
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Jenis Jenis Napza
Jenis Jenis NapzaJenis Jenis Napza
Jenis Jenis Napza
 
Narkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi Pemakainya
Narkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi PemakainyaNarkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi Pemakainya
Narkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi Pemakainya
 
Penyalahgunaan narkotika pp
Penyalahgunaan narkotika pp Penyalahgunaan narkotika pp
Penyalahgunaan narkotika pp
 
Penyalahgunaan narkoba IPA SMP
Penyalahgunaan narkoba IPA SMPPenyalahgunaan narkoba IPA SMP
Penyalahgunaan narkoba IPA SMP
 
P4GN BERBASIS TEMPAT KERJA.PPT
P4GN BERBASIS TEMPAT KERJA.PPTP4GN BERBASIS TEMPAT KERJA.PPT
P4GN BERBASIS TEMPAT KERJA.PPT
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.ppt
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.pptZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.ppt
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.ppt
 
Narkotika
NarkotikaNarkotika
Narkotika
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
karya ilmiah narkoba
karya ilmiah narkobakarya ilmiah narkoba
karya ilmiah narkoba
 
Jenis jenis napza
Jenis jenis napzaJenis jenis napza
Jenis jenis napza
 
25. jenis jenis napza
25. jenis jenis napza25. jenis jenis napza
25. jenis jenis napza
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Makalah narkoba SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah narkoba SMA NEGERI 1 RAHA Makalah narkoba SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah narkoba SMA NEGERI 1 RAHA
 

More from Siti Farida

Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSiti Farida
 
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"Siti Farida
 
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless MousePengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless MouseSiti Farida
 
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSiti Farida
 
Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR Siti Farida
 
demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects Siti Farida
 
Six Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputsSix Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputsSiti Farida
 
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017  dfss supply chain by idovSiti farida 02411740000017  dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idovSiti Farida
 
VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER Siti Farida
 
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...Siti Farida
 
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)Siti Farida
 
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...Siti Farida
 
Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report Siti Farida
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)Siti Farida
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)Siti Farida
 
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMURPERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMURSiti Farida
 
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...Siti Farida
 
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"Siti Farida
 
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...Siti Farida
 
Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)Siti Farida
 

More from Siti Farida (20)

Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
 
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
 
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless MousePengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
 
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
 
Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR
 
demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects
 
Six Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputsSix Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputs
 
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017  dfss supply chain by idovSiti farida 02411740000017  dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idov
 
VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER
 
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
 
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
 
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
 
Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
 
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMURPERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
 
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
 
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
 
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
 
Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)
 

Recently uploaded

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

NAPZA dan Ganggua Sisteem koordinasi

  • 1.
  • 2. NAPZA Merupakan akronim dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif Napza adalah bahan atau zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikolog seseorang (pikiran, perasaan, dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikolog. Yang termasuk dalam napza adalah Narkotik, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya . Dampak positif dari napza dalam bidang kedokteran yaitu digunakan sebagai obat bius dan antiseptik . Dampak negatif dari napza yaitu dapat merusak tubuh secara perlahan dan mengakibatkan ketergantungan yang dapat menyebabkan kematian.
  • 3. PENGGUNA NAPZA Pengguna NAPZA dibagi pada 4 kategori : 1. Coba-coba - Karena rasa ingin tau - Ingin diakui oleh lingkungan. 2. Sosial/rekreasi - Untuk bersenang-senang - Santai - Biasanya ketika rekreasi - Dilakukan secara berkelompok 3. Situasional (pada situasi tertentu) - Saat tegang - Sedih 4. Kecanduan/ketergantungan - Tidak bisa tidak - Hanya berfikir untuk terus pakai - Rela melakukan apa saja untuk pakai
  • 4. PENYEBAB PENGGUNAAN NAPZA 1. Internal (dari dalam) • Perasaan yang buruk atau terlalu senang • Tegang • Gugup • Dorongan perasaan yang kuat 2. External (dari luar) • Dorongan sosial • Suasana • Benda • Tempat
  • 5.
  • 6. NAPZA (MENURUT JENIS) NARKOTIKA GOLONGAN I GOLONGAN III GOLONGAN III PSIKOTROPIKA GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III GOLONGAN IV ZAT ADIKTIF ALKOHOL INHALASI NARKOTIKA
  • 7. NAPZA (MENURUT EFEK) DEPRESAN (DOWNER) SIFATNYA MENEKAN KERJA SARAF PUSAT MENGURANGI AKTIFITAS FUNGSIONAL TUBUH MEMBUAT PEMAKAI TIDUR/TIDAK SADARKAN DIRI CONTOH :OBAT TIDUR, OBAT PENENANG, MORFIN, KODEIN DLL STIMULAN (UPPER) SIFATNYA MERANGSANG KERJA SARAF PUSAT MERANGSANG FUNGSI TUBUH DAN MENINGKATKAN KEGAIRAHAN KERJA MEMBUAT PEMAKAINYA SEGAR, AKTIF, DAN BERSEMANGAT CONTOH : AMPHETAMIN (SHABU-SHABU, EKSTASI), KOKAIN DLL HALUSINOGEN SIFATNYA MENIMBULKAN HALUSINASI MERUBAH PERASAAN,PIKIRAN, DAN SERINGKALI MENCIPTAKAN PRESEPSI YANG BERBEDA MEMBUAT TERGANGGUNYA PERASAAN OLEH SI PEMAKAINYA CONTOH : GANJA
  • 8. NARKOTIKA Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika yang berasal dari tanaman Ganja Kokain Narkotika yang berasal dari sintetis Amphetamin Metadon Narkotika yang berasal dari semi sintetis Kodein Heroin
  • 9. Golongan narkotika berdasarkan bahan pembuatannya : 1. Narkotika Alami Zat dan obat yang langsung bisa dipakai sebagai narkotik tanpa perlu adanya proses fermentasi, isolasi dan proses lainnya terlebih dahulu karena bisa langsung dipakai dengan sedikit proses sederhana. Bahan alami tersebut umumnya tidak boleh digunakan untuk terapi pengobatan secara langsung karena terlalu beresiko. Contoh narkotika alami yaitu seperti ganja dan daun koka. 2. Narkotika Sintetis Narkotika jenis ini memerlukan proses yang bersifat sintesis untuk keperluan medis dan penelitian sebagai penghilang rasa sakit / analgesik. Contohnya yaitu seperti amfetamin, metadon, dekstropropakasifen, deksamfetamin, dan sebagainya. Narkotika sintetis dapat menimbulkan dampak sebagai berikut : a. Depresan b. Stimulan c. Halusinogen 3. Narkotika Semi Sintesis / Semi Sintetis yaitu zat / obat yang diproduksi dengan cara isolasi, ekstraksi, dan lain sebagainya seperti heroin, morfin, kodein, dan lain-lain.
  • 10. Golongan narkotika berdasarkan jenisnya : Golongan II • Untuk pengobatan pilihan terakhir • Untuk pengembangan ilmu pengetahuan • Potensi ketergantungan sangat tinggi • Contoh : fentanil, petidin, morfin Golongan I • Hanya digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan • Tidak digunakan dalam terapi • Potensi ketergantungan sangat tinggi • Contoh : Heroin (putauw), kokain, ganja Golongan III • Digunakan dalam terapi • Potensi ketergantungan ringan • Contoh : kodein, difenoksilat
  • 11.
  • 12.
  • 13. Beberapa contoh Narkotika Golongan I Tanaman Papaver Somniferum L dan semua bagian-bagiannya termasuk buahdan jeraminya, kecuali bijinya Opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri, diperoleh dari buah tanaman Papaver Somniferum L yang hanya mengalami pengolahan sekedar untuk pembungkus dan pengangkutan tanpa memperhatikan kadar morfinnya. Opium masak terdiri dari : • Candu, hasil yang diperoleh dari opium mentah melalui suatu rentetan pengolahan khususnya dengan pelarutan, pemanasan dan peragian dengan atau tanpa penambahan bahan-bahan lain, dengan maksud mengubahnya menjadi suatu ekstrak yang cocok untuk pemadatan. • Jicing, sisa-sisa dari candu setelah dihisap, tanpa memperhatikan apakah candu itu dicampur dengan daun atau bahan lain. • Jicingko, hasil yang diperoleh dari pengolahan jicing. OPIUM
  • 14. Efek samping penggunaan ini, yaitu; mual dan muntah, kebingungan, pernafasan lambat,, sembelit, penglihatan ganda atau kabur, pupil mengecil, pusing, pingsan, rasa mengambang, otot kaku, ruam, gatal dan bintik merah pada kulit, wajah memerah, mulut kering, lemah, agitasi, nafsu makan berkurang dan hilang daya ingat atau melemah.
  • 15. Kokaina, metil ester-1-bensoil ekgonina. KOKAIN Daun koka, daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam bentuk serbuk dari semua tanaman genus Erythroxylon dari keluarga Erythroxylaceae yang menghasilkan kokain secara langsung atau melalui perubahan kimia. Kokain mentah, semua hasil-hasil yang diperoleh dari daun koka yang dapat diolah secara langsung untuk mendapatkan kokaina.
  • 16. Kokain, bentuknya berupa bubuk berwarna putih. Amfetamin berbentuk kapsul atau tablet, contohnya ekstasi. Metafetamin biasanya berupa tepung atau gumpalan Kristal berwarna putih kekuningan, tidak berbau dan rasanya pahit, contoh zat; Sabu- sabu. Kokain digunakan dengan cara disedot melalui hidung, dihisap, disuntikan. Efek kokain yang digunakan dengan cara disedot atau dihirup dapat berlangsung 15 – 30 menit, tapi jika dihisap dengan rokok hanya berlangsung 5 – 10 menit. Untuk mempertahakan rasa mabuk, seseorang harus menambah dosisnya, inilah yang menyebabkan penyalahgunaan berlebihan, menggunakan berulang kali dalam tempo relatif singkat dan dengan dosis yang semakin meningkat. Efek samping: • Keletihan (fatigue) • Insomnia atau hipersomnia • Agitasi psikomotor • Ide-ide bunuh diri dan paranoid • Mudah tersinggung atau iritabel Perasaan depresif -
  • 17. Gejala Putus Obat : • Kongesti hidung, walaupun peradangan, pembengkakan, perdarahan dan ulserasi berat pada mukosa hidung juga dapat terjadi. • Pemakaian kokain jangka panjang menyebabkan perforasi septum hidung • Crack bebas basa dan yang dihisap seperti rokok dapat menyebabkan kerusakan pada saluran bronchial dan paru-paru. • Pengguna kokain intravena adalah disertai dengan infeksi, embolisme dan penularan Sindroma Imunodefisiensi di dapat (AIDS) • Komplikasi neurologist ringan adalah perkembangan distonia akut, nyeri kepala mirip migraine • Pasien pengguna kokain menderita waham kejaran, berprilaku ganas dan bermusuhan. • Komplikasi terberat adalah efek serebrovaskuler, epileptic dan jantung. Dan kematian
  • 18. Tanaman ganja, semua tanaman genus genus cannabis dan semua bagian dari tanaman termasuk biji, buah, jerami, hasil olahan tanaman ganja atau bagian tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasis. GANJA Acetil – alfa – metil fentanil : N-[1-(α- metilfenetil)-4- piperidil] asetanilida dll Tetrahydrocannabino l, dan semua isomer serta semua bentuk stereo kimianya. Delta 9 tetrahydrocannabino l, dan semua bentuk stereo kimianya. . Asetorfina : 3-0- acetiltetrahidro-7α- (1-hidroksi-1- metilbutil)- 6, 14-endoeteno- oripavina
  • 19. Beberapa contoh Narkotika Golongan II MORFIN Gejala putus obat karena morfin berupa kegelisahan, tubuh berkeringat, nyeri otot, dan mual. Untuk mengatasinya dokter akan mengurangi dosis secara bertahap hingga pasien benar-benar lepas dari morfin Jenis obat : Analgesik opium/narkotik Golongan : Obat resep Manfaat Meredakan rasa sakit yang parah Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak Bentuk obat Tablet, kapsul, cairan yang diminum, dan suntik Morfin bekerja pada saraf dan otak sehingga tubuh tidak merasakan rasa sakit. Efek samping : • Mengantuk • Pusing atau sakit kepala • Mual • Sembelit • Sulit buang air kecil • Gangguan tidur • Mulut terasa kering • Tubuh berkeringat
  • 20. Benzilmorfina : 3- benzilmorfina dll Alfasetilmetadol : Alfa-3-asetoksi-6- dimetil amino-4,4- difenilheptana Alfameprodina : Alfa-3- etil-1-metil-4-fenil-4- propionoksipiperidina Alfametadol : alfa- 6-dimetilamino-4,4- difenil-3-heptanol Alfaprodina : alfa-l, 3-dimetil-4-fenil-4- propionoksipiperidin a Alfentanil : N-[1-[2-(4-etil- 4,5-dihidro-5-okso-l H- tetrazol-1-il)etil]-4- (metoksimetil)-4-pipe ridinil]-Nfenilpropanamida Allilprodina : 3-allil-1- metil-4-fenil-4- propionoksipiperidina Anileridina : Asam 1- para-aminofenetil-4- fenilpiperidina)-4- karboksilat etil ester Asetilmetadol : 3- asetoksi-6- dimetilamino-4, 4- difenilheptana Benzetidin : asam 1- (2-benziloksietil)-4- fenilpiperidina-4- karboksilat etil ester
  • 21. Beberapa contoh Narkotika Golongan III Kodein adalah sejenis obat golongan opiat yang digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat, batuk (antitusif), diare, dan irritable bowel syndrome. Pengubahan kodein menjadi morfin berlangsung di hati, dan dikatalisis oleh enzim sitokrom P450 dan CYP2D6, sedangkan enzim CYP3A4 akan mengubah kodein menjadi norkodeina. KODEIN Efek samping yang umumnya terjadi akibat menggunakan kodein meliputi eforia (perasaan senang/bahagia), gatal-gatal, mual, muntah, mengantuk, mulut kering, miosis, hipotensi ortostatik, penahanan urin, depresi, dan sembelit
  • 22. • Asetildihidrokodeina • Dekstropropoksifena : α-(+)-4- dimetilamino-1,2-difenil-3- metil-2-butanol propionat • Dihidrokodeina • Etilmorfina : 3-etil morfina • Kodeina : 3-metil morfina • Nikodikodina : 6- nikotinildihidrokodeina • Nikokodina : 6- nikotinilkodeina • Norkodeina : N- demetilkodeina • Polkodina : Morfoliniletilmorfina dll • Propiram : N-(1-metil-2- piperidinoetil)-N-2- piridilpropionamida • Buprenorfina : 21-siklopropil-7-α- [(S)-1-hidroksi-1,2,2-trimetilpropil]- 6,14-endo-entano-6,7,8,14- tetrahidrooripavina • Garam-garam dari Narkotika dalam golongan tersebut diatas • Campuran atau sediaan difenoksin dengan bahan lain bukan narkotika • Gampuran atau sediaan difenoksilat dengan bahan lain bukan narkotika
  • 24. PSIKOTROPIKA Menurut UU No.5 Tahun 1997, psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintesis bukan narkotika yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku.
  • 25. Berdasarkan tujuan penggunaan dan tingkat resiko ketergantungan PSIKOTROPIKA GOLONGAN I : Tujuan iptek  potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan GOLONGAN II : Tujuan iptek & untuk terapi  potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan GOLONGAN III : Obat, terapi dan Tujuan iptek  potensi sedang dalam mengakibatkan sindrom ketergantungan GOLONGAN IV : Obat, terapi dan Tujuan iptek  potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan
  • 26. Psikotropika digolongkan menjadi 4 golongan : Golongan I • Hanya untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan • Tidak digunakan dalam terapi • Potensi sindrom ketergantungan amat kuat • Contoh : LSD, MDMA/ekstasi Golongan II • Untuk pengobatan • Untuk pengembangan ilmu pengetahuan • Potensi sindrom ketergantungan kuat • Contoh : metamfetamin (shabu), sekobarbital Golongan III • Untuk pengobatan atau terapi • Untuk pengembangan ilmu pengetahuan • Potensi sindrom ketergantungan sedang • Contoh : amobarbital, pentazosine Golongan IV • Untuk pengobatan atau terapi • Untuk pengembangan ilmu pengetahuan • Potensi sindrom ketergantungan ringan • Contoh : diazepam, halozepam, triazolam, klordiazepoksida
  • 27. Contoh Psikotropika : LSD (Lysergic Acid Diethylamide) 0 Menimbulkan Halusinasi  untuk orang gangguan jiwa dan sakit ingatan 0 Cara kerja : membuat otot-otot yang tegang menjadi rileks
  • 28. Contoh Psikotropika : Amfetamin : 0 Hasil sintesisnya berupa ekstasi dan sabu 0 Gejala : siaga, percaya diri, gembira berlebihan, banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar- debar, tensi menurun, napas cepat
  • 29. 0 OD : jantung berdebar, panik, mengamuk, paranoid, tensi naik, kejang, pendarahan otak, suhu badan naik, kerusakan ujung syaraf otak  kematian
  • 32. ZAT ADIKTIF NARKOTIKA ALKOHOL OBAT PENENANG Obat atau zat yang berasal dari tanaman Obat dalam dunia kedokteran yang dipakai dalam dosis kecil untuk membuat tenang dan tertidur Zat yg diperoleh melalui fermentasi (peragian) bahan tertentu
  • 33. PENGERTIAN ZAT ADIKTIF : Zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang
  • 34. NARKOTIKA GANJA OPIUM KOKAIN NIKOTIN Cannabis sativa MARIYUANA Daun, bunga, biji, ranting Getah buah : Papaver sommiverum (Candu, morfin, putaw, heroin, kodein) Daun : Erythroxylum coca Koka Nicotiana sp Tembakau
  • 35. GANJA OPIUM KOKAIN NIKOTIN Dipakai dalam bentuk : lintingan rokok Gejala pemakaian : gembira, tertawa tanpa sebab, santai, lemah, bicara sendiri mengantuk, menguap, susah tidur, pengendalian diri kurang. Dipakai dalam bentuk : Dihisap Gejala pemakaian : gembira, tertawa berlebihan, bicara sendiri ,cenderung berbuat kerusuhan, mual, susah bab, pupil mengecil, nafas berat Dipakai dalam bentuk : Serbuk Gejala pemakaian : suka bicara, gembira berlebihan dan gaduh, gelisah, detak jantung meningkat, demam, nyeri perut, mual dan muntah. Dipakai dalam bentuk : irisan tembakau dalam rokok Gejala pemakaian : gelisah, mengamuk, mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat.
  • 36. GANJA OPIUM KOKAIN NIKOTIN Gejala putus pemakaian : sukar tidur, hiperaktif, hilang nafsu makan Gejala OD pemakaian : Ketakutan, daya pikir turun, denyut nadi tak teratur, dan gangguan jiwa Gejala putus pemakaian : sering menguap, kepala berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, menggigil, dan kejang Gejala OD pemakaian : Tertawa tak wajar, kulit lembab, napas pendek, dan tersengal Gejala putus pemakaian : Gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat Gejala OD pemakaian : Gelisah, pengendalian diri turun, mengguman tak jelas, sempoyongan, suka bertengkat, turun kesadaran, pingsan Gejala putus pemakaian : Pusing, sulit bepikir
  • 37. ALKOHOL 0 Diperoleh dari proses peragian / fermentasi sejumlah bahan. 0 Bahan yang bisa menghasilkan alkohol : beras ketan, singkong, perasan anggur 0 Fungsi utama : mensterilkan alat-alat kedokteran
  • 38. Kandungan alkohol / etanol dalam MIRAS 1. A  etanol 1 - 5 % 2. B  etanol 5 - 20 % 3. C  etanol 20 - 50 %
  • 39. Gejala pemakaian alkohol : 0 Gembira 0 Pengendalian diri turun (keseimbangan tubuh) 0 Muka kemerahan
  • 40. Gejala Putus Alkohol : 0 Gemetar 0 Muntah 0 Kejang-kejang 0 Susah tidur 0 Gangguan jiwa
  • 41. Gejala OD Alkohol 0 Gelisah 0 Tingkah laku kacau 0 Kendali diri turun 0 Bicara sendiri
  • 44. GANGGUAN PADA SISTEM SARAF adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak. Stroke (Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ) Penyebab Penyakit Stroke 1. Faktor risiko medis  Hipertensi  KolesteroL  Arteriosklerosis  Penyakit jantung  Diabetes  Riwayat stroke dalam keluarga 2. Faktor risiko perilaku  Gaya hidup tidak sehat  Pola makan yang tidak sehat  Obesitas  Kebiasaan merokok  Mengkonsumsi alkohol
  • 45.
  • 46. Tanda-tanda serangan stroke : • Rasa bebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan lemas pada muka, tangan atau kaki, terutama pada satu bagian tubuh saja • Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti • Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah • Rasa pingsan mendadak, atau merasa hilang kesadaran secara mendadak • Satu mata atau kedua matamendadak kabur • Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan • Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui sebab musababnya Upaya pencegahan Stroke :  Hindari dan hentikan kebiasaan merokok  Periksakan tensi darah secara rutin  Kendalikan penyakit jantung  Atasi dan kendalikan stres dan depresi  Makanlah dengan sehat  Kurangi garam  Pantau berat badan Anda  Berolahraga dan aktif  Kurangi alkohol Pengobatan : Terapi, pengobatan tradisional, danalternatif
  • 47. 1. Stroke (Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak. 2. Poliomielitis, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron-neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ). Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV). 3. Migrain, adalah nyeri kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah yang terjadi akibat adanya hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (peradangan). 4. Parkinson, penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator dopamin pada dasar ganglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu istirahat (tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur), sulit bergerak, kekakuan otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku.
  • 48. 7. Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang, tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau defisiensi vitamin B1, B6, B12. 8. Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini akibat guncangan batin atau cidera otak. 9. Cutter, kelainan di mana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi, stres, atau bingung. 5. Transeksi , kerusakan atau seluruh segmen tertentu dari medula spinalis. Misalnya karena jatuh, tertembak yang disertai dengan hancurnya tulang belakang. 6. Neurasthonia, (lemah saraf) , penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.
  • 49. 10. Alzheimer, atau pikun, bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenissindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yangsinonim dengan orang tua. 11. Bell's palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell's Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi bengkak akibat infeksi. 12. Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Para peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua. Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik.
  • 50. 13. Ayan atau Epilepsi, penyakit karena dilepaskannya letusan-letusan listrik ( impuls ) pada neuron-neuron otak. Epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tak beralasan. Pada penderita ayan, Sinyal-sinyal yang berhubungan dengan perasaan penglihatan, berpikir, dan bergerak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 14. Kelumpuhan atau paralisis adalah hilangnya fungsi otot untuk satu atau banyak otot. Kelumpuhan dapat menyebabkan hilangnya perasaan atau hilangnya mobilitas di wilayah yang terpengaruh. Kelumpuhan sering disebabkan akibat kerusakan padaotak. 15. Leukoaraiosis (bahasa Inggris: leukoencephalopathy, White matter changes, WMC) adalah perubahan pada bagian ganglia basal dari otak besar. WMC dapat disebabkan oleh hipoperfusi atau iskemia pada otak, khususnya pada area sub- cortical dari ganglia basal. 16. Leukoensefalopati multifokal progresif atau progressive multifocal leukoencephalopathy (PML), adalah penyakit yang jarang dan fatal yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dikarakterisasikan sebagai kerusakan progresif atau peradangan pada massa putih otak pada dua lokasi. Penyakit ini biasanya muncul pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang, contohnya pasien yang terinfeksiHIV.
  • 51. 17. Lumpuh otak (Inggris: cerebral palsy, spastic paralysis, spastic hemiplegia, spastic diplegia, spastic quadriplegia, CP) adalah suatu kondisi terganggunya fungsi otak danjaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, kemampuan berpikir. 18. Meningitis adalah radang selaput pelindung sistem saraf pusat (meninges). Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. 19. Penyakit Huntington, chorea Hunting atau chore mairo adalah penyakit yang menyerang saraf. penyakit ini disebabkan oleh faktor genetika, sehingga dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya. 20. Penyakit Minamata atau Sindrom Minamata adalah sindrom kelainan fungsi sarafyang disebabkan oleh keracunan akut air raksa. 21. Sklerosis multipel, merupakan suatu kelainan peradangan yang terjadi pada otakdan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh banyak faktor, terutama focal lymphocytic infiltration (sel T secara terus-menerus bermigrasi menuju lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang layak terjadi pada setiap infeksi) dan berakibat pada kerusakan mielin dan akson.
  • 52. 24. Radang otak (bahasa Inggris: encephalitis) adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Terkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksibakteri, seperti meningitis, atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies(disebabkan oleh virus) atau sifilis (disebabkan oleh bakteri). 25. Sindrom Adie atau sindrom Holmes-Adie adalah sindrom yang dikerenakan kerusakan pada serat pascaganglionik pada sistem saraf parasimpatik pada matadan ditandai dengan pupil yang terdilatasi atau midriasis. 22. Sindrom Kleine- Levin (Inggris: Kleine-Levin Syndrome disingkat KLS) adalah penyakitsyaraf yang langka dimana penderita tidak bisa mengontrol rasa kantuknya. Penderita bisa tertidur selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bisa berbulan-bulan, tergantung pada berapa lama penyakit itu muncul/kambuh. 23. Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan kemanusia.
  • 53. 26. Sindrom Alice di Wonderland atau mikropsia adalah keadaan disorientasi saraf yang memengaruhi persepsi penglihatan pada manusia, penderita sindrom ini akan merasa melihat rekannya, bagian tubuh dari manusia, hewan, objek tak bergerak menjadi lebih kecil dari kenyataan. Secara umum, objek yang dipersepsi muncul sangat jauh atau sangat dekat pada waktu bersamaan. Sindrom Alice di Wonderland ini dapat merupakan gejala utama dari mononukleosis atau dapat menyebabkan epilepsisebagian kompleks. dan akibat obat psikoaktif. 27. Optic neuritis, peradangan pada saraf optik. Saraf optik merupakan bundel serat saraf yang mengirimkan informasi visual dari mata ke otak. Rasa sakit dan kehilangan penglihatan sementara adalah gejala umum dari optic neuritis. 28. Hidrosefalus (kepala air) adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal) atau akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid, atau ruang subdural. Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital.
  • 54. 29. Tumor otak, adalah proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di dalam dan di sekitar jaringan otak. Tumor otak mencakup sekitar 7-9% dari semua jenis kanker dan dapat terjadi pada semua usia. Tumor otak dinamai menurut jaringan otak yang terkena, antara lain: v Glioma: pada sel-sel glia atau neuroglia, tisu yang mengelilingi dan mendukung neuron atau sel-sel saraf otak. Glioma adalah yang paling umum, meliputi 50% tumor otak primer. v Astrocytoma: pada sel-sel neuroglia astrosit yang berbentuk bintang. v Ependymoma: pada ependyma atau membran epitel yang melapisi ventrikel otak dan kanal tulang belakang. v Glioma batang otak: pada bagian otak yang berisi medula oblongata, pons varolii, dan otak tengah, bagian otak yang menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak. v Medulloblastoma: pada otak kecil dan menyebar dengan cepat ke jaringan sekitarnya, terutama di cairan serebrospinal dan batang otak. Medulloblastoma adalah tumor ganas yang paling sering terjadi pada anak. v Meningioma: pada meninges atau membran otak dan sumsum tulang belakang. Meningioma biasanya jinak, tumbuh lambat sehingga sering terlambat terdeteksi. v Neurinoma: biasanya terjadi pada fosa posterior. Saraf kranial kedelapan, yang menyampaikan indera pendengaran dan keseimbangan paling sering terpengaruh. Neurinoma tidak membentuk metastasis. v Limfoma: pada limfosit (sel yang bertanggung jawab untuk pertahanan tubuh). Ini adalah tumor ganas, yang berasal dari jaringan limfoid. Tumor ini sering terjadi pada pasien dengan AIDS dan pasien imunosupresi. v Adenoma hipofisis: pada kelenjar hipofisis dan dasar otak. Ini adalah jenis tumor otak yang jinak.