NAPZA merujuk pada narkotika, psikotropika, dan zat adiktif yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikologis seseorang serta menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologis. NAPZA memiliki dampak positif dalam pengobatan namun juga berisiko merusak tubuh dan menyebabkan kematian. Pengguna NAPZA dibagi menjadi empat kategori berdasarkan pola konsumsi.
2. NAPZA
Merupakan akronim dari
narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif
Napza adalah bahan atau zat yang
dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan atau psikolog seseorang
(pikiran, perasaan, dan perilaku)
serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikolog.
Yang termasuk dalam napza adalah
Narkotik, Psikotropika, dan zat
adiktif lainnya .
Dampak positif dari napza dalam bidang kedokteran yaitu
digunakan sebagai obat bius dan antiseptik . Dampak
negatif dari napza yaitu dapat merusak tubuh secara
perlahan dan mengakibatkan ketergantungan yang dapat
menyebabkan kematian.
3. PENGGUNA
NAPZA
Pengguna NAPZA dibagi pada 4 kategori :
1. Coba-coba
- Karena rasa ingin tau
- Ingin diakui oleh lingkungan.
2. Sosial/rekreasi
- Untuk bersenang-senang
- Santai
- Biasanya ketika rekreasi
- Dilakukan secara berkelompok
3. Situasional (pada situasi tertentu)
- Saat tegang
- Sedih
4. Kecanduan/ketergantungan
- Tidak bisa tidak
- Hanya berfikir untuk terus pakai
- Rela melakukan apa saja untuk pakai
4. PENYEBAB
PENGGUNAAN NAPZA
1. Internal (dari dalam)
• Perasaan yang buruk atau terlalu
senang
• Tegang
• Gugup
• Dorongan perasaan yang kuat
2. External (dari luar)
• Dorongan sosial
• Suasana
• Benda
• Tempat
7. NAPZA
(MENURUT EFEK)
DEPRESAN
(DOWNER)
SIFATNYA MENEKAN
KERJA SARAF PUSAT
MENGURANGI AKTIFITAS
FUNGSIONAL TUBUH
MEMBUAT PEMAKAI
TIDUR/TIDAK SADARKAN
DIRI
CONTOH :OBAT TIDUR,
OBAT PENENANG,
MORFIN, KODEIN DLL
STIMULAN
(UPPER)
SIFATNYA MERANGSANG
KERJA SARAF PUSAT
MERANGSANG FUNGSI
TUBUH DAN
MENINGKATKAN
KEGAIRAHAN KERJA
MEMBUAT PEMAKAINYA
SEGAR, AKTIF, DAN
BERSEMANGAT
CONTOH : AMPHETAMIN
(SHABU-SHABU, EKSTASI),
KOKAIN DLL
HALUSINOGEN
SIFATNYA MENIMBULKAN
HALUSINASI
MERUBAH
PERASAAN,PIKIRAN, DAN
SERINGKALI
MENCIPTAKAN PRESEPSI
YANG BERBEDA
MEMBUAT
TERGANGGUNYA
PERASAAN OLEH SI
PEMAKAINYA
CONTOH : GANJA
8. NARKOTIKA
Menurut UU RI No 22 / 1997,
Narkotika adalah: zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis
maupun semisintetis yang
dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan
ketergantungan.
Narkotika yang berasal dari tanaman
Ganja Kokain
Narkotika yang berasal dari sintetis
Amphetamin Metadon
Narkotika yang berasal dari semi sintetis
Kodein Heroin
9. Golongan narkotika berdasarkan bahan pembuatannya :
1. Narkotika Alami
Zat dan obat yang langsung bisa dipakai sebagai narkotik tanpa perlu adanya proses
fermentasi, isolasi dan proses lainnya terlebih dahulu karena bisa langsung dipakai
dengan sedikit proses sederhana. Bahan alami tersebut umumnya tidak boleh
digunakan untuk terapi pengobatan secara langsung karena terlalu beresiko. Contoh
narkotika alami yaitu seperti ganja dan daun koka.
2. Narkotika Sintetis
Narkotika jenis ini memerlukan proses yang bersifat sintesis untuk keperluan medis
dan penelitian sebagai penghilang rasa sakit / analgesik. Contohnya yaitu seperti
amfetamin, metadon, dekstropropakasifen, deksamfetamin, dan sebagainya.
Narkotika sintetis dapat menimbulkan dampak sebagai berikut :
a. Depresan
b. Stimulan
c. Halusinogen
3. Narkotika Semi Sintesis / Semi Sintetis
yaitu zat / obat yang diproduksi dengan cara isolasi, ekstraksi, dan lain sebagainya
seperti heroin, morfin, kodein, dan lain-lain.
10. Golongan narkotika berdasarkan jenisnya :
Golongan II
• Untuk pengobatan
pilihan terakhir
• Untuk pengembangan
ilmu pengetahuan
• Potensi ketergantungan
sangat tinggi
• Contoh : fentanil,
petidin, morfin
Golongan I
• Hanya digunakan untuk
kepentingan
pengembangan ilmu
pengetahuan
• Tidak digunakan dalam
terapi
• Potensi ketergantungan
sangat tinggi
• Contoh : Heroin (putauw),
kokain, ganja
Golongan III
• Digunakan dalam
terapi
• Potensi
ketergantungan
ringan
• Contoh : kodein,
difenoksilat
11.
12.
13. Beberapa contoh Narkotika Golongan I
Tanaman Papaver Somniferum L dan
semua bagian-bagiannya termasuk
buahdan jeraminya, kecuali bijinya
Opium mentah, yaitu getah yang
membeku sendiri, diperoleh dari buah
tanaman Papaver Somniferum L yang
hanya mengalami pengolahan sekedar
untuk pembungkus dan pengangkutan
tanpa memperhatikan kadar morfinnya.
Opium masak terdiri dari :
• Candu, hasil yang diperoleh dari
opium mentah melalui suatu
rentetan pengolahan khususnya
dengan pelarutan, pemanasan dan
peragian dengan atau tanpa
penambahan bahan-bahan lain,
dengan maksud mengubahnya
menjadi suatu ekstrak yang cocok
untuk pemadatan.
• Jicing, sisa-sisa dari candu setelah
dihisap, tanpa memperhatikan
apakah candu itu dicampur dengan
daun atau bahan lain.
• Jicingko, hasil yang diperoleh dari
pengolahan jicing.
OPIUM
14. Efek samping penggunaan ini, yaitu; mual
dan muntah, kebingungan, pernafasan
lambat,, sembelit, penglihatan ganda atau
kabur, pupil mengecil, pusing, pingsan, rasa
mengambang, otot kaku, ruam, gatal dan
bintik merah pada kulit, wajah memerah,
mulut kering, lemah, agitasi, nafsu makan
berkurang dan hilang daya ingat atau
melemah.
15. Kokaina, metil ester-1-bensoil ekgonina.
KOKAIN
Daun koka, daun yang belum atau sudah
dikeringkan atau dalam bentuk serbuk dari semua
tanaman genus Erythroxylon dari keluarga
Erythroxylaceae yang menghasilkan kokain secara
langsung atau melalui perubahan kimia.
Kokain mentah, semua hasil-hasil yang
diperoleh dari daun koka yang dapat diolah
secara langsung untuk mendapatkan kokaina.
16. Kokain, bentuknya berupa bubuk berwarna
putih. Amfetamin berbentuk kapsul atau
tablet, contohnya ekstasi. Metafetamin
biasanya berupa tepung atau gumpalan
Kristal berwarna putih kekuningan, tidak
berbau dan rasanya pahit, contoh zat; Sabu-
sabu.
Kokain digunakan dengan cara disedot
melalui hidung, dihisap, disuntikan. Efek
kokain yang digunakan dengan cara disedot
atau dihirup dapat berlangsung 15 – 30
menit, tapi jika dihisap dengan rokok hanya
berlangsung 5 – 10 menit. Untuk
mempertahakan rasa mabuk, seseorang
harus menambah dosisnya, inilah yang
menyebabkan penyalahgunaan berlebihan,
menggunakan berulang kali dalam tempo
relatif singkat dan dengan dosis yang
semakin meningkat.
Efek samping:
• Keletihan (fatigue)
• Insomnia atau hipersomnia
• Agitasi psikomotor
• Ide-ide bunuh diri dan paranoid
• Mudah tersinggung atau iritabel
Perasaan depresif -
17. Gejala Putus Obat :
• Kongesti hidung, walaupun peradangan, pembengkakan, perdarahan dan
ulserasi berat pada mukosa hidung juga dapat terjadi.
• Pemakaian kokain jangka panjang menyebabkan perforasi septum hidung
• Crack bebas basa dan yang dihisap seperti rokok dapat menyebabkan
kerusakan pada saluran bronchial dan paru-paru.
• Pengguna kokain intravena adalah disertai dengan infeksi, embolisme dan
penularan Sindroma Imunodefisiensi di dapat (AIDS)
• Komplikasi neurologist ringan adalah perkembangan distonia akut, nyeri
kepala mirip migraine
• Pasien pengguna kokain menderita waham kejaran, berprilaku ganas dan
bermusuhan.
• Komplikasi terberat adalah efek serebrovaskuler, epileptic dan jantung.
Dan kematian
18. Tanaman ganja, semua
tanaman genus genus
cannabis dan semua
bagian dari tanaman
termasuk biji, buah,
jerami, hasil olahan
tanaman ganja atau
bagian tanaman ganja
termasuk damar ganja
dan hasis.
GANJA
Acetil – alfa – metil
fentanil : N-[1-(α-
metilfenetil)-4-
piperidil] asetanilida
dll
Tetrahydrocannabino
l, dan semua isomer
serta semua bentuk
stereo kimianya.
Delta 9
tetrahydrocannabino
l, dan semua bentuk
stereo kimianya.
. Asetorfina : 3-0-
acetiltetrahidro-7α-
(1-hidroksi-1-
metilbutil)-
6, 14-endoeteno-
oripavina
19. Beberapa contoh Narkotika Golongan II
MORFIN
Gejala putus obat karena morfin
berupa kegelisahan, tubuh
berkeringat, nyeri otot, dan mual.
Untuk mengatasinya dokter akan
mengurangi dosis secara bertahap
hingga pasien benar-benar lepas dari
morfin
Jenis obat : Analgesik opium/narkotik
Golongan : Obat resep
Manfaat Meredakan rasa sakit yang parah
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Bentuk obat Tablet, kapsul, cairan yang
diminum, dan suntik
Morfin bekerja pada saraf dan otak sehingga
tubuh tidak merasakan rasa sakit.
Efek samping :
• Mengantuk
• Pusing atau sakit kepala
• Mual
• Sembelit
• Sulit buang air kecil
• Gangguan tidur
• Mulut terasa kering
• Tubuh berkeringat
21. Beberapa contoh Narkotika Golongan III
Kodein adalah sejenis obat golongan opiat
yang digunakan untuk mengobati nyeri
sedang hingga berat, batuk (antitusif), diare,
dan irritable bowel syndrome.
Pengubahan kodein menjadi morfin
berlangsung di hati, dan dikatalisis oleh
enzim sitokrom P450 dan CYP2D6,
sedangkan enzim CYP3A4 akan mengubah
kodein menjadi norkodeina.
KODEIN
Efek samping yang umumnya terjadi akibat
menggunakan kodein meliputi eforia
(perasaan senang/bahagia), gatal-gatal,
mual, muntah, mengantuk, mulut kering,
miosis, hipotensi ortostatik, penahanan urin,
depresi, dan sembelit
22. • Asetildihidrokodeina
• Dekstropropoksifena : α-(+)-4-
dimetilamino-1,2-difenil-3-
metil-2-butanol propionat
• Dihidrokodeina
• Etilmorfina : 3-etil morfina
• Kodeina : 3-metil morfina
• Nikodikodina : 6-
nikotinildihidrokodeina
• Nikokodina : 6-
nikotinilkodeina
• Norkodeina : N-
demetilkodeina
• Polkodina :
Morfoliniletilmorfina
dll
• Propiram : N-(1-metil-2-
piperidinoetil)-N-2-
piridilpropionamida
• Buprenorfina : 21-siklopropil-7-α-
[(S)-1-hidroksi-1,2,2-trimetilpropil]-
6,14-endo-entano-6,7,8,14-
tetrahidrooripavina
• Garam-garam dari Narkotika dalam
golongan tersebut diatas
• Campuran atau sediaan difenoksin
dengan bahan lain bukan narkotika
• Gampuran atau sediaan difenoksilat
dengan bahan lain bukan narkotika
24. PSIKOTROPIKA
Menurut UU No.5 Tahun 1997, psikotropika
adalah zat atau obat baik alamiah atau
sintesis bukan narkotika yang bersifat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan aktivitas mental dan perilaku.
25. Berdasarkan tujuan penggunaan
dan tingkat resiko ketergantungan
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN I :
Tujuan iptek
potensi kuat
mengakibatkan
sindrom
ketergantungan
GOLONGAN II :
Tujuan iptek &
untuk terapi
potensi kuat
mengakibatkan
sindrom
ketergantungan
GOLONGAN III :
Obat, terapi dan
Tujuan iptek
potensi sedang
dalam
mengakibatkan
sindrom
ketergantungan
GOLONGAN IV :
Obat, terapi dan
Tujuan iptek
potensi ringan
mengakibatkan
sindrom
ketergantungan
26. Psikotropika digolongkan menjadi 4
golongan :
Golongan I
• Hanya untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan
• Tidak digunakan dalam terapi
• Potensi sindrom ketergantungan amat
kuat
• Contoh : LSD, MDMA/ekstasi
Golongan II
• Untuk pengobatan
• Untuk pengembangan ilmu pengetahuan
• Potensi sindrom ketergantungan kuat
• Contoh : metamfetamin (shabu),
sekobarbital
Golongan III
• Untuk pengobatan atau terapi
• Untuk pengembangan ilmu
pengetahuan
• Potensi sindrom ketergantungan
sedang
• Contoh : amobarbital, pentazosine
Golongan IV
• Untuk pengobatan atau terapi
• Untuk pengembangan ilmu
pengetahuan
• Potensi sindrom ketergantungan
ringan
• Contoh : diazepam, halozepam,
triazolam, klordiazepoksida
27. Contoh Psikotropika :
LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
0 Menimbulkan Halusinasi untuk orang gangguan jiwa dan
sakit ingatan
0 Cara kerja : membuat otot-otot yang tegang menjadi rileks
28. Contoh Psikotropika :
Amfetamin :
0 Hasil sintesisnya berupa ekstasi dan sabu
0 Gejala : siaga, percaya diri, gembira berlebihan, banyak
bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar-
debar, tensi menurun, napas cepat
29. 0 OD : jantung berdebar, panik, mengamuk, paranoid, tensi naik,
kejang, pendarahan otak, suhu badan naik, kerusakan ujung
syaraf otak kematian
32. ZAT
ADIKTIF
NARKOTIKA ALKOHOL
OBAT
PENENANG
Obat atau zat yang
berasal dari
tanaman
Obat dalam dunia
kedokteran yang
dipakai dalam dosis
kecil untuk
membuat tenang
dan tertidur
Zat yg diperoleh
melalui fermentasi
(peragian) bahan
tertentu
33. PENGERTIAN
ZAT ADIKTIF :
Zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan
fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang
35. GANJA OPIUM KOKAIN NIKOTIN
Dipakai dalam
bentuk :
lintingan rokok
Gejala pemakaian
: gembira,
tertawa tanpa
sebab, santai,
lemah, bicara
sendiri
mengantuk,
menguap, susah
tidur,
pengendalian
diri kurang.
Dipakai dalam
bentuk :
Dihisap
Gejala pemakaian
: gembira,
tertawa
berlebihan,
bicara sendiri
,cenderung
berbuat
kerusuhan,
mual, susah
bab, pupil
mengecil, nafas
berat
Dipakai dalam
bentuk :
Serbuk
Gejala pemakaian
:
suka bicara,
gembira
berlebihan dan
gaduh, gelisah,
detak jantung
meningkat,
demam, nyeri
perut, mual dan
muntah.
Dipakai dalam
bentuk :
irisan tembakau
dalam rokok
Gejala pemakaian
: gelisah,
mengamuk,
mengantuk,
malas, daya
pikir menurun,
bicara dan
tindakan
lambat.
36. GANJA OPIUM KOKAIN NIKOTIN
Gejala putus
pemakaian : sukar
tidur, hiperaktif,
hilang nafsu
makan
Gejala OD
pemakaian :
Ketakutan, daya
pikir turun,
denyut nadi tak
teratur, dan
gangguan jiwa
Gejala putus
pemakaian : sering
menguap, kepala
berat, mata basah,
hidung berair,
hilang nafsu makan,
lekas lelah,
menggigil, dan
kejang
Gejala OD
pemakaian :
Tertawa tak wajar,
kulit lembab, napas
pendek, dan
tersengal
Gejala putus
pemakaian :
Gelisah, sukar tidur,
gemetar, muntah,
berkeringat, denyut
nadi cepat
Gejala OD pemakaian
:
Gelisah, pengendalian
diri turun,
mengguman tak jelas,
sempoyongan, suka
bertengkat, turun
kesadaran, pingsan
Gejala putus
pemakaian :
Pusing, sulit
bepikir
37. ALKOHOL
0 Diperoleh dari proses peragian / fermentasi sejumlah bahan.
0 Bahan yang bisa menghasilkan alkohol : beras ketan, singkong,
perasan anggur
0 Fungsi utama : mensterilkan alat-alat kedokteran
38. Kandungan alkohol / etanol
dalam MIRAS
1. A etanol 1 - 5 %
2. B etanol 5 - 20 %
3. C etanol 20 - 50 %
39. Gejala pemakaian alkohol :
0 Gembira
0 Pengendalian diri turun (keseimbangan tubuh)
0 Muka kemerahan
44. GANGGUAN PADA SISTEM
SARAF
adalah kerusakan otak akibat
tersumbatnya atau pecahnya pembuluh
darah otak.
Stroke (Cerebrovascular
accident ( CVA ) atau
Cerebral apoplexy )
Penyebab Penyakit Stroke
1. Faktor risiko medis
Hipertensi
KolesteroL
Arteriosklerosis
Penyakit jantung
Diabetes
Riwayat stroke dalam keluarga
2. Faktor risiko perilaku
Gaya hidup tidak sehat
Pola makan yang tidak sehat
Obesitas
Kebiasaan merokok
Mengkonsumsi alkohol
45.
46. Tanda-tanda serangan stroke :
• Rasa bebal atau mati
mendadak atau kehilangan
rasa dan lemas pada muka,
tangan atau kaki, terutama
pada satu bagian tubuh saja
• Rasa bingung yang mendadak,
sulit bicara atau sulit mengerti
• Rasa mual, panas dan sangat
sering muntah-muntah
• Rasa pingsan mendadak, atau
merasa hilang kesadaran
secara mendadak
• Satu mata atau kedua
matamendadak kabur
• Mendadak sukar berjalan,
terhuyung dan kehilangan
keseimbangan
• Mendadak merasa pusing dan
sakit kepala tanpa diketahui
sebab musababnya
Upaya pencegahan Stroke :
Hindari dan hentikan kebiasaan
merokok
Periksakan tensi darah secara
rutin
Kendalikan penyakit jantung
Atasi dan kendalikan stres dan
depresi
Makanlah dengan sehat
Kurangi garam
Pantau berat badan Anda
Berolahraga dan aktif
Kurangi alkohol
Pengobatan :
Terapi,
pengobatan
tradisional,
danalternatif
47. 1. Stroke (Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah
kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak.
2. Poliomielitis, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang
neuron-neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ). Agen
pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV).
3. Migrain, adalah nyeri kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah yang
terjadi akibat adanya hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan
aliran darah di otak dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah
otak serta proses inflamasi (peradangan).
4. Parkinson, penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator
dopamin pada dasar ganglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu
istirahat (tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur), sulit bergerak, kekakuan
otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit
berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku.
48. 7. Neuritis, radang saraf yang terjadi
karena pengaruh fisis seperti patah
tulang, tekanan pukulan, dan dapat pula
karena racun atau defisiensi vitamin B1,
B6, B12.
8. Amnesia, yaitu ketidakmampuan
seseorang untuk mengingat atau
mengenali kejadian yang terjadi dalam
suatu periode di masa lampau. Biasanya
kelainan ini akibat guncangan batin atau
cidera otak.
9. Cutter, kelainan di mana penderitanya
selalu melukai dirinya sendiri pada saat
depresi, stres, atau bingung.
5. Transeksi , kerusakan atau
seluruh segmen tertentu dari
medula spinalis. Misalnya karena
jatuh, tertembak yang disertai
dengan hancurnya tulang belakang.
6. Neurasthonia, (lemah saraf) ,
penyakit ini ada karena pembawaan
lahir, terlalu berat penderitanya,
rohani terlalu lemah atau karena
penyakit keracunan.
49. 10. Alzheimer, atau pikun, bukan penyakit menular, melainkan merupakan
sejenissindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan,
sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan
sebagai penyakit yangsinonim dengan orang tua.
11. Bell's palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga
menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi
syaraf VII (syaraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah
ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata
tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli menyatakan
penyebab Bell's Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi
bengkak akibat infeksi.
12. Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi
ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada
orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Para peneliti
menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak
stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang
tua. Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya
bersifat genetik.
50. 13. Ayan atau Epilepsi, penyakit karena dilepaskannya letusan-letusan listrik (
impuls ) pada neuron-neuron otak. Epilepsi adalah penyakit saraf menahun
yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tak beralasan. Pada
penderita ayan, Sinyal-sinyal yang berhubungan dengan perasaan penglihatan,
berpikir, dan bergerak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
14. Kelumpuhan atau paralisis adalah hilangnya fungsi otot untuk satu atau
banyak otot. Kelumpuhan dapat menyebabkan hilangnya perasaan atau
hilangnya mobilitas di wilayah yang terpengaruh. Kelumpuhan sering
disebabkan akibat kerusakan padaotak.
15. Leukoaraiosis (bahasa Inggris: leukoencephalopathy, White matter changes,
WMC) adalah perubahan pada bagian ganglia basal dari otak besar. WMC dapat
disebabkan oleh hipoperfusi atau iskemia pada otak, khususnya pada area sub-
cortical dari ganglia basal.
16. Leukoensefalopati multifokal progresif atau progressive multifocal
leukoencephalopathy (PML), adalah penyakit yang jarang dan fatal yang
disebabkan oleh virus. Penyakit ini dikarakterisasikan sebagai kerusakan
progresif atau peradangan pada massa putih otak pada dua lokasi. Penyakit ini
biasanya muncul pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang,
contohnya pasien yang terinfeksiHIV.
51. 17. Lumpuh otak (Inggris: cerebral palsy, spastic paralysis, spastic hemiplegia,
spastic diplegia, spastic quadriplegia, CP) adalah suatu kondisi terganggunya
fungsi otak danjaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju
belajar, pendengaran, penglihatan, kemampuan berpikir.
18. Meningitis adalah radang selaput pelindung sistem saraf pusat (meninges).
Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau
obat-obatan tertentu.
19. Penyakit Huntington, chorea Hunting atau chore mairo adalah penyakit yang
menyerang saraf. penyakit ini disebabkan oleh faktor genetika, sehingga dapat
diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
20. Penyakit Minamata atau Sindrom Minamata adalah sindrom kelainan
fungsi sarafyang disebabkan oleh keracunan akut air raksa.
21. Sklerosis multipel, merupakan suatu kelainan peradangan yang terjadi
pada otakdan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh banyak faktor,
terutama focal lymphocytic infiltration (sel T secara terus-menerus bermigrasi
menuju lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang layak terjadi pada
setiap infeksi) dan berakibat pada kerusakan mielin dan akson.
52. 24. Radang otak (bahasa
Inggris: encephalitis) adalah
peradangan akut otak yang
disebabkan oleh infeksi virus.
Terkadang ensefalitis dapat
disebabkan oleh infeksibakteri,
seperti meningitis, atau komplikasi
dari penyakit lain
seperti rabies(disebabkan oleh virus)
atau sifilis (disebabkan oleh bakteri).
25. Sindrom Adie atau sindrom
Holmes-Adie adalah sindrom yang
dikerenakan kerusakan pada serat
pascaganglionik pada sistem
saraf parasimpatik pada matadan
ditandai dengan pupil yang
terdilatasi atau midriasis.
22. Sindrom Kleine-
Levin (Inggris: Kleine-Levin
Syndrome disingkat KLS) adalah
penyakitsyaraf yang langka dimana
penderita tidak bisa mengontrol rasa
kantuknya. Penderita bisa tertidur
selama berjam-jam, berhari-hari,
berminggu-minggu, bahkan bisa
berbulan-bulan, tergantung pada berapa
lama penyakit itu muncul/kambuh.
23. Rabies adalah penyakit infeksi akut
pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus rabies. Penyakit
ini bersifat zoonotik, yaitu dapat
ditularkan dari hewan kemanusia.
53. 26. Sindrom Alice di Wonderland atau mikropsia adalah keadaan
disorientasi saraf yang memengaruhi persepsi penglihatan pada
manusia, penderita sindrom ini akan merasa melihat rekannya,
bagian tubuh dari manusia, hewan, objek tak bergerak menjadi lebih
kecil dari kenyataan. Secara umum, objek yang dipersepsi muncul
sangat jauh atau sangat dekat pada waktu bersamaan. Sindrom Alice
di Wonderland ini dapat merupakan gejala utama
dari mononukleosis atau dapat menyebabkan epilepsisebagian
kompleks. dan akibat obat psikoaktif.
27. Optic neuritis, peradangan pada saraf optik. Saraf optik merupakan
bundel serat saraf yang mengirimkan informasi visual dari mata ke otak.
Rasa sakit dan kehilangan penglihatan sementara adalah gejala umum dari
optic neuritis.
28. Hidrosefalus (kepala air) adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan
aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal) atau akumulasi cairan
serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid, atau ruang
subdural. Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak
yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya
pusat-pusat saraf yang vital.
54. 29. Tumor otak, adalah proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di dalam dan di
sekitar jaringan otak. Tumor otak mencakup sekitar 7-9% dari semua jenis kanker dan
dapat terjadi pada semua usia. Tumor otak dinamai menurut jaringan otak yang terkena,
antara lain:
v Glioma: pada sel-sel glia atau neuroglia, tisu yang mengelilingi dan mendukung neuron
atau sel-sel saraf otak. Glioma adalah yang paling umum, meliputi 50% tumor otak primer.
v Astrocytoma: pada sel-sel neuroglia astrosit yang berbentuk bintang.
v Ependymoma: pada ependyma atau membran epitel yang melapisi ventrikel otak dan
kanal tulang belakang.
v Glioma batang otak: pada bagian otak yang berisi medula oblongata, pons varolii, dan
otak tengah, bagian otak yang menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak.
v Medulloblastoma: pada otak kecil dan menyebar dengan cepat ke jaringan sekitarnya,
terutama di cairan serebrospinal dan batang otak. Medulloblastoma adalah tumor ganas
yang paling sering terjadi pada anak.
v Meningioma: pada meninges atau membran otak dan sumsum tulang belakang.
Meningioma biasanya jinak, tumbuh lambat sehingga sering terlambat terdeteksi.
v Neurinoma: biasanya terjadi pada fosa posterior. Saraf kranial kedelapan, yang
menyampaikan indera pendengaran dan keseimbangan paling sering terpengaruh.
Neurinoma tidak membentuk metastasis.
v Limfoma: pada limfosit (sel yang bertanggung jawab untuk pertahanan tubuh). Ini
adalah tumor ganas, yang berasal dari jaringan limfoid. Tumor ini sering terjadi pada
pasien dengan AIDS dan pasien imunosupresi.
v Adenoma hipofisis: pada kelenjar hipofisis dan dasar otak. Ini adalah jenis tumor otak
yang jinak.