Loading...
RELIGI
Penulis: Ignatius Dwiana 19:41 WIB | Jumat, 13 September 2013

Di Pakistan, Kebanyakan Mengatakan Ahmadiyah Bukan Muslim

Pendiri Ahmadiyah Mirza Ghulam Ahmad. (Foto Muslims for Peace)

PAKISTAN, SATUHARAPAN.COM – Pekan lalu merupakan peringatan ulang tahun ke-39 amandemen konstitusi kedua Pakistan yang mendefinisikan Ahmadiyah di negara itu sebagai bukan Muslim. Untuk meperingati ulang tahun amandemen kedua itu, beberapa organisasi anti Ahmadiyah di Pakistan mengadakan konferensi pada Sabtu malam (7/9) seperti dilansir Pew Forum.

Dalam konferensi itu, para pembicara menyerukan upaya baru untuk mengucilkan Ahmadiyah dari kehidupan publik, termasuk melarang mereka bekerja di lembaga pemerintahan atau militer. Organisasi Ahmadiyah seperti Jemaah Ahmadiyah menyarankan anggotanya untuk menjauh dari tempat-tempat umum.

Dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan insiden kekerasan atas Ahmadiyah di Pakistan terkait ini. Hasil jajak pendapat Pew Research Center tahun 2011 menyebutkan Pakistan mencapai nilai tertinggi atas konflik sosial yang melibatkan agama.

Hasil jajak pendapat Pew Research bulan November 2011 menyebutkan bahwa dua per tiga Muslim Pakistan mengatakan Ahmadiyah bukan Muslim. Hanya 7 persen yang menerima Ahmadiyah sebagai sesama Muslim, sedangkan 26 persen tidak memberikan tanggapan atau mengatakan tidak tahu.

Jajak pendapat yang diperoleh juga menyebutkan mayoritas Muslim Pakistan mendukung hukum penistaan agama di negara itu. Hukum itu telah ada sebelum Pakistan merdeka pada tahun 1947 tetapi telah diperluas. Undang-undang itu berpotensi membawa hukuman mati bagi yang menghina agama Islam dan sering digunakan untuk melibas Ahmadiyah dan kelompok minoritas agama lainnya di Pakistan. Meskipun tuntuan pidana formal jarang terjadi, diskriminasi sosial, dan pelecehan terhadap Ahmadiyah menyebar luas. Sebanyak 75 persen Muslim Pakistan mengatakan undang-undang penistaan agama diperlukan untuk melindungi Islam di Pakistan, sementara 6 persen mengatakan undang-undang itu secara tidak adil menyerang kaum minoritas, dan 19 persen tidak menyatakan pendapat apa pun terkait masalah ini.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home