Washington, SapaNusa.-- NASA baru-baru ini mengumumkan terobosan baru untuk melindungi Bumi dari bahaya luar angkasa. Seperti badai Matahari.
Hantaman badai Matahari ini bisa berpotensi kiamat bagi Bumi. Sebab itu tim peneliti NASA mengembangkan model kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
AI digunakan NASA untuk dapat melakukan prediksi kedatangan badai Matahari dahsyat 30 menit sebelum itu terjadi.
Sekadar informasi, badai Matahari adalah ledakan energi besar. Ledakan ini dapat menghasilkan semburan partikel bermuatan dan radiasi elektromagnetik yang dapat berdampak signifikan pada Bumi.
Baca Juga: Neuralink Sukses Tanam Chip Otak Manusia, Elon Musk Sebut Teknologi Ini Bisa Bantu Disabilitas
Badai Matahari yang kuat dapat menyebabkan gangguan pada jaringan listrik, satelit, dan komunikasi, serta membahayakan astronot di luar angkasa.
Model AI baru ini, yang disebut 'ENLIL-AI', dilatih dengan data dari observasi Matahari selama beberapa dekade.
Model ini dapat menganalisis aktivitas Matahari secara real-time dan memprediksi kemungkinan terjadinya badai Matahari.
Dengan peringatan dini 30 menit, masyarakat di Bumi dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari dampak badai Matahari.
Baca Juga: Amazon dan Google Lakukan PHK Massal di tahun 2024, Imbas Perkembangan Teknologi AI
"ENLIL-AI adalah alat yang sangat berharga yang dapat membantu kita melindungi Bumi dari badai Matahari," kata Dr. Thomas Zurbuchen, Administrator Associate for Science di NASA, dilansir dari web NASA.gov (13/2).
Peringatan dini 30 menit dapat memberikan waktu bagi orang-orang untuk berlindung dan bagi operator infrastruktur untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi sistem mereka.
Meskipun ENLIL-AI merupakan terobosan besar, masih ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Model AI ini masih dalam tahap pengembangan dan belum diuji dalam situasi dunia nyata.
Artikel Terkait
Istana Buckingham Umumkan Diagnosis Kanker Raja Charles III, Ini Respons Presiden AS Joe Biden
Raja Charles III Kena Kanker, Penyakit Ini Juga Dialami Ratu Elizabeth II Sebelum Meninggal
Pekerja di Jerman Mulai Bekerja 4 Hari Sepekan, Masuk Daftar 10 Negara Eropa yang Pangkas Jam Kerja
Jepang Jadi Negara Asia yang Sudah Uji Kerja 4 Hari Sepekan, Bagaimana Hasilnya?