Gunakan AI, NASA Mampu Prediksi Badai Matahari Menghantam Bumi yang Berpotensi Kiamat

- Selasa, 13 Februari 2024 | 11:18 WIB
PAKAI AI: Teknologi baru NASA yang bisa prediksi potensi kiamat bumi dari badai Matahari. (Foto: Dok. NASA)
PAKAI AI: Teknologi baru NASA yang bisa prediksi potensi kiamat bumi dari badai Matahari. (Foto: Dok. NASA)

Washington, SapaNusa.-- NASA baru-baru ini mengumumkan terobosan baru untuk melindungi Bumi dari bahaya luar angkasa. Seperti badai Matahari

Hantaman badai Matahari ini bisa berpotensi kiamat bagi Bumi. Sebab itu tim peneliti NASA mengembangkan model kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). 

AI digunakan NASA untuk dapat melakukan prediksi kedatangan badai Matahari dahsyat 30 menit sebelum itu terjadi. 

Sekadar informasi, badai Matahari adalah ledakan energi besar. Ledakan ini dapat menghasilkan semburan partikel bermuatan dan radiasi elektromagnetik yang dapat berdampak signifikan pada Bumi.

Baca Juga: Neuralink Sukses Tanam Chip Otak Manusia, Elon Musk Sebut Teknologi Ini Bisa Bantu Disabilitas

Badai Matahari yang kuat dapat menyebabkan gangguan pada jaringan listrik, satelit, dan komunikasi, serta membahayakan astronot di luar angkasa.

Model AI baru ini, yang disebut 'ENLIL-AI', dilatih dengan data dari observasi Matahari selama beberapa dekade.

Model ini dapat menganalisis aktivitas Matahari secara real-time dan memprediksi kemungkinan terjadinya badai Matahari.

Dengan peringatan dini 30 menit, masyarakat di Bumi dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari dampak badai Matahari.

Baca Juga: Amazon dan Google Lakukan PHK Massal di tahun 2024, Imbas Perkembangan Teknologi AI

"ENLIL-AI adalah alat yang sangat berharga yang dapat membantu kita melindungi Bumi dari badai Matahari," kata Dr. Thomas Zurbuchen, Administrator Associate for Science di NASA, dilansir dari web NASA.gov (13/2).

Peringatan dini 30 menit dapat memberikan waktu bagi orang-orang untuk berlindung dan bagi operator infrastruktur untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi sistem mereka.

Meskipun ENLIL-AI merupakan terobosan besar, masih ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

Model AI ini masih dalam tahap pengembangan dan belum diuji dalam situasi dunia nyata.

Halaman:

Editor: Robby Kurniawan

Sumber: NASA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X