Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ramadhan, Semangat Belajar Semangat Beramal!

Oleh: Kak Husain Yatmono *

SOEARA-PELADJAR.COM -Sobat.. Ramadhan udah datang nih, bulan istimewa penuh berkah kini tlah hadir menyapa kita. Yups, Ramadhan di hati, ramadhan dinanti. Karna ramadhan senantiasa berkesan, maka sejak awal kehadirannyapun langsung memberikan dampak luar biasa. Coba lihat sekeliling kita! Perhatikan kegiatan ibadah di masjid ataupun musholla! Pasti kalian pada heran melihatnya, ya kan? Jama’ah sholat yang biasanya sebaris dua baris, tiba-tiba aja langsung meluber sampai ke teras, bahkan halaman masjid udah nggak mampu nampung para jama’ah yang membludak. Demikian juga dengan tadarus Alqur’an yang biasanya di adain seminggu ato sebulan sekali, tiba-tiba aja langsung jadi tiap hari. Pagi, siang, sore, bahkan sampe larut malam lantunan ayat-ayat suci Alqur’an masih senantiasa terus terdengar. Subhanallah… 


Selain dua hal tadi sobat, acara-acara keagamaan yang lainnya, semacam majelis taklim. Tiba-tiba juga langsung mendadak ramai. Dan yang nggak kalah heboh nih, adalah saat dimana kita sedang ngadain acara buka puasa bersama (buber). Ya, buber bareng teman, ngabuburit  bersama nungguin adzan maghrib sambil dengerin tausiyah. Wuih…Luar biasaaa. Dan kalau dipikir-pikir nih, ngumpul bareng teman dengerin tausiyah kayaknya sesuatu yang nggak mungkin bakal terjadi. Tapi, ramadhan merubah segalanya, awesome... Kadang aku sempat terpikir nih guys, kita ngabuburit bareng nih aslinya mau dengerin tausiyah ustadz ato nyari takjil gratisan. Wkwkwk… Nggak usah di jawab yach. Pasti kalian udah pada paham, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Hehe

Ramadhan, Bulan Benahi Taqwa
Sobat, selain banyak suasana yang menyenangkan. Ternyata, ramadhan juga mampu menaikkan tingkat kadar keimanan kita. Menjadikan umat Islam berlomba-lomba mengerjakan serta meningkatkan berbagai amal ibadah. Sholat lima waktu yang biasanya suka bolong ataupun di kerjain sendirian di rumah, sekarang  sudah nggak lagi. Sholat fardhu berjama’ah yang biasanya sepi sekarang sudah mulai ramai. Alhamdulillah... Bahkan nggak cuma sholat fardhu saja, tapi sholat sunnah lainnya (qobliyah dan ba’diyah) juga tampak mulai dikerjakan. Hore… akhirnya setan kepanasan. Haha. Dan luar biasanya, setelah sholat usai biasanya para jama’ah langsung pulang. Sekarang nggak lagi, kini mereka mulai terbiasa berdzikir setelah sholat, kemudian di lanjut dengan membaca Alqur’an. Subhanallah indahnya…

Nggak cuma di sekitaran masjid aja yang berubah, interaksi masyarakat juga banyak loh yang berubah. Orang-orang saat ini jadi lebih berhati-hati dalam berkata, takut berbohong, takut nyebarin berita hoax, dan nggak berani lagi nge-gosip. Subhanallah, betapa luarbiasanya ramadhan mampu membuat orang kian takut untuk berbuat dosa. Moga aja sikap ini berlanjut di sebelas bulan lagi. Aamiin..

Kemudian di forum-forum kajian majelis taklim. Om, tante, mas, mbak, sampe bapak dan ibu kita, sekarang udah nggak lagi sungkan untuk bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan mu’amalah. Apa riba itu, bunga bank itu boleh apa tidak, zakat itu apa dan gimana distribusinya? Semuanya sudah menjadi tranding topik obrolan yang menarik saat ramadhan. Bagaimana nasib fakir miskin, anak yatim, anak jalanan, dsb. Semua di diskusikan dengan detil, teliti, di cari akar masalahnya dan gimana solusinya.

Anak mudanya juga nggak mau kalah. Ramadhan telah berhasil membuka mata teman-teman kita bahwa Islam bukan hanya sekedar sholat dan baca Al qur’an saja. Tetapi, mengatur segala hal, termasuk hubungan laki-laki dan perempuan alias pacaran. Yups, bener bangets, pacaran yang selama ini di elu-elukan sebagai sesuatu yang indah ternyata itu adalah aktivitas maksiat! lumbung daripada dosa. Astaghfirullahaladzim, baru sadar.

Di tengah krisis kemerosotan ahlakul karimah para remaja. Tentu, patut kita apresiasi tiap anak muda yang sudah mau hadir di kajian-kajian keIslaman. Meski dengan malu-malu mereka mulai bertanya persoalan seputar kehidupan mereka. Luar biasa. Ternyata, Islam juga mengatur remaja loh. Sehingga, ini menjadi penting bagi teman-teman remaja kita. Agar tahu dan memiliki pedoman, supaya nggak tersesat di kemudian hari. Ingat! Malu bertanya sesat di jalan.. 

Arti Ramadhan Bagi Kita
Think before taking action. Sobat, perlu kiranya bagi kita untuk senantiasa berfikir terlebih dahulu sebelum berbuat.  Karna setiap amal kita akan dimintai pertanggungjawaban, maka taqwa menjadi mutlak harus dimiliki. Menyadari setiap langkah kita, apakah itu halal atau haram, berpahala atau berdosa. Sehingga, shaum ramadhan yang kita laksanakan, tentu harus menjadikan kita manusia yang bertaqwa. Inilah saat yang tepat untuk memulai lagi, menumbuhkan jiwa-jiwa yang senantiasa taat kepada Allah SWT kapanpun dan dimanapun itu. Pergaulan remaja yang kian hari makin mengiris hati tentu membuat orang tua kita menangis setiap hari, berdo’a agar kita nggak terjerumus pada pergaulan bebas. Dan satu benteng yang paling efektif untuk menangkal semua itu adalah iman. Karna salah satu penyebab pergaulan bebas remaja adalah masih rendahnya pemahaman mereka seputar pergaulan laki-laki dan wanita dalam Islam. Yang mana ini, berakibat pada terkikisnya iman mereka. Terabaikannya keberadaan Allah SWT sebagai Dzat yang Maha Melihat lagi Maha Mengetahui. 

Untuk itu, Sobat tentu perlu belajar kembali tentang Islam. Mempelajari Islam bukan sekedar agama ritual. Sebab Islam selain mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, juga mengatur hubungan antar sesamanya, kemudian juga mengatur hubungan dengan dirinya sendiri. Lihat! Betapa lengkapnya islam sebagai sebuah sistem hidup. Dan untuk memahami itu semua, maka kurang tepat jika kita hanya mengandalkan pondok ramadhan saja sebagai tempat menimba ilmu tentang Islam. Di selain ramadhan kita juga wajib pergi ke setiap majelis ilmu agar kita menjadi manusia yang berilmu. Sebab memiliki ilmu maka, kita tidak akan tersesat. 

Nabi Muhammad Saw juga berpesan : ”Menuntut ilmu itu wajib bagi kaum muslimin dan muslimin”. Demikian juga dalam hadis yang lain: “Tuntutlah ilmu dari ayunan hingga liang lahat”. Pesan Nabi ini tentu harus jadi motivasi bagi kita untuk terus menuntut ilmu, belajar dan belajar lagi. Ilmu apapun yang kita butuhkan harus dipelajari, terlebih ilmu agama yang merupakan panduan bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia, dan untuk meraih kebahagiaan di akherat.

Yang terakhir…
Sobat, mari kita budayakan menuntut ilmu, membaca dan menulis. Karna semangat literasi ini nggak boleh hanya di bulan ramadhan saja. Semangat belajar dan membaca Alqur’an, serta ilmu-ilmu agama yang lain harus senantiasa dijaga dan di rawat di luar bulan ramadhan. Karna ilmu agama sangat penting sebagaipedoman menentukan halal haram. Disamping itu, Allah SWT juga memberikan predikat atau kedudukan yang istimewa bagi orang-orang yang beriman dan berilmu. Setelah kita mendapatkan ilmu tersebut, setelah kita paham akan ajaran Islam. Maka, yang terbaik berikutnya adalah mengamalkannya. Karena belajar Islam tidak hanya sebatas untuk diketahui, tapi untuk diamalkan. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan menggamalkannya”. Maka, inilah yang harus menjadi motivasi kita dalam beramal. Ayo Semangat !!! [].

*Penulis Buku: Karena Guru, Saya Bisa

Posting Komentar untuk "Ramadhan, Semangat Belajar Semangat Beramal!"