5 Peristiwa Penting Terjadi pada 9 Dzulhijjah di Padang Arafah, Berikut Ulasannya!

RADAR JABAR - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari bulan yang dimuliakan (asyhurul hurum) dalam ajaran islam. Hal itu sebagaimana anjuran Nabi Muhammad SAW untuk memperbanyak ibadah tertentu.

Pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah, Nabi menganjurkan untuk memperbanyak ibadah dan melakukan amalan kebaikan mulai dari berdzikir, sedekah, baca Alqur'an, hingga amalan kebaikan lainnya.

Dari kesepoluh hari itu satu diantaranya yakni Hari Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah, tepat satu hari sebelum Lebaran Idul Adha.

Bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, disunnahkan untuk melaksanakan puasa pada hari Arafah dan dijanjikan akan dihapus dosa-dosa satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.

Baca Juga: Berikut Keistimewaan Ibadah di Bulan Dzulhijjah yang Disabdakan Nabi Muhammad SAW

Ulama berpendapat bahwa dosa yang digugurkan dimaksud itu adalah dosa-dosa kecil.

Pada hari Arafah, terdapat sejumlah peristiwa penting. Dilasnir dari NU Online, berikut ulasan singkatnya.

1. Nabi Adam Diajari Melaksanakan Ibadah Haji
Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan dari surga setelah melanggar larangan Tuhan dengan memakan buah khuldi.

Usai diturunkan ke dunia, pertama kalinya mereka bertemu di Tanah Arafah. Kepada Nabi Adam, Malaikat Jibril juga mengajarkan tata cara melaksanakan ibadah haji tepat pada Hari Arafah.

Baca Juga: Perbanyak Ibadah, Ini Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah Tanggal 8 dan 9 Bulan Dzulhijjah

2. Nabi Ibrahim Mendapat Kepastian Melalui Mimpi
Pada tanggal 9 Arafah atau Hari Arafah, Nabi Ibrahim mendapatkan kepastian soal mimpinya untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail.

Setelah sehari sebelumnya, Ibrahim sempat ragu atas mimpi yang datang sempat dianggap bersumber dari setan. Pada Hari Arafah, Nabi Ibrahim tahu bahwa menyembelih Ismail adalah perintah Allah.

3. Nabi Ibrahim Kemabali Bertemu Sang Anak
Nabi Ibrahim bertemu kembali dengan anaknya, Ismail, di Hari Arafah setelah beberapa tahun tidak bertemu lantaran Nabi Ismail tinggal bersama ibunya, Siti Hajar.

Baca Juga: Pemerintah Rubah Ketetapan Libur Nasional dan Cuti Bersama Idul Adha 1444, Ini Penjelasannya