Perbedaan Istilah Yahudi, Bani Israel, dan Zionis

Perbezaan Istilah Yahudi, Bani Israel, dan Zionis

Oleh: K.H. M. Shiddiq Al-Jawi

Pertanyaan:

Ustaz, mohon jelaskan perbezaan istilah Yahudi, Bani Israel, dan zionis, kerana ketiga istilah tersebut kadang-kadang pengertiannya saling terkait sehingga menyebabkan ada yang menganggapnya sama, padahal mungkin ada perbezaan antara ketiganya.

Jawaban:

Istilah Yahudi, Bani Israel, atau zionis maknanya memang seakan atau saling terkait sehingga mungkin kita mencampuradukkan atau menyamakan makna dari istilah-istilah tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa perbezaan, di samping ada persamaan atau hubungkait di antara istilah-istilah tersebut.

Yahudi ertinya adalah orang-orang yang menganut agama Yahudi. (Arab: atbā’ al-diyānat al-yahudiyyah). (Rawwas Qal’ah Jie, Mu’jam Lughat Al-Fuqohā` hlm. 485).

Bagi menjelaskan maksud di atas, penganut agama Yahudi ini merupakan pengertian umum yang mencakup siapa saja yang mempercayai agama Yahudi, tidak kira dia warga negara mana atau dari etnik apa. Jadi penganut Yahudi ini tidak terbatas pada warga negara Israel sahaja, melainkan boleh sahaja dia bukan warga negara Israel, seperti orang Asia, orang Afrika, dan sebagainya.

Adapun Bani Israel, ertinya adalah anak-anak Israel, atau keturunan dari Israel. Yang dimaksud Israel di sini adalah laqab (julukan) untuk Nabi Ya’kub as. Julukan “Israel” itu, menurut Ibnu ‘Abbas ra. maknanya adalah ‘abdullāh (hamba Allah). Kata “Israel” tersusun dari dua kata, iaitu kata “isrā” (إسرا) yang bererti “hamba”, dan kata “īl” (إيل) yang merupakan nama Allah. Demikian keterangan dari Syeikh Ibnu ‘Āsyūr dalam kitab tafsirnya At-Tahrīr wa At-Tanwīr (1/450). (https://dorar.net/adyan/26/ المبحث-الثالث-أسماء-اليهود).

Yang dimaksud Ya’kub (atau yang mempunyai julukan Israel) itu, nama lengkapnya adalah Ya’kub bin Ishaq bin Ibrahim, ‘alaihimus salam. Jadi nama lengkap beliau adalah: Ya’kub (alias Israel) anak lelaki dari Nabi Ishaq, anak lelaki dari Nabi Ibrahim as.

Hubungan antara istilah Yahudi dan Bani Israel adalah sebagai berikut: umumnya orang Yahudi, iaitu orang penganut agama Yahudi, adalah Bani Israel, atau keturunan dari Nabi Ya’kub as. Namun, tidak semestinya demikian. Ada orang yang secara keturunan adalah Bani Israel, iaitu keturunan dari Nabi Ya’kub as, tetapi bukan penganut agama Yahudi. Misalnya, beberapa orang sahabat Nabi saw, yang dahulunya penganut agama Yahudi, tetapi kemudian masuk Islam, seperti ‘Abdullāh bin Salām, Ka’ab bin Al-Ahbār, dan sebagainya. Secara etnik atau keturunan, mereka adalah Bani Israel, tetapi secara agama, mereka adalah Muslim, bukan orang Yahudi, yakni bukan penganut agama Yahudi.

Jadi istilah Yahudi itu merupakan istilah umum yang mencakup siapa pun yang menganut agama Yahudi, baik dia dari Bani Israel, mahupun bukan dari Bani Israel. Istilah Yahudi dengan Bani Israel memang tidak identik atau tidak sama persis. Hubungan istilah Yahudi dengan Bani Israel ini kurang lebih sama dengan hubungan istilah Muslim dengan Arab. Kedua istilah ini tidaklah identik. Muslim adalah siapa saja yang menganut dan beriman pada agama Islam, baik dia dari etnik Arab mahupun bukan etnik Arab, seperti orang Asia, orang Afrika, dan sebagainya.

Sebaliknya, tidak semestinya orang Arab itu Muslim, kerana ada sebahagian orang-orang Arab yang beragama Kristian sehingga disebut orang Nasrani, atau yang beragama Yahudi sehingga disebut orang Yahudi. Wael bin Hallāq adalah contoh orang yang beretnik Arab Palestin, tetapi ternyata dia beragama Nasrani. Wael bin Hallāq adalah guru besar Perundangan Islam yang cukup dikenal namanya di kalangan warga pendidik di Indonesia, khususnya para mahasiswa yang mengambil jurusan Perundangan Islam. Beberapa karyanya sering dijadikan objek kajian para mahasiswa tersebut untuk diresume atau di-review, seperti Authority, Continuity, and Change In Islamic Law (2001). Ada karya lainnya yang cukup terkenal, seperti The Origins and Evolutions of Islamic Law (2004), A History of Islamic Legal Theory (1997), dan sebagainya.

Sedangkan istilah zionis (Arab: shahyūniyyun, صَهْيُوْنِيٌّ) ertinya adalah orang yang menganut fahaman zionisme (Arab: shahyūniyyah صَهْيُوْنِيّةٌ ). Lalu, apa itu zionisme? Dalam Ensiklopedia Britannica terdapat definisi yang dianggap paling komprehensif untuk zionisme. Dalam Ensiklopedia Britannica disebutkan bahawa: “zionism, the Jewish nationalist movement that has had as its goal the creation and support of a Jewish nationalist state in Palestine, the ancient homeland of Jews.” (Matt Stefon (editor), Judaism: History, Belief, And Practice, hlm. 148). Ertinya: “zionisme adalah sebuah gerakan nasionalis Yahudi yang bertujuan untuk menciptakan dan mendukung negara nasionalis Yahudi di Palestin, sebagai tanah air kuno orang Yahudi.”

Berdasarkan definisi zionisme tersebut, jelaslah bahawa seorang yang disebut zionis (penganut fahaman zionis), ertinya adalah setiap orang yang berusaha mewujudkan cita-cita untuk mendirikan atau mendukung negara nasionalis Yahudi di Palestin. Ini sebuah istilah umum yang cakupannya tidak terbatas untuk orang-orang Yahudi (penganut agama Yahudi) sahaja, tetapi mencakup juga orang yang beragama atau beretnik apa pun. Walhasil, boleh jadi seseorang Muslim atau mungkin orang Arab, tetapi dia adalah seorang zionis, kerana dia mendukung negara nasionalis untuk Yahudi di Palestin. Dalam masa yang sama, tidak semestinya orang Yahudi (penganut agama Yahudi) setuju dengan zionisme. Sekelompok penganut Yahudi ortodoks yang menamakan kelompok mereka dengan nama Neturei Karta bahkan menentang keras zionisme dan juga menentang keras kewujudan negara Israel saat ini di Palestin. (https://id.wikipedia.org/wiki/Neturei_Karta).

Dalam beberapa video di YouTube, Yisroel Dovid Weiss sebagai jurucakap Neturei Karta sering menyampaikan kritik yang keras menentang Israel dan sebaliknya tidak segan menunjukkan sikap simpati kepada muslim Palestin yang menderita di bawah kekejaman dan penindasan kaum zionis. Yisroel Dovid Weiss dalam video yang dimuat naik di saluran Let Al-Qur`an Speak, pernah menyatakan, “We cry for the Palestinians.” (Kami turut menangis untuk orang-orang Palestin). Dalam video lain yang terdapat di saluran Al Jazeera English, Yisroel Dovid Weiss menegaskan, “zionism is not the same as Judaism.” (zionisme itu tidak sama dengan agama Yahudi).

Jadi, zionisme itu tidaklah identik dengan agama Yahudi. Memang orang-orang zionis umumnya adalah para penganut agama Yahudi, tetapi ada orang-orang penganut Yahudi yang justeru tidak setuju dengan zionisme itu sendiri.

Inilah sekilas penjelasan mengenai istilah Yahudi, Bani Israel, dan zionis. Memang penting bagi kita sebagai muslim untuk memahami pengertian istilah-istilah itu masing-masing secara teliti dan mendalam. Namun, yang lebih penting lagi, sebagai orang Islam, kita perlu waspada, jangan sampai kita mengikuti mereka, baik mengikuti agama Yahudinya, na’ūzhu billāhi min zālik, atau mengikuti sifatnya sebagai kaum Bani Israel yang selalu membangkang terhadap perintah Allah dan Nabinya, atau mengikuti zionisme-nya sebagai gerakan yang mendirikan dan mendukung “Israel” yang telah merampas tanah milik kaum Muslim dengan sangat kejam dan biadab.

Mari kita merenung sejenak pesan dari Rasulullah saw. dalam hadis dari Abu Sa’id Al-Khudri ra. yang berikut,

عَنْ ‏أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ ‏قَالَ ‏: ‏قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ‏‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ ، قُلْنَا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ‏ ‏آلْيَهُودَ ‏وَالنَّصَارَى ‏، ‏قَالَ : فَمَنْ .أخرجه البخاري (7320) ، مسلم (2669)

Dari Abu Sa’īd Al-Khudriy ra, dia berkata, “Rasulullah saw. telah bersabda, ‘Sungguh kamu (umat Islam) akan benar-benar mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalaupun mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu pasti akan tetap mengikuti mereka.’ Kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Lalu siapa lagi (kalau bukan mereka)?'” (HR. Bukhari, no. 7320; Muslim, no 2669).


Baca juga :