POROSJAKARTA.COM, JAKARTA - Film Kejar Mimpi Gaspol! merupakan produksi perdana Anak Bangsa Berkreasi (ABB) Film, dengan produser eksekutif Queenyu Suyipto dan produser Tyas Abiyoga.
Film Kejar Mimpi Gaspol! Yang disutradarai Hastobroto, dijadwalkan tayang pada 6 Juli 2023 di bioskop tanah air.
Film Kejar Mimpi Gaspol! yang bergenre drama komedi ini cocok menjadi tontonan keluarga, dengan katogori usia 13.
Baca Juga: Since You Left Karya Sutradara Muda Indonesia, Prameswari Tampil di Toronto Film Festival
Film ini dipenuhi keindahan panorama Gunung Bromo. Bagi kita yang sudah pernah ke Bromo, film Mengejar Mimpi Gaspol! dapat mengobati kerinduan akan dingin dan indahnya sunrise dan padang pasir di Bromo, dengan jeep-jeep hartop yang siang menghantar pengunjung berkeliling Bromo.
Bagi yang lama tidak ke Bromo, film ini pun mampu menyajikan gambar, betapa Kawasan Gunung Bromo sudah berubah, sudah ditata. Seperti halnya tempat wajib memoto The Golden Sunrise of Bromo
Shooting film Kejar Mimpi Gaspol! hampir 90 persen berlokasi di kawasan Gunung Bromo dan Malang, sisanya di Jakarta.
Baca Juga: Sinopsis Film Onde Mande! Drama Komedi Siasat Orang Minang Dapatkan Miliaran Rupiah
Film Kejar Mimpi Gaspol!menyuguhkan cerita segar yang diangkat dari kisah nyata, sebagai dedikasi untuk ibu di seluruh dunia.
Seorang ibu tunggal tinggal di Bromo, tidak berani mengejar mimpinya dan menjalankan hobinya, yaitu menulis. Karena menurutnya, tugasnya hanyalah mewujudkan mimpi putrinya.
Tidak salah. Tugas seorang ibu atau orang tua, memang berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan mimpi anak-anaknya.
Baca Juga: Nafa Urbach Terjun ke PH Garap Film Air Mata Di Ujung Sajadah
Seberapa lelahnya, seberapa beratnya perjuangan seorang ibu, apalagi ibu sekaligus kepala keluarga, semua dilakukan untuk impian anaknya, sehingga rela mengorbakan impiannya sendiri.
Pesan yang ingin disampaikan melalui fim ini adalah semangat mengejar mimpi. Demikian kesan yang Porosjakarta.com dapat usai menonton film ini saat press screnning di XXI Kemang Village, Jakarta, Minggu (2/7/2023) sore.
"Anak muda perlu punya banyak mimpi. Mimpi adalah kunci untuk bisa meraih dunia," kurang lebih demikian dialog Diana yang diperankan dengan baik oleh artis muda cantik Michelle Ziudith, saat Diana di kampus bersama dua sahabatnya.
Baca Juga: Meningkatkan Kredebilitas Penjurian, Dewan Juri FFWI 2023 Gelar Sosialisasi Pedoman Penilaian
Mengejar mimpi berkaitan dengan waktu, oleh karenanya adalah semangat yang tak boleh padam, tak pandang usia, derajat ekonomi atau pendidikan, tak pandang seberapa kali gagal bahkan dihinna atau dilecehkan. Seberapa sulit keadaan, teruslah mengejar mimpi.
Mengejar Mimpi, perlu mendapat support, khususnya dari orang-orang terdekat. Mengejar mimpi bukan semata usaha tunggul, namun tetap usaha kolektif yang akhirnya dapat mewujudkan impian.
"Menghadapi orang yang menghina kita, tidak perlu dilawan dengan kekerasan, tapi cukup dengan membuktikan lewat karya," demkian dialog Bu Fifi yang diperankan Asri Welas ketika dirinya dan Darma (Tora Sudiro) dihina dan dilecehkan oleh seorang produser bernama Hendra (Deddy Rizaldi).
Baca Juga: Terharu dan Bangga di FFWI XII, Marshanda, She's Gone, Come Back and Win
Selain Asri Welas, Tora Sudiro dan Michelle Ziudith, beberapa aktor dan aktris lainnya turut membintangi film ini di ataranya Abdur Arsyad, Nopek Novian, Marwoto Kewer, Erick Estrada.
Sinopsis Film Kejar Mimpi Gaspol!
Cerita Film Kejar Mimpi Gaspol! ditulis oleh Abdul Ardur Arsyaf, Arie Kriting dan Sindy Asta, berlatar belakang di wilayah Bromo, Jawa Timur, mengangkat kisah nyata perjuangan seorang ibu bernama Fifi. Seorang ibu pengelola homestay yang berusaha membesarkan putrinya dan menjalankan usaha mendiang suaminya.
Sosok Fifi, mampu menginspirasi orang-orang di sekitarnya melalui semangat, sifat dan perilakunya.
Baca Juga: Webinar FFWI 2022 Seri Ke-2, Hanung; Pembaca dan Penonton Harus Tahu Perbedaan Film dan Novel
Ia merupakan seorang wanita yang gigih membesarkan putrinya, Diana (Michelle Ziudith) dengan upayanya sendiri setelah ditinggal meninggal sang suami.
Fifi, pemilik homestay Fifi, lebih suka bekerja sebagai sopir mobil jip di Bromo sekaligus pemandu wisata, sebuah pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh pria. Manajemen hotel dipercayakan diurus oleh Diana.
Fifi tak sendirian mengelola homestay tersebut, selain putrinya, dia ditemani tiga orang pegawainya yang setia, Dendi, Senja dan Nobenk.
Baca Juga: Pelaku Pariwisata Kaget, Snorkeling dan Diving di Nusa Penida Dikenakan Rp 100.000
Hingga muncul Darma (Tora Sudiro), aktor lawas, yang menginap di Homestay Fifi dan melihat bagaimana Fifi selalu berkutat menulis di buku diary-nya.
Kemunculan Darma, membuat film semakin menarik. Sutradara Hasto berhasil memainkan figur Darma. Karakter atau orang seperti apa Darma? Terlebih Darma digambarkan sebagai aktor lawas yang tengah terpuruk.
Darma penasaran dan mencari tahu isi diary ibu Fifi. Berbagai kesalahpahaman antara Darma, ibu Fifi dan Diana mulai muncul menjadi konflik.
Baca Juga: Forwan Gelar Diskusi Fenomena Film Horor di Sanggar Teater Populer
Jika tidak ada Darma, diary ibu Fifi hanyalah diary dimana setiap orang terkadang memiliki kebiasaan hobby menulis. Bahkan, Diana pun tak pernah membaca diary ibunya, ibu Fifi.
Mampukah Fifi mewujudkan mimpinya yang telah ia kubur, mimpi menjadi seorang penulis karena menganggap peran ibu lebih penting membesarkan mewujudkan impian anaknya.
"Kadang orang tua suka lupa kalau anaknya sudah tumbuh dewasa," ujar Fifi saat malam diteras rumah bersama Diana.
Baca Juga: Presiden Jokowi Mendorong Generasi Muda Indonesia untuk Percaya Diri Tampilkan Bakat
Bagaimana Fifi menemukan semangat dalam mengejar kembali cita-citanya.
Cerita yang sederhana, mampu dikemas cukup menarik, dan jawaban akhir cerita dapat anda temukan dengan menonton film ini.
Skenario film yang ditulis oleh Arie Kriting, Abdur Arsyad dan Sindy Asta ini mengingatkan tentang pentingnya memberdayakan ibu untuk tetap semangat mengejar mimpi pribadi mereka. Selain menyajikan nilai-nilai edukasi, dengan genre yang menggabungkan komedi dan drama, film ini cukup mampu menguras empati dan emosi penontonnya.
Baca Juga: Sejarah God Bless Difilmkan, Hanung Bramantyo Akan Sutradarai Film Biopik GOD BLESS
Walaupun ceritanya masih bisa dieksplore lebih dalam lagi, terlebih dalam hal konflik dramanya, namun film ini mampu menjadi tontonan segar dan mengesankan bagi para penonton.
Pastikan, biasakan menonton filmya terlebih dahulu sebelum kita meberikan penilaian.
Ayok dukung terus film nasional, tonton film Kejar Mimpi Gaspol! yang tayang di bioskop pada 6 Juli 2023.*** (PJ/Merwyn)
Artikel Terkait
Sinetron Pondokan Hebring Tayang di TVRI Pengobat Rindu Penggemar Sinetron Pondokan
Film Hati Suhita, Menceritakan Perjodohan di Pesantren, Tayang 25 Mei 2023
Air Mata Di Ujung Sajadah, Naluri Ibu dan Anak yang Dipisahkan, Dibintangi Aktris SeniorJenny Rachman
Film Detektif Jaga Jarak, Angkat Isu Perselingkuhan dengan Komedi, Tayang 1 Juni 2023
Film Tari Kematian, Bikin Merinding Teror Mitos Budaya Yang Sarat Local Wisdom, Tayang 6 Juli 2023
Sinopsis Film Jendela Seribu Sungai, Perjuangan 3 Anak untuk Bersekolah, Berlatar Keindahan Banjarmasin
Indosiar Kembali Gelar Dangdut Academy Asia, Kian Populer Seluruh Negara Asia
Review Film Onde Mande!, Cerita Penuh Keberanian dan Inspirasi
Rise of the Beasts Film Transformers Terbaik
Since You Left Karya Sutradara Muda Indonesia, Prameswari Tampil di Toronto Film Festival