Orang-orang berhasil tidak hanya dengan keras hati, melainkan mereka juga pekerja keras yang percaya pada kemampuan dirinya.

Bermodal Rp 1,5 Juta, Peternak Kelinci Raih Keuntungan Rp 6 Juta Perbulan


BERSIH-BERSIH: Peternak kelinci Sarkawi sedang membersihkan kandang kelinci piaraannya di Desa Sarimulyo, Kecamatan Winong. 
 

PUCAKWANGI - Sarkawi, warga Dukuh Nglempit RT 04 RW 01, Desa Sarimulyo Kecamatan Winong mengaku meraup banyak keuntungan dari beternak kelinci. Selain dimanfaatkan dagingnya, kotoran kelinci juga mempunyai nilai ekonomis tinggi. Setiap bulannya ia mampu mengantongi laba bersih hingga Rp 6 juta.

Bermodalawal  Rp 1,5 juta dari hasil penjualan sepeda motor bututnya ia nekat memulai bisnis beternak kelinci.

“Awalnya saya melihat kandang peternakan kelinci di Kecamatan Tlogowungu yang dirintis oleh Pak Sobri. Dengan modal pas-pasan saya bulatkan tekad memulai ternak kelinci dengan modal awal 4 indukan kelinci jenis Newzeland (1 pejantan dan 3 betina) senilai Rp 1,5 juta,” ungkap bapak dari dua orang anak tersebut.

Sarkawi mengaku permintaan akan daging kelinci di Kabupaten Pati sangat tinggi. Dari dua rumah makan langganannya saja ia harus memasok 10 ekor kelinci hidup setiap harinya. Bahkan ia mengaku kewalahan memenuhi orderan karena stok kelinci di kandangnya terbatas.

Agar tidak mengecewakan pelanggan, ia pun mendatangkan kelinci dari sejumlah daerah seperti dari Kayen, Winong, Gabus dan daerah lainnya di Kabupaten Pati.

Melihat animo yang begitu besar, kini Sarkawi telah memiliki anak binaan sebanyak 30 orang peternak yang tersebar di Kecamatan Winong. Ia berharap kesuksesannya menular. Sehingga warga di sekitarnya mampu memasok kebutuhan daging kelinci di sejumlah rumah makan yang terus meningkat. “Saya harap nantinya semua peternak kelinci bisa lebih produktif,” katanya. (HP/HP/MK)

0 Komentar

    Tambah Komentar