Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Efek Lain COVID-19, Kemacetan Lalu Lintas di 387 Kota di Dunia Turun Selama 2020 Termasuk Jakarta

otosia.com
Efek Lain COVID-19, Kemacetan Lalu Lintas di 387 Kota di Dunia Turun Selama 2020 Termasuk Jakarta Kemacetan di Jakarta (Liputan6.com)

Otosia.com Sejak kemunculan COVID-19 akhir 2019 di China dan mulai merebak ke hampir semua negara di dunia pada 2020, semua orang diminta untuk tetap berada di rumah untuk mengurangi penularan. Beberapa negara bahkan melakukan lockdown secara total, melarang warganya untuk berkeliaran.

Jika di Indonesia hanya sebatas pembatasan sosial ataupun yang kini sedang berlangsung adalah pembatasan kegiatan masyarakat, kebijakan di negara-negara lain bahkan lebih ekstrem. Alhasil, dampak lain COVID-19 pun terasa pada kemacetan lalu lintas.

Penyedia layanan informasi lalu lintas, TomTom telah merilis Indeks Lalu Lintas 2020 dari 416 kota di 57 negara dan 6 benua. Dari laporan itu, terlihat bahwa ada penurunan kemacetan lalu lintas selama pandemi COVID-19.

 

 (kpl/tys)

Next

Lantaran adanya kebijakan lockdown, atau pun kampanye di rumah saja, kemacetan terlihat menurun di 387 kota di seluruh dunia sepanjang 2020. Sementara itu, kini lalu lintas pada awal 2021 juga sudah pulih di beberapa tempat.

Dilansir dari Carscoops, Moskow masih menjadi kota termacet dengan tingkat kemacetan 54 persen. Itu berarti perjalanan selama 30 menit akan memakan waktu 54 persen lebih lama daripada saat kondisi awal yang tidak padat di Moskow.

Setelah ibukota Rusia, ada kota Mumbai, Bogota dan Manila di Filipina. Ketiga kota tersebut memiliki tingkat kemacetan 53 persen. Di peringkat ke-5 ada Istanbul dengan tingkat kemacetan 51 persen.

Kemacetan Jakarta

Lalu apa kabar Indonesia? Jakarta sebagai ibukota Indonesia sekaligus kota termacet berada di peringkat ke-31 dengan tingkat kemacetan 36 persen. Sebelumnya, pada 2019, kemacetan Jakarta berada di peringkat 10.

Dari data itu, terlihat penurunan kemacetan Jakarta mencapai 17 persen. Pada data yang disajikan TomTom, penurunan kemacetan lalu lintas Jakarta juga terjadi pada jam-jam sibuk.

Misalnya, pada jam sibuk saat pagi turun 21 persen menjadi 41 persen. Sedangkan pada jam sibuk sore hari turun 23 persen menjadi 64 persen.

Sementara itu, pada Februari 2020, lalu lintas Jakarta paling parah, mencapai 61 persen. Perlahan turun pada bulan Maret 2020. 

Kemudian pada bulan April turun drastis hingga 11 persen. Tapi pada bulan Mei hingga Desember 2020, grafik lalu lintas Jakarta kembali naik tapi tak sampai mencapai 40 persen.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP