Kemacetan Jakarta Terus Meningkat, Apakah Tanda Ekonomi Jakarta Semakin Meningkat Juga?

- Senin, 13 Februari 2023 | 10:31 WIB
Ilustrasi Kemacetan di Jakarta
Ilustrasi Kemacetan di Jakarta

Okocenews.com - Tepat belakangan ini pasca Pandemi Covid-19, lalu linta Jakarta sangatlah padat sehingga meninggalka kemacetan panjang.

Sebelumnya juga ada penilaian bahwa kemacetan di Jakarta sudah menyentuh level sebelum Pandemi saat tahun 2019.

Berdasarkan data live traffic Tomtom Traffic Index menunjukkan pada pukul 09.30 WIB, rata-rata angka indeks kemacetan di Jakarta sejak pukul 07.00 hingga 09.00 WIB berada di kisaran 59% sampai yang terparah 63%. Padahal, pada tahun 2019, indeks kemacetan Jakarta pada tanggal dan waktu yang sama cuma berada di angka 58-60%.

Angka dari data tersebut memberikan gambaran bahwa durasi perjalanan mengalami tambahan akibat macet.

Adapun gambarannya adalah kemacetan jakarta mencapai 63%, maka jika normalnya perjalanan 60 menit maka akan menjadi 97 menit.

Baca Juga: Menparekraf Dorong Pelaku Ekraf Kota Makassar Tetapkan Subsektor Ekraf Unggulan

Dilansir detik.com, di tengah kemacetan yang makin menjadi, Kementerian Keuangan melontarkan pernyataan yang bikin geger. Kemacetan yang terjadi di Jakarta disebut-sebut merupakan pertanda baik bagi ekonomi Indonesia. 

"Macet menjadi salah satu indikasi bahwa ekonomi bergeliat. Tentu ini tidak mengesampingkan pentingnya membangun transportasi publik yang baik," kata Yustinus, kepada detikcom pada Kamis (9/2/2023) kemarin.

Kemudian dalam utas di akun Twitter pribadinya @prastow, Yustinus menjelaskan kemacetan lalu lintas dipengaruhi tingkat penjualan kendaraan. Pada 2022, penjualan mobil naik 18,76% dan sepeda motor naik 3,24%. Itu adalah tanda daya beli masyarakat tetap stabil dan terjaga.

Baca Juga: Tampil di Superbowl, Penonton Salfok Dengan Perut Rihanna!

Dengan adanya kepadatan di jalan, dia juga menyebutkan hal itu menjadi representasi dari aktivitas masyarakat untuk menggerakkan perekonomian.

"Macet kerap menjengkelkan, namun itu representasi aktivitas masyarakat. Makin menggeliat tentu makin mampu mendorong aktivitas ekonomi. Sejalan dengan itu, pemerintah terus berupaya menjaga daya beli masyarakat dengan konsolidasi kebijakan fiskal dan moneter yang kuat," kata Yustinus dalam utas Twitter-nya.

Editor: Kevin Arthadia

Sumber: detik.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X