Tampilkan di aplikasi

Pai pisang yussy akmal, Lampung, pai pisang berbentuk pisang

Tabloid Saji - Edisi 363
15 Agustus 2016

Tabloid Saji - Edisi 363

Selama ini oleh-oleh khas Lampung selalu lekat dengan beragam keripik pisang. Namun dua tahun belakangan, ada pai pisang Yussy Akmal yang tampil lebih inovatif dan modern. Paduan kulit pai yang renyah dengan beragam toping yang sungguh layak dicoba. / Foto : Visual Kurnia I.

Saji
Pisang memang lekat dengan komoditi perkebunan di Lampung. Sudah cukup lama hasil perkebunan pisang dipasok ke Pulau Jawa. Sebagian lagi diolah para pelaku kuliner di Lampung menjadi keripik pisang khas Lampung, dan sudah bertahun-tahun menjadi oleh-oleh khas provinsi di ujung Selatan Sumatera ini. Namun dua tahun belakangan, ada primadona baru oleh-oleh khas Lampung yang juga berbahan pisang. Namanya, Pie Pisang Yussy Akmal. Penampilannya cantik, memikat, dan rasanya sungguh enak. Perpaduan kulit pai yang renyah, vla lembut, buah pisang yang manis, plus toping yang menggoda.

Ada 4 jenis pilihan toping. “Pilihan rasa topingnya antara lain cokelat, keju, cokelat Kitkat, dan raisin almon,” terang Dewi Akmal (37), General Manager Toko Kue Yussy Akmal. Dewi yang juga merupakan adik kandung Yussy Akmal (40), sang pemilik usaha ini, sudah bertahun-tahun mimpi memiliki produk oleh-oleh khas Lampung. “Jadi selain keripik pisang, kini ada oleh-oleh khas lain yang juga berbahan pisang,” imbuhnya. Gunakan adonan pastri Salah satu ciri khas pai pisang ala Yussy Akmal ada pada kulitnya yang dibuat dari adonan pastri sehingga menghasilkan tekstur yang lebih renyah ketika digigit.

Untuk memperkuat aksen pisang, kulit pai ini dicetak menggunakan loyang berbentuk pisang. Topingnya antara lain menggunakan cokelat leleh, taburan keju, taburan cokelat Kitkat, serta buah kismis, dan kacang almon. Menggunakan bahan-bahan alami membuat usia produk ini maksimal hanya 3 hari saja. Begitu juga kerenyahan kulit pastri juga bertahan 3 hari saja. “Karena itu sebaiknya memesan terlebih dulu sehingga bisa dipastikan selalu mendapat produk yang fresh dari oven,” anjur Dewi. Dari sulitnya menjual 20 buah pai pisang dalam satu hari, kini produksinya sudah mencapai 2.000 buah per hari. Luar biasa, bukan?
Tabloid Saji di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI