Tampilkan di aplikasi

Buku Adab hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Aspirasi Dunia Maya

1 Pembaca
Rp 65.000 15%
Rp 55.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 165.000 13%
Rp 47.667 /orang
Rp 143.000

5 Pembaca
Rp 275.000 20%
Rp 44.000 /orang
Rp 220.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku yang diberi judul Aspirasi Dunia Maya ini mencoba menangkap setiap fenomena sosial, politik, dan bahkan keagamaan yang berseliweran di media sosial kemudian diolah menjadi sebuah opini, kritikan, dan mungkin juga merupakan sebuah interupsi. Opini, kritikan dan interupsi itu menurut hemat penulis harus dilakukan karena ruang tersebut mengalami kebuntuan dan tidak tersalurkan melalui jalur formal melalui lembaga-lembaga demokrasi yang memang juga mengalami kemandekan atau berusaha dimatikan karakter demokratisnya oleh sebuah kekuatan otoritas politik. Dengan demikian penulis menjadikan dunia maya sebagai “ruang segar pelarian” untuk berekspresi di tengah ruang pengap demokrasi di dunia nyata. Jalur penyampaian aspirasi informal seperti ini terutama bagi perindu-perindu kebebasan berpendapat tentu saja merupakan sesuatu yang tepat karena kita sadar bahwa ruang berpendapat di dunia nyata sekarang ini tidak kondusif bagi tumbuhnya kehidupan demokrasi yang sehat. Dunia maya adalah ruang yang sangat luas untuk kita berinteraksi dengan orang lain yang memiliki kesamaan ide dan gagasan dan tentu saja juga memberikan ruang terjadinya dialektika dan diskursus dengan orang lain yang memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda dengan kita. Dunia maya adalah ruang tanpa batas untuk kita berekspresi tentang segala hal tanpa harus terbelenggu dengan sekumpulan aturan-aturan formal di dunia nyata.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Salahuddin Rauf Rakasia

Penerbit: Adab
ISBN: 9786236233306
Terbit: Juni 2021 , 110 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Buku yang diberi judul Aspirasi Dunia Maya ini mencoba menangkap setiap fenomena sosial, politik, dan bahkan keagamaan yang berseliweran di media sosial kemudian diolah menjadi sebuah opini, kritikan, dan mungkin juga merupakan sebuah interupsi. Opini, kritikan dan interupsi itu menurut hemat penulis harus dilakukan karena ruang tersebut mengalami kebuntuan dan tidak tersalurkan melalui jalur formal melalui lembaga-lembaga demokrasi yang memang juga mengalami kemandekan atau berusaha dimatikan karakter demokratisnya oleh sebuah kekuatan otoritas politik. Dengan demikian penulis menjadikan dunia maya sebagai “ruang segar pelarian” untuk berekspresi di tengah ruang pengap demokrasi di dunia nyata. Jalur penyampaian aspirasi informal seperti ini terutama bagi perindu-perindu kebebasan berpendapat tentu saja merupakan sesuatu yang tepat karena kita sadar bahwa ruang berpendapat di dunia nyata sekarang ini tidak kondusif bagi tumbuhnya kehidupan demokrasi yang sehat. Dunia maya adalah ruang yang sangat luas untuk kita berinteraksi dengan orang lain yang memiliki kesamaan ide dan gagasan dan tentu saja juga memberikan ruang terjadinya dialektika dan diskursus dengan orang lain yang memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda dengan kita. Dunia maya adalah ruang tanpa batas untuk kita berekspresi tentang segala hal tanpa harus terbelenggu dengan sekumpulan aturan-aturan formal di dunia nyata.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini memudahkan orang untuk berkomunikasi melalui media sosial. Media sosial merupakan media yang berbasis online yang penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi di dalamnya yang meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, percepatan penyebaran informasi, plus biaya yang lebih murah.

Salah satu media sosial yang paling digemari oleh kalangan milenial adalah facebook. Melalui aplikasi media sosial ini setiap orang dapat menjalin komunikasi dengan orang lain, baik orang tersebut memang sudah dikenal melalui dunia nyata ataupun tidak. Dewasa ini, media sosial facebook tidak hanya dipakai untuk menjalin komunikasi, akan tetapi terkadang juga digunakan untuk mengeluarkan unek-unek, baik itu unek-unek yang berkenan dengan kehidupan pribadi maupun unek-unek yang berkaitan dengan kehidupan sosial maupun politik. Bentuk unek-unek terakhir ini lebih tepat disebut sebagai sebuah opini dan bahkan mungkin kritik sosial yang menjadikan media sosial sebagai sarananya.

Buku yang diberi judul Aspirasi Dunia Maya ini mencoba menangkap setiap fenomena sosial, politik, dan bahkan keagamaan yang berseliweran di media sosial kemudian diolah menjadi sebuah opini, kritikan, dan mungkin juga merupakan sebuah interupsi. Opini, kritikan dan interupsi itu menurut hemat penulis harus dilakukan karena ruang tersebut mengalami kebuntuan dan tidak tersalurkan melalui jalur formal melalui lembaga-lembaga demokrasi yang memang juga mengalami kemandekan atau berusaha dimatikan karakter demokratisnya oleh sebuah kekuatan otoritas politik.

Dengan demikian penulis menjadikan dunia maya sebagai “ruang segar pelarian” untuk berekspresi di tengah ruang pengap demokrasi di dunia nyata. Jalur penyampaian aspirasi informal seperti ini terutama bagi perindu-perindu kebebasan berpendapat tentu saja merupakan sesuatu yang tepat karena kita sadar bahwa ruang berpendapat di dunia nyata sekarang ini tidak kondusif bagi tumbuhnya kehidupan demokrasi yang sehat. Dunia maya adalah ruang yang sangat luas untuk kita berinteraksi dengan orang lain yang memiliki kesamaan ide dan gagasan dan tentu saja juga memberikan ruang terjadinya dialektika dan diskursus dengan orang lain yang memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda dengan kita. Dunia maya adalah ruang tanpa batas untuk kita berekspresi tentang segala hal tanpa harus terbelenggu dengan sekumpulan aturan-aturan formal di dunia nyata.

Sebagai sebuah kumpulan status di FB, penulis sadar bahwa pembahasan-pembahasan yang ada dalam buku ini jauh dari garis prinsip-prinsip ilmiah sebagaimana buku yang lain. Ia hanya kumpulan kicauan-kicauan yang tak jelas. Ia hanya rekapan keluh kesah penulis, dan mungkin hanya sebatas sinopsis dari deretan fenomena sosial dan politik yang terjadi di negeri ini. Oleh karena itu, penulis masukan berupa kritik dan saran untuk perbaikan buku ini sangat diharapkan untuk perbaikan tulisan kedepannya.

Penulis

Penulis

Salahuddin Rauf Rakasia - Salahuddin Rauf Rakasia, lahir di sebuah desa kecil di pesisir Danau Tempe, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan dari Pasangan Abd. Rauf dan Sitti Rakasia. Masa kecilnya sering berpindah-pindah tempat mengikuti orang tuanya yang terkadang pergi merantau. Ia pernah tercatat sebagai siswa di SDN 29 Bontouse, kemudian pindah sekolah di perantauan SDN 005 Awanglong Samarinda, dan terakhir menjadi Alumni SDN 216 Callaccu. Dari SDN 216 Callaccu ia melanjutkan pendidikan menengah pertamanya di SMP 1 Tempe. Kemudian masuk sebagai santri di Madrasah Aliyah As’adiyah Pusat Sengkang. Setelah tamat dari Madrasah Aliyah As’adiyah Pusat Sengkang ia hijrah ke Makassar mengambil S1 di Institut Agama Islam Negeri (sekarang UIN) Alauddin Makassar Fakultas Syari’ah Jurusan Jinayah Siyasah.

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Umat Islam, Tahun Baru, dan Perlawanan Kultural
Belajar Dari Bapak Monoteisme
Mengembalikan Spirit Agama Langit
Menatap Kepemimpinan Profetik Ala Rasulullah
Puasa Mengajarkan Ke-Hakiki-An
Umat Islam Gangguan Jiwa?
Hitam Dan Putih
Peradaban Nasiblogi
Membedah Konstruksi Pemikiran NU
Kalimat Penutup... Bibit Terciptanya Oligarki
Lagu Aisyah Dan Eksplorasi Sisi Feminim Sayidah Aisyah
Mayoritas Yang Termarjinalkan
Ketika Demokrasi Masih BerHALU
Demokrasi Indonesia dan Reinkarnasi Otoritatianisme
Tragedi Dewi Sinta di Negeri Sari Konde
Pengadilan Cinta
Pernikahan (Tak) Diharapkan?
Politik Vacuum Cleaner Ala Indonesia
Pemimpin Tradisional dan HRS Effect
Delegitimasi Atau Mosi Tidak Percaya Liga Champion
Piala Dunia dan Perlawanan Terhadap Kolonialisme
Peradilan Kiri Post-Kapitalisme
The Giant Kinder Garden
Memetik Hikmah Dari Roman Siti Nurbaya
Mission (im) Possible Againts Covid-19
Kisah Raja di Negeri 1001 Dongeng
Ambisi (Muhasabah Diri)
Inspirasi Sang Marbot
Wahai Engkau Pewaris Kemuliaan
Muhasabah Diri
Tentang Penulis