Garuda Pancasila

- Kamis, 1 Juni 2023 | 08:00 WIB
Foto ilustrasi : Garuda Pancasila sebagai lambang negara (Pngtree/MetroNTB.com)
Foto ilustrasi : Garuda Pancasila sebagai lambang negara (Pngtree/MetroNTB.com)

MetroNTB.com - Sosok garuda dengan lima lambang pada perisainya muncul untuk pertama kalinya pada tahun 1950.

Selepas pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag, 1949, dirasakan ada kebutuhan untuk menyusun lambang resmi negara.

Atas dasar itu, pada awal tahun1950 pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) menyelenggarakan sayembara desain lambang negara. Sultan Hamid II, putra sulung Sultan Pontianak ke 6, memenangkan sayembara itu.

Baca Juga: Ini yang Perlu Dilakukan untuk Merangsang Kecerdasan di Usia 2 hingga 3 Tahun

Desain yang ia ciptakan menghadirkan sosok garuda tunggangan suci dewa Wisnu yang mengacu pada arca dan relief di candi-candi kuno seperti Prambanan, Mendut, Penataran,
Sukuh dan lain sebagainya.

Sang garuda berdiri di atas tahta bunga teratai dengan dada terlindung oleh perisai. Pada perisai itu, perlambang yang digunakan berbeda dengan perlambang Pancasila yang kita kenal sekarang.

Di sana, tidak ada gambar bintang dan rantai. Yang kita temukan hanya gambar keris, pohonberingin, kepala banteng dan tiga batang padi. Tidak kita temukanjuga sehelai kain bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Setelah ditetapkan sebagai pemenang sayembara, SultanHamid II kemudian berdialog dengan Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri RIS Mohammad Hatta. Diperbaikilah desain lambang itu dengan mencantumkan lima lambang negara yang kita kenal sekarang.

Baca Juga: Ini Cara Belajar Anak di Usia 2 hingga 4 Tahun

Selain itu, ditambahkan juga helai kainbertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”. Sang garuda kini
digambarkan memiliki sepasang tangan yang memegang erat erat perisai Pancasila.

Kemudian setelah mendapat beberapa masukan, desain itu diperbaiki lagi. Kali ini gambar tangan garuda itu dihilangkan dan penggambaran kepalanya diperbaiki.

Pada sebuah acara di Hotel Des Indes, Jakarta, di tanggal 15 Februari 1950 Soekarno memperkenalkan desain itu pada masyarakat.

Namun lambang itu dirasa kurang cukup. Penggambarankepala elang itu kurang mencerminkan kekhasan burung garuda dalam cerita-cerita rakyat yang berkembang di Nusantara, masihtercium kesan seperti kepala burung elang botak yang menjadi lambang negara Amerika Serikat.

Baca Juga: Ini Kemampuan Anak di Usia 2 Hingga Tahun yang Perlu Diketahui Orang Tua

Maka ditambahkan jambul di depan dan belakang kepala garuda. Kemudian Soekarno meminta kepada Dullah, pelukis istana, untuk menggambar ulang desain bikinan Sultan Hamid II itu dengan mengubah posisi cakar yang semula mencengkeram dari belakang helai kain menjadi nampak dari depan helai kain.

Halaman:

Editor: Lalu Suparman Ambakti

Sumber: Buku Kisah Pancasila

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

UIN Mataram Kolaborasi dengan Fisipol UGM

Rabu, 6 Maret 2024 | 22:03 WIB

Catat Sejarah Baru, UIN Mataram Kukuhkan 11 Guru Besar

Kamis, 29 Februari 2024 | 15:56 WIB

"Kompas" Menjadi Kampus Unggul

Rabu, 28 Februari 2024 | 19:02 WIB

UIN Mataram Tambah Tiga Guru Besar

Minggu, 4 Februari 2024 | 21:03 WIB
X