Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Spesies Baru Katak Ditemukan di Mimika

Spesies Baru Katak Ditemukan di Mimika Litoria lubisi, spesies baru katak yang ditemukan di Papua. ©ANTARA News Papua/HO-Corcom PTFI

Merdeka.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan South Australian Museum yang didukung PT Freeport Indonesia (PTFI) menemukan spesies baru katak di Kabupaten Mimika, Papua.

VP Corcom PT Freeport Indonesia Riza Pratama dalam keterangan diterima Antara, Sabtu (12/6), menyebutkan, spesies yang ditemukan adalah Litoria lubisi, sejenis katak pohon hijau besar yang merupakan anggota keluarga Litoria infratrenata.

Dia mengatakan, penemuan spesies baru ini telah dipublikasikan secara resmi di jurnal internasional Zootaxa 4903 (1): 117 – 126.

Diakui Riza, nama "lubisi" diambil dari Dr Rusdian Lubis yang waktu itu menjabat sebagai Senior VP untuk bidang lingkungan dan keselamatan kerja.

Penemuan spesies ini, menurut Riza, telah menambah daftar panjang penemuan spesies baru di area kerja PTFI sejak penelitian keanekaragaman hayati dilakukan pada 1997.

Litoria lubisi memiliki fisik yang cukup unik karena ukurannya yang cenderung besar, dengan panjang dapat mencapai 70 mm. Selain itu, katak ini juga terlihat kuat, serta memiliki warna yang lebih mencolok dibandingkan dengan katak hijau lainnya.

Katak yang hidup di dataran rendah ini juga memiliki mulut yang lebar dengan masing-masing kerangka gigi terdiri dari 10 gigi kecil dengan garis rahang yang tidak begitu tegas pada permukaan kulitnya.

Katak ini memiliki tiga selaput memanjang di antara keempat jarinya, dengan bentuk kaki memanjang yang memperkokoh genggaman dan cengkeramannya.

Bagian tubuh hewan ini meliputi beberapa warna, terdiri dari warna kuning di bagian bawah badan dan ujung jari kaki, warna biru pucat di sepanjang lipatan kulit, serta warna cokelat kemerahan pada beberapa garis di bagian perut dan selaput kaki.

Katak ini hanya ditemukan di hutan sagu yang ada di Mimika, Papua.

Pada publikasi media update PT Freeport Indonesia disebutkan, penelitian terhadap Litoria lubisi ini sudah dilakukan sejak 2006 oleh dua penulis dan peneliti, yakni Stephen Richards dari South Australian Museum dan seorang peneliti independen Burhan Tjaturadi yang telah bekerja di Papua sejak 1999 saat bergabung dengan WWF dan Conservation International.

Keduanya melakukan penelitian keanekaragaman hayati di hutan rawa sagu di selatan Timika, Papua. Mereka berhasil mengumpulkan satu spesimen dari spesies tambahan yang menunjukkan atribut morfologi dari grup Litoria infratrenata.

Penelitian ini kemudian dilanjutkan tim peneliti LIPI, yaitu Mumpuni, Hellen Kurniati, dan Evy Arida. Setelah melalui penelitian selama 15 tahun, akhirnya tim peneliti dapat mengonfirmasi bahwa spesies yang diteliti merupakan spesies baru yang belum pernah dicatat dalam silsilah taksonomi.

"Salah satu tantangan utama kami dalam melakukan penelitian ini adalah medan yang cukup sulit. Kami berterima kasih kepada PT Freeport Indonesia yang telah membantu kami menyelesaikan penelitian ini dengan memberi dukungan fasilitas selama penelitian dilaksanakan. Ke depannya, kami berharap dapat melanjutkan kerja sama dengan PTFI untuk terus menyibak kekayaan alam yang ada di Papua dan memajukan ilmu pengetahuan di Indonesia," ujar Burhan Tjaturadi, peneliti independen yang terlibat dalam penelitian ini.

Environmental Senior Manager PTFI Gesang Setyadi menyatakan, penemuan spesies baru ini sekali lagi menunjukkan keanekaragaman hayati di area kerja PTFI.

"Area kerja PTFI masih menyimpan potensi kekayaan flora dan fauna yang belum dapat dipelajari secara menyeluruh. Untuk itu, PTFI selalu menjalankan kebijakan lingkungan yang salah satunya adalah berkontribusi dalam konservasi keanekaragaman hayati," kata Gesang seperti dilansir Antara.

Selain bermitra dengan LIPI, PTFI juga secara rutin berkolaborasi dengan Natural History Museum of United Kingdom (NHMUK), South Australian Masters Athletics (SAMA) of Adelaide, dan University of Papua New Guinea (UPNG). Hal ini dilakukan untuk memperkaya khazanah keanekaragaman hayati di tanah Papua.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Buah Misterius Ditemukan di Ladang, Ternyata Fosil Tertua dari Spesies yang Sudah Punah
Buah Misterius Ditemukan di Ladang, Ternyata Fosil Tertua dari Spesies yang Sudah Punah

Buah Misterius Ditemukan di Ladang, Ternyata Fosil Tertua dari Spesies yang Sudah Punah

Baca Selengkapnya
Penemuan Spesies Baru Hewan Mamalia Karnivora Mirip Kucing Berusia 33 Juta Tahun Lalu
Penemuan Spesies Baru Hewan Mamalia Karnivora Mirip Kucing Berusia 33 Juta Tahun Lalu

Ahli paleontologi temukan mamalia mirip kucing tak diketahui yang hidup 30 juta tahun lalu. Penemuan ini berasal dari penelitian lapangan 2017 di Valeč.

Baca Selengkapnya
Spesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!
Spesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!

Penemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.

Baca Selengkapnya
Penemuan Spesies Ikan Purba Baru di Australia, Diklaim Mampu Bernapas di Darat
Penemuan Spesies Ikan Purba Baru di Australia, Diklaim Mampu Bernapas di Darat

Ahli paleontologi dari Universitas Flinders telah mendeskripsikan genus dan spesies baru ikan tetrapodomorph Devonian.

Baca Selengkapnya
Dua Spesies Baru Dinosaurus Ditemukan, Kepalanya Berbentuk Kubah dan Banyak Tonjolan Tajam
Dua Spesies Baru Dinosaurus Ditemukan, Kepalanya Berbentuk Kubah dan Banyak Tonjolan Tajam

Spesies ini ditemukan di Amerika Utara dan hidup sekitar 145 juta sampai 66 juta tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Misterius, Arkeolog Temukan Susunan Batu Melingkar di Pegunungan, Lebih Tua dari Piramida Mesir
Misterius, Arkeolog Temukan Susunan Batu Melingkar di Pegunungan, Lebih Tua dari Piramida Mesir

Misterius, Arkeolog Temukan Susunan Batu Melingkar di Pegunungan, Lebih Tua dari Piramida Mesir

Baca Selengkapnya
Mitos Pohon Hanjuang Merah, Dipercaya Dapat Menjauhkan Malapetaka
Mitos Pohon Hanjuang Merah, Dipercaya Dapat Menjauhkan Malapetaka

Pohon Hanjuang, juga dikenal sebagai Pohon Beringin Hanjuang, memiliki nilai sejarah yang penting dalam budaya masyarakat Minangkabau di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pelindo Catat 65 Ribu Orang Mudik Melalui Pelabuhan Tanjung Perak
Pelindo Catat 65 Ribu Orang Mudik Melalui Pelabuhan Tanjung Perak

Pemudik yang berangkat melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya capai 65.530 orang

Baca Selengkapnya