Dikabarkan selingkuh, politikus PKS di Semarang mengundurkan diri

Merdeka.com - Anggota DPRD Kota Semarang dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berinisial IM diduga terlibat perselingkuhan dengan calon anggota legislatif RNS. Ketua DPD PKS Kota Semarang, Ari Purbono saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa IM saat ini sudah mengajukan pengunduran diri.

"Betul yang bersangkutan sudah ajukan pengunduran diri sekira September 2018 lalu. Ini lagi proses pergantian antar waktu (PAW) dari seminggu yang lalu," ujar Ari Purbono saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (31/10).

Dia menyebut proses tersebut sudah melalui kesepakatan dengan DPW PKS Jateng. Adapun permintaannya semua kader PKS yang terlibat masalah harus diproses.

"Itu semua permintaan dari DPW PKS dicopot jabatan, mulai dari pengurus dan sebagainya tujuannya agar tidak mengganggu proses," ujarnya.

Ketua DPW PKS Jateng Abdul Fikri Faqih membenarkan adanya informasi perselingkuhan IM dengan kader partai lain. Informasi tersebut didapat dari IM.

"Ya dapat informasi saja, langsung kita tindaklanjuti dengan mendalami harus tetap kita proses. Sebab kita dari awal komitmen jika ada kader terkena kasus susila, perselingkuhan, korupsi tetap kita tindak proses," ungkapnya.

Tentunya dalam menangani permasalahan ini, PKS mengedepankan asas praduga tak bersalah karena yang bersangkutan punya keluarga. "Jelas kita harus hati-hati menangani kasus ini. Sebab dia punya keluarga, dan tentunya mereka harus siap tanggung jawab," ungkap Abdul Fikri.

Terpisah Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mendengar adanya kabar perselingkuhan tersebut. Namun terkait IM pengunduran diri dari DPRD, dia mengaku belum mengetahui dan belum dapat konfirmasi dari PKS.

"Kabarnya mengundurkan diri, tapi saya belum dapat informasi klarifikasi apa masalahnya. Untuk mengetahuinya saya harus klarifikasi dari fraksi PKS langsung sampai hari ini sama sekali belum ada," kata Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi.

Kabar perselingkuhan IM dengan RNS terbongkar setelah beredarnya percakapan mesum dan foto keduanya di dalam mobil, rumah makan hingga kamar hotel. Bahkan RNS dikabarkan dilaporkan oleh Perempuan Indonesia Raya ke DPD Partai Gerindra Jateng.