Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta Penyebab Gunung Merapi Yogyakarta Sering Meletus

5 Fakta Penyebab Gunung Merapi Yogyakarta Sering Meletus Erupsi Gunung Merapi Yogyakarta. ©Adi N. S./via REUTERS

Merdeka.com - Gunung Merapi Yogyakarta terus erupsi. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Namun letusan Gunung Merapi yang paling disorot saat 2006. Saat itu, mulai muncul tanda-tanda bahwa Merapi akan meletus kembali, ditandai dengan gempa-gempa dan deformasi.

Kemudian pada 15 Mei 2006, Merapi meletus. Dan pada 2 sampai 4 Juni, volume lava di kubah Merapi sudah mencapai 4 juta meter kubik, artinya lava telah memenuhi seluruh kapasitas kubah Merapi sehingga tambahan semburan lava terbaru akan langsung keluar dari kubah Merapi.

Lalu pada 2010, Merapi kembali mengeluarkan awan panas, hingga membinasakan pemukiman di kaki gunung, termasuk rumah alm Mbah Marijan. Hujan abu vulkanik diketahui mencapai seluruh Yogyakarta, bahkan Bandung dan Bogor.

Sebenarnya, apa yang menyebabkan Gunung Merapi Yogyakarta sering meletus?

Adanya Dorongan Tekanan Air

Pada 2018, terjadi letusan freatik Gunung Merapi. Letusan ini terjadi berkali-kali.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho saat itu, letusan freatik disebabkan karena dorongan tekanan uap air. Dorongan ini terjadi akibat kontak massa air dengan panas di bawah kawah Gunung Merapi.

Magma yang Terus Mendorong ke Permukaan

Sutopo menjelaskan, Gunung Merapi meletus juga karena dorongan magmatik. "Yang pasti, magma terus mendorong ke permukaan sehingga letusan makin sering," kata dia. Menurutnya, dorongan magma yang makin kuat menuju ke permukaan kawah menyebabkan Gunung Merapi makin sering meletus.

Aktivitas Magma

Menurut Dosen di Department of Geology, Faculty of Earth Sciences and Technology, Institut Teknologi Bandung, gunung api selalu meletus karena ada aktivitas magma. Seperti di bawah, di dalam dan di atas ruang magma. Gunung berapi yang berada di zona subduksi tempat lempeng bumi bertemu, menyebabkan satu lempeng menunjam di bawah lempeng yang lain terus menerus mendapat injeksi batuan cair baru ke dalam ruang magma.Di bawah ruang magma itu, panas inti bumi mencairkan sebagian batuan yang ada menjadi magma baru. Batu cair segar ini akhirnya masuk ke ruang magma. Saat ruang yang sudah terisi dengan volume tertentu, tidak dapat menampung magma baru, kelebihannya akan dikeluarkan melalui letusan.

Aktivitas di Dalam Ruang Magma

Aktivitas di dalam ruang magma juga bisa menyebabkan letusan. Di dalam ruang itu, magma mengkristal karena suhu menurun. Magma yang sudah terkristalisasi lebih berat daripada batuan panas semi-cair sehingga akan tenggelam ke dasar ruang magma. Ini mendorong sisa magma ke atas, menambah tekanan pada penutup ruang itu. Sebuah letusan terjadi saat tutupnya tidak lagi mampu menahan tekanan. Hal ini juga terjadi dalam sebuah siklus sehingga dapat diprediksi.Proses penting lainnya di dalam ruang magma adalah saat bauran magma bercampur dengan batuan sekitarnya. Proses ini disebut asimilasi. Saat magma bergerak, zat ini berinteraksi dengan bebatuan di sekeliling ruang magma.Kadang-kadang gunung berapi mempunyai jalur untuk magma mengalir ke permukaan. Jika jalurnya tidak ada, maka magma akan memaksakan diri ke area tekanannya lebih rendah. Hal ini dapat menyebabkan dinding yang mengelilingi ruangan jebol dan runtuh.

Aktivitas di Atas Ruang Magma

Letusan juga bisa terjadi karena berkurangnya tekanan di atas ruang magma. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti penurunan kerapatan bebatuan di atas ruang magma atau mencairnya es di puncak sebuah gunung berapi. Sebuah topan yang melewati gunung berapi dalam kondisi kritis dapat memperhebat kekuatan letusan juga.Batu yang menutupi ruang magma dapat secara perlahan melunak karena adanya perubahan komposisi mineral. Penurunan kerapatan batuan penutup pada akhirnya tidak dapat menahan tekanan dari magma.Apa yang menyebabkan perubahan mineralogi? Terkadang, gunung berapi mempunyai celah di permukaan yang memungkinkan air meresap dan berinteraksi dengan magma. Bila ini terjadi, perubahan batuan akibat larutan hidrotermal terjadi, batuan melunak dan akhirnya mengakibatkan letusan.Di mana magma keluar dari gunung berapi juga penting. Jika lava atau batu piroklastik keluar melalui sisi gunung berapi, gravitasi dapat menyebabkan bagian gunung berapi tersebut runtuh, menyebabkan hilangnya tekanan penutup secara tiba-tiba. Letusan besar biasanya terjadi beberapa saat setelah satu kawasan roboh.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya
Gunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya

Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit

Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.

Baca Selengkapnya
Beberapa Gunung di Indonesia Berpotensi Erupsi Bersamaan, Akademisi ITB Ungkap Fakta di Baliknya
Beberapa Gunung di Indonesia Berpotensi Erupsi Bersamaan, Akademisi ITB Ungkap Fakta di Baliknya

Beberapa penyebab gunung meletus bisa diduga sebelumnya, namun ada juga yang tak terduga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gunung Merapi Erupsi, Boyolali dan Klaten Dilanda Hujan Abu
Gunung Merapi Erupsi, Boyolali dan Klaten Dilanda Hujan Abu

Gunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Meletus, Muntahkan Abu Setinggi 900 Meter
Gunung Semeru Meletus, Muntahkan Abu Setinggi 900 Meter

Gunung Semeru mengalami 28 kali gempa erupsi, 1 kali gempa guguran, 6 kali gempa hembusan, dan tiga kali gempa harmonik.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Dua Kali, Meluncur Sejauh 2,6 Km ke Arah Barat
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Dua Kali, Meluncur Sejauh 2,6 Km ke Arah Barat

Gunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini

Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Ini 4 Fakta di Baliknya
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Ini 4 Fakta di Baliknya

Warga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.

Baca Selengkapnya
Alami Erupsi, Ini 5 Fakta Gunung Ili Lewotolok yang Kawahnya Berbentuk Bulan Sabit
Alami Erupsi, Ini 5 Fakta Gunung Ili Lewotolok yang Kawahnya Berbentuk Bulan Sabit

Letusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640

Baca Selengkapnya