7 Tradisi Jepang yang berkaitan dengan seks dan makna di baliknya
Merdeka.com - Jepang memiliki begitu banyak tradisi unik. Mungkin bahkan tabu jika dilihat dari sudut pandang budaya lain. Salah satunya yang berkaitan dengan seks.
Tampaknya, budaya tradisional Jepang menganggap seks sebagai sesuatu yang luhur. Meskipun tidak seterbuka orang barat dalam urusan seks, hubungan badan dianggap sebagai bentuk prokreasi dan lambang kesuburan.
Dari sekian banyak tradisi kuno Jepang, berikut ini beberapa di antaranya yang berkaitan erat dengan seks.
Honen Matsuri
Sejatinya, Honen Matsuri adalah festival panen yang dirayakan oleh warga Komaki, Aichi setiap tanggal 15 Maret. Panen yang dirayakan tak harus berupa hasil pertanian. Uang berlimpah, ternak, dan hadirnya keturunan pun dianggap sebagai panen yang perlu disyukuri.
Menariknya, festival ini melibatkan ritual mengarak mikoshi (kuil kecil) dengan patung kejantanan pria yang disebut oowasegata. Alat kelamin pria dianggap sebagai simbol kesuburan, berkah yang bakal menjamin melimpahnya panen.
Berkat keunikannya ini, Honen Matsuri menjadi salah satu daya tarik wisata di Komaki. Wisatawan dari seluruh dunia berdatangan khusus untuk menyaksikan perayaannya.
Kuil payudara
Jepang punya beberapa kuil yang menyembah payudara wanita. Dua di antaranya adalah Ryuuon Ji atau lebih dikenal dengan nama Mama Kannon di Aichi dan Jison-in di Kudoyama, Wakayama. Di halaman kedua kuil ini terdapat banyak sekali patung, boneka, atau jimat berbentuk payudara wanita.
Payudara dikaitkan dengan Kannon, dewi welas asih dalam mitologi Jepang. Konon, memuja sang dewi di kuil payudara akan memberikan berkah berupa kelahiran yang mudah. Di Jison-in, para peziarah percaya kalau jimat payudara yang sudah diberkati dengan doa bisa membawa kesembuhan bagi para wanita yang sedang sakit. Ada pula remaja yang datang ke sana untuk meminta agar payudaranya tumbuh subur dengan bentuk yang indah. Ada-ada saja, ya?
Kanamara Matsuri
Kalau Komaki punya Honen Matsuri, Kawasaki punya Kanamara Matsuri. Secara harfiah, Kanamara Matsuri berarti 'dewa penis besi besar'. Festival ini dilangsungkan pada minggu pertama bulan April dan masih bertahan sejak abad 17.
Dalam festival ini, alat kelamin pria merupakan simbol perlawanan terhadap kekuatan jahat. Konon, dulu ada iblis yang bersembunyi di dalam vagina seorang gadis dan kemudian mengebiri kemaluan dua pria sekaligus. Lantas para gadis meminta bantuan pandai besi untuk membuatkan alat kelamin besi untuk mengusir setan.
Selama berlangsungnya Kanamara Matsuri, pengunjung bisa membeli berbagai pernak-pernik berbentuk alat kelamin pria, antara lain roti, permen, mainan, dan aksesoris.
Onda Matsuri
Dilansir Rocketnews24, Onda Matsuri atau secara harfiah diartikan sebagai 'festival sawah'. Festival diadakan pada minggu pertama bulan Februari. Ini adalah salah satu festival kesuburan tertua di Jepang. Pada saat perayaan berlangsung, diadakan ritual seks publik yang di kuil Asuka-ni-imasu. Ritual kesuburan ini dipercaya bisa membawa keberuntungan dalam perjodohan dan kehamilan.
Di kuil, kita bisa menemukan sepasang patung batu berbentuk alat kelamin pria dan wanita.
Konsei Matsuri
Konsei Matsuri adalah festival menunggang ukiran patung kelamin pria di Jepang. Pesertanya adalah para wanita yang ingin memiliki anak atau suami. Dirayakan setiap tahun pada 29 April di Osawa Hot Spring, Konsei Matsuri dipercaya dapat mendatangkan kehamilan bagi para peserta wanita, serta membuat mereka jadi enteng jodoh.Para peserta wanita akan melakukan ritual pencucian patung kayu berbentuk penis dengan berat sekitar 150 kilogram dan panjang 1,4 meter. Kemudian, salah seorang peserta wanita yang beruntung akan ditunjuk untuk menunggangi patung tersebut.
Ososo Matsuri
Inuyama, Jepang memiliki festival shinto kuno yang dikenal dengan sebutan Ososo Matsuri, secara harfiah diartikan sebagai 'festival vagina'. Perayaan tersebut tidak hanya dimaksudkan untuk kesehatan wanita, tetapi juga untuk mensyukuri atas jumlah panen yang melimpah dan segala macam kemakmuran dan kesuburan.Para warga setempat juga percaya bahwa dengan mengikuti perayaan unik ini, mereka dapat menyembuhkan kemandulan, impotensi, dan menjamin kesuksesan bisnis serta kesuburan di tahun-tahun berikutnya.
Geisha
Keberadaan geisha sebagai salah satu peninggalan tradisi kuno Jepang memang unik. Berawal dari wanita penghibur alias pekerja seks komersial biasa, profesi geisha berkembang menjadi penghibur kelas atas yang kadang disetarakan dengan seniman. Pasalnya, geisha memang menjalani pelatihan khusus selama bertahun-tahun dan wajib menguasai sejumlah cabang seni seperti tari, musik, dan sastra.
Jika biasanya pekerja seks dipandang negatif, tradisi geisha justru dibanggakan oleh orang Jepang. Hanya para wanita dengan bakat besar yang boleh menjalani pelatihan sebagai geisha. Sementara bagi para pelanggan pria, berhubungan dengan geisha merupakan sebuah gengsi. Pasalnya, geisha yang sangat sukses pun bisa pilih-pilih pelanggan. Dompet tebal saja tak menjamin seseorang bisa mendapatkan perhatian geisha, apalagi jika sampai bisa menjadikan simpanan.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa cara memilih gamis untuk Lebaran yang terbuat dari katun Jepang. Yuk simak tipsnya!
Baca SelengkapnyaJugun Ianfu banyak direkrut dari luar Jepang sehingga sulit berkomunikasi dan tidak mengerti bahasa Jepang.
Baca SelengkapnyaMari kenali apa itu katun Jepang, serta kelebihan dan kekurangannya, berikut penjelasannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam tradisi Lingga-Riau, kain ini juga menjadi makna simbolis dari norma kesopanan dan kesantunan dalam berpakaian.
Baca SelengkapnyaTradisi itu diadakan sebagai bentuk apresiasi terhadap hewan ternak sapi sebagai makhluk Tuhan
Baca SelengkapnyaMasakan Jepang terkenal dengan penggunaan bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi, terutama produk laut seperti ikan, crustasea, dan rumput laut.
Baca SelengkapnyaSalah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.
Baca SelengkapnyaPara tamu undangan diperlakukan secara terhormat melalui tradisi piring terbang.
Baca SelengkapnyaTopeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Baca Selengkapnya