Ilustras---(Foto: Pexels.com)
Ilustras---(Foto: Pexels.com)

Mitos-mitos Mengenai Pijat Refleksi

Rona tips kesehatan
Raka Lestari • 26 September 2019 09:38
Jakarta: Pijat refleksi merupakan salah satu teknik memberikan tekanan pada kaki atau tangan yang dianggap dapat mengatasi gangguan cara kerja sistem dan organ tubuh seseorang. Pijat refleksi juga dianggap lebih alami daripada harus mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi gangguan pada tubuh.
 
Namun sayangnya, ada beberapa mitos yang masih banyak dipercayai oleh banyak orang mengenai pijat refleksi.
 
Dikutip dari Metro.co.ukberikut ini adalah beberapa mitos yang berkembang mengenai pijat refleksi yang masih dipercayai banyak orang:

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pijat refleksi dapat menyembuhkan atau mendiagnosis penyakit 
 
Mungkin salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa terapis profesional sekalipun tidak mengklaim dapat menyembuhkan atau mendiagnosis suatu kondisi medis.
 
"Jelas sekali bahwa kami tidak dibolehkan melakukan hal tersebut. Misalnya pada orang-orang yang memiliki masalah perut, titik refleks mereka mungkin terasa agak lunak. Dan meskipun pijat refleksi tidak dapat digunakan sebagai pengganti obat namun ini dapat digunakan bersamaan dengan perawatan," ujar Susan Birbeck, seorang ahli refleksi bersertifikat. 
 
Pijat refleksi adalah sebuah tren
 
Pijat refleksi modern berdasarkan pada bentuk terapi kuno. Bahkan ada bukti yang menunjukkan bahwa pijat refleksi sudah digunakan di Tiongkok sejak tahun 2330 SM. Jadi, tentu saja bahwa pijat refleksi bukanlah tren kesehatan yang baru ada akhir-akhir ini.
 
Tidak cocok untuk anak-anak
 
Menurut Susan pijat refleksi bisa dilakukan bahkan untuk bayi. Bayi atau anak-anak pasti akan menyukai pijat refleksi.
 
"Namun tentu saja kami tidak memberikan bayi sesuatu yang berlebihan, tetapi Anda bisa menggunakan pijat refleksi untuk menenangkan bayi. Dan jika Anda ingin melakukan pijat refleksi pada bayi harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dokter umum karena kami bukan dokter," ucapnya.
 
Tidak berdasarkan pada ilmu pengetahuan 
 
Meskipun baru ada sedikit bukti ilmiah untuk mendukung efektivitas refleksiologi, ada beberapa penelitian yang menunjukkan hal-hal yang menjanjikan untuk terapi alternatif. Satu studi yang dilakukan dari tahun 2005-2010, meneliti efek refleksologi pada wanita dengan kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Hasil menemukan bahwa peserta yang menerima perawatan refleksiologi melihat peningkatan yang signifikan.
 
"Meskipun banyak orang yang skeptis, ada semakin banyak dokter yang percaya pada terapi alternatif," tutup Susan.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif