 |
| Satu porsi nasi pecel dan dendeng ragi. (Rabithah) |
GUDO – Menikmati pelbagai macam olahan daging sapi memang membuat rasa penasaran bergelayut kencang. Apalagi jika dimasak dengan cara dibuat dendeng yang Khas Jawa Timur. Pastinya makin meluap keinginan mencoba, sebab jarang sekali tempat makan yang membuat masakan tersebut. Seperti halnya Dendeng Ragi Ibu Wiwik yang setiap harinya selalu dipadati pembeli.
Dendeng Ragi Ibu Wiwik berada tak jauh dari Pasar Gudo. Terlebih selalu ramai bunyi para pegawai yang sedang memukuli daging sapi supaya menjadi lunak. Saat tiba jam makan siang pun, dipastikan antrian berjubel. Apalagi di tak disediakan banyak kursi untuk makan di tempat. Sehingga mudah ditemukan tempatnya.
Ada banyak pilihan menu pelengkap dalam menikmati Dendeng Ragi Ibu Wiwik. Mulai dari pecel, rawon, lodeh, atau bali. Ketika itu saya memilih pecel, sebagai paduan dalam menyantap Dendeng Ragi Ibu Wiwik.
Seporsi Dendeng Ragi Ibu Wiwik dengan menu tambahan yang bisa dipilih dihargai Rp 15.000. Pelanggan pun dapat menambahkan ragam lauk lain jika berkenan seperti tahu, tempe, dan telur.
Saat pesanan datang, memang berbeda jikalau dibandingkan dengan menu dendeng kebanyakan. Sebab Dedeng Ragi Ibu Wiwik ini dipenuhi balutan kelapa sangrai atau lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan serundeng.
Baca Juga: Klinik Santa Maria Jombang Pelopor Balai Pengobatan
Begitu gigitan pertama, langsung mengena. Bagaimana tidak, Dendeng Ragi Ibu Wiwik ini begitu renyah dan gurih. Semakin di kecap, terasa lembut sekali dagingnya. Membuat tak mau berhenti terus melahap, satu persatu suapan.
 |
| Kudapan dendeng ragi khas Jawa Timur. (Rabithah) |
Sejak buka dari tahun 1972, tak ada yang dirubah. Baik bumbu rempah yang digunakan sekaligus irisan daging sapi segarnya. Semuanya tetap mempertahankan resep terdahulu agar membuat pelanggan makin setia.
 |
| Tampak depan warung Dendeng Ragi Khas Jawa Timur Ibu Wiwik. (Rabithah) |
Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma