Sukses

Badai Matahari Sebabkan Radiasi Meningkat

Badai radiasi matahari terkuat sejak 2005 silam dikabarkan akan terjadi hari ini. Ada kekhawatiran radiasi tersebut bisa menyebabkan terganggunya komunikasi satelit, memengaruhi astronot di Stasiun Sace Internasional, serta sistem GPS.

Liputan6.com, Washington DC: Badai radiasi matahari terkuat sejak 2005 lalu dikabarkan akan terjadi hari ini. Media TGDaily, Selasa (24/1), mewartakan, badai tersebut dipicu letusan matahari beberapa hari silam dengan suar massa koronal ejeksi atau CME kelas M8.7.

Administrasi Oseanografi dan Atmosfer Amerika Serikat atau NOAA melaporkan, badai matahari itu bakal bergerak hampir 1.400 mil per jam dan terjadi pada pukul 09.00 waktu setempat. Ledakan yang bergerak cepat akan menimbulkan gerakan proton sangat energik atau dikenal sebagai peristiwa partikel surya energik.

Sementara itu, jumlah radiasi mencapai bumi telah meningkat hingga mencapai tingkat S3, meski diharapkan akan mulai menurun segera. Ada kekhawatiran radiasi tersebut bisa menyebabkan terganggunya komunikasi satelit, memengaruhi astronot di Stasiun Sace Internasional, serta sistem GPS. Untuk mencegah hal itu, pesawat cenderung mengalihkan penerbangan dengan lintang yang lebih rendah.

Kedatangan badai matahari juga kemungkinkan besar bisa mengintensifkan penampilan Cahaya Utara. Semalam dan malam sebelumnya, langit selatan hingga sejauh Irlandia disuguhi tampilan aurora menyilaukan. Malam ini, NOAA memprediksi aurora dapat dilihat di Amerika Serikat di New England, New York, dan Pacific Northwest.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.