Sukses

Terowongan Mina Mati Lampu, Tidak Ada Korban

Mati lampu terjadi di terowongan Mina pada Minggu (10/7/2022) pagi, Waktu Arab Saudi. Tepatnya di terowongan yang menuju jalur atas jamarat tiga atau lantai tiga.

Liputan6.com, Jakarta Mati lampu terjadi di terowongan Mina pada Minggu (10/7/2022) pagi, Waktu Arab Saudi. Tepatnya di terowongan yang menuju jalur atas jamarat tiga atau lantai tiga.

"Pada jam 05.15 WAS sampai 06.10 WAS kurang lebih, terjadi mati lampu di terowongan arah menuju jalur atas jamarat tiga atau lantai tiga," kata Wakasatops Masyair 3 Harun Al Rasyid, kepada Media Center Haji (MCH) 2022, di Mina, Makkah, Sabtu.

Dia mengatakan, dugaan sementara mati lampu karena korsleting arus pendek. Menurut dia, tanda tanda itu sebetulnya sudah tampak Sabtu 9 Juli 2022 malam, di mana lampu depan terowongan kadang mati kadang hidup.

"Dan tadi pagi, begitu jemaah habis subuh mau ke jumarat lewat terowongan tersebut, maka terjadi mati lampu dan Alhamdulillah tidak lama, 30 menit saja bisa segera diatasi oleh pihak Arab Saudi dan alhamdulillah sekarang sudah normal kembali," ujar dia.

Harun menjelaskan, saat kejadian, pergerakan jemaah langsung dihentikan sementara. Mereka kemudian diberi arahan dan edukasi agar jemaah tidak panik dan tenang karena hanya beberapa saat saja sambil menunggu perbaikan.

"Jemaah menunggu, dihentikan dan kami memberikan edukasi juga informasi seputar jamarat yang akan mereka lalui di lantai 3," kata dia.

Tidak Ada Korban

Harun mengatakan, tidak ada korban dalam peristiwa mati lampu tersebut. "Alhamdulillah tidak terjadi, dan segera teratasi dengan baik dan sekarang sudah lancar dan normal," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ditangani dengan Baik

Harun menyebut, pihak Arab Saudi melakukan penanganan dengan baik. Mereka juga menyiapkan ahli listrik untuk mengantisipasi agar kejadian kejadian tersebut tidak terulang kembali.

Harun mengatakan, saat kejadian jemaah berhenti dan menunggu di sepanjang jamarat masuk terowongan. Mereka diberikan edukasi dan bimbingan. Mereka pun mematuhi aturan itu.

"Ketika terjadi lagi kami arahkan supaya tidak panik. Kalau panik hadapi gelap, justru akan menambah situasi tidak kondusif. Apalagi begitu padatnya jemaah kita. Kita imbau agar tenang," kata Harun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.