Sukses

Patung Adalah Seni Rupa 3 Dimensi, Pahami Fungsi, Jenis, dan Teknik yang Digunakan

Patung adalah sebuah karya seni tiga dimensi yang dibuat oleh manusia yang meniru bentuk manusia atau bentuk-bentuk lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Patung adalah sebuah hasil karya seni tiga dimensi yang dibuat oleh manusia yang meniru bentuk manusia atau bentuk-bentuk lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), patung adalah tiruan bentuk orang, hewan, dan hal lain yang dibuat (dipahat dan sebagainya) dari batu, kayu, dan sebagainya.

Sementara itu, dalam bahasa Inggris seni patung disebut sebagai sculpture, yang berasal dari kata bahasa Latin, "sculptura," yang berarti memotong, memahat, atau membelah. Patung adalah seni yang memiliki dimensi tiga atau benda yang memiliki volume, sehingga patung bisa dilihat dari berbagai arah.

Patung adalah karya senin yang dibuat dengan berbagai macam tujuan. Bahkan, patung adalah karya seni yang dibuat untuk tujuan keagamaan, yakni lambang pemujaan dalam rangkaian ibadah dan acara keagamaan serta memiliki makna religius.

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan eni patung lebih dalam, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (5/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pengertian Patung Menurut Para Ahli

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, patung adalah tiruan bentuk orang, hewan, dan hal lain yang dibuat (dipahat dan sebagainya) dari batu, kayu, dan sebagainya. Untuk memahami lebih dalam mengenai pengertian seni patung secara lebih komprehensif, simak pendapat para ahli berikut ini:

1. Mikke Susanto (2011: 296)

Menurut Mikke Susanto, seni patung adalah jenis karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak). Artinya, patung dapat dibentuk dengan cara mengurangi materi dari bahan yang ada atau menambahkan bahan baru untuk membentuk bentuk tiga dimensi.

2. Soenarso dan Soeroto (1996: 6)

Menurut Soenarso dan Soeroto, seni patung adalah semua karya dalam bentuk meruang. Pengertian ini menunjukkan bahwa patung merupakan karya seni yang memiliki dimensi tiga dan memiliki bentuk yang dapat dilihat dari berbagai sudut.

3. B.S Myers (1958: 131-132)

Menurut B.S Myers, seni patung adalah karya tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belakang atau bidang apapun pada suatu bangunan. Penjelasan ini menekankan bahwa patung merupakan karya seni yang berdiri sendiri dan tidak terikat pada suatu latar belakang atau struktur tertentu.

Dari serangkaian penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa patung adalah bentuk karya seni tiga dimensi yang bisa dibuat dengan berbagai metode, baik dengan cara mengurangi bahan (subtraktif) atau menambahkan bahan (aditif), dan memiliki bentuk yang bisa dilihat dari berbagai sudut. Patung bisa berbentuk tiruan manusia atau hewan, dan bisa berdiri sendiri tanpa ketergantungan pada latar belakang atau bangunan tertentu.

3 dari 6 halaman

Jenis-Jenis Patung

Patung adalah bentuk karya seni tiga dimensi yang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan pembuatannya, fungsi, posisi, dan coraknya. Berikut adalah jenis-jenis patung lengkap dengan penjelasannya:

1. Berdasarkan cara pembuatannya

  1. Arca: Patung yang memiliki bentuk makhluk hidup seperti manusia dan binatang. Arca umumnya diukir atau dibentuk dengan tangan menggunakan bahan seperti batu, kayu, atau logam. Patung arca seringkali digunakan untuk menggambarkan tokoh-tokoh mitologi, dewa-dewi, atau pahlawan dalam budaya dan agama tertentu.
  2. Relief: Seni patung yang coraknya hanya terdapat di bagian depan saja dan dapat dinikmati dari arah depan. Relief seringkali dipahatkan pada permukaan datar, seperti dinding, pilar, atau panel, dan dapat berbentuk rendah (low relief) atau tinggi (high relief). Relief umumnya menggambarkan adegan atau motif tertentu dengan detail yang lebih dalam.

2. Berdasarkan fungsinya

  1. Patung religi: Patung yang digunakan sebagai lambang pemujaan dalam rangkaian ibadah dan acara keagamaan serta memiliki makna religius. Patung religi sering dijadikan objek penghormatan dan doa, seperti patung-patung dewa atau tokoh-tokoh suci dalam agama-agama tertentu.
  2. Patung arsitektur: Patung yang digunakan untuk menunjang konstruksi bangunan dan memiliki nilai estetika atau keindahan. Patung arsitektur seringkali dihiasi pada fasad bangunan atau di atas pilar-pilar, memberikan nuansa artistik dan keelokan visual pada struktur bangunan.
  3. Patung monumental: Patung yang berfungsi sebagai peringatan bagi seorang tokoh atau suatu peristiwa sejarah. Patung monumental seringkali didirikan untuk menghormati tokoh-tokoh penting dalam sejarah, seperti pahlawan nasional atau pemimpin politik.
  4. Patung kerajinan: Patung hasil kerajinan, misalnya patung dengan wajah boneka. Patung kerajinan umumnya dibuat sebagai karya seni yang lebih sederhana dan seringkali dijadikan sebagai objek dekoratif atau mainan.
  5. Patung dekorasi/hiasan: Patung yang berfungsi sebagai dekorasi atau hiasan di dalam maupun luar ruangan. Patung dekorasi dapat ditempatkan di taman, taman bermain, ruang tamu, atau tempat umum lainnya untuk memberikan sentuhan artistik pada lingkungan.
  6. Patung seni: Patung yang merupakan hasil karya imajinasi perupa dan dinikmati karena keindahannya. Patung seni seringkali menggambarkan kreativitas dan ekspresi seniman, tanpa batasan bentuk tertentu, dan menjadi karya seni yang dinikmati secara estetika.

3. Berdasarkan posisinya

  1. Patung free standing: Patung yang berdiri tegak dan tidak bergantung pada dinding atau struktur lainnya. Patung free standing dapat berdiri sendiri atau ditempatkan pada alas khusus sebagai bagian dari tampilan artistik.
  2. Patung zonde: Patung dengan bagian tubuh utuh namun posisinya bervariasi, seperti duduk, jongkok, tidur, berdiri, dan lain-lain. Patung zonde mencerminkan berbagai pose manusia atau makhluk hidup dalam berbagai kegiatan atau situasi.
  3. Patung boss: Patung setengah badan, dari kepala sampai sebatas dada. Patung boss seringkali menampilkan bagian atas tubuh manusia atau tokoh-tokoh tertentu dengan fokus pada wajah dan ekspresi.
  4. Patung torso: Patung dengan bagian badan lengkap, mulai dari dada, pinggang, sampai panggul. Patung torso mencerminkan bagian tubuh manusia atau makhluk hidup yang lebih luas, tetapi mungkin tanpa ekstremitas atau kepala.

4. Berdasarkan coraknya

  1. Corak imitatif/realis: Patung dengan corak yang meniru alam, seperti manusia, binatang, dan tumbuhan. Patung dengan corak imitatif/realis ditujukan untuk menggambarkan benda-benda alami atau makhluk hidup dengan kesetaraan visual yang tinggi terhadap bentuk aslinya.
  2. Corak dekoratif: Patung dengan corak berbentuk alam yang diolah atau diubah sesuai imajinasi perupa. Corak dekoratif menciptakan bentuk-bentuk artistik yang menggabungkan elemen-elemen alam menjadi pola atau motif yang kreatif dan estetis.
  3. Corak nonfiguratif/abstrak: Patung dengan corak yang mengikuti imajinasi perupa dan telah mengalami banyak perubahan dari bentuk aslinya. Patung dengan corak nonfiguratif/abstrak seringkali mengekspresikan ide, perasaan, atau gagasan tanpa memperhatikan representasi visual yang jelas terhadap objek nyata.
4 dari 6 halaman

Apa saja fungsi patung?

Patung adalah karya seni yang memiliki banyak fungsi. Secara umum, fungsi patung dapat dibedakan menjadi tiga kategori antara lain sebagai berikut:

1. Fungsi Personal Patung

Karya seni patung diciptakan untuk kepentingan personal atau pribadi, sebagai ekspresi perasaan dan ungkapan pribadi, termasuk tujuan religius sebagai sarana beribadah. Pada masa lampau, patung adalah karya yang sering dibuat untuk kepentingan keagamaan, menghormati dewa-dewi, atau mengenang orang-orang yang diagungkan seperti raja atau pemimpin mereka.

Patung dianggap memiliki sejarah tinggi dan seringkali digambarkan sebagai dewa atau simbol orang-orang yang dihormati. Patung juga dijadikan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjadi media pemujaan.

2. Fungsi Sosial Patung

Patung adalah karya seni yang kadang diciptakan untuk memperingati suatu peristiwa yang bersejarah atau mengenang jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau kelompok. Patung ini sering ditempatkan dalam monumen atau tempat-tempat penting sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh atau peristiwa yang berpengaruh dalam sejarah. Fungsi sosial patung ini adalah untuk menyampaikan pesan kolektif dan memupuk semangat kebangsaan atau kepahlawanan.

3. Fungsi Fisik Patung

Patung memiliki nilai estetika, artinya diciptakan dan dibuat untuk dinikmati keindahannya. Patung-patung yang diproduksi untuk fungsi fisik seringkali dijadikan hiasan atau dekorasi di berbagai tempat, seperti taman, gedung, atau konstruksi bangunan. Patung-patung ini dirancang untuk memberikan sentuhan artistik dan keindahan visual pada lingkungan sekitarnya. Fungsi fisik patung ini adalah untuk memberikan kepuasan estetika dan meningkatkan nilai estetika dari lingkungan tempat mereka ditempatkan.

5 dari 6 halaman

Teknik-Teknik Membuat Patung

Patung adalah tiruan bentuk orang, hewan, dan hal lain yang dibuat dengan berbagai macam teknik, mulai dari dipahat dan sebagainya. Teknik membuat patung ini penting untuk diketahui, sebab penggunaan teknik akan sangat berpengaruh pada hasil akhir dari patung yang dibuat. Adapun teknik-teknik yang digunakan dalam membuat patung adalah sebagai berikut:

1. Teknik pahat

Teknik pahat melibatkan mengurangi bahan dengan menggunakan alat pahat seperti pahat dan palu. Seniman menggunakan pahat untuk memahat, memotong, dan mengukir bahan seperti kayu, batu, atau bahan lainnya sehingga membentuk bentuk patung atau relief yang diinginkan. Pahatan bisa menghasilkan karya dengan detail yang lebih halus dan tekstur yang unik karena bahan diukir dan dipahat sesuai dengan keinginan seniman.

2. Teknik butsir

Teknik butsir melibatkan pembentukan benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, saat menciptakan keramik dengan menggunakan bahan dasar tanah liat dan alat yang digunakan adalah sudip. Prosesnya melibatkan memotong dan membentuk tanah liat sehingga menciptakan bentuk dan desain tertentu. Setelah bentuknya selesai, benda keramik tersebut kemudian dibakar dalam oven untuk mengeras dan menjadi patung keramik.

3. Teknik cor

Teknik cor melibatkan membuat karya seni dengan menciptakan alat cetakan terlebih dahulu. Setelah itu, adonan berupa semen, gips, atau bahan lainnya dituangkan ke dalam cetakan untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan. Teknik ini sering digunakan untuk menciptakan patung besar atau monumen yang terbuat dari bahan beton atau logam.

4. Teknik cetak

Teknik cetak melibatkan membuat karya seni dengan cara menciptakan cetakan terlebih dahulu. Kemudian, cetakan tersebut diisi dengan bahan seperti tanah liat atau semen untuk mencetak bentuk patung atau objek lainnya. Proses cetak memungkinkan produksi karya yang sama dengan bentuk yang seragam.

5. Teknik assembling (merakit)

Teknik assembling melibatkan membuat komposisi atau sambungan dari berbagai macam material seperti besi, logam, tembaga, benda/found objek, kertas, kayu, dan tekstil. Teknik ini sering digunakan dalam seni patung kontemporer di mana seniman menggabungkan bahan-bahan yang berbeda untuk menciptakan karya seni dengan bentuk dan tampilan yang unik dan kreatif. Teknik ini juga bisa melibatkan penggunaan las listrik atau lem untuk menyambungkan material dan membentuk karya yang diinginkan.

6 dari 6 halaman

Bahan dan Alat untuk Membuat Patung

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan patung sangat beragam dan tergantung pada jenis patung yang ingin dibuat, teknik yang digunakan, dan keahlian seniman. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan patung berdasarkan keterangan yang diberikan:

1. Bahan

a. Bahan lunak

Bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah dibentuk. Contoh bahan lunak termasuk tanah liat, lilin, sabun, plastisin, dan bahan lain yang mudah dibentuk. Bahan lunak memungkinkan seniman untuk dengan mudah membentuk bentuk-bentuk yang kompleks dan detail. Kelemahan dari bahan lunak, seperti sabun, adalah ukurannya yang kecil sehingga terdapat keterbatasan dalam menciptakan karya patung yang lebih besar.

b. Bahan sedang

Bahan sedang adalah bahan yang tidak lunak dan tidak keras. Contohnya adalah kayu waru, kayu sengon, kayu randu, dan kayu mahoni. Bahan ini umumnya digunakan dalam pahatan kayu karena memiliki kekerasan yang cukup untuk membuat patung dengan detail yang lebih rumit daripada bahan lunak.

c. Bahan keras

Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan seperti kayu jati, kayu sonokeling, kayu ulin, batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer). Bahan keras ini digunakan untuk pahatan batu atau kayu yang memerlukan ketelitian tinggi dan tahan lama.

d. Bahan cor/cetak

Bahan cor/cetak digunakan untuk proses pembuatan patung dengan menciptakan cetakan terlebih dahulu. Bahan ini meliputi semen, pasir, gips, logam, timah, perak, emas, serta bahan kimia seperti fiber atau resin. Teknik cor digunakan untuk menciptakan patung besar atau monumen.

e. Bahan-bahan lainnya

Beberapa patung juga dibuat menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar atau benda bekas lainnya, seperti kertas atau bahan daur ulang lainnya yang dapat dimodifikasi untuk menciptakan karya seni patung.

2. Alat

Peralatan yang digunakan untuk membuat patung bervariasi sesuai dengan bahan dan teknik yang digunakan. Beberapa alat umum yang digunakan untuk membuat patung adalah:

  1. Butsir: Alat bantu untuk membuat patung dari kayu dan kawat. Alat ini membantu seniman membentuk dan mengukir bahan lunak atau sedang dengan lebih presisi.
  2. Meja putar: Meja bulat yang dapat berputar digunakan untuk memudahkan seniman dalam mengontrol bentuk patung dari berbagai arah.
  3. Pahat: Alat untuk memahat, mengurangi, atau membentuk bahan batu, kayu, atau bahan keras lainnya. Pahat membantu seniman dalam menciptakan detail dan tekstur dalam patung.
  4. Sendok adukan: Berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung, terutama dalam teknik cetak.
  5. Alat las karbit/listrik: Digunakan untuk menyambungkan bahan logam atau besi dalam teknik assembling atau merakit patung.

Penting untuk dicatat bahwa alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan patung dapat berbeda tergantung pada keahlian seniman dan jenis patung yang ingin dibuat. Kreativitas seniman dalam memilih alat dan bahan juga memainkan peran penting dalam menciptakan karya seni patung yang unik dan original.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.