Ratusan TKW Indonesia Telantar di Arab Saudi

Liputan6.com, Jeddah: Jarak untung dan buntung memang dekat. Tengok saja yang dialami sekitar 100 tenaga kerja wanita asal Indonesia di Arab Saudi. Boleh dibilang, mereka lolos dari kisah memilukan para TKI yang diombang-ambing perusahaan penyalur TKI hingga akhirnya tak kunjung diberangkatkan ke negara tujuan. Nah, para TKW tersebut sudah berada di negara tujuan, tapi bayang-bayang meraup rezeki yang sudah di depan mata itu tak kunjung didapatkan. Meski masa kerja para TKW itu antara satu sampai lima tahun, hingga kini mereka tak juga digaji majikan. Itulah sebabnya, baru-baru ini, seratus TKW itu mengadukan nasib mereka ke Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi [baca: Nasib Tak Jelas, TKW Kabur dari Penampungan].

Sebenarnya, sebagian dari TKW itu mengaku sempat mendapatkan upah hasil keringat mereka. Namun, untuk itu, mereka harus menunggu hingga dua tahun di penampungan yang disediakan Konjen RI. Mardiana, seorang TKW asal Lombok, Nusatenggara Barat, mengatakan, masalah yang dihadapi bukan cuma gaji yang tak pernah diterima. Tapi juga penganiayaan, bahkan pelecehan seksual oleh majikan. "Kalau pemukulan sudah biasa," kata Mardiana. "Minta uang dipukul. Mandi nggak boleh. Selama lima tahun saya dikurung," tambah Sutini, TKW asal Karawang, Jawa Barat.

Pihak Konjen RI di Jeddah mengaku menyediakan tempat untuk menampung, termasuk melatih para TKW. Tajuddien Noor, Konjen RI di Jeddah menyatakan, pihaknya juga menjadi mediator agar para TKW mendapatkan hak mereka. Namun, prosesnya memakan waktu lama. Sejauh ini, TKW asal Indonesia yang mengadukan nasib mereka di Jeddah mencapai 600 orang. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga.(SID/Irfan Efendi)