Sukses

Dulu Anti-Menara Masjid, Politikus Swiss Ini Jadi Mualaf Usai Pelajari Al-Qur'an

Politisi asal Swiss Daniel Streich, menjadi terkenal akibat penentangannya terhadap pembuatan menara masjid di tanah airnya, kini telah memeluk agama Islam yang dia tentang.

Liputan6.com, Bern - Politikus asal Swiss Daniel Streich, menjadi terkenal akibat penentangannya terhadap pembuatan menara masjid di tanah airnya. Kini ia telah memeluk Islam, agama yang sebelumnya dia tentang. 

Daniel Streich adalah anggota Swiss People’s Party (SVP) atau Partai Rakyat Swiss. Deorang politikus terkenal itu memimpin seruan untuk larangan terhadap menara masjid di seluruh Swiss. Dia aktif membangun sentimen anti-Muslim di seluruh penjuru Swiss. 

Kampanye berkelanjutan membuat dirinya diberi posisi berpangkat tinggi di Angkatan Darat Swiss.

Melansir dari Arab News, Jumat (7/4/2023), Streich merupakan penganut Agama Katolik yang taat namun pada suatu ketika mempelajari Al-Qur'an dan memutuskan masuk Islam pada tahun 2005.

Pria yang pernah mencerca Islam dan mempelajari Al-Qur'an dengan tujuan untuk memfitnahnya, menjelaskan alasan pindah agama dengan mengatakan bahwa agama yang baru ditemukan ini memberinya "jawaban logis atas pertanyaan-pertanyaan penting tentang kehidupan."

Dia mengundurkan diri dari kursi kepresidenannya pada Juni 2007 lalu, dengan alasan ketidaknyamanannya dengan posisi "ekstremis" tertentu dari partai tersebut, terutama kampanye untuk melarang pembangunan menara masjid baru secara nasional. 

Daniel Streich diketahui lahir di Bulle, Canton of Fribourg. Dia adalah instruktur militer Swiss, anggota dewan komunitas, dan mantan anggota SVP.

Streich meninggalkan SVP dikarenakan kampanyenya yang melarang pembangunan masjid baru. dia juga dikenal sebagai anggota pendiri dan presiden bagian Partai Gruyeres dari tahun 2003 hingga 2007. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mempunyai Banyak Teman Islam

Sementara itu pada tahun 2007 Streich menyatakan bahwa dia memiliki banyak teman Muslim, dia tidak mempublikasikan bahwa dirinya telah menjadi mualaf sampai awal November 2009, ketika dia meninggalkan Partai Rakyat Swiss sebagai protes terhadap kampanye mereka untuk referendum yang akan datang pada 29 November 2009.

Ia kemudian ikut mendirikan seksi kewilayahan Partai Demokratik Konservatif. Kasus Streich dilaporkan oleh surat kabar harian yang paling banyak dibaca di Swiss, pada 23 November, selama seminggu sebelum referendum dan berita tersebut diambil oleh surat kabar tabloid Blick keesokan harinya.

Streich merupakan anggota penting Partai Rakyat Swiss (SVP). Kepentingannya dapat dilihat dari dampak dalam pembuatan kebijakan partai, dan dirinya selalu memiliki peran yang menonjol. 

Gerakannya dalam upaya melawan pembuatan masjid ditujukan untuk mendapatkan perhatian dan kepentingan politik. Dirinya juga pernah memenangkan slot instruktur militer di Angkatan Darat Swiss karena popularitasnya. Streich juga berkomitmen pada partainya (SVP) dan berdiri sebagai politisi lokal di komune Bulle.

3 dari 4 halaman

Keluar dari Partai Bagian dari Perjalanannya Jadi Mualaf

Streich berusaha untuk memahami Al-Qur'an dan ajaran Islam untuk membantah umat Islam tentang prinsip-prinsip keimanan mereka.

Dalam perjalanannya menjadi Muslim, mantan umat Kristiani ini berawal dari pengakuannya atas ayat-ayat Al-Qur'an. Streich yang awalnya mempelajari Islam yang secara umum hanya untuk memfitnah dan mengkonfrontasi, justru kemudian ajaran Islam berdampak mendalam padanya.

Akhirnya dia melepaskan diri dari aktivitas politik dan memeluk Islam.

Streich menyebut aktivitas SVP melawan Muslim sebagai setan. Dia mengatakan bahwa dia dulu membaca Alkitab dan sering pergi ke gereja, tetapi sekarang dia membaca Al-Qur'an dan melakukan sholat lima kali sehari.

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa dirinya membatalkan keanggotaan partainya dan mengumumkan kepindahannya ke publik.

Streich mengatakan bahwa dia telah menemukan kebenaran hidup dalam Islam, yang tidak dapat dia temukan dalam agama Kristen."Islam menawarkan saya jawaban logis untuk pertanyaan mengenai hidup yang penting, yang pada akhirnya, tidak pernah saya temukan dalam agama Kristen," kata Streich.

Dia sekarang adalah seorang Muslim yang taat, yang sering datang ke masjid, membaca Al-Qur'an dan sholat 5 waktu.

4 dari 4 halaman

Populasi Muslim di Swiss

Masalah pelarangan pembuatan menara masjid sempat diajukan ke pemungutan suara di Swiss, di mana warga negara Swiss memberikan masalah tersebut dalam status hukum.

Sesuai hasil pemungutan suara, 42,5% orang memilih mendukung pembuatan menara masjid itu, dan 57,5% mendukung larangan, sementara populasi Muslim di Swiss hanya 6%.

Oleh karena itu, hal yang paling menarik dalam hal ini adalah dukungan 42,5% populasi dari orang Swiss, yang hanya memiliki 6% muslim.

Para analis mengklaim bahwa pelarangan pembuatan masjid dan ritual Islam telah menarik orang-orang ke dalam Islam. Streich kini memfokuskan niatnya untuk berpartisipasi dalam pembangunan Partai Demokratik Konservatif yang baru di kanton Freiburg.

Gerakan barunya ini berbeda dengan yang sebelumnya, bertujuan untuk mempromosikan toleransi beragama dan kehidupan kerja sama yang damai, terlepas dari kenyataan bahwa larangan pembuatan masjid telah memperoleh status hukum. Dia dengan keras menentang larangan itu dan berharap untuk mendirikan masjid kelima di Swiss dan yang terindah di Eropa.

Sementara itu SVP telah menyuarakan keprihatinan atas posisi Streich sebagai komandan militer di ketentaraan setelah pertobatannya dengan menyebut dia sebagai risiko keamanan. Anggota Dewan Nasional SVP Alfred Heer mengutip penembakan Fort Hood sebagai contoh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.