Sukses

Film Tanda Tanya, Film tentang Pluralisme yang Sempat Diwarnai Kontroversi

Film Tanda Tanya banyak mengantongi penghargaan.

Liputan6.com, Jakarta Industri perfilman Indonesia semakin berkembang. Tanah Air kita pun juga sudah melahirkan film yang tidak kalah berkualitas dengan film-film Hollywod. Sebut saja film ‘Pasir Berbisik’ karya Nan Achnas yang berkisah tentang seorang gadis bernama Daya yang tinggal di sebuah perkampungan miskin dekat wilayah pantai bersama ibunya, Berlian.

Film yang dibintangi oleh aktris Dian Sastrowardoyo dan Christine Hakim ini berhasil meraih banyak perhargaan perfilman kelas dunia. Tidak kalah menariknya dari film Pasir Berbisik, adalah film Tanda Tanya.  

Film Tanda Tanya besutan Hanung Bramantyo tersebut, menyimpan sejuta makna lantaran sarat dengan menampilkan perbedaan agama dan budaya di Tanah Air.

Seperti apa film Tanda Tanya, berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber mengenai film Tanda Tanya. Senin (18/3/2019)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Film Tanda Tanya tentang pluralisme

Film Tanda Tanya  merupakan film ke-14 Hanung Bramantyo ini  mengisahkan tentang konflik keluarga dan pertemanan di sebuah area dekat Pasar Baru di Semarang, Jawa Tengah. Film ini dibintangi oleh Revalina S. Temat, Reza Rahadian, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, dan Hengky Solaiman.

Tema dari film ini adalah pluralisme agama di Indonesia yang sering terjadi konflik antar keyakinan beragama.

Melihat banyaknya konflik dalam, Hanung mengangkat masalah dan dituangkan dalam sebuah alur cerita. Alur cerita ini berkisar pada hubungan antar tiga keluarga, yaitu Buddha,  Muslim, dan  Katolik di sebuah area dekat Pasar Baru.

Dalam lokasi tersebut terdapat masjid, gereja dan klenteng yang letaknya tidak berjauhan. Penganut agama di film ini pun memiliki hubungan satu sama lain.

3 dari 5 halaman

Sinopsis Film Tanda Tanya

Dikisahkan terdapat tiga keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Pertama, keluarga Tan Kat Sun memiliki restoran masakan Cina yang tidak halal. Kedua, keluarga Soleh, dengan masalah Soleh sebagai kepala keluarga yang tidak bekerja namun memiliki istri yang cantik dan soleha.

Terakhir, keluarga Rika, seorang janda dengan seorang anak, yang berhubungan dengan pemuda yang belum pernah menikah.

Dalam cerita tersebut, Rika juga bersahabat dengan Surya. Surya ialah sosok pemuda yang bercita-cita menjadi aktor hebat tapi bernasib masih mendapat kesempatan peran-peran kecil. Bahkan karena tidak punya uang, ia sampai menginap di masjid.

Konflik dimulai ketika pada usia 70-an, Sun jatuh sakit, dan rumah makan diambil alih oleh Hendra, yang memutuskan akan melayani secara eksklusif masakan dari daging babi dan mengasingkan pelanggan Muslimnya.

Menuk yang mengalami masalah saat Soleh mengatakan bahwa ia berencana untuk menceraikannya. Kemudian, Rika yang merasa stres karena ia telah dirawat oleh tetangganya dan keluarganya yang telah berpindah agama ke Katolik dari Islam. Selain itu, anaknya yang bernama Abi juga menghadapi pengucilan

Kisah yang berputar pada permasalahan masing-masing keluarga dan perorangan tadi, sesuai dengan masalah sosial masyarakat yang sering ditemukan di Indonesia,  yaitu kebencian antar etnis atau agama.

Selain itu, radikalisme agama dalam bentuk peristiwa penusukan pastor dan bom di gereja, perusakan restoran, juga usaha-usaha untuk menengahinya.

Sebenarnya dalam film Tanda Tanya, Hanung tidak membicarakan soal benar atau salah dalam film tersebut.  Namun lebih menitikberatkan soal hubungan antar manusia. Sesuai yang dikatakan Menuk dalam film ini, “Tuhan mengajarkan cinta melalui agama yang berbeda-beda.” Dengan kata lain, toleransi beragama menjadi tema utama dalam filmnya ini.  

4 dari 5 halaman

Kontroversi Film Tanda Tanya

Alur cerita yang menarik dari film Tanda Tanya ini berhasil mendapat 9 nominasi Festival Film Indonesia  pada tahun 2011 dan memenangkan Piala Citra untuk Sinematografi Terbaik.

Meskipun begitu, kemunculan akan film ini menuai sejumlah kontroversi. Sebuah organisasi masyarakat sempat mengecam keras peredaran film Tanda Tanya. Menurut mereka, film ini terlalu liberal dan tidak sesuai dengan pandangan ormas tersebut.

Kelompok Islam konservatif Front Pembela Islam menentang film ini akibat pesan pluralismenya. Banser, sayap pemuda NU, juga mengecam film ini karena adanya adegan yang menayangkan anggota Banser dibayar untuk melakukan tugas-tugas amal mereka. Mereka bersikeras bahwa hal tersebut tidaklah benar.

5 dari 5 halaman

Pemeran Film Tanda Tanya 

Revalina S. Temat sebagai Menuk,

Reza Rahadian sebagai Soleh,

Endhita sebagai Rika,

Agus Kuncoro sebagai Surya,

Rio Dewanto sebagai Hendra (Ping Hen),

Hengky Solaiman sebagai Tan Kat Sun

Edmay sebagai Lim Giok Lie, istri dari Tan Kat Sun dan ibu dari Hendra.

Glenn Fredly sebagai Doni,

David Chalik sebagai Wahyu

Deddy Sutomo sebagai pastor di gereja Rika

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.