Sukses

Harga Emas Dunia Diprediksi Makin Mahal, Saatnya Beli atau Jual?

Kekhawatiran tentang kondisi kredit dan perdebatan plafon utang, akan menjaga harga emas pada tingkat historis tinggi untuk beberapa bulan ke depan.

Liputan6.com, Jakarta Kekhawatiran tentang kondisi kredit dan perdebatan plafon utang, akan menjaga harga emas pada tingkat historis tinggi untuk beberapa bulan ke depan.

Dilansir dari Kitco News, Senin (8/5/2023), pasar emas mundur pada hari Jumat karena kekhawatiran perbankan mereda dan laporan ketenagakerjaan AS bulan April datang lebih baik dari yang diharapkan.

Tingkat pengangguran AS turun kembali ke level terendah 53 tahun sebesar 3,4 persen. Tercatat pada April lalu ada penambahan 253.000 tenaga kerja baru.

"Pasar tenaga kerja menunjukkan ketahanan yang jelas meskipun terjadi kenaikan drastis pada suku bunga AS selama setahun terakhir, dan ketahanan ini akan membuat para pembuat kebijakan Fed bersabar untuk pada akhirnya terus mengamati data ekonomi sebelum membuat keputusan apa pun atas narasi tentang prospek kebijakan moneter di masa depan," kata kepala analis CompareBroker.io Jameel Ahmad.

Harga Emas Berjangka Comex

Adapun tercatat harga emas berjangka Comex bulan Juni terakhir berada di USD 2.024,30 per ons, turun 1,3 persen hari ini. Ini terjadi setelah harga Comex mencapai rekor tertinggi USD 2.085,40 di awal minggu.

"Kekhawatiran perbankan tampaknya telah hilang hari ini. Tapi itu adalah cerita yang tidak akan hilang dalam waktu dekat," kata analis pasar senior OANDA Edward Moya kepada Kitco News. 

Menurut Moya, secara keseluruhan, risiko masih tinggi, kondisi kredit akan terus diperketat dan dengan pertemuan Presiden AS Joe Biden untuk pembicaraan plafon utang. Artinya risiko terhadap fluktuatif harga emas akan kembali terjadi.

Kendati demikian, kata ekonom komoditas Capital Economics Edward Gardner, mengatakan pasar emas tidak akan menghadapi kendala serius sampai masalah pagu utang dan gejolak sektor perbankan diselesaikan.

"Kekhawatiran tentang bank dan pagu utang AS akan membuat harga emas secara historis tinggi dalam beberapa bulan ke depan. Namun, begitu kekhawatiran ini memudar, kami pikir hambatan jangka panjang akan ikut berperan," kata Gardner.

"Indikator baru kami dari tekanan keuangan di negara maju menunjukkan bahwa harga emas dunia diuntungkan dari permintaan safe-haven terkait masalah perbankan," sambung Gardner.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Risiko Gagal Bayar

Disisi lain, Washington saat ini menemui jalan buntu pada kenaikan plafon utang AS, yang meningkatkan risiko gagal bayar pada 1 Juni.

RBC Wealth Management memperingatkan minggu ini bahwa latar belakang politik dan ekonomi tahun ini adalah "salah satu yang paling menantang."

Terakhir kali plafon utang benar-benar mengguncang pasar adalah pada tahun 2011, dan ada beberapa kesejajaran antara dulu dan sekarang.

Pada tahun 2011, AS mencapai batas utangnya pada 16 Mei dan, setelah banyak perselisihan politik, mengeluarkan undang-undang untuk menaikkannya pada 1 Agustus. Pada tanggal itu, harga emas naik 9 persen bulan ke bulan, yang mungkin sebagian karena masalah keuangan pemerintah AS.

"Kekhawatiran yang sama ini, tentu saja, baru saja muncul kembali," Gardner.

Gardner menilai, masalah ini mungkin mengganggu pasar untuk beberapa bulan ke depan, yang akan menjaga emas di sekitar level USD 2.000, menurut Capital Economics.

 

3 dari 3 halaman

Rekor Tetinggi Harga Emas

Sambung Moya, menyebut kemungkinan rekor tertinggi harga emas dalam jangka pendek mungkin menantang, tetapi emas kemungkinan akan sampai di level teratas lebih dari USD 2.000 per ons.

"Inflasi akan terbukti lengket, yang akan membenarkan The Fed mempertahankan sikap yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Tetapi prospek emas adalah bullish. Apakah kita merebut kembali rekor tertinggi? Ada alasan bagus untuk dibuat bahwa pada akhirnya, kita akan melakukannya," jelas Moya.

Diketahui, harga emas dunia saat ini berada di USD 1.990, dan resistance pertama bisa berada di USD2.040 per ounce.

"The Fed selesai untuk saat ini. Pertemuan Juni kemungkinan akan dihentikan sementara. Penggerak utama emas adalah plafon utang, kekhawatiran perbankan, dan risiko resesi," pungkas Moya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini