Lafaz Allah Jadi Motif Pakaian, Dewan Imam Nasional Australia: Tidak Sopan dan Tidak Hormat

- Jumat, 17 Maret 2023 | 18:54 WIB
Brand dengan nama 'Not a Man's Dream' tersebut memamerkan baju transparan dengan motif lafaz Allah di Paypal Melbourne Fashion Festival (MFF) pada Sabtu, 11 Maret 2023  (Tangkapan layar Twitter @mysamudera)
Brand dengan nama 'Not a Man's Dream' tersebut memamerkan baju transparan dengan motif lafaz Allah di Paypal Melbourne Fashion Festival (MFF) pada Sabtu, 11 Maret 2023 (Tangkapan layar Twitter @mysamudera)

LEMBANGNEWS.COM - Dewan Imam Nasional Australia turut mengecam penggunaan lafaz Allah sebagai motif dalam desain Samantha Saint James dengan brand 'Not a Man's Wear'.

Juru bicara Dewan Imam Nasional Australia Bilal Rauf mengatakan pakaian itu tidak sopan, mengingat kata Allah digunakan oleh orang-orang dari berbagai agama.

“Penggunaan kata-kata dan simbol-simbol tertentu yang mengandung makna religius harus digunakan dengan hormat,” kata Rauf dikutip dari theage.com.au pada Jumat, 17 Maret 2023.

Baca Juga: Ditinggal Solat Jumat, 1 Karung Paket Hilang Digondol Maling di Depan Mesjid di Lembang Bandung Barat

Brand dengan nama 'Not a Man's Dream' tersebut memamerkan baju transparan dengan motif lafaz Allah di Paypal Melbourne Fashion Festival (MFF) pada Sabtu, 11 Maret 2023 lalu.

Baju tersebut merupakan desain dari Samantha Saint James yang diproduksi oleh brand 'Not a man's Dream'.

Setidaknya dua desain di acara Melbourne pada akhir pekan menampilkan naskah dalam bahasa Arab yang berbunyi: “God walks with me”.

Baca Juga: Komentari Unggahan Gubernur Ridwan Kamil dengan Maneh, Bikin Guru Ini Dipecat dari Pekerjaannya

Terlihat baju itu memiliki bahan tipis yang panjangnya sampai ke kaki, nanum dibuat tanpa lengan. Dan ada pula bahan yang dirancang menutupi bagian kepala model, seolah menjadi hijab.

“Sayangnya, ada peningkatan penggunaan simbol-simbol suci dan kata-kata yang sembrono. Allah, yang berarti Tuhan dalam bahasa Arab, digunakan oleh orang Kristen dan Muslim berbahasa Arab di seluruh dunia," kata Bilal.

"Tidak pantas kata seperti itu digunakan dengan tidak sopan dan tidak hormat seperti yang terjadi di Melbourne Fashion Festival," sambungnya.

Baca Juga: Breaking News! Jenasah Pria Ditemukan di Pinggir Rel Apartement Panoramic Pagi Ini

Festival tersebut menerbitkan permintaan maaf pada hari Minggu dengan mengatakan telah menghapus semua desain dari label 'Not a Man's Dream' dari saluran sosialnya sementara menyelidiki keluhan tentang desain tersebut.

Label yang sedang naik daun ini adalah pemenang hadiah Next Gen di Australian Fashion Festival tahun lalu.

Halaman:

Editor: Dewiyatini.

Sumber: The Age

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X