Mohon tunggu...
Sholehudin A Aziz
Sholehudin A Aziz Mohon Tunggu... Dosen - Seorang yang ingin selalu bahagia dengan hal hal kecil dan ingin menjadi pribadi yang bermanfaat untuk siapapun

Perjalanan hidupku tak ubahnya seperti aliran air yang mengikuti Alur Sungai. Cita-citaku hanya satu jadikan aku orang yang bermanfaat bagi orang lain. Maju Terus Pantang Mundur. Jangan Bosan Jadi Orang baik. Be The Best.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kotoran Sapi: Energi (Alternatif) Biogas Andalan

3 Oktober 2013   13:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:03 2879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia dikenal dengan kekayaan sumber energi yang sangat melimpah. Namun meskipun sumber energi tersedia melimpah di Nusantara, namun pelan tapi pasti, cadangan sumber energi tersebut akan habis, apalagi saat ini bangsa ini belum mampu mengoptimalkan penggunaannya. Permasalahan energi masih saja berkutat di seputar pengelolaan dan distribusi minyak bumi saja.

Walhasil, minyak tanah sebagaibahan bakar yang sejak lama digunakan oleh masyarakat Indonesia umumnya untuk kebutuhan rumah tangga, kini menjadi fenomena yang cukup memprihatinkan karena keberadaannya yang semakin hari kian sulit didapat (langka). Apalagi, kini pemerintah telah menerapkan kebijakan baru dengan mengganti minyak tanah menjadi gas. Harus diakui, penyediaan energi bagi rumah tangga yang hanya mengandalkan satu-satunya pada minyak tanah, jelas akan sangat memberatkan Pemerintah maupun masyarakat pengguna itu sendiri. Salah satu energi alternatif terbarukan yang relatif mudah dan murah adalah dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai sumber energi BioGas. Sumber energi BioGas merupakan bahan bakar yang murah dan ramah lingkungan.

Ide pemanfaatan kotoran sapi sebagai sumber energi BioGas ini bukan tanpa alasan. Saya pernah melihat langsung dan meneliti proses pembuatannya di salah satu Desa Binaan PERTAMINA RU III PLAJU, PALEMBANG. Kesan pertama ketika melihatnya, SUNGGUH LUAR BIASA dan diyakini memiliki POTENSI PROSPEK yang sangat tinggi untuk dikembangkan karena sangat mudah prosesnya, tidak membutuhkan biaya besar dan manfaat yang dihasilkannya sangatlah besar.

Hasil pemanfaatan BioGas tersebut bisa dipergunakan untuk menyuplay kebutuhan energi rumah tangga dan lingkungan sekitarnya seperti untuk penerangan, memasak/kompor, dan pemanas air dan lain sebagainya. Selain itu, sisa produksi akhir produk BioGas akan menghasilkan sejumlah limbah BioGas yang berupa kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) atau yang disebut dengan pupuk organik yang sangat kaya nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Yang pasti banyak manfaat yang dihasilkan dengan pemanfaatan kotoran sapi sebagai energi alternatif potensial, diantaranya adalah:

1.Pemanfaatan biogas untuk bahan bakar pembangkit listrik biogas.

2. Penyediaan energi alternatif untuk bahan bakar kompor rumah tangga berupa biogas dari kotoran ternak.

3. Mengurangi volume timbunan kotoran ternak yang berpotensi mencemari udara, tanah dan air.

4. Memanfaatkan kotoran ternak menjadi sesuatu yang lebih bernilai.

Lantas, apakah proses pembuatannya cukup mudah? Menurut penuturan salah satu keluarga yang sudah lama memanfaatkan sumber energi alternatif BioGas ini, Pembuatan biogas dari kotoran ternak ini sangat mudah dan tidak terlalu rumit. Pada prinsipnya, pembuatan BioGas dari kotoran ternak ini dikembangkan dengan metodologi fermentasi anaerob. Berikut beberapa tahapan yang harus dilaluinya, berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber:

1.Proses Asidifikasi, yaitu proses penguraian atau dekomposisi komponen penyusun bahan organik menjadi asam-asam organik tanpa oksigen.

2.Proses methanasi, yaitu proses perubahan asam-asam organik menjadi biogas. Untuk proses fermentasi anaerob ini dilakukan dalam sebuah biodigester. Biodigester yang digunakan adalah type semi permanen yang berbentuk prisma yang terbuat dari bahan fiber. Volume biodigester ini sebesar 9 m3. Dengan volume sebesar ini maka diharapkan mampu menampung lebih banyak bahan baku pembuatan biogas secara kontinue. Sehingga dapat dihasilkan hasil biogas yang semakin banyak pula untuk kebutuhan bahan bakar genset secara kontinue.

3. Pembangunan sarana dan prasarana biogas Biodigester adalah reaktor tempat berlangsungnya proses fermentasi limbah/kotoran sapi menjadi biogas. Di dalam reaktor biodigester ini akan terjadi penguraian bahan-bahan organik yang terkandung dalam kotoran sapi menjadi asam-asam organik. Selanjutnya asam-asam organik ini akan terurai secara anaerobik menjadi biogas. Biodigester ini tersusun dari pelat-pelat berbentuk persegi empat dan segitiga. Bahan pembuat pelat tersebut terdiri dari campuran fiber dan resin yang disusun berlapi-lapis hingga mencapai ketebalan 0,8 - 1 cm. Selanjutnya pelat-pelat tersebut ini disusun menjadi bentuk menyerupai prisma/diamond dan ditanam/diletakkan dalam galian tanah setinggi 1 - 1,5 m. Hal terpenting dari pembuatan biodigester ini adalah tidak boleh ada kebocoran sedikitpun dari rangkaian pelat penyusun biodigester tersebut.

4.Gas holder adalah reaktor penampung biogas yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan biogas sebelum dialirkan melalui pipa koneksi menuju generator ataupun kompor biogas. Gas holder ini terbuat dari bahan plastik Polyethylene 150 s/d 200 mikron diameter 1.2 m panjang 2 - 3m.Biogas yang tertampung dalam gas holder selanjutnya mengalir melalui pipa koneksi/selang menuju ke rumah-rumah dan selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan bakar generator dan kompor biogas.

1380780451874434143
1380780451874434143

Intinya, sebenarnya kebutuhan masyarakat akan bahan bakar (BBM) atau jenis Gas (LPG) pada dasarnya dapat tergantikan oleh energi alternative lain seperti Biogas yang di hasilkan dari proses biodigester dari bahan baku kotoran ternak. Apalagi potensi kotoran ternah sangatlah besar, terutama di kalangan pedesaan. Saya yakin sekali, bila program pegembangan energi alternatif Biogas dari kotoran ternak ini ditangani secara serius, ketergantungan terhadap minyak tanah dan gas akan perlahan sirna dan krisis energi akan lebih mudah terlewati. Semoga Bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun