Mohon tunggu...
Nikolas Fernandez
Nikolas Fernandez Mohon Tunggu... Administrasi - Pelajar

Pelajar yang menyukai teknologi, namun tetap memandang alam. Perantau dari daerah untuk membangun Indonesia. #FromForByIndonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Indahnya Keberagaman Warna Budaya Dunia pada Novel "Edensor"

21 Februari 2018   13:17 Diperbarui: 21 Februari 2018   14:29 1827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: hidupkitaindah.blogspot.co.id

Andrea Hirata, penulis 'pemula' yang entah dari mana datangnya tiba-tiba menggebrak meja sastra Indonesia dengan tetralogi novel yang ia ciptakan. Buku pertama dan kedua yang berjudul Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi memulai cerita bagaimana pria asal Belitong ini memulai kehidupannya dengan mimpi yang telah dimasukkan oleh guru mereka. Melalui kedua buku tadi, kita dapat melihat bagaimana Andrea mengalami rasa-rasa menjadi remaja yang nakal namun tetap cerdas dan mendasarkan hidupnya melalui mimpi-mimpi.

Namun, disini saya tidak akan membahas dua novel tersebut. Sudah terlalu banyak sumber yang telah meninjau ulang kedua buku pembuka tetralogi Laskar Pelangi ini. Saya akan membahas novel ketiga, yaitu novel yang menceritakan bagaimana Andrea yang disebutkan di novelnya ini sebagai Ikal berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpinya yang telah ia simpan selama belasan tahun. Novel ini dengan apik membawa pembaca mengikuti Ikal dan sepupunya, Arai mengarungi Eropa hingga ke Afrika untuk mencari dirinya sendiri, untuk mencari arti hidup, dan juga untuk mencari cinta. Hampir setiap mozaik (dalam novel ini, Andrea menggunakan nama 'mozaik' sebagai pengganti bab) menceritakan petualangan Ikal dan Arai di tempat-tempat yang berbeda, di negara yang berbeda, dalam suasana dan ajaran-ajaran baru.

Novel bertema petualangan mencari jati diri ini memiliki tokoh sentral yang bernama Ikal yang sebenarnya adalah 'nama samaran' yang digunakan oleh Andrea untuk menggambarkan dirinya. Dalam novel ini, ia menceritakan semua hal dalam sudut pandang orang pertama, dimana ia menempatkan 'aku' dalam setiap cerita di mozaiknya. Kadang ia juga menceritakan tokoh-tokoh yang dirasa penting dalam perjalanan hidupnya, namun tetap dengan berpegang pada kata 'aku'.

Ikal digambarkan sebagai sosok pria yang memiliki sifat yang nakal dan keras kepala namun cerdas. Buktinya, saat kecil ia pernah melakukan beberapa hal buruk yang bahkan mungkin anak-anak kecil seumurannya tidak akan berpikir untuk melakukan hal itu.

"Waktu itu aku dan adikku tengah dihukum mencuci piring karena tanpa alasan jelas mengibarkan bendera merah putih setengah tiang." (Edensor, hal. 25 -- PDF)

""Lemparkan!" hardiknya melihat benda-benda di tanganku.

Aku terkejut. Enak saja, tidak adil. Ayahku membawa kebaikan untuknya dan ia sama sekali tak punya basa-basi. Dia bisa menakuti siapa saja, bukan aku. Weh meradang, aku bergeming.

"Keras kepala! Mirip sekali ibumu!"" (Edensor, hal. 12 -- PDF)

Namun, dibalik kenakalannya dan keras kepalanya, ia juga merupakan anak yang cerdas. Hal ini terbukti dari kutipan yang menceritakan bahwa ia mendapatkan beasiswa ke Sorbonne, Prancis.

"Aku dan Arai menerima surat pengumuman tes beasiswa itu di Belitong. Dr. Michaella Woodward yang memberi komentar pada pengumuman itu membuat kami berbesar hati. Intinya, ia menganggap hasil riset kami berpotensi melahirkan teori baru dalam disiplin ilmu kami masing-masing. Karena itu Dr. Woodward meluluskan tes beasiswa kami..." (Edensor, hal. 40 -- PDF)

 Selain itu, Ikal memiliki sifat petualang yang mengalir deras di dalam dirinya. Buktinya adalah saat ia bekerja lama di kantor pos, ia merasa bosan dan ingin pergi menjelajah dunia. Ia ingin mendapat tantangan yang lebih dalam hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun