Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keris: Mengenal Perabot Keris Jawa

14 November 2015   09:47 Diperbarui: 14 November 2015   11:25 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keris merupakan salah satu bentuk senjata tikam tradisonal Jawa yang  pada ujungnya lancip dan pangkalnya melebar dengan kedua sisinya yang tajam. Dalam penggunaannya, keris tidak saja berfungsi sebagai senjata tikam semata, tetapi juga sebagai pusaka (benda pribadi) dan sebagai ”sipat kandel pemiliknya”. Fungsi yang lain dari keris adalah  sebagai benda pelengkap dalam berbusana dan merupakan benda  yang dipergunakan sebaga salah satu barang yang dipergunakan dalam upacara-upacara ritual yang berkaitan dengan kegiatan spiritual di Jawa.

Dilihat dari yang tampak pada ujud luarnya, kelengkapan atau perabot keris terdiri dari:  hulu atau pegangan keris (deder), mendhak (cincin keris), selut (hiasan logam yang seperti cincin keris tapi ukurannya  lebih besar),  warangka (sarung keris) dan pendok ( selongsong penutup wrangka keris yang terbuat dari logam tipis). Untuk mempermudahnya berikut ini akan disampaikan gambar dan photonya.

1. Hulu keris (pegangan keris) atau Deder

2. Mendhak (cincin keris) dan Selut

3. Warangka Keris 

 4. Pendok keris:

Perabot keris yang telah disampaikan di atas, hanyalah gambaran secara umum untuk menggambarkan kelengkapan sebuah keris. Masih banyak yang harus dijelaskan misalnya tentang jenis warangka keris yang dipergunakan  untuk kelengkapan busana upacara adat, untuk kegiatan yang sifatnya harian dan untuk warangka keris yang dipergunakan sewaktu bepergian. Namun karena terbatasnya tempat dan waktu, kiranya apa yang telah disampaikan ini semoga sudah cukup untuk memberi penjelasan yang singkat tentang perabot keris Jawa secara umum.

 

(bersambung)

 

Sumber gambar:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun