Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kualitas Menurut Aristoteles

31 Juli 2020   07:46 Diperbarui: 31 Juli 2020   17:42 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung dada Aristoteles bergaya Romawi kuno. (Foto: Game Dea/Getty Imgaes).

Aristoteles membahas tema tentang 'kualitas' dalam bukunya Kategori. Dalam buku Kategori, Aristoteles mendefinisikan "kualitas" dalam kaitannya dengan benda atau properti dalam arti yang lebih sempit.

Tema tentang "kualitas"  dalam buku Kategori dibahas dalam kondisi manusia, tetapi Aristoteles juga memberikan contoh lain. Ia berpendapat bahwa istilah "kualitas" mencakup pelbagai karakteristik. Sehingga berdasarkan krakteristiknya, Aristoteles membedakan 4 karakteristik "kualitas". Keempat karakteristik "kualitas" ini berkorelasi dan saling bertentangan, yaitu:

(1). Karakteritik pertama dari kualitas adalah habitus dan kondisi (disposisi). Habitus adalah kebiasaan. Hal-hal yang termasuk habitus adalah pelbagai jenis pengetahuan atau keterampilan (skill). Habitus menggambarkan sifat yang lebih permanen. Sedangkan disposisi adalah kondisi. Disposisi menggambarkan kehangatan atau kesehatan. Disposisi dapat berubah secara relatif. Jenis kualitas disposisi dapat dicirikan sebagai properti yang diperoleh selalu berubah.

(2). Karakteristik kedua dari kualitas adalah sifat alami. Sifat alami ini dapat ditemukan dalam keterampilan dan aset. Sifat alami mengekspresikan ketidakmampuan. Contohnya ialah pukulan oleh seorang petinju di ring pertandingan. Kekuatan yang dimiliki seorang petinju untuk memukul di ring adalah jenis  keras dan lunak amat diperhitungkan untuk kemenangan atau kekalahan petinju di ring.

(3). Karakteristik ketiga dari kualitas adalah kualitas afektif. Kualitas afektif dimiliki benda secara pasif. Contohnya adalah sebuah benda yang memiliki rasa  seperti manis atau asam. Kualitas afektif di sini berarti bahwa sifat-sifat ini dianggap seperti itu dalam persepsi sensorik. Manusia menyentuh sesuatu dan menyadari bahwa itu hangat atau dingin. Demikian juga jika manusia meminum madu dan manusia merasakannya manis.

(4). Karakteristik keempat dari kualitas adalah sosok (bentuk). Sosok (bentuk) dapat dimiliki benda-benda, seperti: bulat atau bersudut.

Perbedaan ketiga karakteristik kualitas pertama terletak pada kenyataan bahwa sifat-sifat tersebut lebih terkait erat dengan penentuan sifat suatu objek., seperti: bola bundar, kubus bersudut dan daun rata. Kesamaan (keserupaan) memainkan peran khusus dalam hal kualitas. Keserupaan itu sendiri merupakan ekspresi dari kategori kerabat. Karena kesamaan (keserupaan) selalu ada dalam kaitannya dengan sesuatu. Tetapi untuk setiap kualitas, kesamaan adalah satu-satunya karakteristik yang khas. Aristoteles mengatakan, "Karena yang satu mirip dengan yang lain hanya karena kualitasnya." 

Kesamaan dimengerti dalam 2 hal, yaitu proprium kualitas dan proprium kuantitas. Kesamaan dalam arti proprium kualitas terkait erat dengan karakteristik yang "lebih" atau "kurang". Sedangkan kesamaan dalam arti proprium kuantitas adalah kesamaan dalam dimensi yang sama.

Dalam glosarium istilah, Aristoteles menegaskan perbedaan antara "hal yang sama" dan "hal yang serupa". Menurut Aristoteles, hal yang sama adalah esensi yang satu. Sedangkan hal yang serupa adalah yang kualitasnya satu. dalam arti bahwa hal yang sama itu jumlahnya satu.

Dengan penjelasan demikian, analisis Aristoteles dilihat sebagai analisis yang kurang lengkap. Padahal semestinya beberapa karakteristik juga dapat digunakan untuk membahas kategori di mana mereka berada. Benda yang  longgar, padat, halus dan kasar yang tidak ada dalam kategori lokasi digolongkan sebagai kurang berkualitas, karena sifat-sifat ditentukan oleh bagaimana posisi bagian-bagian yang terkandung dalam objek satu sama lain selalu ditentukan.

Berbeda dengan kuantitas, kualitas selalu berkorelasi namun juga saling bertentangan, seperti: hitam-putih, runcing-bulat, adil-tidak adil. Sehingga jika sesuatu itu (putih) adalah kualitas, kebalikannya juga (hitam) adalah kualitas. (*).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun