MALANG, KOMPAS — Setelah empat tahun vakum, kegiatan budaya Festival Malang Tempo Doeloe kembali digelar di Simpang Balapan sampai perempatan Gereja Katedral Ijen, Kota Malang, Minggu (12/11).
Mengangkat tema masa lalu, festival ini dibuka secara bersama-sama oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Wali Kota Malang M Anton, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (BP3M) Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani, dan sejumlah pejabat lain.
Pembukaan festival yang berlangsung sehari ini cukup unik. Mengenakan pakaian masa lalu, lebih dari 3.000 warga Kota Malang ikut memarut kelapa bersama-sama sebagaimana yang dilakukan oleh Mendikbud, Wali Kota Malang, dan Sekretaris Deputi BP3M.
Tema yang diambil dalam kegiatan kali ini adalah konservasi ”Kelapa Jadi Apa”. ”Kondisi pohon kelapa di Indonesia sangat menurun. Dulu kita eksportir. Maka, ke depan, bukan tidak mungkin kita akan jadi importir. Makanya, butuh satu gerakan bersama yang melibatkan semua masyarakat. Dengan memarut bersama ini, diharapkan semua akan mencintai kelapa,” ujar penggagas Festival Malang Tempo Doeloe, Dwi Cahyono.
Lebih dari 200 stan berpartisipasi dalam kegiatan ini, mulai dari pihak perhotelan, sekolah, hingga masyarakat umum. Sebagian besar mengetengahkan soal makanan tradisional zaman dulu. (WER)