Saat banyak artis terjun ke dunia politik, termasuk menjadi calon anggota legislatif (caleg), bintang film dan model senior Anita Hara (38) memilih tetap setia pada profesinya. Selain tetap membintangi film, yang terakhir berjudul Mata Batin (2017), dia juga merambah dunia presenter.
"Sesungguhnya ada beberapa partai yang menawari saya untuk menjadi caleg. Saya masih mempertimbangkan. Rasanya belum pas di hati," papar Anita di sela-sela peluncuran buku Indonesian Dream: Revitalisasi & Realisasi Pancasila sebagai Cita-cita Bangsa karya Dr Elwin Tobing, terbitan Penerbit Buku Kompas, Senin (20/8/2018) di Jakarta.
Dengan terlibat dalam beragam diskusi, termasuk diskusi buku, Anita pun belajar politik. Namun, dia masih belum memutuskan untuk terlibat dalam politik praktis. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mengumumkan daftar calon sementara (DCS) pada awal Agustus lalu. Artinya, Anita memastikan diri tidak menjadi caleg untuk Pemilu 2019.
Menurut Anita, yang pernah meluncurkan album musik, dari sejumlah artis yang masuk DCS dari berbagai partai untuk Pemilu 2019, tak banyak yang sudah membekali diri dengan pengetahuan dan agenda untuk diperjuangkan, jika kelak menjadi wakil rakyat. Mereka umumnya mengandalkan popularitas saja. Padahal, sejak awal semestinya artis, atau siapapun, yang menjadi caleg harus menawarkan agenda politik yang akan diperjuangkan pada calon pemilih.
Anita, yang pernah memandu acara hiburan dan olahraga di sejumlah televisi, menyebut nama seorang artis, yang diakuinya memiliki agenda yang jelas untuk diperjuangkan, apabila kelak menjadi anggota DPR. Artis itu mengagendakan jaminan perlindungan anak dari perundungan (bully), karena anaknya pernah menjadi korban perundungan di media sosial. "Artis yang menjadi caleg harus sejak awal memiliki agenda politik untuk ditawarkan dan diperjuangkan,"ingat model di sejumlah video klip musik itu.