Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Lapisan Atmosfer, Paling Jauh Bisa Mencapai 10.000 Km di Atas Permukaan Bumi

Kompas.com - 03/04/2023, 15:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Atmosfer bumi merupakan campuran beberapa lapisan gas dan salah satu fungsinya adalah melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV).

Dikutip dari Center for Science Education UCAR, atmosfer adalah campuran beberapa lapisan gas yang mengelilingi bumi.

Kandungan gas utama di atmosfer bumi adalah nitrogen (N2) dan oksigen (O2). Udara kering terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen dan 21 persen oksigen.

Sisanya kurang dari 1 persen di atmosfer merupakan campuran gas, termasuk Argon (Ar), karbon dioksida (CO2), dan susunan kimia lainnya.

Baca juga: Mengenal Kandungan dan Fungsi Atmosfer, Apa Saja?

Atmosfer ini memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup makhluk di bumi.

Ia berfungsi menyerap panas dan menjaga bumi tetap hangat, mencegah perbedaan suhu yang ekstrem antara siang dan malam, serta menghasilkan udara untuk bernafas.

Atmosfer bumi memiliki struktur berlapis yang terdiri dari lima bagian, dengan urutan yang paling dekat dengan bumi yakni troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.

Lapisan-lapisan atmosfer

ilustrasi lapisan atmosfer bumi.spaceplace.nasa.gov ilustrasi lapisan atmosfer bumi.

Dilansir dari National Geographic, berikut adalah penjelasan singkat mengenai lapisan-lapisan atmosfer:

1. Troposfer

Troposfer adalah lapisan atmosfer terendah, memanjang dari permukaan tanah dengan ketinggian rata-rata sekitar 10 kilometer.

Hampir semua cuaca berkembang di troposfer, karena lapisan ini mengandung hampir semua uap air di atmosfer.

Mulai dari kabut dataran rendah, guntur, hingga awan cirrus di dataran tinggi, terbentuk di troposfer.

Salah satu fungsi troposfer adalah menyerap panas yang dipantulkan kembali dari tanah, dalam proses yang disebut efek rumah kaca yang diperlukan untuk kehidupan di Bumi.

Baca juga: Analisis Banjir Juli, Tanggap Darurat di Garut, dan Fenomena Atmosfer...

2. Stratosfer

Berbeda dengan lapisan troposfer yang cenderung dapat berubah secara tiba-tiba, stratosfer lebih tenang. Lapisan atmosfer ini juga sangat kering dan jarang ada awan.

Stratosfer terbentang dari tropopause, batas atas troposfer, hingga sekitar 50 kilometer di atas permukaan bumi.

Stratosfer sangat penting bagi kehidupan di Bumi karena mengandung sejumlah kecil ozon, yakni bentuk oksigen yang dapat mencegah sinar UV berbahaya mencapai Bumi.

3. Mesosfer

Ilustrasi meteor jatuh ke BumiSHUTTERSTOCK/MARKO ALIAKSANDR Ilustrasi meteor jatuh ke Bumi

Mesosfer berada pada ketinggian sekitar 85 kilometer di atas permukaan bumi. Lapisan ini memiliki suhu terdingin di atmosfer, paling rendah bisa mencapai -120 derajat Celcius.

Sebagian besar bintang jatuh, meteor, atau bebatuan berukuran kecil akan habis terbakar di mesosfer sebelum memasuki stratosfer atau troposfer.

Namun, beberapa meteor berukuran besar, hanya lapisan luar yang terbakar saat melewati mesosfer. Sedangkan sisanya bisa mencapai lapisan atmosfer yang lebih rendah dan bahkan jatuh ke bumi sebagai meteorit.

Baca juga: 4 Fenomena Astronomi Langka yang Akan Terjadi Selama April 2023, Full Moon hingga Hujan Meteor

4. Termosfer

Termosfer adalah lapisan paling tebal di atmosfer bumi. Hanya gas paling ringan, seperti oksigen, helium, dan hidrogen yang ditemukan di lapisan ini.

Termosfer memanjang dari mesopause (batas atas mesosfer) dan mencapai ketinggian hingga 690 kilometer di atas permukaan bumi.

Di lapisan atmosfer ini, molekul gas yang tersebar tipis menyerap sinar-x dan radiasi ultraviolet.

Proses penyerapan tersebut mendorong molekul-molekul di termosfer ke kecepatan dan suhu tinggi. Suhu di lapisan atmosfer ini bisa mencapai 1.500 derajat Celcius.

5. Eksosfer

Eksosfer adalah lapisan atmosfer paling luar bumi yang berbatasan langsung dengan luar angkasa.

Hidrogen, unsur paling ringan di alam semesta, adalah gas yang mendominasi lapisan atmosfer tipis ini. Hanya sejumlah kecil helium, karbon dioksida, oksigen, dan gas lainnya yang ada.

Eksosfer mengembang dan berkontraksi saat bersentuhan dengan badai matahari.

Badai matahari dapat menekan eksosfer hingga hanya 1.000 kilometer di atas Bumi. Namun saat matahari tenang, eksosfer dapat memanjang sejauh 10.000 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com