Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premium dan Pertalite Bakal Dihapus, Kenali BBM Jenis Pertamax dan Pertamax Turbo

Kompas.com - 26/12/2021, 16:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah saat ini tengah menggodok roadmap penghapusan jenis BBM Premium dan Pertalite mulai 2022.

Alasannya, dua jenis BBM tersebut akan ditransisi ke penggunaan jenis BBM yang lebih ramah lingkungan atau memiliki nilai oktan (Research Octane Number) di atas 91.

Pemerintah mempersiapkan tiga langkah penghapusan BBM Premium dan Pertalite, yaitu:

  • Langkah pertama: Pengurangan bensin premium disertai dengan edukasi dan campaign untuk mendorong konsumen menggunakan BBM RON 90 ke atas.
  • Langkah kedua: Pengurangan bensin premium dan pertalite di SPBU disertai dengan edukasi dan campaign untuk mendorong menggunakan BBM di atas RON 90 ke atas.
  • Langkah ketiga: Simplifikasi produk yang dijual di SPBU hanya menjadi dua varian yakni BBM RON 91/92 (Pertamax) dan BBM RON 95 (Petamax Turbo).

Dalam strategi itu, BBM yang rencananya akan dipasarkan adalah Pertamax dan Pertamax Turbo.

Seperti apa Pertamax dan Pertamax Turbo?

Pertamax

Melansir situs Pertamina, Pertamax adalah bahan bakar minyak produksi Pertamina yang memiliki angka oktan minimal 92.

Angka oktan yang tinggi ini membuat pembakaran menjadi lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu. BBM ini sangat direkomendasikan untuk kendaraan sehari-hari.

Selain menghasilkan pembakaran yang sempurna, Pertamax juga memiliki kelebihan lainnya berkat formula PERTATEC (Pertamina Technology), formula zat aditif yang memiliki kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada mesin.

Dengan demikian, mesin menjadi lebih awet, menjaga mesin dari karat, serta pemakaian bahan bakar yang lebih efisien.

Baca juga: Premium dan Pertalite Bakal Dihapus, Apakah yang Tersisa Hanya Pertamax?

Keunggulan Pertamax

  1. Pembakaran optimal, membersihkan mesin, dan melindungi mesin.
  2. Mencegah korosi, melindungi dari pengendapan kotoran (deposit).
  3. Melapisi saluran sehingga terhindar dari endapan kotoran (deposit).
  4. Meminimalisasi adanya endapan kotoran (deposit).
  5. Memiliki RON minimal 92, ASTM D 2699.
  6. Stabilitas oksidasi dalam satuan menit dengan ASTM D 525, minimal 480.
  7. Kandungan belerang dalam satuan persen meter/meter dengan ASTM D 2622/D 4294, maksimal 0,05.

Selain itu, Pertamax diciptakan sesuai kondisi jalanan di Indonesia, khususnya di kota besar yang cenderung macet.

Jenis kendaraan yang sesuai dengan Pertamax yakni jenis kendaraan yang diproduksi oleh APM khususnya untuk keluaran tahun 2000-an idealnya harus menggunakan minimal RON 92.

Karena Pertamax memiliki kadar oktan 92 dan kandungan zat aditif Pertatec, membantu menjalankan proses pembakaran lebih sempurna, membuat mesin lebih bersih, dan konsumsi bahan bakar lebih irit.

Jika sebelumnya tidak menggunakan Pertamax, pelanggan disarankan untuk menghabiskan bahan bakar yang masih tersedia di tangki kendaraan, baru mengisinya dengan Pertamax.

Pengguna bisa merasakan hasil optimal pada mesin kendaraan setelah penggunaan minimal selama 5 hari.

Harga Pertamax per liter-nya berbeda di tiap daerah. Anda bisa mengecek harga per liternya di laman ini.

Baca juga: Premium dan Pertalite Akan Dihapus, Apa Semua Motor Cocok Pakai Pertamax?

Pertamax Turbo

Dilansir dari situs Pertamina Fuels, Pertamax Turbo memiliki RON 98 dan kandungan sulfur di bawah 50 ppm, memenuhi standar EURO 4.

Bahan bakar Pertamax Turbo juga dilengkapi dengan formula PERTATEC (Pertamina Technology) dan Ignition Boost Formula.

Ignition Boost Formula adalah sebuah formula yang dirancang untuk menjaga mesin dari karat, membuat mesin lebih tahan lama, pemakaian bahan bakar yang lebih efisien, juga meningkatkan akselerasi kendaraan.

Dengan demikian, kendaraan Anda bisa memiliki kemampuan drivability (kelincahan) menjadi lebih baik, mesin bertenaga, dan membantu memperbaiki kualitas udara.

Keunggulan Pertamax Turbo

1. Dengan adanya Pertatec pada Pertamax Turbo, maka membantu membersihkan mesin dan memastikan mesin bebas karat.

2. Semakin tinggi angka oktan maka semakin baik, karena ketahanan terhadap kompresi semakin tinggi.

3. Pembakaran sempurna tidak meninggalkan residu pada ruang bakar, sehingga mesin lebih bersih.

4. Pertamax Turbo diracik dengan penambahan additive khusus Igniton Boost Formula yang mengedepankan akselerasi dan performa.

5. Umumnya BBM Pertamax Turbo diperuntukkan bagi mobil-mobil yang memiliki kompresi mesin tinggi atau kendaraan yang menggunakan teknologi turbo charger.

Saat ini, Pertamax Turbo tersedia di kota-kota besar Indonesia. Meski begitu, konsumen bisa memanfaatkan layanan Pertamina Delivery Service untuk pengantaran Pertamax Turbo.

Untuk mengecek harga per liter Pertamax Turbo, pelanggan bisa mengunjungi laman ini.

Baca juga: Alasan Pemerintah Bakal Hapus Premium dan Pertalite Mulai 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com