Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronos, Titan Termuda yang Kena Karma

Kompas.com - 11/07/2023, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Dalam mitologi Yunani, Cronus atau Kronos dikenal sebagai dewa waktu dan raja para Titan.

Dari 12 Titan keturunan Uranus dan Gaia, Kronos adalah yang termuda dan terkuat.

Ia menjadi raja para Titan serta penguasa dewa dan manusia, setelah mengalahkan ayahnya, Uranus.

Pemberontakan terhadap Uranus tidak hanya berbuah kekuasaan, tetapi juga kutukan yang membuatnya digulingkan dan dipenjara oleh anaknya sendiri, Zeus.

Menurut kepercayaan Yunani Kuno, kisah Kronos memainkan peran penting dalam penciptaan alam semesta yang dihuni manusia saat ini.

Baca juga: Eos, Dewi Fajar dalam Mitologi Yunani

Siapa itu Kronos?

Kisah asal-usul Kronos diceritakan dalam Theogony karya Hesiod.

Menurut Hesiod, Kronos adalah bungsu dari Uranus dan Gaia, yang memiliki enam anak Titan laki-laki dan Titan perempuan (Titanides).

Saudara-saudara Titan Kronos yakni Oceanus, Hyperion, Coeus, Crius, Iapetus, Mnemosyne, Tethys, Theia, Phoebe, Themis, dan Rhea.

Kronos adalah Titan termuda tetapi paling kuat di antara keturunan Uranus (Langit) dan Gaia (Bumi).

Baca juga: 12 Titan dalam Mitologi Yunani

Menjadi raja para Titan

Pemberontakan Kronos terhadap ayahnya tidak lepas dari peran sang ibu, Gaia.

Gaia murka dengan sikap Uranus yang menyembunyikan anak-anak mereka di bawah bumi dan tidak diizinkan melihat cahaya matahari.

Dengan rencana Gaia, Kronos berhasil membebaskan alam semesta dari tirani Uranus.

Setelah mengalahkan dan memenjarakan Uranus di Tartarus (neraka terdalam), Kronos menjadi raja dari para Titan, dewa, serta manusia.

Namun saat dikalahkan, Uranus melontarkan kutukannya bahwa suatu hari keturunan Kronos akan memberontak dan merebut kekuasaan darinya.

Awal kekuasaan Kronos disebut sebagai zaman keemasan, di mana bumi diliputi kemakmuran dan kedamaian.

Kronos kemudian menikahi saudara perempuannya, Rhea. Mereka mempunyai enam anak, yakni Demeter, Hades, Hera, Hestia, Poseidon, dan Zeus.

Baca juga: Tartarus, Neraka Paling Bawah dalam Mitologi Yunani

Digulingkan oleh putranya, Zeus

Meski alam semesta diliputi kemakmuran, Kronos masih terbayang-bayang akan kutukan ayahnya dan berubah menjadi sosok tiran.

Untuk mengamankan kekuasaannya, Kronos memenjarakan saudaranya di Tartarus dan memakan setiap anak yang dilahirkan pasangannya, Rhea.

Menyadari suaminya telah berubah menjadi sosok tiran seperti Uranus, Rhea memilih untuk mengelabui Kronos agar bisa menyelamatkan putra yang masih dikandungnya, Zeus.

Rhea melahirkan Zeus di Pulau Kreta, Yunani, dan meninggalkan putranya dalam asuhan Amalthea dan Meliae.

Zeus yang terhindar dari mangsa Kronos, tumbuh besar dengan dijejali cerita sang ibu mengenai saudara-saudaranya.

Suatu hari, Zeus mulai menjalankan balas dendamnya dengan menjadi pelayan ayahnya tanpa mengungkap identitas aslinya.

Zeus kemudian memberikan minuman yang membuat Kronos memuntahkan semua anak yang pernah ditelannya.

Baca juga: Titanomakhia, Perang Besar antara Titan dan Dewa Olimpus

Setelah itu, Zeus meyakinkan saudara-saudaranya untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan dari ayah mereka.

Alhasil, Perang Titanomakhia pun terjadi, yang dikenal sebagai peperangan antara para Titan melawan dewa Olimpus yang dipimpin oleh Zeus.

Dalam perang dahsyat inilah, Kronos dikalahkan. Kekalahan Kronos dalam Perang Titanomakhia menandai era baru dalam mitologi Yunani, di mana kekuasaan Titan digantikan oleh jajaran dewa-dewi Olimpus.

Para Titan yang berperang di pihak Kronos kemudian dipenjara di Tartarus dan dijaga oleh Hecatonchires.

Pada akhirnya Zeus membebaskan para Titan, kecuali Kronos, yang dikutuk untuk mengarungi keabadian sendirian dan karena itu ia disebut sebagai dewa waktu.

Dalam riwayat lain, Kronos dibebaskan dan diizinkan untuk menjalani sisa hidupnya, hingga akhirnya memiliki anak centaur Cheiron dari Philyra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com