Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Aristoteles, Bapak llmu Pengetahuan

Kompas.com - 08/02/2023, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Aristoteles adalah filsuf dan ilmuwan Yunani Kuno yang hidup antara tahun 384-322 SM.

Ia merupakan salah seorang tokoh intelektual terbesar dalam sejarah Barat dengan jangkauan ilmu sangat luas.

Aristoteles menguasai ilmu biologi, botani, kimia, fisika, metafisika, etika, sejarah, logika, metafisika, retorika, filsafat pikiran, filsafat sains, puisi, teori poltik, psikologi, geologi, dan zoologi.

Itulah mengapa Aristoteles dianggap sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan.

Berikut biografi dan pemikiran Aristoteles.

Baca juga: Ibnu Rusyd, Cendekiawan Muslim yang Dituduh Sesat

Murid Plato paling berbakat

Aristoteles lahir pada tahun 384 SM di Stagira, Chalcidice, Yunani Utara.

Ia lahir dari keluarga dokter. Ayahnya, Nicomachus, bekerja sebagai dokter istana pada masa Raja Amyntus III dari Makedonia.

Orang tua Aistoteles diduga telah meninggal ketika ia kecil, dan sejak itu ia diasuh oleh kerabatnya.

Ketika menginjak usia 17 tahun, Aristoteles pergi ke Athena untuk belajar kepada Plato.

Aristoteles adalah murid Plato paling berbakat, yang menghabiskan 20 tahun sebagai siswa sekaligus guru di Akademi Plato.

Baca juga: Biografi Sigmund Freud, Bapak Psikoanalisis

Menjadi guru bagi Alexander Agung

Setelah Plato meninggal pada 347 SM, Aristoteles meninggalkan Athena dan menghabiskan waktunya selama lima tahun di kota pelabuhan Assos, Turki.

Di sinilah ia memulai penelitian di bidang biologi, zoologi, dan botani, sekaligus menikahi perempuan bernama Pythias.

Pada tahun 342 SM, Aristoteles dipanggil ke Makedonia oleh Raja Philip II untuk mengajari putranya, Alexander.

Kemudian hari, Alexander menjadi raja yang masyhur dan dikenal sebagai Alexander the Great atau Alexander Agung.

Baca juga: Biografi Herbert Spencer, Bapak Darwinisme Sosial

Pemikiran Aristoteles

Pada 335 SM, Aristoteles kembali ke Athena dan menyewa tempat untuk dijadikan sekolah.

Sekolah yang dikenal dengan nama Lyceum itu semakin hari semakin banyak menarik minat siswa dari seluruh penjuru Yunani.

Lyceum kemudian mengembangkan kurikulum yang berpusat pada pemikiran-pemikiran Aristoteles.

Di Lyceum inilah, Aristoteles diduga menyusun sebagian besar dari 200 karyanya yang berisi pemikiran dari berbagai disiplin ilmu.

Aristoteles banyak menulis mengenai ilmu fisika, anatomi, geologi, meteorologi, biologi, zoologi, filsafat, ilmu pemerintahan, metafisika, ilmu politik, retorika, teologi, dan psikologi.

Ia juga memberi sumbangan karya di bidang ilmu pendidikan, ilmu budaya asing, sastra, dan puisi.

Baca juga: Al Khawarizmi, Bapak Aljabar Dunia

Aristoteles tidak hanya menguasai segala bidang ilmu, ia selalu menampilkan data yang sangat kaya, terklasifikasi, dan mendalam.

Aristoteles adalah penemu teori logika simbolis atau logika formal, yang juga mengemukakan mengenai fungsi peran fisik manusia dengan etika.

Pemikiran Aristoteles tentang manusia adalah fungsi peran utama manusia itu berpikir secara rasional dan pemikiran rasional yang paling baik adalah pemikiran yang bijaksana untuk tujuan kebajikan. Itulah esensi etika.

Seperti Plato, filsafat Aristoteles menjadi bahan kajian filsuf Timur Tengah dan Eropa.

Karya-karya Aristoteles di bidang fisika memengaruhi arah perkembangan peradaban hingga zaman Renaisans, sebelum akhirnya digantikan oleh fisika modern.

Baca juga: Al-Zahrawi, Bapak Ilmu Bedah Modern

Filsuf terakhir yang menguasai segala bidang ilmu

Setelah kematian Alexander Agung pada 323 SM, sentimen anti-Makedonia memaksa Aristoteles pergi dari Athena.

Ia meninggal pada 322 SM karena masalah pencernaan.

Sepeninggal Aristoteles, pamor Luceum memudar karena kalah dari saingannya. Karya-karyanya pun banyak yang terlupakan dan terkubur.

Pada tahun 50 SM, karya-karya Aristoteles ditemukan kembali dan menjadi referensi terkenal selama periode Kekaisaran Bizantium, berkembang ke dunia Islam, dan terus hidup selama berabad-abad.

Sayangnya, hanya sekitar 30 persen dari karya-karya Aristoteles yang selama dan dapat dibukukan.

Ada keyakinan bahwa Aristoteles adalah filsuf terakhir yang menguasai segala bidang ilmu.

 

Referensi:

  • Yuana, Kumara Ari. (2010). The Greatest Philosophers: 100 Tokoh Filsuf Barat dari Abad 6 SM - Abad 21 yang Menginspirasi Dunia Bisnis. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com