Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Horus, Dewa Perang dalam Mitologi Mesir

Kompas.com - 03/01/2023, 21:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Horus merupakan salah satu dewa terpenting bagi masyarakat Mesir Kuno.

Wujudnya kerap digambarkan berbeda-beda, tetapi secara umum dikenal sebagai dewa berkepala elang dengan mahkota ganda.

Nama Horus juga merujuk pada dua dewa, yakni Horus Agung (saudara Osiris, Isis, Set, dan Nephtys) dan Horus Muda (putra Osiris dan Isis).

Horus dipuja sebagai dewa langit, dewa perang, dan dewa pelindung.

Baca juga: Hephaestus, Dewa Api yang Dikhianati Aphrodite

Horus Agung (Horus the Elder)

Horus Tua atau Horus Agung adalah salah satu dewa tertua dalam perdaban bangsa Mesir Kuno yang lahir dari penyatuan Geb (bumi) dan Nut (langit) setelah penciptaan dunia.

Ia adalah adik dari Osiris, yang bertanggung jawab mengatur bumi bersama Isis. Sedangkan Horus berkuasa atas langit dan matahari.

Matahari dan bulan dianggap sebagai mata Horus, yang mengawasi manusia di dunia ketika siang dan malam.

Dalam versi lain, Horus diceritakan sebagai putra Hathor, tetapi terkadang juga dikisahkan sebagai suami Hathor.

Horus juga digambarkan sebagai dewa pencipta dan pelindung yang baik.

Horus Tua dipuja oleh para penguasa Mesir Kuno yang hidup pada sekitar 6000-3150 SM.

Baca juga: Ares, Dewa Perang dalam Mitologi Yunani

Horus Muda (Horus the Younger)

Pada masa Dinasti Ptolemeus (323-30 SM), masyarakat Mesir Kuno telah memuja Horus Muda.

Dari periode itu ditemukan patung-patung Horus Muda saat masih kecil.

Horus Muda merupakan representasi dari janji para dewa untuk menjaga umat manusia yang menderita.

Pasalnya, sejak kecil Horus Muda telah menghadapi penderitaan dan berbagai macam bahaya.

Kisah Horus Muda muncul dalam Mitos Osiris, yang menjadi salah satu kisah paling berpengaruh dalam mitologi Mesir Kuno.

Ketika laki-laki dan perempuan lahir dari air mata Atum (Ra), mereka tidak beradab.

Osiris, yang bertanggung jawab mengatur bumi bersama Isis, mengajari mereka budaya, pertanian, dan cara menyembah dewa.

Anugerah yang diberikan Isis membuat semua orang hidup makmur dan setara di mata satu sama lain. Hal itu membuat adik laki-laki Osiris yang bernama Set cemburu.

Baca juga: Hermes, Dewa Yunani yang Memiliki Sandal Bersayap

Rasa cemburu Set berubah menjadi kebencian mendalam setelah mengetahui istrinya, Nephthys, pernah menyamar sebagai Isis untuk merayu Osiris.

Set kemudian membunuh Osiris dan membuang tubuhnya ke Sungai Nil. Setelah itu, Set merebut kekuasaan Osiris dan memerintah bersama Nephthys.

Namun di bawah kekuasaannya, tanah dilanda kekeringan parah dan orang-orang mengalami kelaparan.

Mengetahui hal itu, Isis segera mencari keberadaan Osiris dan setelah tubuhnya ditemukan, ia akan menghidupkannya kembali.

Sayangnya ketika Isis tengah mencari ramuan, Set menemukan jasad Osiris.

Kali ini, Set membelah tubuh Osiris menjadi beberapa bagian dan menyebarkannya ke seluruh Mesir.

Baca juga: Berapa Banyak Dewa yang Tinggal di Olimpus?

Isis dan Nephthys berusaha menyatukan kembali bagian-bagian tubuh Osiris yang tersebar di Mesir.

Mereka menemukan hampir semua bagian tubuh Osiris, kecuali penisnya yang telah dimakan ikan.

Kendati demikian, Isis berhasil menghidupkan Osiris. Di sisi lain, Osiris tidak bisa lagi memerintah di antara yang hidup karena tubuhnya tidak utuh.

Pada akhirnya, Osiris menjadi penguasa dunia bawah atau dunia orang mati.

Sebelum itu, Isis berubah menjadi elang dan mengitari tubuh Osiris hingga mengandung Horus.

Ketika Osiris pergi ke dunia bawah, Isis bersembunyi di sekitar tanah berawa Sungai Nil, untuk melindungi putra yang masih dalam kandungan dari Set. Horus pun lahir dan tumbuh dewasa di wilayah tersebut.

Baca juga: Zeus, Dewa Tertinggi dalam Mitologi Yunani

Ilustrasi Horus.Wikimedia Commons Ilustrasi Horus.
Setelah dewasa dan cukup kuat, Horus keluar dari persembunyian untuk merebut kekuasaan sang ayah dari Set.

Kisah pertempuran Horus melawan Set memiliki banyak versi. Salah satu yang paling populer berasal dari The Contendings of Horus and Set, yang menceritakan mereka beradu di depan Ennead, pengadilan sembilan dewa.

Sebagian besar dewa mengakui Horus sebagai pewaris Osiris, kecuali Ra, yang menganggapnya tidak berpengalaman.

Karena itu, Horus dan Set harus bertarung dalam serangkaian pertempuran untuk membuktikan siapa yang layak memerintah.

Setelah 80 tahun berperang, Horus menang, tetapi selama pertempuran Seth berhasil merusak matanya menjadi enam bagian.

Baca juga: 12 Dewa-Dewi dalam Mitologi Yunani: Zeus, Aphrodite, hingga Poseidon

Matanya dipulihkan oleh Thoth menjadi Mata Horus atau Wedjat, yang oleh masyarakat Mesir Kuno dipercaya sebagai lambang perlindungan dan kekuataan kerajaan dari dewa-dewa.

Karena kisah pertempurannya melawan Set, Horus dipuja sebagai dewa perang oleh masyarakat Mesir Kuno.

Setelah Set dibuang ke gurun di luar perbatasan Mesir, Horus memerintah bersama sang ibu, Isis, dan bibinya, Nephtys, sebagai permaisuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com