JAKARTA, KOMPAS.com - Pisang cavendish adalah pisang yang banyak terdapat di Indonesia.
Grup Gunung Sewu Kencana adalah pihak yang menanam secara massal pisang cavendish.
Pisang ini ditanam di wilayah Provinsi Lampung.
PIsang ini juga ditanam di Blitar, Jawa Timur.
Kulit pisang canvendish relatif mulus.
Warnanya pun kuning cerah.
Di Tanah Air, pisang cavendish sering disebut pisang ambon putih.
Baca juga: Cara Menanam Pohon Pisang agar Cepat Berbuah
Laman sunpride.id menulis bahwa pisang cavendish adalah pisang dengan pengembangbiakan menggunakan kutur jaringan.
Ada beda antara pengembangbiakan antara sistem kultur jaringan dengan kultur anakan.
Bibit kultur jaringan bebas dari penyakit layu moko.
Penyakit ini penyebabnya adalah Pseudomonas solanacearum.
Bibit kultur jaringan juga tak bisa disentuh penyakit layu panama.
Penyebab layu panama adalah Fusarium oxysporum cubense.
Tahun 1834 adalah catatan asal muasal pisang cavendish.
Kapal-kapal mendatangkan pisang itu ke Inggris dari Mauritius di Afrika Timur.
Laman duniapisang.com menulis bahwa William Cavendish adalah orang yang menerima kiriman pisang itu.
Pisang asal Afrika Timur itu kemudian dikembangbiakkan oleh William Cavendish serta sohibnya Joseph Paxton di Inggris tengah.
Paxtonlah yang kali pertama memberi nama cavendish, sesuai nama kawannya itu.
Pada 1900, budidaya pisang cavendish kian meluas.
Pada masa itu, penjualan pisang cavendish dilakukan secara komersial.
Di Indonesia, varian pisang cavendish paling dikenal adalah sunpride.
Banyak orang mengira cavendish sunpride adalah pisang impor.
Kenyataannya, pisang cavendish sunpride adalah hasil produksi Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.